Pedoman Teknis Penguatan Usaha Pangan Masyarakat

(1)

KATA PENGANTAR

Pemerntah berkepentngan untuk menjaga stabltas harga dan pasokan pangan karena fluktuas harga pangan merupakan salahsatu faktor yang berpengaruh pentng dalam pembentukan angkanflas. Hal n sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan. Pemerntah pusat dan daerah bertugas mengendalkan bertanggung jawab atas ketersedaan bahan pangan pokok dan strategs d seluruh wlayah Negara Kesatuan Republk Indonesa. Bahan pangan pokok dan strategs tersebut harus terseda dalam jumlah yang memada, mutu yang bak, serta pada harga yang wajar untuk menjaga keterjangkauan daya bel d tngkat konsumen sekalgus melndung pendapatan produsen.

Kegatan Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat merupakan salah satu upaya Pemerntah yang dlakukan untuk menjaga stabltas harga bak d tngkat petan/produsen dan d tngkat konsumen. Melalu kegatan n, Gapoktan atau Lembaga Usaha Pangan Masyarakat (LUPM) dan Toko Tan Indonesa dberdayakan untuk dapat menjalankan fungs sebaga lembaga dstrbus dalam suatu ranta dstrbus yang lebh efsen sehngga dapat mengurang dspartas harga antara produsen dan konsumen.

Pedoman Tekns Penguatan Usaha Pangan Masyarakat Tahun 2016 dsusun sebaga acuan operasonal pada kegatan Penguatan Usaha Pangan Masyarakat Tahun 2016 serta dalam penyusunan Petunjuk Pelaksanaan oleh Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah Provns yang melaksanakan urusan d bdang ketahanan pangan bersama Tm Pembna Provns.


(2)

13

$ , (

5 5

( 7

7 $

1 1

( ,$

0 1

(

.

Semoga Panduan Tekns Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat Tahun 2016 n dapat bermanfaat bag seluruh phak yang terkat.

Jakarta, Maret 2016

Kepala Badan Ketahanan Pangan


(3)

DAFTAR ISI

Hal

Kata Pengantar ... i

Daftar Isi ... iii

Daftar Gambar ... iv

Daftar Lampiran ... v

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Pengertian... 3

BAB II. TUJUAN,SASARAN DAN INDIKATOR KEBERHASILAN ... 7

A. Tujuan ... 7

B. Sasaran ... 7

C. Indikator Keberhasilan ... 8

BAB III. ORGANISASI DAN TATA KERJA ... 9

A. Organisasi ... 9

B. Tata Kerja... 9

BAB IV. MEKANISME PENYALURAN DAN PEMANFAATAN DANA 16 A. Mekanisme Penyaluran Dana Bantuan Pemerintah ... 17

B. Mekanisme Pemanfaatan Dana Bantuan Pemerintah ... 22

C. Ketentuan Pajak ... 24

BAB V. MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN... 26

A. Monitoring dan Evaluasi ... 25

B. Pengawasan dan Pengendalian... 27

C. Pelaporan... 29


(4)

ix

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 1 Indkator Keberhaslan Kegatan PUPM... 8 Gambar 2 Mekansme Pencaran Bantuan Pemerntah

Kegatan PUPM Tahun 2016 ... 22 Gambar 3 Sstematka Pelaporan Kegatan PUPM... 34


(5)

DAFTAR LAMPIRAN

Hal

Lampran 1 Perjanjan KerjasamaAntaraPejabat

Pembuat Komtmen Dengan Gapoktan/LUPM* ... 36

Lampran 2 Berta Acara Serah Terma Dana Pemerntah Kegatan Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat (PUPM) Tahun 2016... 43

Lampran 3 Pakta Integrtas Gapoktan/LUPM*) ... 46

Lampran 4 Rncan Rencana Usaha Pangan Masyarakat (RUPM) Tahun 2016 ... 49

Lampran 5 Usulan Kebutuhan Dana Bantuan Pemerntah Untuk Pembelan Gabah/Pangan Pokok Lan Pada Unt Pelaksana Kegatan PUPM ... 51

Lampran 6 Perjanjan Kerjasama Antara Gapoktan dengan TTI ... 53

Lampran 7 Data Gapoktan/LUPM Tahun 2016 ... 59

Lampran 8 Data Pendampng Tahun 2016 ... 61

Lampran 9 Data Pengurus Gapoktan/LUPM Tahun 2016 ... 63

Lampran 10 Rekaptulas RUPM Tahun 2016 ... 64

Lampran 11 Kutans... 66

Lampran 12 Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja ... 67

Lampran 13 Surat Pernyataan... 68

Lampran 14 Format Laporan Gapoktan... 69

Lampran 15 Format Laporan Pendampng ... 70

Lampran 16 Rekaptulas Pelaporan TTI ... 71

Lampran 17 Format Laporan Tm Tekns Kabupaten/Kota ... 72

Lampran 18 Format Laporan Tm Pembna Provns ... 73

Lampran 19 Blanko Data Pendampng ... 74


(6)

(7)

PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN USAHA PANGAN MASYARAKAT TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Fluktuas harga pangan merupakan salah satu faktor yang berpengaruh pentng dalam pembentukan angka nflas. Badan Pusat Statstk menggolongkan kenakan harga bahan pangan sebaga komponen nflas bergejolak (volatile foods). Dar ss produks, sesua dengan karakterstk produk pertanan pada umumnya, beberapa penyebab terjadnya fluktuas harga adalah karena ketdakpastan dalam produks yang dakbatkan oleh musm panen, gangguan alam serta pengaruh perdagangan pangan domestk dan global.

Selan dakbatkan oleh faktor-faktor produks, fluktuas harga pangan juga dapat dpengaruh oleh sstem dstrbus pangan yang berlangsung untuk setap komodtas pangan. Ranta pasok komodtas pangan yang berjalan secara efsen berperan pentng dalam pembentukan harga yang adl bag seluruh pelaku yang berperan d dalam ranta pasok komodtas pangan. Konds n akan menguntungkan bak bag petan sebaga produsen maupun masyarakat umum sebaga konsumen. Namun sebalknya ketdakefsenan dalam ranta pasok yang antara lan dsebabkan oleh ranta pasok yang terlalu panjang, atau adanya phak dalam ranta pasok yang mempunya kekuatan untuk menentukan harga akan menyebabkan kerugan bak bag petan maupun bag konsumen.


(8)

Konds n menyebabkan Pemerntah berkepentngan untuk menjaga stabltas harga dan pasokan pangan yang dmplementaskan melalu berbaga kebjakan yang terkat dengan produks dan dstrbus pangan, maupun dalam bentuk ntervens harga sebagamana penetapan Harga Pembelan Pemerntah (HPP) untuk beras yang secara keseluruhan bertujuan untuk mewujudkan stabltas harga pangan.

Dalam konteks regulas, guna mengatur dan menjaga stablsas pasokan dan harga pangan, telah terbt 2 (dua) Undang-Undang terkat stabltas harga pangan, yatu Undang-undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan dan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan. Pemerntah pusat dan daerah bertugas mengendalkan bertanggung jawab atas ketersedaan bahan panganpokok dan strategs d seluruh wlayah Negara Kesatuan Republk Indonesa. Bahan pangan pokok dan strategs tersebut harus terseda dalam jumlah yang memada, mutu yang bak, serta pada harga yang wajar untuk menjaga keterjangkauan daya bel d tngkat konsumen sekalgus melndung pendapatan produsen.

Kegatan Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat merupakan salah satu upaya Pemerntah yang dlakukan untuk menjaga stabltas harga bak d tngkat petan/produsen dan d tngkat konsumen. Melalu kegatan n, Gapoktan atau Lembaga Usaha Pangan Masyarakat (LUPM) dan Toko Tan Indonesa dberdayakan untuk dapat menjalankan fungs sebaga lembaga dstrbus dalam suatu ranta dstrbus yang lebh efsen sehngga dapat mengurang dspartas harga antara produsen dan konsumen.


(9)

Bantuan pemerntah yang dberkan kepada Gapoktan/LUPM dalam kegatan n dgunakan untuk memperkuat permodalan untuk menyerap gabah yang dproduks petan dengan harga mnmal sama dengan HPP sehngga Gapoktan/LUPM dapat berperan untuk menjaga stabltas harga d tngkat petan terutama pada saat panen raya. Bantuan pemerntah juga dgunakan untuk mendukung pengolahan pasca panen sehngga Gapoktan dapat menyedakan beras berkualtas bak dengan harga yang wajar dan lebh terjangkau bag masyarakat.

Pada ss pemasaran, Gapoktan/LUPM dfasltas untuk membentuk kemtraan dengan Toko Tan Indonesa (TTI) yang merupakan lembaga dstrbus yang langsung bersentuhan dengan masyarakat. Mekansme pemasaran n akan memperpendek ranta pasok komodtas pangan sehngga tercpta margn keuntungan yang lebh adl bag seluruh phak d dalam ranta pasokdan menjaga kepastan harga dan pasokan bag produsen dan konsumen.

Pedoman Tekns Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat Tahun 2016 dsusun sebaga acuan operasonal pada kegatan Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat Tahun 2016 serta dalam penyusunan Petunjuk Pelaksanaan oleh Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah Provns yang melaksanakan urusan d bdang ketahanan pangan bersama Tm Pembna Provns.

B. Pengertian

Dalam PedomanPelaksanaan n yang dmaksud dengan: 1. Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dar sumber

hayat produk pertanan, perkebunan, kehutanan, perkanan, peternakan, peraran, dan ar, bak yang dolah maupun tdak dolah yang dperuntukkan sebaga makanan atau mnuman bag konsums manusa,


(10)

termasuk bahan tambahan Pangan, bahan baku Pangan, dan bahan lannya yang dgunakan dalam proses penyapan, pengolahan, dan/atau pembuatan makanan atau mnuman.

2. Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat yang selanjutnya dsngkat PUPM merupakan salah satu sub kegatan prortas Stablsas Pasokan dan Harga Pangan pada Program Penngkatan Dversfkas dan Ketahanan Pangan Masyarakat.

3. Dana Bantuan Pemerntah adalah dana yang bersumber dar APBN Tahun 2016 dlaksanakan melalu dana dekonsentras yang dsalurkan/dtransfer langsung ke rekenng Gapoktan/LUPM dalam rangka stablsas pasokan dan harga pangan.

4. Dana Dekonsentras adalah dana yang berasal dar APBN yang dlaksanakan oleh gubernur sebaga wakl Pemerntah yang mencakup semua penermaan dan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan dekonsentras, tdak termasuk dana yang dalokaskan untuk nstans vertkal pusat d daerah.

5. Toko Tan Indonesa yang selanjutnya dsngkat TTI adalah tempat untuk menjual hasl pangan produks petan sesua harga yang wajar kepada konsumen yang dpasok oleh Gapoktan dan atau Lembaga Usaha Pangan Masyarakat.

6. Gapoktanadalah kumpulan beberapa kelompoktan yang bergabung dan bekerjasama untuk menngkatkan skala ekonom dan efsens serta berkekuatan hukum.

7. Lembaga Usaha Pangan Masyarakat yang selanjutnya dsngkat LUPM adalah lembaga usaha bersama yang berkembang d masyarakat bergerak d bdang


(11)

produks/usaha pangan, berorentas bsns, memlk struktur organsas dan berkekuatan hukum.

8. Rencana Usaha Pangan Masyarakat yang selanjutnya dsngkat RUPM atau RUG = Rencana Usaha Gapoktan adalah rencana usaha yang dsusun secara sstemats dan partspatf yang kemudan dgunakan sebaga dasar pencaran atau rekomendas dar Tm Tekns dan Ketua PUPM dalam rangka pembelanjaan Dana Bantuan Pemerntah untuk kegatan pembelan/pengadaan dan penyaluran bahan pangan.

9. Komodtas pangan adalah produk pangan yang dperjual-belkan pada kegatan TTI dalam rangka stablsas harga pangan yatu: beras, mnyak goreng, gula pasr, caba merah, bawang merah, dagng sap, dan komodtas lan yang dtentukan oleh Pemerntah.

10. Petan adalah warga negara Indonesa, bak perseorangan maupun beserta keluarganya yang melakukan usaha tan d bdang Pangan.

