Bab 7 memahami dan mengevaluasi struktur pengendalian

MEMAHAMI DAN MENGEVALUASI STRUKTUR PENGENDALIAN INTERNAL
Pemahaman dan Pendokumentasian PI
A. Pemahaman Tentang Komponen-Komponen Struktur Pengendalian Intern Metoda
yg dilakukan auditor untuk memenuhi standar pekerjaan lapangan kedua meliputi 3
kegiatan berikut: Mendapatkan pemahaman yg cukup tentang struktur pengendalian
intern yg berlaku pada perusahaan klien untuk merencanakan audit. Meliputi :
Memahami rancangan kebijakan dan prosedur yg berkaitan dengan masing-masing
komponen SPI. Menentukan apakah kebijakan dan prosedur telah dilaksanakan. SA
319 manyatakan bahwa pemahaman komponen-komponen SPI harus digunakan oleh
auditor untuk : Mengidentifikasi jenis salah saji potensial. Mempertimbangkan faktorfaktor yg mempengaruhi risiko salah sajai material. Merancang pengujian substantif
guna memberikan jaminan yg layak untuk mendeteksi salah saji yg berhubungan
dengan asersi-asersi tertentu. Memperhitungkan risiko pengendalian untuk setiap
asersi penting yg terdapat pada saldo rekening, kelompok transaksi, dan komponen
pengungkapan dalam laporan keuangan. Merancang pengujian substantif untuk
setiap asersi laporan keuangan yg signifikan.
B. Pengaruh dari strategi audit awal Umumnya
, pemahaman kebijakan dan prosedur SPI yg lebih besar diperlukan bila auditor
menggunakan pendekatan tingkat risiko pengendalian ditetapkan lebih rendah,
dibandingkan dengan apabila ia menggunakan pendekatan tingkat risiko
pengendalian ditetapkan maksimum. SA 319 menyebutkan beberapa faktor lain yg
harus diperhatikan dalam mempertimbangkan tingkat pemahaman yg diperlukan

antara lain : Pengetahuan tentang klien dari audit tahun sebelumnya. Perhitungan
awal risiko bawaan dan materialitas. Pemahaman industri tempat perusahaan
melakukan kegiatan bisnisnya. Komlpeksitas operasi perusahaan dan sistem
akuntansinya.
C. Pemahaman tentang lingkungan pengendalian Auditor harus mendapatkan
pengetahuan yg cukup tentang komponen struktur pengendalian intern ini untuk
mengetahui : kebiasaan, kesadaran, dan tindakan manajemen dan dewan komisaris
mengenai lingkungan pengendalian. Pengaruh spesifik dari faktor-faktor lingkungan
pengendalian terhadap efektivitas komponen-komponen struktur pengendalian yg
lain.
D. Pemahaman tentang perhitungan risiko Auditor harus menentukan bagaimana
manajemen melakukan identifikasi risiko-risiko yg relevan terhadap penyajian secara
wajar laporan keuangan, kesadaran yg mempengaruhinya dalam memperhitungkan
signifikan tidaknya risiko-risiko tersebut, dan bagaimana hal itu dicerminkan dalam
aktivitas pengendalian.
E. Pemahaman tentang informasi dan komunikasi SA 319 menyebutkan bahwa
auditor harus mendapatkan pemahaman tentang sistem iinformasi yg relevan
terhadap laporan keuangan untuk mengetahui : Kelompok transaksi dalam
perusahaan yg signifikan bagi laporan keuangan. Bagaimana tiimbulnya transaksi
tersebut. Catatan akuntansi, dokumen pendukung, informasi yg dapat dibaca

komputer, dan rekening tertentu dalam laporan keungan yg terkait dalam
pengolahan data pelaporan transaksi. Pengolahan akuntansi yg terkait sejak dari
awal suatu transaksi sampai dimasukkan ke dalam laporan keuangan, termasuk

