BENTUK PENYAJIAN DAN FUNGSI MUSIK PENGIRING TARI BARONGSAI DALAM ACARA ULANG TAHUN VIHARRA KUAN THENG BIO KE-11 PADA GROUP VIHARRA SETIA BUDDHA BINJAI.

BENTUK PENYAJIAN DAN FUNGSI MUSIK PENGIRING
TARI BARONGSAI DALAM ACARA ULANG TAHUN
VIHARRA KUAN THENG BIO KE-11 PADA GROUP
VIHARRA SETIA BUDDHA BINJAI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian
Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

YOHANNES PANJAITAN
NIM. 2113142033

JURUSAN SENDRATASIK
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016

ABSTRAK

Yohannes Panjaitan. NIM 2113142033. Bentuk Penyajian dan Fungsi Musik
Pengiring Tari Barongsai Dalam Acara Ulang Tahun Viharra Kuan Theng Bio
Ke-11 pada Group Viharra Setia Buddha Binjai. Fakultas Bahasa dan Seni.
Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk penyajian, fungsi musik, dan
penggunaan instrument pengiring tari barongsai dalam acara ulang tahun Viharra
Kuan Theng Bio Ke-11 pada group Viharra Setia Buddha Binjai.
Penelitian ini berdasarkan pada landasan teoritis yang menjelaskan pengertian bentuk
penyajian, pengertian fungsi, pengertian musik, pengertian istrument musik, dan
pengertian barongsai.
Penelitian ini dilakukan di Viharra Kuan Theng Bio Ke-11 yang berada Jalan Bangun
Kec. Medan Helvetia dan penelitian ini dilaksanakan dimulai bulan Desember 2015
sampai dengan bulan Februari 2016.. Metode dalam penelitian ini menggunakan
metode penelitian deskriptif kualitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah nara
sumber (ketua group yaitu Salimin), penari barongsai, pemain musik yang ada dalam
group Viharra Setia Buddha Binjai . Sampel penari dan pemain musik Barongsai
,tokoh adat, yang berjumlah 20 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan metode
observasi, wawancara,dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk penyajian dan fungsi musik pengiring
tari barongsai dalam acara ulang tahun viharra kuan theng bio ke-11 pada group

viharra setia buddha binjai memiliki struktur dan proses yaitu latihan pemain musik,
latihan penari barongsai, latihan penggabungan pemusik dan penari Barongsai,
mempersiapkan kostum dan properti, general repetision dan penampilan musik tari
Barongsai. Penampilan musik pengiring tari Barongsai dilaksanakan pada hari
minggu tanggal 25 desember 2016. Diadakan di Halaman Viharra Kuan Theng Bio.
Terdapat delapan fungsi pada acara barongsai yaitu, Pengungkapan Emosional,
Kenikmatan Estetis, Hiburan, komunikasi, representasi simbolis, fungsi respon
fisikal, Fungsi Kontribusi Demi Kelangsungan dan Stabilitas Budaya,
pengintegrasian masyarakat. Penggunaan instrument yaitu beberapa alat musik yang
digunakan sebagai musik pengiring tari Barongsai yaitu Simbal (cai-cai),Gendang
(tambur), Gong (nong) yang berfungsi sebagai rithem.
Kata kunci: Bentuk penyajian, Viharra Kuan Theng Bio, Barongsai.

i

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan berkat-Nya Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini
sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan jurusan Sendratasik
Universitas Negeri Medan.

Skripsi ini berjudul “Bentuk Penyajian dan Fungsi Musik Pengiring
Tari Barongsai dalam acara Ulang Tahun Viharra Kuan Theng Bio ke-11
pada Group Viharra Setia Buddha Binjai Dalam penyelesaian Skripsi ini
tentunya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak baik moral maupun materil. Oleh
karena itu, dengan ketulusan dan kerendahan hati penulis menuturkan ucapan
terimakasih yang tiada terhingga kepada :
1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum, Dekan Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Medan.
3. Uyuni Widiastuti, M.Pd, Ketua Jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa
Dan Seni Universitas Negeri Medan.
4. Dra. Pita HD Silitonga, M.Pd, Sekretaris Jurusan Sendratasik Fakultas
Bahasa Dan Seni Universitas Negeri Medan.
5. Dr. Pulumun Ginting, S.Sn, M.Sn, Ketua Prodi Pendidikan Musik
sekaligus Dosen Pembimbing II.
6. Dra. Theodora Sinaga, M.Pd, Dosen Pembimbing Skripsi I yang telah
banyak memberikan bimbingan, arahan serta motivasi kepada penulis
dalam penyelesaian Skripsi ini.
7. Lamhot Basani Sihombing, M.Pd Dosen Pembimbing Akademik dan
Narasumber I.