11. Perdagangan Pangan adalah setap kegatan atau serangkaan kegatan dalam rangka penjualan dan/atau pembelan Pangan, termasuk penawaran untuk menjual pangan dan kegatan lan yang berkenaan dengan pemndahtanganan pangan dengan memperoleh mbalan. 12. Peredaran Pangan adalah setap kegatan atau

serangkaan kegatan dalam rangka penyaluran Pangan kepada masyarakat, bak dperdagangkan maupun tdak. 13. Pelaku Usaha Pangan adalah setap orang yang bergerak

pada satu atau lebh subsstem agrbsns Pangan, yatu penyeda masukan produks, proses produks, pengolahan, pemasaran, perdagangan, dan penunjang. 14. Jarngan TTI adalah hubungan kerjasama antar


(12)

kelompok, ndvdu, ataupun masyarakat secara langsung maupun tdak langsung.

15. Harga Pembelan Pemerntah adalah harga pembelan Pemerntah untuk komodtas gabah/beras sesua dengan Instruks Presden tentang Kebjakan Pengadaan Gabah/Beras dan Penyaluran Beras oleh Pemerntah. 16. Harga Bel Gapoktan/Lembaga Masyarakat yang bergerak

d bdang pangan adalah harga bel kepada petan dengan harga yang layak.

17. Harga Jual Gapoktan adalahharga jual produk pangan dar Gapoktan/Lembaga Masyarakat yang bergerak d bdang pangan kepada TTI.

18. Harga Eceran Tertngg adalah harga acuan tertngg produk pangan yang djual oleh pedagang TTI kepada konsumen dalam satuan (Rp/kg).

19. Pendampngan adalah proses pembmbngan untuk menngkatkan kemampuan manajeral dan aktvtas pengendalan pasokan dan harga pangan kepada PUPM dan pedagang TTI, menngkatkan kemampuan tekns, melakukan pemantauan, pengendalan, serta pengawasan nternal oleh Kementeran Pertanan.

20. Surat keterangan yang sah adalah dokumen yang legaltasnya daku oleh pemerntah, mnmal dtandatangan d atas matera.


(13)

BAB II

TUJUAN, SASARAN DAN INDIKATOR KEBERHASILAN

A. Tujuan

Pedoman Tekns Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat (PUPM) tahun 2016 dsusun dengan tujuan sebaga berkut : 1. Melengkap hal-hal yang belum djabarkan dalam

Pedoman Umum Kegatan PUPM tahun 2016;

2. Memberkan arahan dan batasan tentang ruang lngkup pelaksanaan Kegatan PUPM tahun 2016 d provns dan kabupaten/kota;

3. Memberkan acuan dalam pembnaan dan pengawalan terhadap Gapoktan/LUPM, Toko Tan Indonesa (TTI) dan Pendampng pelaksana kegatan PUPM tahun 2016.

Tujuan kegatan Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat (PUPM) tahun 2016, adalah :

1. menyerap produk pertanan nasonal dengan harga yang layak dan menguntungkan petan khususnya bahan pangan pokok dan strategs;

2. mendukung stablsas pasokan danharga pangan pokok dan strategs; dan

3. memberkan kemudahan akses konsumen/masyarakat terhadap bahan pangan pokok dan strategs, dengan harga yang terjangkau dan wajar.

B. Sasaran

Sasaran Pedoman Tekns PUPM tahun 2016, adalah :

1. Aparat Pemerntah Daerah d tngkat pusat, provns dan kabupaten/kota, Tm Pokja PUPM Pusat, Tm Pembna Provns dan Tm Tekns Kabupaten/Kota yang menjad Pembna dan pengelola kegatan PUPM tahun 2016;


(14)

2. Pendampng yang akan melakukan pembnaan dan pendampngan kepada Gapoktan/LUPM dan TTI;

3. Gapoktan/LUPM dan TTI pelaksana kegatan PUPM tahun 2016.

Adapun sasaran kegatan PUPM pada Tahun Anggaran 2016 adalah 500 (lma ratus) Gapoktan/LUPM yang melayan 1.000 (serbu) TTI, untuk kemudahan akses pangan kepada masyarakat dengan harga yang wajar d 33 provns tersebar d kabupaten/kota yang menjad barometer fluktuas harga dan pasokan.

C. Indikator Keberhasilan

Untuk mengukur keberhaslan kegatan PUPM, dgunakan beberapa ndkator knerja sebaga berkut:

Gambar 1. Indikator Keberhasilan Kegiatan PUPM xDana bantuan

pemerntah

x500 (lma ratus) Gapoktan/LUPM d 33 provns

xPasokan pangan yang

berkelanjutan kepada 1000 TTI

xPendampngan, pengawalan, dan bmbngan

tekns d 33

provns. INPUT

xTersalurkannya

dana bantuan

pemerntah kepada

Gapoktan/LUPM

x500 (lma ratus) Gapoktan/LUPM pemasok TTI

x1.000 jarngan pemasaran baru bag produsen/petan xTerlaksananya pendampngan, pengawalan, dan bmbngan tekns d 33 (tga puluh tga) provns

OUTPUT

xStabltas

pasokan dan

harga pangan

yang

dperjualbelkan djarngan TTI

xPoss tawar

petan menngkat;

xKemudahan

akses pangan

bagmasyarakat

xKonsumen memperoleh

harga pangan

yang wajar OUTCOME


(15)

x uan x x x x x x x x x x x E BAB III

ORGANISASI DAN TATA KERJA

A. Organisasi

Dem kelancaran pelaksanaan kegatan PUPM tahun 2016, maka dpandang perlu untuk mengatur organsas pelaksana kegatan PUPM tahun 2016 yang mengacu pada Pedoman Umum Kegatan PUPM tahun 2016. Kegatan PUPM dlaksanakan secara berjenjang dan terpadu melbatkan nstans d tngkat pusat dan daerah, Pendampng, Gapoktan/Lembaga Usaha Pangan Masyarakat (LUPM) serta Toko Tan Indonesa. D tngkat pusat, pelaksanaan kegatan PUPM dlaksanakan oleh Tm Pokja Pusat. D tngkat daerah, pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang melaksanakan urusan pemerntahan d bdang ketahanan pangan provns dan kabupaten/kota dbentuk Tm Pembna Provns dan Tm Tekns Kabupaten/Kotadan d tngkat Gapoktan/LUPM selaku pengelola pemanfaatan dana bantuan pemerntah harus membentuk Unt Pelaksana Kegatan PUPM.

B. Tata Kerja

1. Tm Pokja Pusat

Tm Pokja Pusat bertanggungjawab untuk melaksanakan tugas sebaga berkut:

a. Menyusun dan menerbtkan Pedoman Umum Kegatan PUPM;

b. Melaksanakan sosalsas, koordnas, ntegras dan advokas dengan nstans terkat d tngkat pusat dan daerah terhadap pelaksanaan kegatan PUPM;

c. Melaksanakan apresas bmbngan tekns bag Gapoktan/LUPM dan pendampng;


(16)

d. Melaksanakan verfkas, pemantauan, pembnaan, pengawalan, evaluas, pengawasan dan pengendalan kegatan PUPM;

e. Melakukan koordnas penyedaan pusat data kegatan PUPM dengan nstans terkat d tngkat pusat;

2. Tm Pembna Provns

Tm Pembna Provns bertanggungjawab untuk melaksanakan tugas sebaga berkut:

a. Menyusun Petunjuk Pelaksanaan Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat Tahun 2016 dengan mengacu kepada Pedoman Umum dan Pedoman Tekns Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat Tahun 2016; b. Melaksanakan dan menyusun laporan sosalsas,

koordnas, ntegras dan advokas terkat pelaksanaan kegatan PUPM;

c. Melaksanakan dentfkas, verfkas dan penetapan calon Gapoktan/LUPM, calon pendampng dan calon TTI pelaksana kegatan PUPM Tahun 2016;

d. Menyusun jadwal dan melaksanakan pembnaan, pengawasan, montorng dan evaluas terhadap Gapoktan dan TTI;

e. Menyusun laporan mngguan pelaksanaan kegatan PUPM dengan format sebagamana pada Lampran18 3. Tm Tekns Kabupaten/Kota

Tm Tekns Kabupaten/Kota bertanggungjawab untuk melaksanakan tugas sebaga berkut:

a. Melaksanakan dan menyusun laporan sosalsas, koordnas, ntegras dan advokas terkat pelaksanaan kegatan PUPM;

b. Melaksanakan dentfkas Gapoktan/LUPM, Pedagang TTI dan Pendampng sebaga Calon Pelaksana dan Calon Lokas (CPCL);


(17)

c. Mengusulkan CPCL Gapoktan/LUPM, Pedagang TTI dan Pendampng yang sudah ddentfkas kepada Tm Pembna Provns;

d. Melaksanakan pembnaan, pemantauan, evaluas, pengawasan dan pengendalan kegatan PUPM;

e. Melaporkan kelengkapan admnstras pengurus Gapoktan/LUPM, TTI dan Pendampng sesua format yang tercantum pada Lampran 9,10,11;

f. Mendampng Gapoktan dalam proses pengusulan pencaran dana bantuan pemerntah;

g. Menyusun surat rekomendas pencaran dan pemanfaatan dana bantuan pemerntah sebaga persyaratan bag Gapoktan untuk dapat menark dana bantuan pemerntah dar rekenng Gapoktan;

h. Menyusun laporan mngguan perkembangan pelaksanaan kegatan PUPM kepada Bupat/Walkota dan Gubernur melalu Tm Pembna Provns (Lampran 17)

4. Gapoktan/LUPM

Pelaksanaan kegatan PUPM d tngkat Gapoktan secara terpadu dlaksanakan dan dkelola oleh Ketua Gapoktan dan Pengelola Unt Pelaksana Kegatan PUPM.

Tugas Ketua Gapoktan/LUPM adalah:

a. Menyusun Rencana Usaha Pangan Masyarakat (RUPM) yang bers rencana usaha Gapoktan/LUPM bersama dengan pengurus dan anggota. RUPM bers rencana pemanfaatan dana bantuan pemerntah (Lampran 4) b. Mengusulkan calon TTI yang potensal, terutama yang

sebelumnya telah bermtra dengan Gapoktan dan berlokas d wlayah TTI yang telah dtentukan;


(18)

c. Membuat rencana pengadaan dan penyaluran komodtas pangan dengan memperhatkan ketentuan harga bel sesua dengan HPP dan harga jual sesua dengan HET yang dtetapkan;

d. Menyusun dan membuat kesepakatan antara Gapoktan/LUPM dan TTI terkat hak dan kewajban kedua belah phak yang dtuangkan dalam MOU Gapoktan dengan TTI (Lampran 6);

e. Menyusun dan menetapkan aturan tertuls berdasarkan kesepakatan anggota yang bers hak dan kewajban pengurus dan anggota terkat dengan pelaksanaan kegatan PUPM;

f. Laporan mngguan secara rutn dan tertuls terhadap perkembangan pelaksanaan kegatan dkrm setap bulan kepada Badan/Dnas/Unt Kerja Ketahanan Pangan d tngkat kabupaten/kota (Lampran 14);

g. Melakukan stok opname dan menutup buku kas pada akhr tahun untuk mengetahu konds keuangan;

h. Menyusun dan mengrmkan laporan akhr tahun kepada PPK yang bers pemanfaatan dana bantuan pemerntah serta pelaksanaan kegatan PUPM dengan dlampr:

— Berta Acara Penyelesaan Pekerjaan dan dtandatangan oleh 2 (dua) orang saks;

— Berta Acara Serah Terma uang yang dtanda tangan oleh Ketua/Pmpnan penerma bantuan;

— Foto/flm barang yang dhaslkan/dbel;

— Daftar perhtungan dana awal, penggunaan dan ssa dana;

— Surat pernyataan bahwa bukt-bukt pengeluaran telah dsmpan; dan

— Bukt setor ke rekenng kas Negara dalam hal terdapat ssa bantuan.


(19)

Sementara tu tugas pengelola unt pelaksana kegatan PUPM adalah:

a. Menyampakan usulan rencana pembelan dan penjualan gabah dan atau komodtas pangan lan kepada Ketua Gapoktan, antara lan terkat dengan: () volume pembelan gabah dan atau komodtas lan; () usulan penetapan harga bel gabah dar petan dan atau komodtas lan produsen dan () usulan penetapan harga jual dar Gapoktan/LUPM kepada TTI;

b. Melaksanakan pengelolaan dan pemanfaatan dana bantuan pemerntah sesua Rencana Usaha Gapoktan/LUPM;

c. Melakukan pencatatan dan menyusun pembukuan keuangan dan barang ke dalam buku kas kegatan PUPM serta buku pembelan dan penjualan sesua dengan kutans/nota/faktur pembelan/penjualan; d. Melaksanakan pembelan gabah dengan harga mnmal

sama dengan HPP sehngga dapat mencapa perputaran modal (dluar baya operasonal) mnmal 2 kal.

