PERANAN SITUS GUA KEMANG SEBAGAI OBJEK WISATA SEJARAH TERHADAP MAHASISWA PENDIDIKAN SEJARAH UNIMED.

(1)

PERANAN SITUS GUA KEMANG SEBAGAI OBJEK WISATA

SEJARAH TERHADAP MAHASISWA PENDIDIKAN

SEJARAH UNIMED

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

AVEDHITA AGEDYA TARIGAN NIM: 3123121003

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

i ABSTRAK

Avedhita Agedya Tarigan, 3123121003, Peranan Situs Gua Kemang Sebagai Objek Wisata Sejarah Terhadap Mahasiswa Pendidikan Sejarah Unimed. Skripsi Jurusan Pendidikan Sejarah. Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan situs Gua Kemang sebagai objek wisata sejarah terhadap mahasiswa pendidikan sejarah Unimed. Penelitian ini menggunakan metode penelitian lapangan (Field Research) dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu dengan wawancara kepada narasumber yang terkait dengan judul skripsi, dan observasi langsung ke lapangan, selain itu penelitian ini juga menggunakan studi kepustakaan melalui berbagai literatur buku yang berkaitan dengan penelitian dan dokumentasi. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa peranan situs Gua Kemang sebagai objek wisata sejarah terhadap mahasiswa pendidikan sejarah Unimed adalah, (a) menarik minat dan motivasi mahasiswa, khususnya mahasiswa jurusan sejarah maupun pendidikan sejarah sebagai salah satu objek pariwisata sejarah, (b) untuk melihat lebih dekat tinggalan peradaban manusia pada masa lalu. Begitu juga dengan situs gua Kemang, yang merupakan peninggalan sejarah pada zaman megalitikum, (c) sebagai sarana yang efektif bagi mahasiswa khususnya mahasiswa sejarah sebagai bahan ataupun referensi untuk mengembangkan ilmu ataupun pengetahuan tentang sejarah maupun arkeologi, (d) sebagai salah satu sumber pembelajaran bagi mahasiswa sejarah dalam mata kuliah Sejarah Indonesia dengan materi masa pra sejarah.

Kata Kunci : Peranan, Gua Kemang, Pariwisata Sejarah, Sumber Pembelajaran Sejarah.


(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Tuhan Yang Maha Baik, yang dengan segala kuasa-Nya telah memberikan petunjuk, rezeki, dan kekuatan serta berkat yang senantiasa dilimpahkan, menjaga dan melindungi penulis sampai saat ini dan memberikan kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Selama menimba ilmu penulis tidak dapat berdiri sendiri melainkan membutuhkan bantuan dan dukungan dari orang-orang di lingkungan sekitar. Oleh sebab itu, penulis juga ingin mengucapkan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan beserta stafnya.

2. Dekan Fakultas Ilmu Sosial, Ibu Dra. Nurmala Berutu beserta jajaran pegawai fakultas yang telah mengelola birokrasi kemahasiswaan dengan baik sehingga proses perkuliahan berjalan dengan lancar. 3. Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah, Dr. Ida Liana Tanjung, M.Hum, yang

dari awal hingga akhir telah memberikan kemudahan dan kelancaran dalam urusan akademik.

4. Dosen Pembimbing Skripsi saya, Dra. Hafnita Sari Dewi Lubis, M.Si yang telah memberikan masukan dan dukungan yang sangat berarti


(7)

iii

kepada saya sebagai penulis serta kesabaran beliau yang tidak pernah bosan dalam membimbing sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi. 5. Dosen Pembimbing Akademik saya, Bapak Drs. Yushar Tanjung, M.Si

yang dari awal pengerjaan skripsi ini telah banyak memberikan masukan yang sangat berarti bagi saya serta telah memberikan kemudahan dan kelancaran dalam urusan akademik.

6. Sekretaris Jurusan Pendidikan Sejarah, Ibu Lister Eva Simangunsong, S.Pd. M.A yang juga telah banyak membantu kelancaran birokrasi akademik.

7. Jajaran Dosen Penguji, bapak Drs. Yushar Tanjung, M.Si, Bapak Syahrul Nizar M.Hum, ibu Ika Purnamasari, S.Pd, M.Si atas arahan dan kritikannya yang turut serta dalam menyempurnakan penulisan skripsi ini.

