Penggolongan Aktiva Tetap Pengeluaran Selama Penggunaan Aktiva Tetap

Dalam prakteknya, sesuatu digolongkan aktiva tetap selain yang didefinisikan diatas harus memenuhi kriteria yaitu : a besar kemungkinan probable bahwa manfaat keekonomian di masa yang akan datang yang berkaitan dengan aktiva tersebut akan mengalir ke dalam perusahaan; dan b biaya perolehan aktiva dapat diukur secara andal. Suatu aktiva tetap memiliki cirri-ciri seperti manfaat untuk jangka panjang, fisik jelas, tidak dimaksudkan utnuk dijual, digunakan untuk mendukung operasi perusahaan. Aktiva tetap di fakultas ekonomi USU terdiri dari tanah, gedung, kendaraan, mesin-mesin, dan peralataninventaris yang digunakan dalam proses kantor yang tidak bertujuan untuk dijual dan mempunyai masa manfaat atau umur ekonomis lebih dari satu tahun. Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa akuntansi aktiva tetap adalah akuntansi yang mengolah transaksi yang mengubah aktiva tetap yang melibatkan bagian-bagian yang saling berkaitan satu sama lain, untuk menghasilkan akuntansi yang dibutuhkan berbagai tingkat manajemen pada perusahaan.

B. Penggolongan Aktiva Tetap

Menurut Harahap 1994 : 22 aktiva tetap dapat dikelompokkan dalam berbagai sudut antara lain : Universitas Sumatera Utara 1. Sudut Substansi a. Tangible Assets atau aktiva berwujud seperti lahan, gedung, mesin, dan peralatan. b. Intangible Assets atau aktiva tidak berwujud seperti HGU, HGB, Goodwill-Patents, Copyright, Hak Cipta, Franchise, dan lain-lain. 2. Sudut Disusutkan atau Tidak a. Depreciated Plant Assets atau aktiva tetap yang dapat disusutkan seperti bangunan, peralatan, mesin, inventaris, jalan dan lain-lain.. b. Undepreciated Plant Assets atau aktiva tetap yang tidak dapat disusutkan seperti lahan 3. Berdasarkan Jenis Aktiva tetap berdasarkan jenis seperti lahan, bangunan gedung, mesin, kendaraan, perabot, inventarisperalatan. Berdasarkan hasil riset yang telah dilakukan oleh peneliti, Fakultas Ekonomi USU memiliki rincian aktiva tetap yang digolongkan bedasarkan jenis- jenisnya, sebagai berikut: 1. Tanah 2. BangunanGedung 3. Mesin 4. Kendaraan 5. PeralatanInventaris Dari daftar aktiva tetap di atas terdapat sebagian aktiva yang tidak produktf lagi. Aktiva yang tidak produktf lagi tersebut akan dikeluarkan dari daftar aktiva bila telah dijual atau disingkirkan.

C. Cara-Cara Perolehan Aktiva Tetap

Pada umumnya aktiva tetap dapat dimiliki dengan beberapa cara yaitu sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara

1. Pembelian Tunai

Pembelian tunai adalah pembelian aktiva yang pembayarannya tidak memerlukan tenggang waktu yang lama dari saat pembeliannya. Dalam pembelian tunai ini aktiva dicatat sebesar uang kas yang dibayarkan dan meliputi harga beli dan semua biaya yang berhubungan dengan pemilikan itu. Apabila dalam pembelian tunai ini diperoleh potongan maka potongan tersebut, akan diperkurangkan dari harga beli aktiva dengan demikian akan mengurangi harga perolehannya.

2. Pembelian Cicilan

Pembelian cicilan yang dimaksudkan disini adalah pembelian cicilan jangka panjang yaitu, pembelian aktiva tetap yang pembayarannya tidak sekaligus tetapi berangsur-angsur dan pelunasannya memerlukan lebih dari satu periode akuntansi. Dalam menentukan harga perolehan bunga tidak boleh dimasukkan sebagai bagian dari harga perolehan, tetapi harus diperlakukan sebagai biaya. Dengan demikian harga perolehan aktiva tersebut adalah harga tunai ditambah biaya-biaya lain di luar biaya tersebut.