bagaimana komputer digunakan dalam pengolaha data. Proses pelaporan keuangan
yg digunakan dalam mempersiapkan laporan keuangan perusahaan, termasuk
estimasi akuntansi yg signifikan dan pengungkapannya. Auditor juga harus
memperoleh pemahaman tentang bagaimana peran dan tanggungjawab komunikasi
serta hal-hal signifikan lain dalam perusahaan yg berkaitan dengan pelaporan
keuangan.
F. Pemahaman tentang aktivitas pengendalian Di dalam mendapatkan
pemahaman tentang komponen-komponen struktur pengendalian intern seperti
lingkungan pengendalian, perhitungan risiko, informasi dan komunikasi, serta
pemonitoran, auditor telah mulai mengetahui tentang sejumlah aktivitas
pengendalian.
G. Pemahaman pemonitoran Auditor perlu memahami jenis-jenis aktivitas yg
digunakan perusahaan untuk memonitor efektivitas komponen-komponen struktur
pengendalian intern dalam memenuhi tujuan pelaporan keuangan. Hal yg penting
untuk ditanyakan kepada manajemen yg sesuai dan personil auditor intern adalah
mengenai hal-hal berikut : Kedudukan staf auditor intern dalam perusahaan.

Aktivitas yg dilakukan auditor intern. Kesesuaian dengan standar profesional auditor
intern. Sifat, saat, dan luas pekerjaannya.
H. Prosedur-prosedur untuk memperoleh pemahaman Prosedur-prosedur untuk
memperoleh pemahaman terdiri dari : Mereview pengalaman masa lalu klien.
Mengajukan pertanyaan kepada manajemen yg sesuai, pengawas, serta staf.
Menginspeksi dokumen dan catatan-catatan. Mengobservasi aktivitas dan operasi
perusahaan.
I. Pendokumentasian pemahaman Pendokumentasian pemahaman tentang
komponen-komponen SPI harus dilakukan pada setiap audit yg dilakukan.
Pendokumentasian kertas kerja bisa dilakukan dalam bentuk daftar pertanyaan yg
lengkap, bagan alir, tabel keputusan(decision tables), dan uraian tertulis. Daftar
pertanyaan : serangkaian pertanyaan tentang kebijakan dan prosedur PI yg
dipandang perlu elh auditor untuk mencegah terjadinya salah saji dalam laporan
keuangan. Bagan alir(flow chart) : diagram skematik dengan menggunakan simbolsimbol standar, menghubungkan garis alir, disertai anotasi, yg menggambanrkan
tahapan-tahapan yg dilalui dalam pengolahan informasi melalui sistem akuntansi.
Penetapan Risiko Pengendalian Adalah proses penilaian tentang efektivitas
rancangan dan pengoperasian kebijakan dan prosedur struktur pengendalian intern
suatu perusahaan dalam mencegah dan mendeteksi salah saji material dalam
laporan keuangan. Dalam menetapkan risiko pengendalian untuk suatu asersi,
auditor perlu melakukan hal-hal berikut ini : Mempertimbangkan pengetahuan yg

diperoleh dari prosedur-prosedur untuk mendapatkan pemahaman tentang apakah
pengendalian yg berhubungan denga asersi telah dirancang dan dioperasikan oleh
manajemen perusahaan. Mengidentifikasi salah saji potensial yg dapat terjadi dalam
asersi perusahaan. Mengidentifikasi pengendalian yg diperlukan untuk diperkirakan
akan mampu mencegah dan mendeteksi salah saji. Melakukan pengujian
pengendalian terhadap pengendalian-pengendalian yg diperlukan untuk menetapkan
efektivitas rancangan dan pengoperasinnya. Mengevaluasi bukti dan menetapkan
risiko. Pengaruh dari strategi audit awal Apapun strategi awal audit yg dipilih auditor

untuk bagian audit tertentu, auditor harus mengidentifkiasi jenis-jenis salah saji
potensial dalam asersi-asersi. Berikut terdapat 2 tingkat risiko pengendalian:
Pendekatan tingkat risiko pengendalian ditetapkan maksimum. Hal ini didasarkan
pada asumsi yg berkaitan dengan salah satu hal di bawah ini : Tidak ada kebijakan
dan prosedur signifikan yg berkaitan dengan asersi. Kebijakan dan prosedur
pengendalian yg relevan diperkirakan tidak efektif. Upaya untuk mendapatkan bukti
untuk mengevaluasi efektivitas kebijakan dan prosedur yg relevan tidak akan efisien.
Pendekatan tingkat risiko pengendalian ditetapkan lebih rendah. Disini auditor harus
merancang dan melaksanakan tambahan pengujian pengendalian yg diperlukan
untuk mendapatkan bukti yg dibutuhkan untuk mendukung penetapan tingkat risiko
pengendalian direncanakan yg moderat atau rendah. Bukti yg diperoleh dari