8. Bapak Ibu dosen Pendidikan Sejarah yang telah memberikan banyak ilmu kepada saya selama menjadi mahasiswi di Jurusan Pendidikan Sejarah.

9. Teristimewa kepada Ibu saya terkasih, Ernawaty Depari dan ayah saya Ng. Tarigan yang telah berjuang penuh cinta membesarkan saya, mendukung saya secara moril dan materil dan yang selalu menyebutkan nama saya di dalam setiap doa dan tanpa pamrih memberikan yang terbaik untuk kebaikan anak-anaknya.

10.Teristimewa juga kepada Bolang dan Karo tersayang, M. Depari dan R. Br. Purba yang selalu ada untuk saya cucunya, memberikan kasih


(8)

iv

sayang yang tiada terhingga, doa dan semangat kepada saya. Yang tak pernah bosan bertanya bagaimana perkembangan skripsi ini dan apa yang saya butuhkan. Terimakasih banyak, panjang umur sehat selalu Bolang, Karo.

11.Kepada kedua adik saya, Vascal Theo Laurensius Tarigan dan Irene Yoshepine Laurensia Tarigan, turut membantu saya dalam mengerjakan skripsi. terima kasih sudah menjadi adik yang baik buat saya.

12.Teristimewa kepada bibi saya Tetty Ros Nani dan Juliana Depari yang selalu memberi dukungan dan bantuan baik moril maupun materil, serta motivasi kepada saya, beserta seluruh keluarga yang selalu mendo’akan kebaikan saya.

13.Kepada Harris Nevin Situmeang yang selalu ada kapanpun dan dimanapun penulis butuhkan. yang selalu menemani dan membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, yang telah menjadi sahabat terbaik penulis dalam menyelesaikan perkuliahan di Unimed, Terimakasih untuk perhatian dan kebersamaannya selama ini.

14. Kepada teman istimewa saya yang telah membantu dalam pengerjaan skripsi, Yosepha, Dora, Ira, Tria, Ekita, Ayu, Theo, Alvo, Ekin, Harris, Julio, Frans, dan Aun. Tanpa kalian mungkin skripsi ini tidak akan selesai. Semoga Tuhan membalas semua kebaikan kalian.

15.Sahabat-sahabat seperjuangan Reguler A 2012 Pendidikan Sejarah. Kita dipertemukan bukan karna kebetulan, terimakasih telah menjadi


(9)

v

teman dan memberikan makna serta warna bagaimana susah senang dilalui pada waktu perkuliahan dari semester satu hingga masing kita wisuda. Meski kita sekarang sudah di jalan masing-masing, jangan pernah lupa kebersamaan kita selama 4 tahun di Jurusan Pendidikan Sejarah Unimed.

16.Seluruh informan selama proses penelitian yang telah memberikan informasi yang sangat berarti terkhusus kepada Bapak Ketut Wiradyana, bapak Ginting sebagai juru kunci situs Gua Kemang, bapak Kepdes Sembahe, bapak Sekdes Sembahe, bapak Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Deli Serdang Lubuk Pakam. terima kasih sudah membantu dan mempermudah segala urusan sehingga penelitian ini dapat disempurnakan dengan baik.

Akhirnya, skripsi ini bisa diselesaikan dengan baik berkat doa, dukungan dan bantuan dari semua pihak termasuk yang tidak dapat di tuliskan satu persatu. Semoga bantuan yang diberikan kepada penulis selama ini mendapatkan balasan dari Tuhan Yang Maha Esa. Mohon maaf apabila terdapat ketidak-sempurnaan dalam skripsi ini, penulis juga mengucapkan banyak terimakasih dan semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Medan, Maret 2017 Penulis,

Avedhita Agedya Tarigan NIM. 3123121003


(10)

vi DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR TABEL ... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 2

1.3Pembatasan Masalah ... 3

1.4Perumusan Masalah ... 3

1.5Tujuan Penelitian ... 3

1.6Manfaat Penelitian ... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORITIS 2.1Kajian Pustaka ... 5

2.2Landasan Teoritis ... 6

2.2.1 Teori Peranan ... 6

2.3 Kerangka Konseptual ... 7

2.3.1 Konsep Peranan Situs ... 7

2.3.2 Konsep Gua Kemang menurut Arkeolog dan Sejarawan ... 9

2.3.3 Konsep Objek Wisata Sejarah ... 12

2.3.4 Kerangka Berpikir ... 14

2.3.5 Hipotesis ... 15

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ... 16


(11)

vii

3.3 Sumber Data ... 18

3.4 Teknik Pengumpulan Data... 20

3.5 Teknik Analisa Data ... 22

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Gambaran Umum Lokasi dan Kondisi Penelitian ... 23