5. Pedagang TTI

a. Menyedakan tempat untuk mendsplay dan menympan stok beras dalam kemasan berlogo TTI yang dpasok dar Gapoktan/LUPM;

b. Mematuh ketentuan dalam penetapan harga jual beras yang dpasok dar Gapoktan/LUPM;

c. Melakukan pencatatan dan pembukuan terkat pengadaan, penjualan dan stok beras dar Gapoktan/LUPM; (Lampran 16)


(20)

6. Pendampng

Pendampng dalam kegatan PUPM berkewajban untuk melaksanakan tugas yang dberkan Tm Pembna d tngkat provns maupun Tm Tekns Kabupaten/Kota dalam hal:

a. Menyusun rencana/jadwal dan mater pendampngan yang akan dlaksanakan untuk membmbng Gapoktan; b. Membmbng dan mendampng Gapoktan dalam hal:

- Penyusunan Rencana Usaha Gapoktan/LUPM pada awal tahun/sebelum pencaran dan pemanfaatan dana bantuan pemerntah;

- Pemanfaatan dana bantuan pemerntah dalam peruntukannya sebaga modal dan dana operasonal Gapoktan/LUPM;

- Perencanaan pengadaan gabah/komodtas lan untuk menjamn kelancaran pasokan kepada TTI;

- Pengolahan pasca panen gabah/komodtas lan untuk memnmalkan susut dan kehlangan serta untuk menghaslkan beras dengan kualtas bak;

- Manajemen organsas bag Gapoktan/LUPM;

- Pencatatan dan pembukuan keuangan dan pelaksanaan pembelan dan penjualan gabah/ komodtas lan oleh Gapoktan/LUPM;

- Penyusunan laporan mngguan Gapoktan/LUPM kepada Tm Tekns kabupaten/kota. (Lampran 15) c. Membmbng dan memfasltas TTI dalam hal:

- Pencatatan dan pembukuan penermaan beras/komodtas lan dar Gapoktan serta penjualannya;

- Penyusunan dan pengrman laporan mngguan TTI. d.Menyusun dan mengrmkan laporan mngguan kepada


(21)

e. Mengrm laporan mngguan secara rutn melalu SMS pada har Senn ke Pusat Data dan Informas Pertanan Kementeran Pertanan pada nomor 0813 808 29 555 yang bers: () perkembangan volume pembelan dan rata-rata harga bel gabah dar petan dan () volume penjualan beras dan harga jual beras d TTI.

Tabel 1. Rancangan Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat Tahun 2016

No. Kegatan Pusat Provns Kabupaten/

Kota

Pendampng Gapoktan/

unt usaha TTI

1. Sosalsas, koordnas

dan konsoldas 9 9 9

2. Identfkas/Seleks

Gapoktan, TTI dan Pendampng 9 9 3. Verfkas Gapoktan/LUPM, TTI dan Pendampng 9 9 4. Penetapan Gapoktan/LUPM, TTI dan Pendampng 9

5. Proses Pencaran dana

Dana Bantuan Pemerntah

9 9

6. Pemanfaatan dana

Dana Bantuan Pemerntah : . Pembelan gabah

dar petan 9

. Pengolahan dan

transportas 9

7. Pemasaran beras 9 9

8. Pengendalan,

Pengawasan dalam pemanfaatan dana

9 9 9

9. Pendampngan

Gapoktan/LUPM 9 9

9

10. Montorng dan

evaluas 9 9 9


(22)

BAB IV

MEKANISME PENYALURAN DAN PEMANFAATAN DANA BANTUAN PEMERINTAH PUPM TAHUN 2016

Mekansme penyaluran dana bantuan pemerntah kepada Gapoktan/LUPM pelaksana kegatan PUPM Tahun 2016 melalu transfer uang mengacu kepada mekansme pelaksanaan anggaran bantuan pemerntah yang tercantum dalam Peraturan Menter Keuangan (PMK) Nomor 186/PMK-05/2015, Pasal 3 Bagan ke tujuh huruf (g) Bantuan lannya yang memlk karakterstk Bantuan Pemerntah yang dtetapkan oleh Pangguna Anggaran (PA), dan dalam bentuk Peraturan Menter Pertanan (Permentan) Nomor 62/Permentan/RC.130/12/2015 tentang Pedoman Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan Pemerntah Lngkup Kementeran Pertanan Tahun Anggaran 2016.

Dana bantuan pemerntah dsalurkan kepada Gapoktan/LUPM yang bergerak d bdang pangan untuk melakukan pembelan pangan pokok dan strategs dar petan/mtra dan selanjutnya memasok pangan pokok dan strategs tersebut kepada Toko Tan Indonesa (TTI) untuk djual kepada konsumen dengan harga yang layak. Dalam hal n TTI yang dmaksud adalah pedagang yang menjad mtra Gapoktan/LUPM yang bergerak d bdang pangan yang terkat melalu kerjasama antara kedua belah phak. Dana Bantuan Pemerntah yang bersumber dar APBN Tahun 2016 dsalurkan kepada 500 (lma ratus) Gapoktan/LUPM untuk memasok 1.000 (serbu) TTI.

Dana bantuan pemerntah dperuntukkan untuk Gapoktan/LUPM, bukan mlk perorangan atau mlk Ketua Gapoktan/LUPM. Oleh karena tu, pengelolaan dana bantuan harus dlakukan secara transaparan dan akuntabel. Jka terdapat dana yang tdak dgunakan harus dsetor ke kas Negara d akhr tahun.


(23)

A. Mekanisme Penyaluran Dana Bantuan Pemerintah

1. Pembuatan dan Penandatanganan Naskah Perjanjian Kerjasama antara PPK dengan Penerima Bantuan Pemerintah

Penerma bantuan pemerntah perlu dkat dalam bentuk naskah perjanjan kerjasama pemanfaatan dana dan pelaksanaan kegatan. Perjanjan kerjasama merupakan katan hukum yang memayung penggunaan dan pemanfaatan dana bantuan pemerntah (APBN) oleh kelompok masyarakat, Lembaga Pemerntah atau Non Pemerntah. Perjanjan kerjasama yang dmaksud adalah antara Ketua Kelompok Penerma Bantuan pemerntah (Ketua Gapoktan) dengan Pejabat Pembuat Komtmen (PPK) dan harus mendapat persetujuan serta dketahu oleh Kepala Dnas Kab/Kota. Contoh naskah perjanjan kerjasama pemanfaatan dana bantuan pemerntah sebagamana (Lampran 1)

2. Pencairan Dana Bantuan Pemerintah

Penyaluran dana bantuan Pemerntah dalam bentuk uang dapat dlakukan secara sekalgus 100% atau bertahap dar pagu dana bantuan pemerntah, melalu pembayaran LS dar rekenng kas negara ke ke rekenng penerma bantuan. Pencaran dana bantuan datur lebh lanjut dalam perjanjan kerjasama.

Mekansme pencaran dana dlaksanakan melalu tahapan: 1. Pengajuan permohonan transfer dana bantuan

pemerntah oleh penerma manfaat kepada KPA/PPK yang melalu tahapan sebaga berkut:

a. Penerma Manfaat Bantuan pemerntah membuat surat Usulan/ Permohonan transfer Dana dlampr dengan Rencana Usulan Kegatan (RUPM) untuk dajukan kepada pemegang anggaran (KPA) melalu Koordnator Lapangan/Tm Tekns.


(24)

b. Surat permohonan beserta RUPM oleh Koordnator Lapangan/Tm Tekns dlakukan peneltan serta penelaahan lebh lanjut menyangkut kebenaran dan keabsahannya.

c. Setelah dlakukan peneltan/penelaahan, surat permohonan beserta RUPM untuk selanjutnya dteruskan kepada PPK guna mendapatkan koreks dan persetujuan.

d. Surat permohonan beserta RUPM yang sudah dkoreks oleh PPK untuk selanjutnya dajukan ke KPA sebaga dasar untuk proses selanjutnya.

2. Penyusunan Perjanjan Kerjasama Antara KPA/PPK dengan Gapoktan/LUPM

Perjanjan Kerjasama yang palng sedkt memuat :

í maksud dan tujuan;

í ruang lngkup;

í hak dan kewajban para phak,

í jumlah bantuan yang dterma;

í TTI yang akan bermtra dengan Gapoktan/LUPM;

í mekansme pelaksanaan mengatur mengena tata cara dan syarat penyaluran;

í pernyataan kesanggupan Gapoktan/LUPM untuk menggunakan bantuan sesua rencana yang telah dsepakat;

í pernyataan kesanggupan Gapoktan/LUPM untuk menyetorkan ssa dana yang tdak dgunakan ke Kas negara;

í sanks yang dapat djatuhkan apabla tdak memanfaatkan dana bantuan pemerntah sesua dengan pedoman;

í penyampaan laporan penggunaan dana secara berkala kepada PPK;


(25)

í í í í í í í

í

í

í

í penyampaan laporan pertanggungjawaban kepada PPK setelah pekerjaan selesa atau akhr tahun anggaran;

í jangka waktu;

í plhan hukum, mengatur dalam hal pelaksanaan dan/atau terjadnya perselshan terkat dengan pelaksanaan PUPM.

3. Pengajuan Surat Permntaan Pembayaran Langsung (SPP-LS) oleh KPA/PPKdengan melamprkan:

a. SK Penetapan Gapoktan/LUPM oleh Kepala Badan/Dnas/Unt Kerja Ketahanan Pangan Provns

b. Rekaptulas RUPM dengan mencantumkan:

1. Nama dan alamat lengkap Gapoktan/LUPM penerma dana bantuan pemerntah kegatan PUPM Tahun 2016;

2. Nama Ketua Gapoktan/LUPM dan Susunan Anggota Penerma Bantuan

3. Nomor rekenng ketua Gapoktan/LUPM;

4. Nama dan alamat kantor cabang bank pemerntah dmana Gapoktan/LUPM membuka rekenng;

5. Jumlah dana bantuan pemerntah yang akan dtransfer dan kutans tanda

6. Rncan pemanfaatan dana bantuan pemerntah oleh Gapoktan/LUPM.

7. Tanda terma uang yang telah dtandatangan oleh penerma bantuan

8. Keterangan lannya berkatan dengan mekansme penggunaan dana dan operasonal kegatan d lapangan.


(26)

c. Kutans yang dtandatangan oleh Ketua Gapoktan dan dketahu PPK Provns dengan matera Rp 6.000,- (enam rbu rupah)

Dalam mengajukan SPM-LS, bendahara pengeluaran wajb melamprkan:

a. Rngkasan RUPM (Lampran 10)

b. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja (SPTB) (Lampran 12)

c. Surat Pernyataan KPA (Lampran 13)

4. Setelah penandatanganan kontrak, PPK melaporkan Rngkasan Kontrak ke KPPN

5. Gapoktan/LUPM mengajukan permohonan permntaan pembayaran kepada PPK dlampr dokumen pencaran dana dan RUPM sesua dengan perjanjan kerjasama 6. Pengajuan permohonan pembayaran oleh

Gapoktan/LUPM dengan melamprkan:

í perjanjan kerjasama yang telah dtandatangan oleh Gapoktan/LUPM;

í kutans bukt penermaan uang yang telah dtandatangan oleh Gapoktan/LUPM; dan

í permohonan pembayaran tahap ke-2 harus melamprkan laporan kemajuan pelaksanaan kegatan.

7. PPK melakukan pengujan permohonan permntaan pembayaran sesua dengan Petunjuk Pelaksanaan Penyaluran Bantuan Pemerntah.

8. PPK mengesahkan kutans bukt penermaan uang, serta menerbtkan SPP setelah pengujan sesua dengan Petunjuk Tekns Penyaluran Bantuan Pemerntah.

9. Dalam hal pengujan tdak sesua dengan Petunjuk Jukns, PPK menyampakan nformas kepada Gapoktan/LUPM untuk melengkap dan memperbak dokumen permohonan.


(27)

í í í

10. SPP untuk pembayaran secara sekalgus dsampakan kepada PP-SPM dengan dlampr :

í perjanjan kerjasama yang telah dtandatangan oleh penerma bantuan dan PPK; dan

í kutans bukt penermaan uang yang telah dtandatang oleh penerma bantuan dan dsahkan oleh PPK.