8. Adina Sastra Sembiring, M.Pd, Narasumber II.
9. Seluruh Dosen dan Staf Jurusan Sendratasik FBS Universitas Negeri
Medan.
10. Salimin sabagai Pembina Group Viharra Setia Buddha Binjai
11. Kedua Orangtua tercinta, Ayah James Panjaitan dan Ibu Paget Saulina
Pasaribu yang selalu mendidik, memberikan kasih sayang yang tak

ii

terhingga mendukung baik secara moril maupun materil, memberikan
motivasi, semangat dan doa yang tulus yang tiada hentinya demi
kesuksesan penulis.
12. Abang tercinta Prayri Hasoloan Panjaitan, S.Pd dan Adik tercinta Gary
Panjaitan, yang selalu mendoakan dan memberi motivasi demi
kesuksesan penulis.
13. Kelkeisa Putri Haloho, SH, wanita yang dari semester 1 hingga
semester 8 yang selalu memberi motivasi dan doa ,kasih sayang
bahkan juga tenaga baik secara moril maupun materil.
14. Teman – teman naposo HKBP Tj.sari beserta Inang Pendeta Rosbina
Sinaga dan Tim Musik HKBP Tj sari yang selalu memberikan

semangat juga doa yang selalu menyertai penulis.
15. Delfiana Sinaga, S.Pd , Mandiri Berutu, S.Pd, Fajar Pasaribu, S.Pd
teman yang selalu memberi semangat dan dorongan motivasi .
16. Jimmy Simamora, Tutor Ambarita dan Sardion Hutagalung teman
seperjuangan Naposo di HKBP Glugur yang senantiasa memberi
semangat juga doa yang tulus.
Penulis juga menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari yang
diharapkan, baik dari segi kalimat, isi dan juga teknik penguraiannya. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
penyempurnaan Skripsi ini.
Akhir kata penulis berharap semoga Skripsi yang sederhana ini dapat
berguna dan bermanfaat bagi penulis dan pembaca dalam usaha peningkatan mutu
pendidikan, khususnya di bidang pendidikan musik.
Medan, April 2016
Penulis

Yohannes Panjaitan
NIM. 2113142033

iii


DAFTAR ISI
ABSTRAK ......................................................................................................
KATA PENGANTAR....................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................

i
ii
iv

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..............................................................................
B. Identifikasi Masalah ......................................................................
C. Pembatasan Masalah .....................................................................
D. Perumusan Masalah.......................................................................
E. Tujuan Penelitian...........................................................................
F. Manfaat Penetilian.........................................................................

1
4

5
6
6
7

BAB II LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL
A. Landasan Teoritis ..........................................................................
1. Bentuk Penyajian......................................................................
2. Pengertian Fungsi .....................................................................
3. Pengertian Musik......................................................................
a. Irama ....................................................................................
b. Tempo ..................................................................................
c. Musik Iringan.......................................................................
4. Pengertian Instrumen Musik.....................................................
5. Pengertian Barongsai................................................................
B. Kerangka Konseptual ....................................................................

9
10
11

13
15
15
15
17
18
19

BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian..........................................................................
B. Lokasi dan Waktu Penelitian.........................................................
C. Populasi dan Sampel .....................................................................
1. Populasi ....................................................................................
2. Sampel ......................................................................................
D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................
1. Observasi ..................................................................................
2. Wawancara ...............................................................................
3. Dokumentasi.............................................................................
4. Studi Kepustakaan ....................................................................
E. Teknik Analisis Data.....................................................................


