Siklus dan Model Penelitian Tindakan Kelas

4 Penelitian Tindakan Kelas atau Classroom action research CAR adalah action research yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas. Action research pada hakikatnya merupakan rangkaian “riset-tindakan-riset-tindakan- …”, yang dilakukan secara siklik, dalam rangka memecahkan masalah, sampai masalah itu terpecahkan. Action research termasuk penelitian kualitatif walaupun data yang dikumpulkan bisa saja bersifat kuantitatif. Penelitian tindakan kelas PTK pada hakekatnya merupakan penelitian kualitatif berupa rangkaian riset- tindakan. Riset tindakan yang dilakukan secara siklik untuk memecahkan masalah pembelajaran sehari-hari yang dialami oleh guru dan meningkatkan mutu pembelajaran. Penelitian Tindakan Kelas merupakan penelitian tindakan action research yang dilakukan dengan memperbaiki atau meningkatkan mutu praktik pembelajaran di kelas.

B. Siklus dan Model Penelitian Tindakan Kelas

Untuk melakukan penelitian tindakan kelas terdapat beberapa model yang dapat digunakan bergantung pada kemampuan peneliti memahami model yang tersedia. Berikut beberapa model yang telah dikembangkan menurut para ahli yaitu: model menurut Kurt Lewin, model menurut John Elliott, model menurut Mckernan, model menurut Hopkins dan model menurut Dave Ebbutt, dan model menurut Kemmis dan Mc Taggart. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam bentuk siklus yang terdiri dari empat tahap yakni perencanaan, pelaksanaan tindakanaksi, observasi, dan refleksi. Menurut Sulipan 2007 menggambarkan daur PTK sebagai berikut: 5 Perencanaan Refleksi Aksi Observasi Gambar 1: Desain menurut Sulipan Menurut Sulipan 2007 Tahapan PTK terdiri dari empat tahapan, yaitu: Tahap 1: Perencanaan Tindakan Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Tahap 2: Pelaksanaan Tindakan aksi Pada tahap ini pelaksana guru harus ingat dan berusaha mentaati apa yang sudah dirumuskan dalam rencana tindakan, tetapi juga harus berlaku wajar dan tidak dibuat-buat. Tahap 3: Pengamatan Terhadap Tindakan observasi Kegiatan pengamatan tidak akan terpisahkan dengan pelaksanaan tindakan karena pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang dilakukan. Jadi keduanya berlangung dalam waktu yang sama. Tahap 4: Refleksi Dalam tahap ini merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan “refleksi”. Kegiatan ini sebetulnya lebih tepat dikenakan ketika pelaksana sudah selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan implementasi rancangan tindakan. Intinya yaitu ketika pelaksana tindakan mengatakan kepada peneliti pengamatan tentang hal- hal yang dirasakan sudah berjalan dengan baik dan bagian mana yang belum. SIKLUS PTK 6  Adapun beberapa model penelitian tindakan kelas sebagai berikut:

1. Model Penelitian Tindakan Kelas yang dikembangkan oleh Kurt Lewin

Model Kurt Lewin menjadi acuan pokok atau dasar dari adanya berbagai model penelitian tindakan yang lain, khususnya PTK. Dikatakan demikian, karena dialah yang pertama kali memperkenalkan Action Research atau penelitian tindakan. Pelaksanaan penelitian tindakan adalah proses yang terjadi dalam suatu lingkaran yang terus-menerus. Ia menggambarkan penelitian tindakan sebagai serangkaian langkah yang membentuk spiral. Konsep pokok penelitian tindakan Model Kurt Lewin terdiri dari empat komponen, yaitu; a perencanaan planning, b tindakan acting, cpengamatan observing, dan d refleksi reflecting. Hubungan keempat komponen tersebut dipandang sebagai siklus yang dapat digambarkan sebagai berikut Gambar 2: Desain Model Kurt Lewin