11. Prosedur setelah menerma pengajuan permohonan permntaan pembayaran dar Gapoktan/LUPM adalah: a. PPK melakukan pengujan permohonan pembayaran

sesua dengan Petunjuk Tekns Penyaluran Bantuan Pemerntah Kementeran Pertanan Tahun 2016. b. PPK menandatang perjanjan kerjasama dan

mengesahkan kutans bukt penermaan uang, serta menerbtkan SPP setelah pengujan yang sesua dengan Petunjuk Tekns Penyaluran Bantuan Pemerntah Kementeran Pertanan Tahun 2016. c. Dalam hal pengujan tdak sesua dengan Petunjuk

Jukns, PPK menyampakan nformas kepada Gapoktan/LUPM untuk melengkap dan memperbak dokumen permohonan.

d. SPP untuk pembayaran Tahap ke-2 dsampakan kepada PP-SPM dengan dlampr :

- perjanjan kerjasama yang telah dtandatangan oleh penerma bantuan dan PPK;

- kutans bukt penermaan uang yang telah dtandatang oleh penerma bantuan dan dsahkan oleh PPK; dan


(28)

Gambaran pencaran dana bantuan pemerntah dalam kegatan PUPM Tahun 2016 adalah sebaga berkut:

Gambar 2 Mekanisme Pencairan Bantuan Pemerintah

Kegiatan PUPM Tahun 2016

B. Mekanisme Pemanfaatan Dana Bantuan Pemerintah

1. Pemanfaatan dana bantuan pemerntah Tahap Pertama dapat dcarkan maksmal 60% dan ssanya sebesar 40% dapat dajukan untuk pencaran tahap kedua yakn setelah penggunaan dana tahap pertama sebesar mnmal 50% dar total bantuan yang dbuktkan dengan laporan pemanfaatan dana dlakukan secara bertahap sesua dengan RUPM. Dana yang tdak dgunakan dan ssa dana harus dsetor ke kas Negara pada akhr tahun.

UNIT PELAKSANA KEG. PUPM

PPK

MENTERI PERTANIAN

GUBERNUR

KPA

BENDAHARAWAN PENGELUARAN

KPPN PROVINSI

GAPOKTAN/

LUPM REKENING

BANK PENERBIT

SPM

Pencairan Tahap II Pencairan


(29)

SANA

PN

AN/

airan airan

2. Penggunaan dana bantuan pemerntah untuk kegatan PUPM sebesar Rp 200.000.000 (dua ratus juta rupah) yang dberkan kepada Gapoktan/LUPM dengan rncan penggunaan sebaga berkut:

a. dana bantuan mnmal sebesar 70% dgunakan untuk membel bahan pangan pokok dan strategs dar anggota gapoktan, mtra, atau petan lannya guna memasok/menyalurkan kepada TTI.

b. dana bantuan maksmal sebesar 30% dgunakan untuk baya transportas, sortas, kemasan dan baya operasonal lan. Baya yang dgunakan Kutans • Rp 250.000 - Rp 1.000.000 menggunakan Matera 3000 dan untuk pengemasan komodtas yang djual oleh TTI menggunakan kemasan dengan logo TTI dan sesua dengan desan yang dtentukan oleh Badan Ketahanan Pangan, Kementeran Pertanan untuk selanjutnya dperbanyak oleh Gapoktan/ LUPM.

c. apabla Gapoktan hanya memasok untuk 2 (dua) TTI maka 1 (satu) TTI dpasok maksmal sebesar 60%. Jka Gapoktan memasok lebh dar 2 (dua) TTI maka 1 (satu) TTI dpasok maksmal 40%.

3. Pengadaan bahan pokok dutamakan berasal dar petan/anggota Gapoktan/LUPM, jka bahan pokok tdak terpenuh dapat dperoleh dar luar anggota

4. Penetapan Harga Pangan

Harga yang perlu dtetapkan agar tujuan PUPM tercapa antara lan:

a. Harga bel d tngkat petan oleh Gapoktan/LUPM

Penetapan Harga Pembelan Petan mnmal sama dengan Harga Pembelan Pemerntah (HPP) untuk gabah dan atau harga referens untuk komodtas lannya.


(30)

b. Harga jual TTI ke konsumen (HET)

Harga jual TTI dtentukan berdasarkan harga beras rata-rata 3 (tga) bulan terakhr dengan mempertmbangkan juga harga gabah (GKP/GKG) rata-rata pada masa panen raya dan d luar masa panen. HET harus lebh rendah dar harga pasar dengan margn keuntungan pedagang TTI tdak boleh lebh dar 2.5 %.

C. Ketentuan Pajak

Sesua dengan keputusan menter keuangan (KMK) Nomor 536/KMK.03/2003 tentang tata cara penermaan dan pengolahan Surat Pembertahuan serta KMK Nomor 107/P.MK.010/2015 tentang Perubahan keempat atas Peraturan Menter Keuangan Nomor 154/PMK 031 2010 tentang pemungutan pajak penghaslan Pasal 22 sehubungan dengan pembayaran atas penyerahan barang atau kegatan usaha dbdang lan maka ketentuan pajak dalam pelaksanaan kegatan PUPM Tahun 2016 adalah sebaga berkut :

1. Penggunaan dana bantuan pemerntah sebaga penguatan modal untuk pembelan gabah atau komodtas pengolahan tdak dkenakan pajak.

2. Pemanfaatan dana bantuan pemerntah sebaga baya operasonal dkenakan pajak dengan besaran sebaga berkut:

a. Sewa/baya kendaraan:

- Untuk kutans Rp. 1.000.000,00 - Rp. 1.999.999,00 dkenakan PPN sebesar 10%

- Untuk kutans Rp. 2.000.000,00 atau lebh dkenakan PPN sebesar 10% dan PPH pasal 23 sebesar 2%


(31)

b. Pengadaan kemasan:

- Untuk kutans Rp. 1.000.000,00 - Rp. 1.999.999,00 dkenakan PPN sebesar 10%

- Untuk kutans Rp. 2.000.000,00 atau lebh dkenakan PPN sebesar 10% dan PPH pasal 22 sebesar 1,5%

c. Upah buruh untuk kegatan sortas tdak dkenakan pajak


(32)

BAB V

MONITORING, EVALUASI, DAN PELAPORAN

Dalam melakukan pemantauan dan evaluas, pengendalan dan pengawasan, serta pembuatan pelaporan pelaksanaan kegatan PUPM Tahun 2016, Pokja Pusat, Tm Pembna Provns dan Tm Tekns Kabupaten/Kota mengacu pada Pedoman Umum dan Pedoman Tekns Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat Tahun 2016.

A. Monitoring dan Evaluasi

Montorng dan evaluas dlakukan untuk mengetahu perkembangan pelaksanaan kegatan PUPM dan permasalahan yang dhadap dalam pengelolaan stablsas pasokan dan harga pangan. Montorng dan evaluas dlakukan secara berkala dan berjenjang mula dar kabupaten/kota, provns, dan Pusat melput:

1. Kegatan pembnaan PUPM yang dlakukan oleh masng-masng Tm Pembna Pusat/Provns dan Tm Tekns Kabupaten/Kota.

2. Penerapan aturan dan sanks yang tertuang dalam kontrak kerjasama PPK dengan Gapoktan/LUPM.

3. Pemantauan pelaksanaan kegatan pengadaan dan pengolahan beras dan komodtas lan yang dlakukan Gapoktan untuk menjamn pasokan dengan jumlah yang cukup kepada TTI yang menjad mtranya.

4. Pemantauan aktvtas TTI melput transaks penjualan, volume, harga, dan stok dalam rangka stablsas harga pangan.

5. Pembukuan PUPM untuk:

a. pembelan komodtas pangan pokok dan strategs dar anggota Gapoktan, LUPM, mtra atau petan lannya mencakup volume, harga, dan kualtas;


(33)

b. pasokan/penyaluran komodtas pangan pokok dan strategs dar Gapoktan/LUPM kepada TTI dan permntaan pasokan dar TTI kepada Gapoktan/LUPM serta penjualan kepada konsumen (volume, harga, dan kualtas); dan

c. admnstras keuangan dalam hal pengeluaran baya operasonal kegatan PUPM oleh Gapoktan/LUPM.

6. Penyelesaan permasalahan pelaksanaan kegatan PUPM yang dhadap d tngkat provns dan kabupaten/kota. B. Pengawasan dan Pengendalian

Pengawasan merupakan proses dan semua aktvtas yang dlakukan oleh Tm Pembna Pusat/Provns, dan Tm Tekns Kabupaten/Kota untuk memastkan bahwa segala kegatan PUPM yang terlaksana sesua dengan yang telah drencanakan. Sedangkan kegatan pengendalan merupakan tndakan yang dperlukan untuk mengatas rsko serta penetapan dan pelaksanaan kebjakan dan prosedur untuk memastkan bahwa tndakan mengatas rsko telah dlaksanakan secara efektf.

Pengawasan dlakukan oleh pemerntah melalu aparat pengawas fungsonal (Inspektorat Jenderal, Badan Pengawas Daerah, maupun lembaga atau nstans pengawas lannya) dan pengawasan oleh masyarakat. Sementara pengendalan kegatan dlakukan oleh KPA dan PPK. Proses pengendalan d setap wlayah drencanakan dan datur oleh Badan/Dnas/unt kerja ketahanan pangan kabupaten/kota atau provns atau dapat memanfaatkan petugas Sstem Pengendalan Internal (SPI). Proses pengendalan d setap wlayah drencanakan dan datur oleh masng-masng nstans.


(34)

Kegatan pengawasan dan pengendalan dalam Kegatan PUPM Tahun 2016 antara lan melput:

1. pembnaan secara berkelanjutan terhadap Gapoktan/LUPM, TTI, Petan, dan pendampng.

2. pengendalan atas pengelolaan keuangan yang dlakukan oleh Gapoktan/LUPM;

3. pengendalan atas pembelan dar petan dan atau mtra yang dlakukan oleh Gapoktan/LUPM dan pasokan/penyaluran dar Gapoktan/LUPM kepada TTI; 4. pengendalan terhadap harga pangan yang dlakukan oleh

Gapoktan/LUPM dan TTI;

5. dokumentas yang bak atas Sstem Pengendalan Internal serta transaks dan kejadan pentng lannya;

6. pengendalan nternal yang ada pada Satuan Kerja Perangkat Daerah yang melaksanakan urusan d bdang ketahanan pangan agar berjalan sebagamana yang dharapkan dan melakukan perbakan-perbakan yang perlu dlakukan.

Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) melakukan montorng dan evaluas dalam rangka pencapaan target knerja, transparans dan akuntabltas pelaksanaan dan penyaluran Bantuan Pemerntah, antara lan melakukan pengawasan terhadap:

1. kesesuaan antara pelaksanaan penyaluran bantuan pemerntah dengan pedoman dan petunjuk tekns serta ketentuan peraturan terkat lannya; dan

2. kesesuaan target capaan dengan realsas.

KPA mengambl langkah-langkah tndak lanjut berdasarkan hasl montorng dan evaluas untuk perbakan penyaluran bantuan pemerntah.


(35)

C. Pelaporan

Pelaporan merupakan unsur Informas dan Komunkas dar Sstem Pengendalan Intern, sebaga sarana bag setap pelaksana kegatan mendapatkan nformas yang jelas mengena hal-hal yang harus dlakukan dalam pencapaan tujuan dan sasaran kegatan.

1. Mekanisme Pelaporan Kegiatan Kegiatan PUPM

Pelaporan dlakukan secara berjenjang mula dar tngkat kabupaten/kota, provns, dan pusat sebaga berkut :

1) Gapoktan/LUPM menyusun dan menyampakan laporan:

a. Laporan mngguan secara tertuls yang bers rekaptulas perkembangan kegatan PUPM kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah kabupaten/kota yang melaksanakan urusan d bdang ketahanan pangan (Lampran 14);

b. Laporan akhr tahun kepada PPK setelah pekerjaan selesa atau akhr tahun anggaran dengan melamprkan:

- Berta Acara Penyelesaan Pekerjaan dan dtandatangan oleh Gapoktan/LUPM dan PPK dengan 2 (dua) orang saks;

- foto kegatan PUPM;

- daftar perhtungan dana awal, penggunaan dana dan ssa dana;

- surat pernyataan bahwa bukt-bukt pengeluaran telah dsmpan; dan

- bukt setor ke rekenng kas Negara apabla terdapat ssa dana.