22
23
23
23
23
25
25
25
27
27
30

iv

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Viharra Kuan Theng Bio ...............................................................
B. Bentuk Penyajian Musik Pengiring Tari Barongsai dalam Acara
Ulang Tahun Viharra Kuan Theng Bio Ke-11 pada Grup Viharra
Setia Buddha Binjai.......................................................................

C. Fungsi Musik Pengiring Tari Barongsai dalam Acara Ulang Tahun
Viharra Kuan Theng Bio ke-11 pada Grup Viharra Setia Buddha
Binjai .............................................................................................
D. Penggunaan Instrument Musik Pengiring Tari Barongsai dalam
Acara Ulang Tahun Viharra Kuan Theng Bio ke-11 pada
Grup Viharra Setia Buddha Binjai ................................................

53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan....................................................................................
B. Saran..............................................................................................

58
59

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
LAMPIRAN

v


32

33

49

61

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1

Pemain Barongsai melakukan penghormatan ........................

34

Gambar 4.2

Pemain Musik Barongsai memainkan lagu pertama ..............

36

Gambar 4.3

Pemain Barongsai memainkan lagu kedua.............................

37

Gambar 4.4

Pemain Musik Barongsai memainkan lagu kedua..................

42

Gambar 4.5

Pemain Musik Barongsai memainkan lagu ketiga .................

48

Gambar 4.6

Pemain Barongsai berkeliling mendapatkan angpao..............

49

Gambar 4.7

Alat musik Gendang ...............................................................

54

Gambar 4.8

Alat musik Gong.....................................................................

55

Gambar 4.9

Alat musik Simbal .................................................................

57

vi

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keanekaragaman suku bangsa dan budaya yang dimiliki Sumatera Utara
merupakan kebanggaan yang pantas mendapatkan perhatian. Sumatera Utara
merupakan Provinsi yang kaya akan budaya yang bernilai tinggi serta beraneka
ragam etnis, sifat dan coraknya . Kebudayaan tersebut mencakup wujud-wujud
kesenian yang didukung oleh masyarakatnya, istilah kebudayaan sering diartikan
sama dengan kesenian. Kesenian merupakan hasil produk budaya yang dalam
kehidupannya selalu tidak pernah lepas dari masyarakat, karena kesenian itu lahir
dari aktifitas masyarakat itu sendiri.
Salah satu suku yang mempunyai kebudayaan yang berbeda-beda yaitu
etnis Cina yang dibagi dalam beberapa subsuku, seperti Hokkian, Teo-Chiu,
Hakka dan Kanton. Subsuku Hokkian ini pada umumnya mengaku beragama
Buddha. Suku Tionghoa merupakan salah satu suku pendatang, yang berasal dari
negeri Cina yaitu Tiongkok yang dominan beragama Buddha.Viharra merupakan
rumah ibadah agama Buddha yang juga dinamakan kuil.
Masyarakat etnis Cina mempunyai suatu kesenian yang terkenal bernama
barongsai. Di Tiongkok kesenian barongsai di kenal dengan nama Wushe, nama
barongsai berasal dari dua suku kata, yakni barong dan sai. Kata barong berasal
dari bahasa Melayu yang berarti topeng, mirip dengan kesenian barong asal dari
jawa, sedangkan sai/say berasal dari sebuah dialeg hokkian yang bermaksa
1