4.1.1 Lokasi dan Kondisi Geografis ... 23

4.1.2 Iklim ... 24

4.1.3 Sejarah Singkat Situs Gua Kemang ... 25

4.2 Perkembangan Sistem Penguburan di Tanah Karo... 30

4.2.1 Penguburan Primer ... 33

4.2.2 Penguburan Sekunder ... 33

4.2.3 Penguburan Primer/Sekunder……….34

4.3 Bentuk Wadah Kubur di Tanah Karo ... 35

4.3.1 Kuburan Dinding Batu………..35

4.3.2 Geritten………...36

4.3.3 Tambak………...37

4.3.4 Partulanan………38

4.3.5 Sagak………...39

4.3.6 Tersek………..39

4.4 Peranan Gua Kemang Terhadap Mahasiswa Sejarah ... 40

4.4.1 Sebagai Pariwisata Sejarah ... 44

4.4.2 Sebagai Sumber Pembelajaran ... 56

4.5 Persepsi Mahasiswa Terhadap Peranan Situs Sejarah Gua Kemang……….59


(12)

viii

5.1 Kesimpulan ... 65 5.2 Saran ... 67 Daftar Pustaka ... 68 Lampiran


(13)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Menurut para Arkeolog dan Sejarawan, Gua Kemang adalah sebuah wadah kubur atau yang berfungsi serupa dengan sarkofagus yang masih merupakan indikasi bagian budaya megalitik di tanah Karo. Sejalan dengan perkembangan kebudayaan manusia mulai dari zaman paleolitikum hingga neolitikum serta berbagai proses yang melingkupinya, kepercayaan manusia juga mengalami perubahan.

Gua Kemang merupakan salah satu situs sejarah yang dimana diketahui bahwa situs ini tidak begitu familiar dan jarang diketahui oleh khalayak ramai bahkan sebagai peninggalan sejarah, banyak mahasiswa sejarah yang tidak mengetahui keberadaan gua Kemang. Hal ini didasari oleh beberapa faktor, salah satunya adalah faktor minimnya informasi tentang gua peninggalan zaman megalitikum tersebut.

Pada penelitian sebelumnya, telah dibahas tentang Tinjauan Historis Gua Kemang Sebagai Indikasi Tradisi Megalitik di Tanah Karo. Berpedoman dari hasil penelitian tersebut, peneliti ingin mengkaji melalui sudut pandang peranan gua Kemang sebagai objek wisata sejarah terhadap mahasiswa pendidikan sejarah Unimed. Penelitian sebelumnya menyimpulkan bahwa gua Kemang merupakan indikasi dari tradisi megalitik, yaitu tradisi yang didasari konsep kepercayaan akan adanya roh, adanya kehidupan setelah kematian, adanya hubungan timbal balik antara orang yang mati dengan orang yang hidup dan adanya tempat tinggal roh


(14)

2

yaitu tempat-tempat yang tinggi/gunung/bukit serta penghormatan terhadap leluhur. Proses pembentukan gua Kemang tidak diketahui dengan pasti (sudah ada sejak lama), namun secara ilmiah diketahui dari sisa pahatan pada dindingnya menunjukkan bahwa gua ini sengaja dibuat dengan tujuan tertentu. Secara ilmiah juga serta dapat dipertanggung jawabkan bahwa gua kemang berfungsi sebagai wadah penguburan sekunder di tanah Karo mengingat bentuk dan keletakannya, gua tersebut dijadikan sebagai tempat penyimpanan tulang-belulang manusia. Dari kesimpulan penelitian sebelumnya, tidak ada membahas tentang peranan gua Kemang sebagai objek wisata sejarah bagi mahasiswa pendidikan sejarah Unimed atau universitas lain, padahal peneliti yakin, situs Gua Kemang tersebut sangat berpengaruh dan memiliki peran yang penting dalam indikator pengetahuan serta wawasan khususnya bagi mahasiwa sejarah. Selain sebagai ilmu, situs gua Kemang juga memberikan dampak positif dalam aspek sebagai objek wisata sejarah. Dimana mahasiswa dapat menggunakan gua tersebut sebagai media ataupun tempat tujuan belajar sejarah.