(36)

2) Pendampng menyusun dan mengrmkan:

a. Laporan mngguan secara tertuls yang bers rekaptulas perkembangan kegatan PUPM kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah kabupaten/kota yang melaksanakan urusan d bdang ketahanan pangan (Lampran 15);

b. Laporan mngguan melalu sms ke sms center Kementeran Pertanan yang bers: () laporan volume dan harga bel oleh Gapoktan/LUPM, dan () laporan volume dan harga jual pada TTI yang menjad mtranya

3) Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah kabupaten/kota yang melaksanakan urusan d bdang ketahanan pangan melaporkan rekaptulas perkembangan kegatan PUPM d wlayahnya setap mnggu kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah provns yang melaksanakan urusan d bdang ketahanan pangan (Lampran 17)

4) Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah provns yang melaksanakan urusan d bdang ketahanan pangan melaporkan rekaptulas perkembangan kegatan PUPM d wlayahnya setap mnggu kepada Badan Ketahanan Pangan (Lampran 18)

5) Kepala Badan Ketahanan Pangan, Kementeran Pertanan melaporkan rekaptulas perkembangan kegatan PUPM setap bulan kepada Menter Pertanan. 6) Dsampng laporan berkala, juga ada laporan yang

sfatnya nsdentl yang dperlukan apabla terjad sesuatu yang bersfat mendesak, dengan cakupan:

a. aspek tekns mengena konds dan kemajuan pelaksanaan kegatan PUPM.

b. aspek manajeral dan admnstratf yang melput pengelolaan usaha agar berjalan sesua dengan


(37)

tujuan dan rencana yang telah dtetapkan serta penguatan kapastas manajeral usaha;

c. aspek ekonom melput kegatan PUPM terhadap stabltas, pasokan, harga pangan pokok dan strategs, bak secara nasonal maupun regonal d wlayah yang dtetapkan.

2. Ketentuan Pengiriman SMS

Nomor HP Pendampng yang akan dgunakan untuk pengrman laporan harus sudah terdaftar d Admnstrator SMS Center. Nomer HP yang belum terdaftar tdak akan tdak akan dapat mengrm laporan. Admnstrator SMS Center dengan sstem komputersas akan langsung menolak No HP yang tdak dkenalnya.

Apabla terjad perubahan No HP yang dmlk oleh Pendampng maka Pendampng segera melaporkannya ke Pusat Dstrbus dan Cadangan Pangan melalu Telepon/Fax dengan nomor : (021) 7804116 atau (021) 7804367 atau (021) 7804496 atau Emal: [email protected].

Informas yang dlaporkan melalu SMS oleh Pendampng terdr dar:

A. SMS volume Pembelan dah Harga Pembelan dar Gapoktan.

Harga yang dlaporkan melalu SMS Center adalah harga rata-rata pembelan dalam satu mnggu terhtung mula har Senn-Mnggu pekan sebelumnya.

B. SMS volume Penjualan dan Harga Penjualan TTI.

Harga yang dlaporkan melalu SMS Center adalah harga rata-rata penjualan dalam satu mnggu terhtung mula har Senn-Mnggu pekan sebelumnya .


(38)

Ketentuan penulsan volume dan harga adalah sebaga berkut:

1) Penulsan angka volume maupun harga tdak menggunakan ttk maupun koma

2) Volume hanya dtuls angka saja tanpa satuan 3) Penulsan harga tanpa satuan rupah

4) SMS harus dawal dengan kata kunc PUPM dan dkut dengan spas

Format SMS 1. SMS 1

PUPM<spasi>Tanggal<pagar>KODEKOMODITAS<pagar>VOLG AP<pagar>Volume1<pagar>HRGGAP<pagar>Harga1

Contoh:

PUPM 020516#GKG#VOLGAP#5000#HRGGAP#4000

2. SMS 2

PUPM<spasi>Tanggal<pagar>KODEKOMODITAS<pagar>VOLT TI<pagar>Volume2<pagar>HRGTTI<pagar>Harga2

Contoh:

PUPM 020516#BRS#VOLTTI#3000#HRGTTI#7500 Kirim ke : 0813 808 29 555


(39)

Keterangan :

Tanggal : Format hhbbtt 9h-har b-bulan t-tahun), 6 dgt angka, contoh 020516 KODEKOMODITAS : Tga dgt huruf contoh GKP untuk

Gabah Kerng Panen

Komodtas lannya tertera dalam daftar harga komodtas

VOLGAP : Volume pembelan yang dlakukan oleh Gapoktan/LUPM dalam kg, blangan bulat

HRGGAP : Harga Rata-rata pembelan dalam satu mnggu mula har senn sampa dengan mnggu dalam Rp/kg, blangan bulat

VOLTTI : Volume penjualan yang dlakukan oleh Gapoktan/LUPM dalam kg, blangan bulat

HRGTTI : Harga Rata-rata penjualan dalam satu mnggu mula har senn sampa dengan mnggu dalam Rp/kg, blangan bulat

Daftar Komoditi

No Kode Keterangan Kode

1 GKP Gabah Kerng Panen

2 GKS Gabah Kerng Smpan

3 GKG Gabah Kerng Glng

4 BRS Beras

5 CBM Caba Merah


(40)

Secara gars besar, alur pelaporan dalam kegatan PUPM Tahun 2016 dapat dgambarkan sebaga berkut:

Gambar 3 Sistematika Pelaporan Kegiatan PUPM Tahun 2016 TTI

PENDAMPING SKPD KAB/KOTA

SKPD PROVINSI BKP

LAP. MINGGUAN

LAP. MINGGUAN

LAP. MINGGUAN

SMS MINGGUAN

LAP. MINGGUAN

MENTERI PERTANIAN

LAP. BULANAN

GAPOKTAN/LUPM

PEMBUKUAN MINGGUAN


(41)

13 $

, (

5 5

( 7

7 $

1 1

( ,$

0 1

(

.

N N N

N

N

N N

BAB VI PENUTUP

Kegatan PUPM merupakan kegatan strategs d Kementeran Pertanan. Kegatan tersebut dmaksudkan untuk menjaga stablsas pasokan dan harga pangan d tngkat petan sertastablsas harga dan kemudahan akses pangan d tngkat konsumen. Pedoman Pelaksanaan Kegatan PUPM n dsusun sebaga bahan acuan bag aparat (pusat, provns, kabupaten/kota), Gapoktan/LUPM dan Pedagang TTI dan phak terkat lannya untuk:

1. menyusun Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) Provns sebaga acuan operasonal d lapangan yang dsesuakan dengan konds masng-masng daerah; dan,

2. menyamakan gerak dan langkah pelaksanaan kegatan PUPM bag seluruh pemangku kepentngan terkat.

a.n MENTERI PERTANIAN KEPALA BADAN

KETAHANAN PANGAN,


(42)

Lampiran1

PERJANJIAN KERJASAMA :...

ANTARA

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN ... PROVINSI...

DENGAN

GAPOKTAN/LUPM*...

Nomor : Nomor :

TENTANG

PENGEMBANGAN USAHA PANGAN MASYARAKAT TAHUN 2016

Pada har n ... tanggal ... bulan... tahun dua rbu enam belas(…-…-…), bertempat d... yang bertanda tangan d bawah n:

1. NAMA : Pejabat Pembuat Komtmen ……., yang dangkat berdasarkan Keputusan ……… Nomor ….. , dalam hal n bertndak untuk dan atas nama Kuasa Pengguna Anggaran ……… DIPA Tahun…... No...tanggal..., yang berkedudukan d Jalan... , selanjutnya dsebut PIHAK KESATU.


(43)

2. NAMA : Ketua Gapoktan/LUPM* ……….., dalam hal n bertndak untuk dan atas nama Gapoktan/LUPM* ……….., yang berkedudukan d Jalan... , selanjutnya dsebut PIHAK KEDUA.

PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA selanjutnya secara bersama-sama dsebut PARA PIHAK dan secara sendr-sendr dsebut PIHAK.

PARA PIHAK terlebh dahulu menerangkan:

a. bahwa dalam rangka pemanfaatan dana bantuan pemerntah untuk kegatan Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat (PUPM) sebaga upaya stablsas pasokan dan harga pangan melalu pemberdayaan Gapoktan/LUPM dengan mendekatkan akses pangan kepada masyarakat; b. bahwa PIHAK KESATU menetapkan PIHAK KEDUA untuk

………..

Berdasarkan pertmbangan tersebut d atas PARA PIHAK sepakat untuk mengadakan Perjanjan Kerjasama dalam rangka Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat Tahun 2016 dengan ketentuan sebaga berkut:

Pasal 1

MAKSUD DAN TUJUAN

1. Maksud Perjanjan Kerjasama n adalah sebaga landasan kerjasama yang mengkat secara hukum bag PARA PIHAK dalam pelaksanaan penyaluran dan pemanfaatan dana bantuan pemerntah untuk kegatan PUPM sebesar Rp. 200.000.000,- (Dua ratus juta rupah) dalam rangka stablsas pasokan dan harga pangan melalu pemberdayaan Gapoktan/LUPM dan mendekatkan akses pangan kepada masyarakat;


(44)

2. Tujuan Perjanjan Kerjasama n adalah untuk menngkatkan kerja sama yang salng menguntungkan bag kedua belah PIHAKdalam rangka stablsas pasokan dan harga pangan. Catatan: Maksud adalah arah yang luas yang ngn d capa dengan dbuatnya perjanjan kerjasama. Sedangkan tujuan menjelaskan secara rnc, konkrt dan rl perhal konds yang dharapkan sebaga hasl dar Perjanjan Kersama n.

Pasal 2

RUANG LINGKUP

Ruang lngkup Perjanjan Kerjasama n melput:

1. Untuk menerma dan memanfaatkan dana bantuan pemerntah untuk kegatan PUPM sesua dengan Rencana Usaha Pangan Masyarakat yang telah dsepakat.

2. Menyampakan laporan penggunaan dana secara berkala, 3. Menyampakan laporan pertanggungjawaban kepada PPK

setelah selesa atau akhr tahun anggaran.

Catatan :Ruang lngkup memberkan petunjuk mengena hal-hal yang dsepakat dan yang perlu dlakukan dalam rangka Perjanjan Kerjasama.

Pasal 3

SUMBER DAN JUMLAH DANA

Sumber dan jumlah dana bantuan pemerntah kegatan PUPM yang dterma oleh PIHAK KEDUA adalah :

1. Sumber dana sebagamana tertuang dalam Daftar Isan Pelaksanaan Anggaran (DIPA)...Nomor :...tanggal...

2. Jumlah dana bantuan pemerntah yang dsepakat PARA PIHAK sebesar Rp 200.000.000,- (Dua ratus juta rupah).

Pasal 3

HAK DAN KEWAJIBAN

(1) PIHAK KESATU mempunya hak dan kewajban sebaga berkut:


(45)

a. Menerma laporan dar PIHAK KEDUA mengena penggunaan dana bantuan pemerntah untuk kegatan PUPM;

b. ……… dst

(2) PIHAK KEDUA mempunya hak dan kewajban sebaga berkut:

a.

Catatan: Hak dan kewajban mengurakan secara rnc hak dan kewajban dar para phak yang akan datur dalam perjanjan. Hak dan kewajban memberkan hak untuk menuntut prestas dar mtra sekalgus dtuntut oleh phak mtra untuk melakukan prestas.

Pasal 4

MEKANISME PEMBAYARAN

Pembayaran dana bantuan pemerntah kegatan PUPM kepada Gapoktan/LUPM* dmaksud pada Pasal 4 Angka (2) Surat Perjanjan Kerja Sama n akan dlakukan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA setelah Perjanjan Kerja Sama n dtandatangan, dlaksanakan melalu Surat Perntah Membayar (SPM) yang dsampakan oleh KPA kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara ..., dengan cara pembayaran langsung ke rekenng Gapoktan/LUPM*) ... Desa/ Kelurahan……....… Kecamatan... Kabupaten/Kota... pada Bank ... No. Rek : ...

Pasal 5

PENGGUNAAN DANA KEGIATAN PENGEMBANGAN USAHA PANGAN MASYARAKAT

(1) PIHAK KEDUA: menggunakan dana sesua dengan usulan dan jadwal pelaksanaan yang tercantum dalam Rencana Usaha Pangan Masyarakat (RUPM) untuk:

a. pembelan pangan pokok dan strategs dar petan dan/atau mtra oleh Gapoktan/LUPM;


(46)

b. melaksanakan sortas, pengemasan, dan transportas bahan pangan pokok dan strategs;

c. Penyaluran pangan pokok dan strategs kepada Pedagang TTI ……… yang beralamat d ………..dalam rangka memudahkan akses pangan kepada masyarakat dengan harga yang layak. (2) Apabla dana kegatan PUPM yang telah dterma PIHAK

KEDUA tdak ………….., maka PIHAK KEDUA menyetorkan ssa dana yang tdak dgunakan ke Kas Negara.

Pasal 6

MONITORING DAN EVALUASI

PIHAK KESATU akan melakukan montorng dan/atau evaluas terhadap penggunaan dana kegatan PUPM oleh PIHAK KEDUA.