2

singa.Kesenian barongsai diperkirakan masuk sekitar 500 tahun lalu, bersamaan
dengan masuknya orang-orang Cina untuk berdagang ke Indonesia. Salah satu
provinsi tempat penyebaran etnis Cina dari Tiongkok adalah Provinsi Sumatera
Utara.
Barongsai merupakan jelmaan dari Dewa yang ditugaskan untuk
melindungi tanaman padi dan kesejahteraan masyarakat Cina pada waktu itu agar
tidak diganggu oleh binatang. Dengan inisiatif dari Dewa tersebut maka manusia
diperbolehkan untuk membuat topeng berkepala singa dan membuat musik pukul
yang dapat membuat telinga binatang buas mendengar keributan. Dengan suara
musik tersebut dan juga topeng singa yang menakutkan itu maka harimau itu lari
karena ketakutan dan tidak lagi mengganggu manusia dan tanamannya lagi.
Sesuai dengan perkembangan zaman, pertunjukan kesenian barongsai
banyak mengalami perubahan. Pada zaman dahulu oleh masyarakat Cina di
Medan khususnya di Binjai, barongsai hanya dipertunjukkan pada hari raya Imlek
dan berfungsi untuk mengusir setan saja. Akan tetapi terjadi perubahan sesuai
dengan perkembangan kebudayaan manusia yang sekarang pertunjukan barongsai
diadakan untuk acara-acara hiburan dalam rangka mengisi kegiatan wisuda, HUT
RI, perkawinan, penyambutan tamu penting, pesta ulang tahun, dan kedatangan
turis asing. Kedatangan etnis Cina ke Sumatera Utara, khususnya ke kota Binjai,
dapat menyesuaikan kebudayaannya dengan kebudayaan setempat, mereka dapat
beradaptasi dengan budaya yang ada di lingkungan tersebut.
Bentuk penyajian dan fungsi musik pengiring tari barongsai pada group
viharra setia buddha binjai diawali dengan penghormatan, dilanjutkan dengan

3

permainan barongsai, dan penutup. Untuk atraksi permainan barongsai sangat
berperan penting, hal itu di lihat dari setiap penari yang melakukan gerakan–
gerakan harus mengikuti setiap irama atau ritme dari permainan musik. Pada
permainan musik barongsai biasanya para pemain musik menggunakan alat
perkusi dan menggunakan beberapa ritme atau rithem yang telah di sesuaikan
pada gerakan–gerakan tarian yang di lakukan para penari. Pada umumnya Pemain
barongsai kurang lebih 20 orang. Dalam tarian barongsai juga diiringi beberapa
jenis-jenis alat musik diantaranya alat musik Simbal (cai-cai), Gong (Nong), dan
Gendang (Tambur).Alat–alat musik tersebut sangat berperan penting dalam
pertunjukan atraksi barongsai.
Dalam acara ulang tahun Viharra Kuan Theng Bio yang ke-11 digunakan
untuk hiburan dan memeriahkan acara. Walaupun digunakan untuk kepentingan
hiburan dan memeriahkan acara, masyarakat yang mengadakan ulang tahun
Viharra percaya tentang hadirnya kekuatan gaib dalam pertunjukan barongsai
maka mereka percaya sebagai penolak bala. Segala sesuatu yang berupa mistik
yang akan masuk atau telah ada didalam Viharra akan diusir oleh barongsai
melalui pertunjukannya.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk membahas lebih lagi
secara detail dalam sebuah penelitian berjudul ”BENTUK PENYAJIAN DAN
FUNGSI MUSIK PENGIRING TARI BARONGSAI DALAM ACARA
ULANG TAHUN VIHARRA KUAN THENG BIO KE – 11 PADA GROUP
VIHARRA SETIA BUDDHA BINJAI”

4

B. Identifikasi Masalah
Tujuan dari identifikasi masalah adalah agar penelitian yang dilakukan
menjadi terarah serta masalah yang diketahui tidak terlalu luas. Identifikasi
masalah tersebut sesuai dengan pendapat Hadeli (2006:23) yang mengatakan
bahwa: “Identifikasi masalah adalah suatu situasi yang merupakan akibat dari
interaksi dua atau lebih faktor (seperti kebiasaan-kebiasaan, keadaan-keadaan, dan
yang lain sebagainya) yang menimbulkan pertanyaan-pertanyaan”. Berdasarkan
uraian latar belakang masalah diatas maka permasalahan yang timbul dan dapat
diidentifikasikan adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana asal usul atraksi barongsai masuk ke Indonesia?
2. Bagaimana bentuk atraksi musik pengiring tari Barongsai dalam acara
ulang tahun Viharra Kuan Theng Bio Ke-11 pada Group Viharra Setia
Buddha Binjai?
3. Bagaimana bentuk dan Fungsi musik pengiring tari Barongsai dalam
acara ulang tahun Viharra Kuan Theng Bio Ke-11 pada Group Viharra
Setia Buddha Binjai?
4. Bagaimana peranan musik pengiring tari Barongsai di Viharra Kuan
Theng Bio Ke-11 pada Group Viharra Setia Buddha Binjai?
5. Apakah Fungsi atraksi barongsai pada masyarakat?
6. Bagaimana bentuk penyajian musik pengiring tari Barongsai dalam
acara ulang tahun Viharra Kuan Theng Bio Ke-11 pada Group Viharra
Setia Buddha Binjai?

