PENDEKATAN PELAKSANAAN KEGIATAN PELAKSANAAN KEGIATAN A.

7

II. PENDEKATAN PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Prinsip Pendekatan Pelaksanaan Kegiatan : Melakukan koordinasi dengan instansi terkait baik di tingkat pusat maupun daerah serta fasilitasi pelaksanaan sosialisasi kepada petugas Dinas Provinsi yang membidangi Perkebunan dan KabupatenKota dan pelaku usaha perkebunan PBS, PBN dan petani. B. Materi Sosialisasi Materi yang terkait dengan peraturan perizinan usaha perkebunan : - Undang-Undang Nomor 18 tahun 2004 tentang Perkebunan; - Peraturan Menteri Pertanian Nomor 26PermentanOT.14022007 Tahun 2007 tentang Pedoman Perizinan Usaha Perkebunan; atau - Peraturan Menteri Pertanian tentang Pedoman Perizinan Usaha Perkebunnan yang baru, sebagai pengganti Permentan Nomor 26 Tahun 2007; - Peraturan Menteri Pertanian Nomor 14PermentanPL.11022009 tentang 8 Pengelolaan Lahan Gambut Untuk Budidaya Kelapa Sawit; - Peraturan Menteri Pertanian Nomor 07PermentanOT.14022009 tentang Pedoman Penilaian usaha Perkebunan; - Peraturan Menteri Pertanian Nomor 19PermentanOT.14032011 tentang Pedoman Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia ISPO.

III. PELAKSANAAN KEGIATAN A.

Ruang Lingkup Kegiatan ini dibiayai dengan dana APBN Tugas Pembantuan Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian yang dialokasikan pada DIPA SATKER Dinas Provinsi yang membidangi Perkebunan, terdiri atas 2 dua kegiatan pokok : 1 Pembinaan usaha perkebunan inti dan plasma dan pendaftaran usaha perkebunan r akyat ≤ 25 ha; 2 Pertemuan sosialisasi legalitas, peraturan perizinan usaha perkebunan dilaksanakan di 31 Provinsi dan diikuti oleh perwakilan dari 260 Dinas yang membidangi Perkebunan KabupatenKota dengan rincian : 9 Lokasi Pelaksanaan pertemuan sosialisasi legalitas, peraturan perizinan usaha Perkebunan No. Provinsi Kabupaten 1. Aceh 20 2. Sumatera Utara 25 3. Sumatera Barat 10 4. Bengkulu 8 5. Riau 10 6. Kepulauan Riau 2 7. Jambi 9 8. Sumatera Selatan 13 9. Kep. Bangka Belitung 6 10. Lampung 10 11. Banten 2 12. Jawa Barat 15 13. Jawa Tengah 17 14. Jawa Timur 13 15. Bali 4 16. NTB 3 17. NTT 2 18. Kalimantan Barat 10 19. Kalimantan Tengah 14 20. Kalimantan Timur 13 21. Kalimantan Selatan 10 22. Sulawesi Utara 6 23. Sulawesi Tengah 9 24. Sulawesi Selatan 5 25. Sulawesi Barat 4 26. Sulawesi Tenggara 4 10 No. Provinsi Kabupaten 27. Gorontalo 4 28. Maluku Utara 3 29. Maluku 3 30. Papua 3 31. Papua Barat 3 Total 260 B. Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan dilaksanakan oleh Dinas Provinsi yang membidangi Perkebunan sebagai berikut : - Penyusunan rencana kerja pelaksanaan petunjuk teknis - Inventarisasi usaha perkebunan rakyat dengan luasan kurang dari 25 ha yang dilaksanakan oleh petugas Dinas Provinsi yang membidangi Perkebunan bersama petugas KabupatenKota; - Koordinasi dengan Instansi terkait BPN dan Kehutanan dalam pemutakhiran data; - Pelaksanaan pemantauan dan pengawasan bekerjasama dengan pemerintah kabupatenkota mengunjungi lokasi perkebunan inti dan plasma; 11 - Pelaksanaan pertemuan sosialisasi legalitas, peraturan perizinan usaha perkebunan dengan peserta dari Dinas Provinsi yang membidangi Perkebunan dan KabupatenKota serta instansi terkait; - Penyusunan dan pembahasan laporan pelaksanaan kegiatan sosialisasi; - Tindak lanjut pelaksanaan pembinaan usaha perkebunan; - Dinas perkebunan provinsi melaporkan hasil kegiatannya kepada Ditjen. Perkebunan, Gubernur dan BupatiWalikota terkait dengan pelaksanaan pembinaan usaha perkebunan; - Waktu pelaksanaan pada triwulan I sampai triwulan III tahun 2013. C. Lokasi, Jenis dan Volume Kegiatan pertemuan sosialisasi legalitas, peraturan perizinan usaha perkebunan dilaksanakan di 31 Provinsi dan diikuti oleh 260 perwakilan dari Dinas yang membidangi Perkebunan KabupatenKota. 12 D. Simpul Kritis 1 Koordinasi dilakukan antara Direktorat Jenderal Perkebunan, Dinas yang membidangi Perkebunan Provinsi dan KabupatenKota, instansi terkait dan perusahaan Perkebunan Besar Swasta PBS dan Perkebunan Besar Negara PTPN serta Perkebunan Rakyat. 2 Direktorat Jenderal Perkebunan wajib melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dan anggaran dana Tugas Pembantuan pada Dinas Provinsi yang membidangi Perkebunan. 3 Pengelola anggaran dana Tugas Pembantuan pada Dinas Provinsi yang membidangi Perkebunan wajib mengkoordinasikan perencanaan, pengelolaan, monitoring dan evaluasi serta pelaporan pelaksanaan dana Tugas Pembantuan di wilayahnya. 4 Direktorat Jenderal Perkebunan wajib menyusun Pedoman Teknis Pedumtek pelaksanaan kegiatan dalam rangka memberikan bimbingan administrasi, teknis operasional dan pengendalian pelaksanaan di tingkat Provinsi. 5 Dinas Provinsi yang membidangi Perkebunan wajib menyusun Petunjuk Pelaksanaan Juklak dan Petunjuk 13 Teknis Juknis dalam rangka memberikan bimbingan administrasi, teknis operasional dan pengendalian pelaksanaan kegiatan; monitoring, evaluasi dan laporan capaian kinerja pelaksanaan kegiatan. 6 Mekanisme pelaporan pelaksanaan dana Tugas Pembantuan TP dilakukan secara berkala bulanan, triwulan dan akhir tahun dan berjenjang, yaitu dari Provinsi menyampaikan laporan kepada Gubernur, Direktorat Jenderal Perkebunan dan instansi terkait.

IV. PEMBINAAN, PENGENDALIAN,PENGAWALAN DAN PENDAMPINGAN