Pasal 7 SANKSI

Apabla PIHAK KEDUA tdak dapat memanfaatkan dana bantuan pemerntah kegatan PUPMsesua dengan Pasal 3, maka PIHAK KESATU menark seluruh dana yang dterma PIHAK KEDUA yang mengakbatkan surat Perjanjan Kerja Sama n batal.

Pasal 8

PENYELESAIAN PERSELISIHAN

. Apabla terjad perselshan antara PARA PIHAK, sepakat penyelesaannya dlakukan secara musyawarah dan mufakat.

. Apabla penyelesaan secara musyawarah dan mufakat tdak tercapa, maka PARA PIHAK sepakat untuk menyelesakannya secara hukum d Pengadlan Neger ... (sebutkan PN yang akan menyelesakan masalah).


(47)

Pasal 9

KEADAANKAHAR (FORCE MAJEURE)

(1) Keadaan kahar (force majeure) adalah suatu keadaan/kejadan d luar kekuasaan dan kehendak PARA PIHAK yang mengakbatkan perjanjan tdak dapat terlaksana yang berupa gempa bum, angn topan, banjr besar, kebakaran, perang, kerusuhan (hura-hara) dan perubahan kebjakan moneter.

(2) Untuk dapat dnyatakan sebaga Keadaan Kahar, Phak yang mengalam keadaan tersebut wajb membertahukan kepada phak yang tdak mengalamnya membertahukan secara tertuls selambat-lambatnya 4 (empat) har setelah kejadan berlangsung.

(3) Dalam hal pelaksanaan perjanjan n terhent karena terjadnya Keadaan Kahar, maka pelaksanaan Perjanjan Kerjasama n selanjutnya berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK.

Pasal 10

KETENTUAN LAIN-LAIN

(1) Hal pentng yang merupakan prnsp dalam Perjanjan Kerjasama n adalah bahwa Perjanjan Kerjasama n harus dapat memberkan manfaat yang sebak-baknya bag PARA PIHAK dan phak terkat lannya.

(2) Perjanjan kerjasama n merupakan pedoman bag PARA PIHAK dalam melaksanakan kerjasama.

(3) PARA PIHAK melaksanakan kerjasama secara kelembagaan dan salng menghormat ketentuan dar masng-masng phak.

(4) Dalam rangka Perjanjan Kerjasama n, PARA PIHAK menyatakan tunduk pada peraturan perundang-undangan yang berkatan dengan admnstras pemerntahan dan keuangan Negara.

(5) Perjanjan Kerjasama n tetap mengkat PARA PIHAK walaupun dantara salah satu PIHAK atau PARA PIHAK


(48)

terjad perubahan atau penggantan status, kelembagaan dan pmpnan. Para penggant haknya adalah PIHAK yang sah sesua dengan peraturan perundang-undangan dan karenanya berwenang meneruskan Perjanjan Kerjasama n. Perjanjan Kerjasama n dbuat dan dtandatangan dalam rangkap 2 (dua) bermatera cukup, dan kekuatan hukum yang sama dan masng-masng phak memperoleh 1 (satu) rangkap untuk dpergunakan sebagamana mestnya.

Pasal 11 JANGKA WAKTU

(1) Perjanjan Kerjasama n berlaku sejak dtandatangan oleh PARA PIHAK dan berakhr pada ………..

(2) Perjanjan Kerjasama n dapat dakhr sebelum berakhrnya jangka waktu sebagamana dmaksud pada ayat (1) berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK.

(3) Dalam hal perjanjan n berakhr dan tdak dperpanjang lag, maka hak dan kewajban yang belum terselesakan oleh PARA PIHAK harus dselesakan terlebh dahulu sebaga akbat pelaksanaan perjanjan n.

PIHAK KEDUA,

...

PIHAK KESATU,

... MENGETAHUI,

...

Meterai


(49)

,-terai

,-Lampiran 2

BERITA ACARA SERAH TERIMA DANA PEMERINTAH KEGIATAN PENGEMBANGAN USAHA PANGAN MASYARAKAT

(PUPM) TAHUN 2016

PEKERJAAN BERITA ACARA SERAH TERIMA DANA BANTUAN PEMERINTAH KEGIATAN PUPM TAHUN 2016 ...

...

Nomor :

... Tanggal :

... Pada har n ... tanggal ... bulan ... tahun ... kam yang bertanda tangan dbawah n:

Nama : ... Jabatan : Pejabat Pembuat Komtmen

...pada Badan/Dnas/Kantor ... Provns...

Alamat :... , untuk selanjutnya dsebut sebaga PIHAK KESATU atau yang Menyerahkan Dana Bantuan Pemerntah. Nama : ...

Jabatan : Ketua Gapoktan/LUPM*) ... selaku Penerma Manfaat

Bantuan Pemerntah berupa : dana stmulus dalam rangka kegatan PUPM


(50)

Alamat : ... , untuk selanjutnya dsebut sebaga PIHAK KEDUA atau yang Menerma Pengelolaan Dana Bantuan Pemerntah.

dengan n menyatakan bahwa PIHAK KESATU telah menyelesakan Penyaluran Dana Bantuan Pemerntah dengan bak berupa :

Jens pekerjaan : Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat Tahun 2016

Paket Bantuan berupa : Dana Bantuan Pemerntah

Volume Pekerjaan : Rp.200.000.000,-(dua ratus juta rupah)

Lokas berada d

Desa/Kelurahan : ... Kecamatan ... Kabupaten/Kota : ... Provns : ...

Selanjutnya PIHAK KESATU menyerahkan dana bantuan pemerntahkepada PIHAK KEDUA untuk dlakukan pengelolaan kegatan PUPM Tahun 2016 dan PIHAK KEDUA menerma dana bantuan pemerntah dmaksud sesua jumlah yang tersebut datas dan lengkap tanpa ada pemotongan untuk dkelola dan dmanfaatkan sesua Rencana Usaha Pangan Masyarakat serta menyatakan sanggup melakukan kegatan sesua dengan ketentuan d dalam Pedoman.

Demkan Berta Acara Serah Terma Dana Bantuan Pemerntah n dbuat dan dtandatangan oleh kedua belah phak dengan sebenarnya untuk dpergunakan sebagamana mestnya.


(51)

PIHAK KEDUA Metera

Rp. 6.000

Yang Menerma,

Ketua Gapoktan/LUPM

PIHAK KESATU

Yang Menyerahkan,

Pejabat Pembuat Komtmen NIP.

Keterangan : *) Plh salah satu

SAKSI KESATU SAKSI KEDUA


(52)

Lampiran 3

10 PAKTA INTEGRITAS GAPOKTAN/LUPM*) (KETUA DAN PENGURUS GAPOKTAN/LUPM*)

PELAKSANA KEGIATAN PUPM TAHUN 2016

1. Akan senantasa menjaga ntegrtas, dan knerja untuk menyejahterakan anggota Gapoktan/LUPM* dan memajukan usaha Gapoktan/LUPM*. Dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab, saya sebaga ketua Gapoktan/LUPM* akan terus menjunjung tngg prnsp dan moral sebaga pengurus yang bersh, cerdas, dan santun. 2. Dalam menjalankan tugas melayan anggota

Gapoktan/LUPM*, saya akan senantsa adl dan bekerja untuk semua, dan tdak akan pernah memfasltas hanya pengurus saja atau beberapa anggota saja yang bersfat deskrmnatf, serta berbaga perbedaan denttas yang lan. 3. Akan menjaga kerjasama dan kekompakan antara pengurus,

antara pengurus dan anggota Gapoktan/LUPM* dalam menjalankan kegatan PUPM.

4. Dem keberhaslan pelaksanaan kegatan PUPM dan pengembangan Gapoktan/LUPM* ke depan, saya akan bekerja sangat keras untuk memanfaatkan dan mengelola dana belanja pemerntah dengan bak dan benar, membuat admnstras keuangan dengan bak dan benar. Semua ketentuan yang telah dbuat oleh Pemerntah bak yang telah dtuangkan dalam Pedum, Juklak dan Jukns akan djalankan dengan bak dan bahkan dtngkatkan dalam pelaksanaannya.


(53)

5. Sebaga ketua Gapoktan/LUPM*, saya akan senantasa patuh dan taat kepada ketentuan dan segala peraturan lan yang berlaku, sebaga cermnan dar skap dan perlaku saya sebaga warga bangsa yang bak, serta bertanggung jawab. 6. Sebaga ketua Gapoktan/LUPM*, saya akan memegang teguh

moral dan etka dalam mengelola dana kegatan PUPM, responsf serta bekerja sekuat tenaga untuk kemajuan Gapoktan/LUPM*, dan kesejahteraan anggota Gapoktan/LUPM*.

7. Sebaga ketua Gapoktan/LUPM*, saya akan mencegah dan menghndarkan dr dar pemanfaatan dana PUPM yang dkelola oleh Gapoktan/LUPM*, serta tdak melanggarkan dalam penggunaannya atau tdak sesua dengan ketentuan yang ada d dalam Pedum, Juklak dan Jukns. Dalam hal saya terlbat dalam pemanfaatan dana PUPM untuk kepentngan prbad maupun pengurus, maka saya sap menerma sanks yang djatuhkan oleh phak yang berwajb. 8. Dalam hal saya telah dtetapkan sebaga tersangka dalam

kasus pemanfaatan dana PUPM yang tdak sesua dengan ketentuan d dalam Perjanjan Kerja Sama yang telah saya tandatangan, saya berseda mengundurkan dr sebaga pengurus Gapoktan/LUPM*.

9. Sebaga warga negara yang bak dan taat hukum dan aturan, serta sebaga bentuk dukungan saya terhadap gerakan pencegahan dan pemberantasan korups, saya berseda menyerahkan dan mengembalkan dana PUPM yang telah saya gunakan untuk kepentngan prbad maupun pengurus. 10. Khusus mengena serng terjadnya penyalahgunaan dana


(54)

penympangan dalam Rencana Usaha Pangan Masyarakat dan ketentuan dalam Pedum, Juklak dan Jukns kegatan PUPM, maka saya sebaga sebaga ketua Gapoktan/LUPM*, berjanj untuk tdak melakukan pelanggaran dan penympangan yang berkatan dengan pemanfaatan dana PUPM.

Menyakskan,

(Nama PPK)

……….. 2016 Pembuat Pernyataan,

(Nama Ketua Gapoktan) Materai


(55)

rai

Lampiran 4

RINCIAN RENCANA USAHA PANGAN MASYARAKAT (RUPM) TAHUN 2016

Nama Gapoktan/LUPM* : ... Nama Ketua Gapoktan/LUPM* : ... Alamat Gapoktan : ... Desa dan Kecamatan : ... Kabupaten/Kota* : ... Provinsi : ...

1. Rencana Penggunaan dana modal:

Tahap Persentase

Pencairan

Kegiatan Vol (Kg) Harga

(Rp/Kg)

Nominal (Rp)

TAHAP I ...% Pembelian gabah

dari: ... ... ...

1. ... ... ... ... 2. ... ... ... ... 3. ... ... ... ... 4. ... ... ... ... Total Tahap I ... TAHAP II ...% Pembelian gabah

dari: ... ... ...

1. ... ... ... ... 2. ... ... ... ... 3. ... ... ... ... 4. ... ... ... ... Total Tahap I ...

Keterangan: 1)Total pencairan dana modal Tahap I minimal 60% 2)Kolom kegiatan diisi rencana asal pembelian gabah


(56)

Lanjutan Lampiran 4

2. Rencana Penggunaan dana operasional:

Tahap Persentase

Pencairan

Kegiatan Vol (Kg) Biaya

(Rp/Kg)

Nominal (Rp)

TAHAP I ...% 1.Pengemasan ... ... ...

2.Ongkos angkut ... ... ...

3.Pengiriman ... ... ...

4. ... ... ... ... Total Tahap I ... TAHAP II ...% Pembelian gabah

dari: ... ... ...

1.Pengemasan ... ... ...

2.Ongkos angkut ... ... ...

3.Pengiriman ... ... ...

4. ... ... ... ... Total Tahap I ...

Keterangan: 1)Total pencairan dana operasional Tahap I maskimal 40% 2)Kolom kegiatan diisi rencana kegiatan operasional

Diisi (Tempat), (Tanggal)(Bulan) Tahun)

...,...2016

1 Ketua Gapoktan/LUPM ... : Ttd... 2 Pengelola Unit Pelaksana PUPM ... : Ttd...

Mengetahui Tim Teknis Kabupaten/Kota

Ttd


(57)

)

2 : .

