Hubungan sejumlah karakteristik para penyuluhpertanian dengan kinerja mereka dalam pelaksanaan tugas pokok di beberapa kabupaten Provinsi Jawa Barat

ABSTRAK
AN1 LEILANL Hubungan Sejumlah Karakteristik Para Penyuluh Pertanian
dengan Kinerja Mereka dalam Pelaksanaan Tugas Pokok di Beberapa Kabupaten
Provinsi Jawa Barat. Dibimbing oleh: AMRI JAHI DAN ISMAIL PULUNGAN
Penelitian mengenai hubungan sejumlah karakteristik penyuluh pertanian
dengan kinerja telah dilakukan pada bulan Juli hingga September 2005. Penelitian
ini bertujuan untuk: 1) Menentukan distribusi penyuluh pertanian pada sejumlah
karakteristik, 2) Mengidentifikasi kinerja penyuluh pertanian dalam pelaksanaan
tugas pokok, dan 3) Menentukan sampai sejauhmana karakteristik penyuluh
pertanian berhubungan
dengan kinerja. Responden ditentukan secara
Proportional Random &mpling sebanyak 100 orang penyuluh pertanian berasal
dari Kabupaten Bogor, Sukabumi, Bekasi, Majalengka, dan Subang.
Pengumpulan data primer dilakukan menggunakan daftar pertanyaan tertutup,
setelah ditabulasi dan pengkategorian kemudian dinalisis menggunakan uji
konkordasi Kendall W.
Hasil penelitian menunjukkan: 1) distribusi karakteristik penyuluh
pertanian terdiri dari a) rata-rata penyuluh berurnur di atas 51 tahun, b) masa
kerja 19 - 29 tahun, c) tanggungan keluarga 1- 2 orang anak, d) tingkat
pendidikan diploma tiga, e) berasal dari PTN, f) bidang keahlian tanaman pangan,
g) pemah m e n g h t i pelatihan lebih dari 5 kali, h) memiliki motivasi kerja yang

cukup, i) penghasilan relative tinggi, j) sering melakukan kontak pribadi kepada
petani dan tokoh masyarakat, k) sering menghadiri pertemuan antar PPL, 1)
mayoritas bekerja di pedesaan yang dekat dengan khalayak sasaran, dan m)
bekerja pada lembaga yang jelas kedudukannya baik tingkat kabupaten ataupur,
kecarnatan. Sedangkan karaktersyang dapat menjadi kendala kinerja penyuluh
ialah: a) kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana pendukung dalam
pelaksanaan tugas pokok, b) kurangnya kontak pribadi dengan atasan dan rekan
seprofesi, c) tidak pemah menghadiri seminar, d) jarang menghadiri pertemuan
dinas, e) konsumsi media informasi termasuk jarang dilakukan, dan f ) cenderung
rendah dalam penerimiaan penghargaan, 2) kinerja penyuluh pertanian dalam
pelaksanaan tugas pokak mereka adalah cukup balk, 3) bidang tugas pokok yang
dianggap mereka penting adalah pengembangan program, sedangkan yang
dianggap kurang penting ialah; pengembangan profesionalisme, mengevaluasi dan
pelaporan hasil kegiatan penyuluhan pertanian, serta menyusun materi
penyuluhan, dan 4) sejumlah karakter penyuluh pertanian yang diuji dalam
penelitian ini berhubungan erat dengan kinerja mereka dalam pelaksanaan tugas
pokok.