Berlandaskan dari latar belakang di atas, maka penulis melakukan

penelitian lebih lanjut dengan mengangkat judul “Peranan Situs Gua Kemang

Sebagai Objek Wisata Sejarah Terhadap Mahasiswa Pendidikan Sejarah Unimed” 1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan dalam latar belakang masalah maka dapat di identifikasi beberapa permasalahan penelitian, yaitu:

1. Sejarah perkembangan Gua Kemang


(15)

3

3. Peranan Situs Gua Kemang sebagai salah satu objek wisata sejarah 4. Peranan gua Kemang sebagai objek wisata sejarah bagi mahasiswa

1.3Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terfokus pada tema yang akan dikaji, maka masalah-masalah yang telah diidentifikasi diatas dibatasi pada:

1. Sejarah perkembangan situs Gua Kemang

2. Fungsi gua Kemang pada zaman dulu dan zaman sekarang 3. Peranan situs gua Kemang sebagai objek wisata sejarah

4. Peranan situs gua kemang tehadap mahasiswa pendidikan sejarah unimed

1.4Perumusan Masalah

Untuk memperjelas arah penelitian, maka yang menjadi persoalan dalam kajian ini adalah:

1. Bagaimana perkembangan Situs Gua Kemang sebagai tempat wisata? 2. Bagaimana perubahan gua Kemang seiring berkembangnya zaman?

3. Bagaimana peranan gua Kemang sebagai objek wisata sejarah terhadap mahasiswa pendidikan sejarah Unimed?

1.5Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang diungkapkan di atas, maka yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui sejarah perkembangan Situs Gua Kemang di Desa Durin Tani Sembahe


(16)

4

3. Untuk mengetahui peranan Situs Gua Kemang sebagai objek wisata sejarah bagi mahasiswa pendidikan sejarah Unimed

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat terutama untuk:

1. Menambah wawasan peneliti tentang pengaruh Situs Gua Kemang sebagaisumber pembelajaran sejarah

2. Menambah pengetahuan/ informasi bagi para pembaca baik dari kalangan mahasiswa maupun masyarakat umum tentang Situs Gua Kemang sebagai objek wisata sejarah

3. Menghidupkan kembali fungsi dan peran Situs Gua Kemang sebagai objek wisata sejarah

4. Menambah khasanah karya ilmiah Universitas Negeri Medan (Unimed) khususnya Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosia (FIS)


(17)

65 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Seiring perkembangan zaman, Gua Kemang juga mengalami pergeseran peran serta fungsinya. Pada zaman Megalitik, peneliti menyimpulkan bahwa Gua kemang dijadikan sebagai wadah penguburan sekunder pada masyrakat Karo. Masyarakat Karo mengenal tiga jenis prosesi penguburan. Bentuk dan prosesi penguburan dimaksud meliputi cara-cara yang digunakan dalam memperlakukan tubuh orang yang meninggal, yang di sebut dengan penguburan primer, penguburan sekunder dan penguburan primer/skunder.

Selain dari prosesi atau sistem penguburan, wadah kubur yang terdapat di Tanah Karo juga banyak dan sebagian besar masih dapat kita dijumpai di daerah tertentu. Wadah tersebut diantaranya adalah kubur dinding batu, tersek, geriten, dan tambak. Sagak dan partulanan sebagai salah satu bentuk wadah kubur, sekarang sudah tidak dapat lagi ditemukan.

Gua Kemang merupakan jenis wadah kubur dinding batu pada penguburan sekunder peninggalan zaman megalitik. Namu, dewasa ini fungsi dan peran Gua Kemang tidak lagi digunakan sebagai wadah kubur penguburan sekunder melainkan memiliki multi fungsi dan peran yang sangat domininan bagi kalangan umum, peneliti, pelajar dan mahasiswa khususnya mahasiswa jurusan sejarah. Situs Gua Kemang merupakan salah satu situs sejarah sebagai media wisata sejarah. Situs Gua


(18)