Lampiran 5

USULAN KEBUTUHAN DANA BANTUAN PEMERINTAH UNTUK PEMBELIAN GABAH/PANGAN POKOK LAIN PADA UNIT PELAKSANA KEGIATAN PUPM

Bulan : Jan/Feb/Mar/Apr/Mei/Jun/Jul/Agus/Sept/Okt/Nop/Des*)

No Asal Pembelian

GKP GKG (...)c)Komoditas Lainnya

Vol (Kg)

Nilai (Rp. 000)

Vol (Kg)

Nilai

(Rp. 000) Vol (Kg)

Nilai (Rp. 000)

1. Dari anggota Gapoktan/LUPM 1) ... c) 2) ... 3) ... 4) ... dst

2. Dari luar anggota 1) ... 2) ... 3) ... 4) ... dst

3. ... dst 1) ... 2) ... 3) ... 4)... dst

JUMLAH

Keterangan :

a) Diisi dengan komoditas lain yang diperjualbelikan


(58)

c) Setiap bulan pengelola Unit Pelaksana Kegiatan PUPM wajib membuat rencana

penarikan dana bantuan pemerintah untuk membiayai kegiatan

pembelian/gabah/beras/jagung Ketua Gapoktan

d) Setelah dana bantuan pemerintah yang dipegang oleh Unit Pelaksana Kegiatan PUPMhabis, maka pengelola unit tersebut wajib membuat usulan kembali kepada Ketua Gapoktan

e) Ketua Gapoktan tidak diperkenankan menyalurkan seluruh plafon dana bantuan pemerintah ke pengelola Unit Pelaksana Kegiatan PUPM, jika tidak ada usulan dari pengelola Unit Pelaksana Kegiatan PUPM.

f) Penentuan harga pembelian gabah/pangan pokok lainnya dan volume pembelian serta lokasi pembelian harus merupakan kesepakatan dari rapat anggota yang dituangkan dalam notulen rapat.

*) coret yang tidak perlu

Diisi (Tempat), (Tanggal), (Bulan) Tahun) ...,... 2016 pengelola Unit Pelaksana Kegiatan PUPM

Ttd

(...)


(59)

Lampiran 6

PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA

GABUNGAN KELOMPOK TANI (GAPOKTAN)... DENGAN TOKO TANI INDONESIA (TTI)...

Nomor :...

Pada har n... tanggal ... bulan ... tahun Dua Rbu Enam Belas, antara :

GAPOKTAN ... dalam hal n dwakl oleh ... jabatan Ketua GAPOKTAN... yang beralamat d desa... kecamatan... kabupaten... provns... untuk selanjutnya dsebut sebaga PIHAK PERTAMA.

TTI ... dalam hal n dwakl oleh ... pemlk Toko ...yang beralamat d ... selanjutnya dsebut sebaga PIHAK KEDUA

Kedua belah phak dengan n menyatakan telah sepakat dan menyetuju untuk mengadakan kerjasama perdagangan beras dan atau komodtas pangan lannya dengan ketentuan dan syarat-syarat sebaga berkut :

PASAL 1

OBYEK PERJANJIAN

1. PIHAK PERTAMA menyatakan sanggup menyupla beras dan atau komodtas pangan lannya kepada PIHAK KEDUA menyatakan sanggup membel beras dan atau komodtas pangan lannya dar PIHAK PERTAMA.

2. Beras sebagamana dmaksud pada ayat (1) pasal n adalah beras dengan kualtas medum atau premum.


(60)

PASAL 2

JANGKA WAKTU PERJANJIAN

1. Waktu penyerahan beras sebagamana dmaksud pada pasal 1 perjanjan n adalah sampa akhr tahun 2016.

2. Jangka waktu sebagamana dmaksud pada ayat 1 pasal n dapat dperpanjang atas kesepakatan kedua belah phak dengan ketentuan PIHAK KEDUA mengajukan permohonan secara tertuls kepada PIHAK PERTAMA selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sebelum jangka waktu perjanjan n berakhr.

PASAL 3

SISTEM PEMBAYARAN

1. Pembayaran perdagangan beras dan atau komodtas pangan lannya oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA selambat-lambatnya 1(satu) mnggu setelah beras dan atau komodtas pangan lannya dserahkan dar PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA.

2. PIHAK KEDUA melakukan pembayaran beras dan atau komodtas pangan lannya sebagamana dmaksud pada ayat pasal n kepada PIHAK PERTAMA dengan cara transfer ke nomor rekenng PIHAK PERTAMA dengan menunjukkan bukt transfer.

PASAL 4

HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK 1. Hak dan Kewajban PIHAK PERTAMA,

1.1 Berkewajban menyedakan dan menyerahkan barang perdagangan berupa beras dan atau komodtas pangan lannya sebagamana dmaksud pada pasal 1 perjanjan n kepada PIHAK KEDUA dengan kualtas bak.

1.2 Berhak menerma pembayaran uang hasl penjualan beras dan atau komodtas pangan lannya dar PIHAK KEDUA sebagamana dmaksud pada pasal 3 perjanjan n.


(61)

2. Hak dan Kewajban PIHAK KEDUA,

2.1 Berkewajban membayar uang pembelan beras dan atau komodtas pangan lannya kepada PIHAK PERTAMA sebagamana dmaksud pada pasal 3 perjanjan n.

2.2 Berkewajban merawat beras dan atau komodtas pangan lannya dar PIHAK PERTAMA selama dalam pengelolaan PIHAK KEDUA.

2.3 Berhak menerma dan menjual beras dan atau komodtas pangan lannya dar PIHAK PERTAMA.

PASAL 5

JAMINAN DAN SANKSI-SANKSI

1. PIHAK PERTAMA menjamn bahwa beras dan atau komodtas pangan lannya yang djual kepada PIHAK KEDUA adalah benar mlk PIHAK PERTAMA.

2. PIHAK KEDUA menjamn keamanan beras dan atau komodtas pangan lannya dar kerusakan dan kehlangan selama beras dan atau komodtas pangan lannya dalam pengelolaan PIHAK KEDUA.

3. Apabla dalam pelaksanaan perjanjan n PIHAK KEDUA tdak memenuh ketentuan maka segala resko kerugan yang dderta oleh PIHAK PERTAMA menjad beban dan tanggungjawab PIHAK KEDUA.

4. Apabla dalam pelaksanaan perjanjan n PIHAK KEDUA tdak memenuh sebagan atau seluruh ketentuan dalam perjanjan n, maka PIHAK PERTAMA berhak memutus perjanjan n secara sephak kepada PIHAK KEDUA.

PASAL 6 LAIN-LAIN

1. Perjanjan n tdak akan berakhr dengan bubarnya salah satu phak atau mennggalnya PIHAK KEDUA sebelum


(62)

berakhrnya perjanjan sebagamana dmaksud dalam pasal 2 perjanjan n.

2. Apabla terjad pemutusan perjanjan maka para phak telah sepakat dan setuju untuk melepaskan hak-haknya dan atau mengesampngkan pasal 1266 dan pasal 1267 Ktab Undang-Undang Hukum Perdata Indonesa dan tdak akan menuntut dalam bentuk apapun.

3. Hal-hal yang belum datur dalam perjanjan kerjasama perdagangan beras dan atau komodtas pangan lannya n akan dtetapkan kemudan oleh para phak dalam bentuk addendum yang merupakan satu kesatuan yang tdak terpsahkan dengan perjanjan n.

PASAL 7 PEMBERITAHUAN

1. Segala surat-menyurat serta pembertahuan yang dperlukan dan dharuskan dalam pelaksanaan perjanjan n harus dsampakan kepada masng-masng phak yang bersangkutan pada alamat dan tujuan sebaga berkut :

GAPOKTAN : ... Desa : ... Kecamatan : ... Kabupaten : ... Provns : ... TTI : ... Desa : ... Kecamatan : ... Kabupaten : ... Provns : ...

2. Apabl salah satu phak dalam perjanjan n melakukan perubahan alamat wajb segera membertahukan secara tertuls kepada phak lannya.


(63)

PASAL 8 FORCE MAJEURE

1. Perstwa Force Majeure yatu kejadan-kejadan dluar kemampuan wajar suatu phak sehngga phak yang bersangkutan tdak melaksanakan kewajbannya berdasarkan perjanjan n yang dalam perjanjan secara

limitative dmaksudkan sebaga banjr, gempa bum, gunung

meletus, angn putng belung, huru-hara yang mempunya akbat negatf secara materal terhadap kemampuan para phak untuk memenuh kewajbannya dalam perjanjan n. 2. Apabla selama berlakunya perjanjan n terbukt secara sah

telah terjad force majeure maka segala resko kerugan yang tmbul menjad beban tanggung jawab masng-masng phak. 3. Apabla terjad force majeure, maka phak yang terkena

langsung atau tdak langsung akbatnya dan dapat mempengaruh pelaksanaan perjanjan n, wajb membertahukan hal tu kepada phak lannya secara tertuls, yang dkuatkan dengan surat keterangan dar phak yang berwenang selambat-lambatnya dalam waktu 7(tujuh) har kalender terhtung sejak tanggal terjadnya force majeure. 4. Para phak dapat menggunakan force majeure sebaga alasan

untuk membatalkan perjanjan n.

5. Apabla ternyata terbukt benar terjad force majeure maka para phak sepakat untuk mengadakan musyawarah lebh lanjut untuk menentukan kelanjutan perjanjan tambahan yang merupakan satu kesatuan yang tdak terpsahkan dengan perjanjan n.

PASAL 9 PERSELISIHAN

Apabla dalam pelaksanaan perjanjan n tmbul perselshan maka kedua belah phak sepakat untuk menyelesakan secara musyawarah apabla dengan cara tersebut tdak tercapa


(64)

penyelesaan maka kedua belah phak sepakat untuk menyelesakan melalu Pengadlan Neger untuk tu kedua belah phak sepakat memlh tempat kedaman umum yang tdak berubah d kantor Kepanteraan Pengadlan Neger ...

PASAL 10 PENUTUP

Demkan perjanjan n dbuat dan dtandatangan d... pada har dan tanggal tersebut datas rangkap 4 (empat), 2 (dua) dantaranya dtandatangan datas kertas bermetera cukup dan mempunya kekuatan hukum yang sama bag kedua belah phak.

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA

Nama : Nama :


(65)

Lampiran 7

DATA GAPOKTAN/LUPM TAHUN 2016

1. Nama Gapoktan/LUPM

: ... 2. Alamat Sekretariat

: ... Desa/Kelurahan

: ... Kecamatan

: ... Kabupaten/Kota*)

: ... Provinsi

: ... 3. Tanggal dan tahun

Pendirian/Pengukuhan *) Gapoktan/LUPM

: ...

4. Pejabat Daerah yang mengukuhkan (sebutkan Nama Pejabat dan instansinya)

: ...

5. Nama Pengurus Gapoktan yang ada pada Akte/Surat Pengukuhan/Pendirian a. Ketua Gapoktan

: ... No telp/Hp yang dapat

dihubungi : ... b. Sekretaris Gapoktan

: ...

Pas Foto (Ketua)


(66)

No telp/Hp yang dapat

dihubungi : ... c. Bendahara Gapoktan

: ... No telp/Hp yang dapat

dihubungi : ... 6. Nomor Rekening atas nama

Ketua Gapoktan : ... 7. Nama Cabang Bank /Bank

*) dimana Gapoktan membuka rekening

: ...

8. Alamat Kantor Cabang

Bank/Bank*) : ...

Mengetahui Tim Teknis Kabupaten/Kota,

Pendamping,

Ttd Ttd

(...) (...)

Keterangan :

Form ini diisi apabila ada perubahan terhadap pengurus Gapoktan dan nomor rekening Gapoktan

* )


(67)

6. ama

8.

Lampiran 8

DATA PENDAMPING TAHUN 2016

1. Nama : ... 2. Tempat/Tanggal Lahir : ...

3. Alamat Rumah

Pendamping

: ...

4. Desa/Kelurahan : ... Kecamatan : ... Kabupaten/Kota*) : ... Provinsi : ... 5. Instansi tempat

bekerja saat ini

: ...

6. Alamat Kantor : ... 7. Pendidikan Akhir : ...

8. Status Pendamping : Penyuluh/Petugas lapangan di bidang tanaman pangan*)

9. Status kepegawaian : Honorer/capeg/PNS *)

10. Pengalaman sebagai Penyuluh/Petugas lapangan*) (uraikan)

: ...

11. No telepon dan Handphone yang dapat dihubungi

: ...