5

7. Bagaimana fungsi musik pengiring tari Barongsai dalam acara ulang
tahun Viharra Viharra Kuan Theng Bio Ke-11 pada Group Viharra
Setia Buddha Binjai?
8. Bagaimana penggunaan instrument musik pengiring tari Barongsai
dalam acara ulang tahun Viharra Kuan Theng Bio Ke-11 pada Group
Viharra Setia Buddha Binjai?

C. Pembatasan Masalah
Hariwijaya dan Triton (2008:47) mengemukakan “Bahwasanya masalah
mempunyai kaitan erat dengan perumusan masalah dan belum tentu masalahmasalah yang telah diidentifikasi dapat diteliti”.Seperti yang telah dikemukakan
pendapat diatas dan dalam identifikasi masalah, banyak faktor yang dapat digali
dalam penelitian ini maka arah penelitian harus dibatasi. Mengingat luasnya
cakupan masalah yang diidentifikasi serta keterbatasan waktu, dana, dan
kemampuan teoritis, maka penulis merasa perlu mengadakan pembatasan masalah
untuk memudahkan pemecahan masalah yang dihadapi dalam penelitian. Penulis
membatasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana bentuk penyajian musik pengiring tari Barongsai dalam
acara ulang tahun Viharra Kuan Theng Bio Ke-11 pada Group Viharra
Setia Buddha Binjai?
2. Bagaimana fungsi musik pengiring tari Barongsai dalam acara ulang
tahun Viharra Kuan Theng Bio Ke-11 pada Group Viharra Setia
Buddha Binjai?

6

3. Bagaimana penggunaan instrument musik pengiring tari Barongsai
dalam acara ulang tahun Viharra Kuan Theng Bio Ke-11 pada Group
Viharra Setia Buddha Binjai?

D. Perumusan Masalah
Sebuah penelitian bisa dilakukan, apabila rumusan dalam penelitian sudah
didapat.Perumusan masalah diperlukan agar dalam penelitian di lapangan tidak
terjadi penyimpangan dalam pengambilan data. Hal ini sesuai dengan pendapat
Hariwijaya dan Triton (2008:10) bahwa: “Rumusan masalah merupakan inti dari
penelitian yang disajikan secara singkat dalam bentuk kalimat tanya, yang isinya
mencerminkan adanya permasalahan yang perlu dipecahkan”. Agar penelitian ini
dapat terlaksana dengan baik, maka penulisan harus merumusakan masalahnya
sehingga jelas dari mana harus mulai.
Sejalan dengan pendapat tersebut serta berdasarkan identifikasi masalah
dan pembatasan masalah, maka penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini
sebagai berikut : “Bentuk Penyajian dan Fungsi Musik pengiring tari Barongsai
dalam acara ulang tahun Viharra Kuan Theng Bio ke-11 pada Group Setia
Buddha Binjai”.