66

Kemang merupakan salah satu jenis cagar budaya yang memiliki nilai sejarah sehingga disebut juga dengan situs sejarah. Dikatakan sebagai situs sejarah karena memiliki benda (artefak) yaitu gua Kemang itu sendiri yang menunjukkan adanya aktifitas manusia pada masa lalu. Gua Kemang merupakan situs sejarah yang memiliki potensi untuk menarik minat dan motivasi mahasiswa, khususnya mahasiswa jurusan sejarah maupun pendidikan sejarah sebagai salah satu objek pariwisata sejarah. Berkunjung ke situs sejarah bertujuan untuk melihat lebih dekat tinggalan peradaban manusia pada masa lalu. Begitu juga dengan situs gua Kemang, yang merupakan peninggalan sejarah pada zaman megalitikum. Berwisata ke situs sejarah berfungsi sebagai sarana yang efektif bagi mahasiswa khususnya mahasiswa sejarah sebagai bahan ataupun referensi untuk mengembangkan ilmu ataupun pengetahuan tentang sejarah maupun arkeologi. Selain itu, mahasiswa juga akan lebih peduli dan turut menjaga serta melestarikan situs-situs sejarah yang sebagian besar kurang diperhatikan oleh pemerintah setempat, disitulah peran mahasiswa untuk mengembangkan dan memaksimalkan potensi yang dimiliki situs sejarah seperti Gua Kemang.

Selain sebagai situs pariwisata sejarah, Gua Kemang juga merupakan salah satu sumber pembelajaran bagi mahasiswa sejarah dalam mata kuliah Sejarah Indonesia I yang tercantum jelas dalam rancangan pelaksaan pembelajaran (rpp). mahasiswa dapat menggunakan Gua Kemang menjadi salah satu peninggalan artefak pada zamannya. Sehingga mahasiswa dapat mencari tahu, bagaimana ciri-ciri serta kebudayaan pada zaman tersebut. Gua kemang, selain menjadi sumber pembelajaran,


(19)

67

juga menjadi media bagi mahasiswa agar lebih mengerti dan mampu menganalisis langsung ke lapangan.

5.2. Saran

Setelah Membaca hasil penelitian ini, penulis mengharapkan pembaca mengetahui bahwa meskipun seiring perkembangan zaman terjadi pergeseran peran serta fungsi Gua Kemang sekarang ini, esensinya hal itu tidak mengurangi fungsi dan peran Gua Kemang bagi kita sebagai kaum intelektual yang menjaga dan memelihara peninggalan-peninggalan sejarah pada masa lalu.

Sehungungan dengan hal itu, penulis menyarankan :

a. Hendaknya kita sebagai generasi muda tidak menutup mata, telinga dan hati kita untuk meningkatkan rasa keingintahuan kita terhadap peninggalan-peninggalan sejarah yang masih jarang terdengar dan dijamah keberadaannya oleh khalayak umum.

b. Sebagai mahasiswa, khususnya mahasiswa sejarah, kita seharusnya menjadi jembatan bagi kaum awam yang ingin tahu tentang benda-benda atau artefak peninggalan sejarah. Oleh sebab itu, sudah selayaknya kita meningkatkan ilmu pengetahuan kita tentang situs-situs sejarah yang masih jarang dipublikasikan ke muka umum.

c. Setiap masyarakat ataupun warga baik dari kalangan intelektual maupun kalangan umum, sebaiknya secara sadar dan rasa empati yang tinggi. Kita wajib melestarikan, menjaga serta mengembangkan potensi-potensi yang ada


(20)

68

di situs sejarah. Selain mengembang tempat, hendaknya situs sejarah juga turun berperan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan kita.

d. Agar adanya penelitian lanjutan yang lebih mendalam mengenai Peranan Situs Gua Kemang Sebagai Objek Wisata Sejarah Terhadap Mahasiswa Pendidikan Sejarah Unimed guna mengembangkan daerah wisata sejarah dan ilmu pengetahuan.


(21)

68

DAFTAR PUSTAKA

Daliman. 2012. Metode Penelitian Sejarah. Yogyakarta: Ombak

Evriani, Richa. 2011. Tinjauan History Gua Umang Sebagai Indikasi Tradisi

Mengalitik di Tanah Karo (Dalam Skripsi Jurusan Pendidikan Sejarah

Fakultas Ilmu Sosial Unimed)

Jurusan Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Medan. 2013. Buku Pedoman

Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah. FIS Unimed

Lubis, Hafnita SD. Sejarah Indonesia I. (Dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Unimed) Kuntowijoyo. 2003. Metodologi Sejarah Edisi Kedua. Yogyakarta: Tiara Wacana

Yogya

Nazir, Moh. 1988. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia

Prinst, Darwan Darwin. Sejarah dan Kebudayaan Karo. Jakarta: Yrama Sagala, Syaiful. 2012. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta SK, Kochhar. 2008. Pembelajaran Sejarah Teaching Of History. Jakarta: PT

Grasindo

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sjamsuddin, Helius. 2012. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak

Tanjung, Flores dkk. 2015. Pariwisata: Kajian Ilmu dan Sejarah. Medan: Unimed Press

Tarigan, Sarjani. 2008. Dinamika Orang Karo, Budaya Dan Modernisme.