Pas Foto (Ketua)


(68)

Mengetahui Tim Teknis Kabupaten/Kota Pendamping

Ttd Ttd

(...) (...) Keterangan :

Form ini diisi jika ada perubahan pendamping

* )


(69)

Lampiran 9

Data Pengurus Gapoktan/LUPM

Ketua Sekretaris Bendahara Unit Pengelolaan

PUPM

(………) (………) (………) (………)

Keterangan :

- Bagi provinsi yang belum membuat kelengkapan data pengurus Gapoktan maupun unit-unit usahanya wajib segera melengkapi dengan mencantumkan foto dan fotocopy KTP yang masih berlaku hingga saat ini.

- Diisi jika ada perubahan pengurus

* )

Coret yang tidak perlu

Pas Foto 4 x 6

Pas Foto 4 x 6

Pas Foto 4 x 6

Pas Foto 4 x 6


(70)

Lampiran 10

REKAPITULASI RENCANA USAHA PANGAN MASYARAKAT TAHUN 2016

Gapoktan : ... Desa/Kelurahan : ... Kecamatan : ... Kabupaten/Kota : ... Provinsi : ...

Kepada Yth :

Kuasa Pengguna Anggaran ... Provinsi ...

Sesuai dengan Surat Keputusan Kepala Badan/Dinas/Kantor/Unit Kerja*) Ketahanan Pangan Provinsi No..., tanggal... tentang penetapan Gapoktan pelaksana kegiatan PUPM dengan ini kami mengajukan permohonan dana bantuan pemerintah untuk kegiatan PUPM sebesar Rp…... (terbilang...) sesuai Rencana Usaha Pangan Masyarakat dengan rekapitulasi kegiatan sebagai berikut:

No Nama Jumlah Biaya (Rupiah)

1. Unit Pelaksana Kegiatan PUPM

Selanjutnya kegiatan tersebut akan dilaksanakan sesuai dengan Surat Perjanjian Kerja Sama Nomor ... tanggal ..., dana bantuan pemerintahPUPM tersebut agar dipindahbukukan ke rekening No ... pada cabang/unit Bank ...(sebutkan namaBank Gapoktan membuka rekening) di ... (sebutkan Lokasi dari Bank)

Ketua Tim Teknis Kabupaten/Kota Ketua Gapoktan...

Ttd Ttd

(...) (...) NIP...


(71)

No piah)

MENGETAHUI/MENYETUJUI, Pejabat Pembuat Komitmen

Provinsi ... Ttd

(...) NIP.


(72)

Lampiran 11

NPWP : ... MAK : ... T.A : ...

KUITANSI

No :...

Sudah terima dari : Kuasa Pengguna Anggaran ... Satuan Kerja ...

Uang sebanyak :

Untuk pembayaran : Dana bantuan pemerintahPUPM kepada

Gapoktan... Di Desa/Kelurahan... Kecamatan... Kabupaten/Kota...

Sesuai Surat Perjanjian Kerja sama No... tanggal... 2016

Terbilang :

Tanggal ...2016

Mengetahui/Menyetujui Yang menerima

Pejabat Pembuat Komitmen, Ketua Gapoktan

Provinsi ...

Ttd Ttd

Keterangan: *) Coret yang tidak perlu

Materai


(73)

Rp6.000,-K :

:

terai

Lampiran 12

Perdirjen Perbendaharaan Nomor PER- 11/PB/2011 Tanggal 18 Februari 2011

SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB BELANJA NOMOR:...

1. Nama Satuan Kerja :

2. Kode Satuan Kerja :

3. Tanggal/No DIPA :

4. Sub Kegiatan :

5. Klasifikasi Belanja :

Yang bertandatangan di bawah ini Kuasa Pengguna Anggaran Satuan Kerja... (tulis nama satuan kerja) menyatakan bahwa Saya bertanggung jawab penuh atas segala pengeluaran yang telah dibayar lunas oleh Bendahara pengeluaran kepada yang berhak menerima dengan perincian sebagai berikut:

No MAK Penerima Uraian Bukti Jumlah

(Rp. 000)

Tanggal Nomor

1 2 3 4 5

6 dst

Jumlah

Bukti-bukti belanja tersebut di atas disimpan sesuai ketentuan yang berlaku pada Satuan Kerja ... (tulis nama satuan kerja) untuk kelengkapan administrasi dan keperluan pemeriksaan aparat pengawas fungsional.

Demikian Surat Pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

Kuasa Pengguna Anggaran, Nama...


(74)

Lampiran 13

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER.../PB/... TENTANG ………..………..

KOP SURAT

SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama :

NIP :

Jabatan : Kuasa Pengguna Anggaran Satker...

(tulis nama satuan kerja)

dengan ini menyatakan bahwa :

1. Semua dokumen yang dipersyaratkan untuk pencairan pembayaran danabelanja Dana

Bantuan PemerintahPUPM kepada Gapoktan ... (tulis nama Gapoktan) sudah diteliti dan

dinyatakan sah serta lengkap sebagaimana dipersyaratkan dalam Pedoman Umum PUPM.tahun 2016

2. Kepada Gapoktan ... (tulis nama Gapoktan) kiranya dapat diberikan pembayaran dana

bantuan pemerintahPUPM tahun 2016 sebesar Rp ... (tulis dengan huruf) sesuai

Surat Keputusan Kepala Badan/Dinas/Kantor/Unit Kerja Provinsi yang menangani ketahanan pangan tanggal ... 2016, Nomor...tentang Penetapan Gapoktan Tahun 2016.

3. Tanggung jawab terhadap keabsahan, kelengkapan dan penyimpanan semua dokumen

dan kelengkapannya beserta kebenaran peruntukan penggunaan dana bantuan pemerintah berada pada kami sepenuhnya.

4. Apabila di kemudian hari ditemukan penyimpangan dari penggunaan dana bantuan

pemerintahPUPM tahun 2016, kami siap mempertanggungjawabkan sesuai dengan

peraturan perundang-undangan.

Demikian surat pernyataan ini kami buat sebenar-benarnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Tempat dan tanggal ... Kuasa Pengguna Anggaran

(Nama) NIP Keterangan:

*) Coret salah satu


(1)

Lampiran 19 Blanko Data Identitas Pendamping

1. Nama : ... 2. NIP (bla ada) : ... 3. Tempat/Tanggal

Lahr

: ...

4. Alamat Rumah Pendampng

: ...

Desa/Kelurahan : ... Kecamatan : ... Kabupaten/Kota : ... Provns : ... 5. Instans tempat

bekerja saat n

: ...

6. Alamat Kantor : ... 7. Penddkan Akhr : ... 8. Status

Pendampng

: Penyuluh/Petugas lapangan d bdang tanaman pangan*)

9. Status

Kepegawaan

Honorer/capeg/PNS*)

10. Pengalaman sebaga

Penyuluh/Petugas lapangan*)

(urakan)

: ...

11. No telepon dan Handphone yang dgunakan untuk SMS


(2)

3. anggal :

Desa/Kelurahan :

Kabupaten/Kota : :

6. :

7. Penddkan Akhr :

9.

10. :

Lampiran 20

PEMBAYARAN PAJAK

Kegatan bantuan pemerntah dalam pelaksanaan admnstras khusus dalam belanja barang/jasa dkenakan Pajak Pertambahan Nla (PPn) dan Pajak Penghaslan (PPh) dengan menggunakan Surat Setoran Pajak (SSP) (lampran…..). Sesua dengan tertb admnstras, dalam pengsan SSP harus benar mengkut petunjuk pengsan SSP, karena SSP merupakan bukt setor pajak yang merupakan kelengkapan laporan keuangan kepada PPK.

A. Pembayaran Pajak Menurut Metode Pembayaran

Tergantung dar metode pembayarannya, yatu pembayaran melalu online banking atau setor langsung melalu Kantor Pos atau Bank Perseps yang dtunjuk oleh Menter Keuangan, tata cara pembayaran Pajak Penghaslan adalah sebaga berkut:

x Online Banking: Wajb Pajak perlu mendaftar untuk

fasltas online banking pada bank perseps yang dtunjuk Menter Keuangan. Bank tersebut kemudan akan menyedakan aplkas khusus pembayaran pajak online. Saat melakukan pembayaran, WP harus mengs terlebh dahulu data yang dperlukan pada aplkas dar bank tersebut. Saat pembayaran sudah dlakukan, WP akan menerma nomor referens sebaga tanda bukt pembayaran. Setelah tu data yang sudah ds beserta


(3)

x Setor langsung melalui Kantor Pos atau Bank Persepsi: WP terlebh dahulu melengkap lembaran SSP sebelum menyetor pajak pada lokas yang dngnkan. Setelah menyetor pajak, lembaran SSP yang sudah ds akan dcap oleh Kantor Pos atau Bank Perseps, dan WP akan menerma NTPN dar tempat tersebut, beserta bukt pembayarannya.

B. Pembayaran Pajak setor langsung

Pembayar Pajak secara langusng dengan menggunakan lembaran SSP:

Petunjuk Pengsan Surat Setoran Pajak (SSP) PPh dan PPn

NPWP, Nama WP dan Alamat Ds sesua dengan:

1. NPWP ds dengan Nomor Pokok Wajb Pajak (NPWP yang dmlk Wajb Pajak.

2. Nama WP ds dengan Nama Wajb Pajak.

3. Alamat ds sesua dengan alamat yang tercantum dalam Surat Keterangan Terdaftar (SKT).

Catatan : Bag WP yang belum memlk NPWP

1. NPWP ds: dengan nomor wajb pajak bendaharawan satker propns


(4)

Kode Akun Pajak dan Kode Jenis Setoran

1. Kode Akun Pajak ds dengan angka Kode Akun Pajak : PPh21 = 4 1 1 2 1 1 Akun Honor

PPh22 = 4 1 1 1 2 2 Akun Belanja Barang PPh23 = 4 1 1 1 2 4 Akun Belanja Jasa PPn = 4 1 1 2 1 1 Akun PPn

2. Kode Jens Setoran (KJS) ds dengan angka dalam kolom “Kode Jens Setoran” ds dengan angka 100

Catatan : Kedua kode tersebut harus ds dengan benar dan lengkap agar kewajban perpajakan yang telah dbayar dapat dadmnstraskan dengan tepat.

Uraian Pembayaran (untuk SSP Standar)

Ds sesua dengan uraan dalam kolom “Jens Setoran” yang berkenaan dengan Kode MAP dan Kode Jens Setoran, d lengkap dengan keterangan pembayaran barang/jasa.

Masa Pajak

Ds dengan member tanda slang pada salah satu kolom bulan untuk masa pajak yang dbayar atau dsetor.


(5)

Nomor Ketetapan

Ds nomor ketetapan yang tercantum pada surat ketetapan pajak (SKPKB, SKPKBT) atau Surat Taghan Pajak (STP) hanya apabla SSP dgunakan untuk membayar atau menyetor pajak yang kurang dbayar/dsetor berdasarkan surat ketetapan pajak atau STP.

Jumlah Pembayaran

Ds dengan angka jumlah pajak yang dbayar atau dsetor dalam rupah penuh

Terbilang (untuk SSP Standar)

Ds jumlah pajak yang dbayar atau dsetor dengan huruf latn dan menggunakan bahasa Indonesa.

Diterima oleh Kantor Penerima Pembayaran (untuk SSP Standar)

Ds tanggal penermaan pembayaran atau setoran oleh Kantor Penerma Pembayaran (Bank Perseps/Devsa Perseps atau PT. Pos Indonesa), tanda tangan, dan nama jelas petugas penerma pembayaran atau setoran, serta cap/stempel Kantor Penerma Pembayaran.


(6)

Wajib Pajak/Penyetor (untuk SSP Standar)

Ds tempat dan tanggal pembayaran atau penyetoran, tanda tangan, dan nama jelas Wajb Pajak/Penyetor serta stempel usaha.

Ruang Validasi Kantor Penerima Pembayaran (untuk SSP Standar)

Ds Nomor Transaks Pembayaran Pajak (NTPP) dan atau Nomor Transaks Bank (NTB) atau Nomor Transaks Pos (NTP) hanya oleh Kantor Penerma Pembayaran yang telah mengadakan kerja sama Modul Penermaan Negara (MPN) dengan Drektorat Jenderal Pajak.

Contoh Perhitungan pembayaran pajak:

Untuk pajak basanya ada 3 yg dhtung, yatu PPN, PPh 22 dan PPh 21. Berkut n kam bahas cara sngkat menghtung pajak dengan contoh:

belanja bahan bangunan dalam satu transak d toko totalnya adalah 11 juta rupah (dengan catatan bahwa harga satuan sudah termasuk pajak), maka pajaknya adalah:

PPN = total belanja termasuk pajak x 10/110 (jka belanja termasuk pajak d atas 1 jt)

atau

PPN = total belanja termasuk pajak / 11 (jka belanja termasuk pajak d atas 1 jt)