pengujian pengendalian ini kemudian dievaluasi untuk mencapai penetapan risiko
pengendalian akhir/sesungguhnya. Kemudian penetapan akhir ini didokumentasikan
dalam kertas kerja. Pengujian pengendalian Adalah prosedur pengauditan yg
dilakukan untuk menetapkan efektivitas perancangan dan atau pengoperasian
kebijakan prosedur struktur pengendalian. Pengujian pengendalian yg berkaitan
dengan efektivitas pengoperasian berfokus pada 3 pertanyaan : Bagaimana
penerapan pengendalian yg sesungguhnya? Apakah penerapan dilakukan secara
konsisten sepanjang tahun? Oleh siapa pengendalian dikerjakan? Dalam hal ini tidak
digunakan istilah kekeliruan, karena kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan ini baru
mungkin menjadi kekeliruan dalam catatan akuntansi. Pengujian pengendalian bisa
dilakukan atas pengendalian yg berkaitan dengan kelompok transaksi yg utama
dan/saldo rekening. Pengujian inipun bisa dilakukan selama berlangsungnya
perencanaan audit dan selama pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan interim. Pengujian
pengendalian bebarengan : pengujian pengendalian yg dilakukan auditor bersamaan
dengan kegiatan untuk mendapatkan pemahaman Pengujian pengendalian
tambahan/pengujian pengendalian direncanakan : dilakukan selama pekerjaan
kapangan dan diharapkan akan menghasilkan bukti tentang ketepatan dan
konsistensi penerapan suatu kebijakan atau prosedur pengendalian sepanjang tahun
yg diperiksa. Perancangan pengujian pengendalian Beberapa jenis pengujian
pengendalian yg dapat dipilih auditor adalah sbb: Pengajuan pertanyaan berkaitan

dengan pelaksanaan tugas-tugas personil perusahaan Observasi pelaksanaan tugas
para personil Inspeksi atas dokumen-dokumen dan laporan-laporan yg menunjukkan
pelaksanaan pengendalian Pengerjaan ulang(reperform) pengendalian oleh auditor.
Saat pengujian pengendalian berhubungan dengan kapan auditor melakukan
pengujian dan dengan bagian periode akuntansi mana pengujian itu bersangkutan.
Pengujian pengendalian tambahan dilakukan pada periode interim, yg mungkin bisa
terjadi beberapa bulan sebelum akhir tahun yg diperiksa. Luas pengujian
pengendalian dipengaruhi langsung oleh tingkat risiko pengendalian yg
direncanakan auditor. Pengujian yg lebih ekstensif diperlukan untuk tingkat risiko
pengendalian rendah dibandingkan dengan tiingkatt risiko pengendalian moderat.
Untuk mengevaluasi relevansi bukti tersebut terhadap audit tahun berjalan, auditor
harus mempertimbangkan : Signifikan tidaknya asersi yg terkait. Kebijakan dan
prosedur SPI spesifik yg dievaluasi salama audit yg lalu. Tingkat efektivitas dari
rancangan dan pengoperasian kebijakan atau prosedur yg dievaluasi. Hasil

pengujian pengendalian yg digunakan untuk membuat evaluasi. Program audit untuk
pengujian pengendalian Keputusan auditor tentang sifat, saat, dan luas pengujian
pengendalian harus didokumentasikan dalam suatu program audit dan kertas kerja
yg bersangkutan. Program audit berisi prosedur-prosedur yg akan digunakan dalam
melaksanakan pengujian tentang asersi-asersi tertentu, dan menyediakan kolom

untuk menunjukkan : Referensi-silang ke kertas kerja yg berisi dokumentasi hasil
pengujian Siapa yg melakukan pengujian Tanggal pengujian diselesaikan.
Penggunaan auditor intern dalam pengujian pengendalian Apabila klien memiliki
fungsi audit intern, maka auditor bisa : Menggkoordinasi pekerjaan auditnya dengan
auditor intern` Menggunakan auditor intern untuk memberi bantuan langsung dalam
audit. Share Share 0 Memuat... KOMPASIANA ADALAH MEDIA WARGA, SETIAP
KONTEN DIBUAT OLEH DAN MENJADI TANGGUNGJAWAB PENULIS. LABEL ekonomi
Siapa Yang Menilai Tulisan Ini ? KIRIM List of Categories Info dan Pengumuman