Wiradyana, Ketut. 2011. Prasejarah Sumatera Bagian Utara Kontribusinya Pada

Kebudayaan Kini. Jakarta : Yayasan Pustaka Obor Indonesia

Wiradyana, Ketut. 2011. Sistem Penguburan Di Tanah Karo Dari Masa

Prasejarah Hingga Kini (Dalam Jurnal Forum Arkeologi TH. XXIV Balai


(1)

4

3. Untuk mengetahui peranan Situs Gua Kemang sebagai objek wisata sejarah bagi mahasiswa pendidikan sejarah Unimed

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat terutama untuk:

1. Menambah wawasan peneliti tentang pengaruh Situs Gua Kemang sebagaisumber pembelajaran sejarah

2. Menambah pengetahuan/ informasi bagi para pembaca baik dari kalangan mahasiswa maupun masyarakat umum tentang Situs Gua Kemang sebagai objek wisata sejarah

3. Menghidupkan kembali fungsi dan peran Situs Gua Kemang sebagai objek wisata sejarah

4. Menambah khasanah karya ilmiah Universitas Negeri Medan (Unimed) khususnya Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosia (FIS)


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Seiring perkembangan zaman, Gua Kemang juga mengalami pergeseran peran serta fungsinya. Pada zaman Megalitik, peneliti menyimpulkan bahwa Gua kemang dijadikan sebagai wadah penguburan sekunder pada masyrakat Karo. Masyarakat Karo mengenal tiga jenis prosesi penguburan. Bentuk dan prosesi penguburan dimaksud meliputi cara-cara yang digunakan dalam memperlakukan tubuh orang yang meninggal, yang di sebut dengan penguburan primer, penguburan sekunder dan penguburan primer/skunder.

Selain dari prosesi atau sistem penguburan, wadah kubur yang terdapat di Tanah Karo juga banyak dan sebagian besar masih dapat kita dijumpai di daerah tertentu. Wadah tersebut diantaranya adalah kubur dinding batu, tersek, geriten, dan tambak. Sagak dan partulanan sebagai salah satu bentuk wadah kubur, sekarang sudah tidak dapat lagi ditemukan.

Gua Kemang merupakan jenis wadah kubur dinding batu pada penguburan sekunder peninggalan zaman megalitik. Namu, dewasa ini fungsi dan peran Gua Kemang tidak lagi digunakan sebagai wadah kubur penguburan sekunder melainkan memiliki multi fungsi dan peran yang sangat domininan bagi kalangan umum, peneliti, pelajar dan mahasiswa khususnya mahasiswa jurusan sejarah. Situs Gua Kemang merupakan salah satu situs sejarah sebagai media wisata sejarah. Situs Gua


(3)

Kemang merupakan salah satu jenis cagar budaya yang memiliki nilai sejarah sehingga disebut juga dengan situs sejarah. Dikatakan sebagai situs sejarah karena memiliki benda (artefak) yaitu gua Kemang itu sendiri yang menunjukkan adanya aktifitas manusia pada masa lalu. Gua Kemang merupakan situs sejarah yang memiliki potensi untuk menarik minat dan motivasi mahasiswa, khususnya mahasiswa jurusan sejarah maupun pendidikan sejarah sebagai salah satu objek pariwisata sejarah. Berkunjung ke situs sejarah bertujuan untuk melihat lebih dekat tinggalan peradaban manusia pada masa lalu. Begitu juga dengan situs gua Kemang, yang merupakan peninggalan sejarah pada zaman megalitikum. Berwisata ke situs sejarah berfungsi sebagai sarana yang efektif bagi mahasiswa khususnya mahasiswa sejarah sebagai bahan ataupun referensi untuk mengembangkan ilmu ataupun pengetahuan tentang sejarah maupun arkeologi. Selain itu, mahasiswa juga akan lebih peduli dan turut menjaga serta melestarikan situs-situs sejarah yang sebagian besar kurang diperhatikan oleh pemerintah setempat, disitulah peran mahasiswa untuk mengembangkan dan memaksimalkan potensi yang dimiliki situs sejarah seperti Gua Kemang.