E. Tujuan Penelitian
Setiap kegiatan penelitian umumnya berorientasi kepada tujuan tanpa
adanya tujuan yang jelas. Maka arah kegiatan yang akan dilakukan tidak terarah
karena tidak mengerti apa yang ingin dicapai kegiatan penelitian tersebut

7

Hariwijaya dan Triton (2008:50) mengatakan bahwa : “Tujuan penelitian
merupakan sasaran yang hendak dicapai oleh peneliti sebelum melakukan
penelitian dan mengacu kepada permasalahan”.
Berhasilnya tidak suatu penelitian yang dilaksanakan terlihat dari
tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan yang ingin melalui penelitian ini
adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana bentuk penyajian musik pengiring tari
Barongsai dalam acara ulang tahun Viharra Kuan Theng Bio Ke-11
pada Group Setia Buddha Binjai.
2. Untuk mengetahui bagaimana fungsi musik pengiring tari Barongsai
dalam acara ulang tahun Viharra Kuan Theng Bio Ke-11 pada Group
Viharra Setia Buddha Binjai.
3. Untuk mengetahui bagaimana penggunaan instrument musik pengiring
tari Barongsai dalam acara ulang tahun Viharra Kuan Theng Bio Ke-11
pada Group Viharra Setia Buddha Binjai.

F. Manfaat Penelitian
Setiap penelitian pastilah hasilnya bermanfaat, karena penelitian dilakukan
untuk mengetahui peristiwa-peristiwa apa saja yang terjadi, sehingga dengan
adanya hasil dari penelitian, manusia akan tahu bagaimana masa lalu, dan
bagaimana menghadapi masa yang akan datang. Dalam penelitian ini penulis
dapat menguraikan segala sesuatu yang dapat digunakan, baik peneliti itu sendiri
maupun lembaga dan instansi tertentu ataupun orang lain. Hariwijaya dan Triton

8

(2008:50) mengemukakan bahwa : “Manfaat penelitian adalah apa yang
diharapkan dari hasil penelitian tersebut, dan manfaat penelitian mencakup dua
hal yaitu kegunaan dalam pengembangan ilmu atau manfaat dibidang teoritis dan
manfaat dibidang praktik.
Setelah penelitian ini dirangkumkan, maka penelitian ini dapat memberi
manfaaat sebagai berikut :
1. Sebagai masukan bagi penulis dalam menambah pengetahuan wawasan
mengenai bentuk penyajian dan fungsi musik pada atraksi barongsai.
2. Sebagai sumber informasi mengenai kesenian yang terdapat pada
masyarakat Tionghoa di daerah Setia Buddha Binjai.
3. Sebagai bahan motivasi bagi setiap pembaca, khususnya yang
menekuni dalam bidang musik.
4. Sebagai bahan referensi dan acuan bagi peneliti berikutnya yang regular
dengan topik penelitian ini.
5. Sebagai sumber informasi semua pihak tentang suatu potensi kesenian
yang layak disajikan dalam bentuk seni pertunjukan

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

1.

Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap pelaksanaan tari Barongsai

dalam Acara Ulang Tahun Viharra Kuan Theng Bioke-11pada Grup Setia Buddha
Binjai, penulis mengambil kesimpulan, yaitu:
a. Dalam pertunjukan barongsai pertama-tama dilaksanakan adalah
penghormatan. Dalam melakukan penghormatan, Barongsai akan
menekukkan kakinya sebanyak tiga kali. Hal ini untuk melambangkan
surga, bumi, dan manusia. Terdapat beberapa arah penghormatan dalam
pertunjukan Barongsai. Selanjutnya barongsai terus menari dengan
iringan musik. Gerakan tarian yang ditampilkan ini berdasarkan pada
emosi-emosi utama Barongsai, jadi mereka tidak hanya asal
memperagakan gerakan. Pertunjukan Barongsai ini terbagai ke dalam
dua sesi. Sesi pertama merupakan pertunjukan yang menampilkan
emosi-emosi dasar, seperti bangun tidur, waspada, bingung, mengamati
dengan menampilkan gerakan sederhana dan tidak terlalu akrobatik
diringi musik yang lambat menuju sedang. Dalam sesi kedua ini mereka
melanjutkan pertunjukan dengan menampilkan gerakan-gerakan yang
lebih kompleks dan akrobatik, seperti gerakan marah, mabuk, kaget,
dan gembira.