Selain sebagai situs pariwisata sejarah, Gua Kemang juga merupakan salah satu sumber pembelajaran bagi mahasiswa sejarah dalam mata kuliah Sejarah Indonesia I yang tercantum jelas dalam rancangan pelaksaan pembelajaran (rpp). mahasiswa dapat menggunakan Gua Kemang menjadi salah satu peninggalan artefak pada zamannya. Sehingga mahasiswa dapat mencari tahu, bagaimana ciri-ciri serta kebudayaan pada zaman tersebut. Gua kemang, selain menjadi sumber pembelajaran,


(4)

juga menjadi media bagi mahasiswa agar lebih mengerti dan mampu menganalisis langsung ke lapangan.

5.2. Saran

Setelah Membaca hasil penelitian ini, penulis mengharapkan pembaca mengetahui bahwa meskipun seiring perkembangan zaman terjadi pergeseran peran serta fungsi Gua Kemang sekarang ini, esensinya hal itu tidak mengurangi fungsi dan peran Gua Kemang bagi kita sebagai kaum intelektual yang menjaga dan memelihara peninggalan-peninggalan sejarah pada masa lalu.

Sehungungan dengan hal itu, penulis menyarankan :

a. Hendaknya kita sebagai generasi muda tidak menutup mata, telinga dan hati kita untuk meningkatkan rasa keingintahuan kita terhadap peninggalan-peninggalan sejarah yang masih jarang terdengar dan dijamah keberadaannya oleh khalayak umum.

b. Sebagai mahasiswa, khususnya mahasiswa sejarah, kita seharusnya menjadi jembatan bagi kaum awam yang ingin tahu tentang benda-benda atau artefak peninggalan sejarah. Oleh sebab itu, sudah selayaknya kita meningkatkan ilmu pengetahuan kita tentang situs-situs sejarah yang masih jarang dipublikasikan ke muka umum.

c. Setiap masyarakat ataupun warga baik dari kalangan intelektual maupun kalangan umum, sebaiknya secara sadar dan rasa empati yang tinggi. Kita wajib melestarikan, menjaga serta mengembangkan potensi-potensi yang ada


(5)

di situs sejarah. Selain mengembang tempat, hendaknya situs sejarah juga turun berperan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan kita.

d. Agar adanya penelitian lanjutan yang lebih mendalam mengenai Peranan Situs Gua Kemang Sebagai Objek Wisata Sejarah Terhadap Mahasiswa Pendidikan Sejarah Unimed guna mengembangkan daerah wisata sejarah dan ilmu pengetahuan.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Daliman. 2012. Metode Penelitian Sejarah. Yogyakarta: Ombak

Evriani, Richa. 2011. Tinjauan History Gua Umang Sebagai Indikasi Tradisi Mengalitik di Tanah Karo (Dalam Skripsi Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Unimed)

Jurusan Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Medan. 2013. Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah. FIS Unimed

Lubis, Hafnita SD. Sejarah Indonesia I. (Dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Unimed) Kuntowijoyo. 2003. Metodologi Sejarah Edisi Kedua. Yogyakarta: Tiara Wacana

Yogya

Nazir, Moh. 1988. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia

Prinst, Darwan Darwin. Sejarah dan Kebudayaan Karo. Jakarta: Yrama Sagala, Syaiful. 2012. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta SK, Kochhar. 2008. Pembelajaran Sejarah Teaching Of History. Jakarta: PT

Grasindo

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sjamsuddin, Helius. 2012. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak

Tanjung, Flores dkk. 2015. Pariwisata: Kajian Ilmu dan Sejarah. Medan: Unimed Press

Tarigan, Sarjani. 2008. Dinamika Orang Karo, Budaya Dan Modernisme.

Wiradyana, Ketut. 2011. Prasejarah Sumatera Bagian Utara Kontribusinya Pada Kebudayaan Kini. Jakarta : Yayasan Pustaka Obor Indonesia

Wiradyana, Ketut. 2011. Sistem Penguburan Di Tanah Karo Dari Masa Prasejarah Hingga Kini (Dalam Jurnal Forum Arkeologi TH. XXIV Balai Arkeologi Medan)