59

60
b. Fungsi pengiring tari barongsai penulis melihat sembilan fungsi yang
terdapat pada acara Ulang Tahun Kuan Theng Bio ke-11, yaitu
1. Fungsi pengungkapan emosional
2. Fungsi kenikmatan estetika,
3. Fungsi komunikasi,
4. Fungsi simbolis,
5. Fungsi respon fisik,
6. Fungsi menegakkan sesuai dengan norma-norma sosial,
7. Fungsi kontribusi terhadap kelangsungan dan stabilitas budaya,
8. Fungsi kontribusi terhadap integrasi masyarakat.
c. Barongsai adalah salah satu jenis seni pertunjukan yang terpusat pada
olah gerak tubuh (tari dan bela diri atau akrobatik), menggunakan
kostum singa, dan gerakannya mengikuti hentakan ritme yang
dihasilkan oleh pemain musik. Gendang, dalam pertunjukan musiknya,
gendang

dimainkan

oleh

satu

orang

menggunakan

sepasang

pemukul/stik dari kayu. Bagian yang dipukul dari gendang ini adalah
bagian atas yang terbuat dari kulit dan juga bagian sisi luar yang terbuat
dari kayu, Gong (Nong), gong (luo) masuk kedalam kategori alat musik
lonceng. Alat musik ini dimainkan oleh satu orang menggunakan
pemukul/stik, dan Simbal (cai-cai), dalam pertunjukan Barongsai yang
dimainkan di Viharra Kuan Theng Bio, simbal dimainkan oleh empat
orang yang masing-masing memainkan sepasang simbal.

61

2. Saran
1. Karena faktor pemain musik merupakan hal yang sangat penting,
hendaknya pembinaan, festival bermain musik dan menari dan
pengajaran tentang musik tetap dipertahankan, karena pengaruh atau
dampak perkembangan jaman dapat mempengaruhi generasi muda
untuk berpaling dari tradisi seni budayanya.
2. Di harapkan kepada pembina atau pemain musik untuk mempeluas atu
memperbanyak unsur-unsur musik yang terdapat pada lagu agar dapat
memperindah pertunjukkan.
3. Jam latihan lebih ditambah lagi agar dapat meningkat kan kualitas
pemain barongsai dan pemain musik barongsai dalam menyatukan
konsep.

62

DAFTAR PUSTAKA
Aminudin. 2009. Apresiasi Karya Seni Musik Daerah Nusantara. Bandung:
Sarana Ilmu Pustaka.
Aziz Alimut Hidayat. (2009). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa
Data,Surabaya ; Salemba MediaBao Gan. Anecdotes About Spirits And
Immortals.
Djelantik, AAM. 1990. Pengantar Pasar Estetika. Denpasar: STSI Denpasar
. 1999. Estetika. Bandung: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.
Hidayat, A.Alim. 2007. Sumber Penelitian Data
Hadeli. 2006. Pedoman Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana.
Hariwijaya dan Triton. 2008. Pedoman Penulisan Ilmiah Proposal dan skripsi.
Yogyakarta ; Oryza
Koentjaraningrat .1976.Pengantar Sosiologi dan Pembangun masyarakat.Yogya ;
Penerbit Tiara Wacana Yogya..Keping Wang. Ethos Of Chinese Culture.
Kwek, J.S. 2006. Mitologi Cina dan Kisah Alkitab. Yokyakarta: ANDI Offset.
Langer, Susanne K. 1998. Rout-Ledge Encyclopedia Of Philosophy. London
Merriam, Alan P. 1964. The Anthopology Of Music. Evanston Illinois:
North Western University Press.
Murgiyanto, Sal. 1983. Kritik Tari : Bakal dan Kemampuan Dasar . Jakarta:
Masyarakat seni Pertunjukan Indonesia
Santoso dan Priyanto, 1995.Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta ; Gramedia.
Soeharto. 2001. Musik Dalam Mencerdaskan Anak. Jakarta: Cakrawala.
Supranto. 2004. Metodologi Penelitian Kependidikan. Bandung: Publishing
House.
Suroso, panji.(2012). Ketoprak Dor Helvetia .Medan:Unimed Press
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung ; Alfabeta

63

, 2008. Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
, 2010. Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
http/Purnamiap.blogspot.co.id/2013/12/music-pengiring-tari.html
http://adi2012.wordpress.com/author/adi2012/page/7/