3. Pertukaran Aktiva

Perusahaan mungkin mengambil kebijaksanaan untuk memperoleh aktiva baru dengan cara menukarnya dengan aktiva lama yang telah dimiliki oleh perusahaan. Dalam kejadian seperti ini secara umum ketentuannya adalah bahwa aktiva baru yang diperoleh akan dicatat dinilai sebesar harga pasar dari aktiva Universitas Sumatera Utara lama yang diserahkan atau kalau harga pasar aktiva baru lebih jelas diketahui maka dapat pula mempergunakan harga pasar aktiva baru tersebut. Dalam tukar menukar seperti ini kadang-kadang pihak pembeli harus memberi tambahan uang, apabila hal ini terjadi maka aktiva baru akan dicatat senilai harga pasar dari aktiva lama ditambah uang kas yang harus dibayarkan.

4. Mengeluarkan Surat Berharga

Dalam usaha untuk mendapatkan aktiva tetap perusahaan dapat mengeluarkan surat-surat berharga yang berupa saham atau obligasi. Saham atau obligasi tersebut dipakai sebagai penukar dari aktiva tetap yang diinginkan. Dalam pertukaran antara aktiva dengan surat berharga ini timbul masalah berupa besarnya nilai aktiva yang diterima akan dicatat, apakah sebesar harga pasar aktiva atau sebesar harga pasar surat berharga atau bahkan nilai nominalnya. Kalau dalam pertukaran tersebut harga pasar dari surat berharga diketahui maka aktiva yang diterima dinilai sebesar harga pasar dari surat berharga akan tetapi apabila harga pasar dari surat berharga tidak diketahui, aktiva tetap yang diperoleh tersebut dapat dinilai sebesar harga pasar aktiva yang bersangkutan.

5. Aktiva yang Dibangun Sendiri

Tujuan perusahaan untuk membuat atau membangun sendiri aktiva tetap biasanya didasari oleh maksud perusahaan untuk mendapatkan kualitas aktiva yang lebih baik dibandingkan harus membeli, menghemat biaya atau memanfaatkan fasilitas perusahaan yang menganggur. Penentuan harga perolehan aktiva tetap yang dibangun sendiri umumnya tidak banyak mengalami kesulitan karena apabila aktiva tetap tersebut dibangun Universitas Sumatera Utara atau dibuat sendiri maka seluruh biaya yang timbul sebagai akibat pembangunan aktiva adalah harga perolehan aktiva tersebut.

6. Aktiva Diterima Sebagai Hadiah

Kadangkala suatu perusahaan menerima pemberian dari pemerintah atau pihak lain yang berupa tanah, bangunan, atau peralatan. Karena aktiva tersebut diberikan secara cuma-cuma, maka perusahaan tidak mengeluarkan uang atau harta lain sebagai pengganti dari aktiva yang diterima. Sekarang timbul masalah berapa nilai aktiva yang diterima tersebut yang nanti akan dilaporkan dalam neraca. Apabila terjadi hal seperti ini maka aktiva harus dinilai berdasarkan harga pasar yang wajar seandainya aktiva tersebut dibeli. Oleh karena aktiva perusahaan bertambah dan untuk pertambahan itu perusahaan tidak ada pengorbanan maka pertambahan aktiva tersebut akan diimbangi dengan pertambahan modal. Adapun cara yang digunakan Fakultas Ekonomi USU dalam memperoleh aktiva tetap yaitu dengan cara membeli secara tunai, melalui hibah, sumbangan, dan dari APBN. Fakultas Ekonomi USU setiap satu tahun sekali mengajukan usulan ke pihak Biro Rektor dibagian perlengkapan untuk penambahan aktiva dan membuat laporan adanya kerusakan aktiva tetap. Disamping itu, Fakultas Ekonomi juga mendapatkan dengan cara membangun sendiri, seperti lapangan parkir dan gedung. Universitas Sumatera Utara

D. Pengeluaran Selama Penggunaan Aktiva Tetap

Selama menggunakan aktiva tetap untuk kegiatan usahanya, perusahaan sering kali mengadakan pengeluaran – pengeluaran yang berhubungan dengan penggunaan aktiva tetap tersebut. Pengeluaran – pengeluaran tersebut biasanya ditujukan untuk : 1. mempertahankan kesinambungan kerja, 2. menambah masa manfaat umur ekonomis, 3. meningkatkan kapasitas dan efisiensi. Menurut Henry Simamora 2000 : 313 pengeluaran-pengeluaran yang terjadi selama penggunaan aktiva tetap dibagi dalam dua kategori yaitu : 1. pengeluaran modal Pengeluaran modal capital expenditures adalah pengeluaran yang meningkatkan manfaat –manfaat yang akan diperoleh dari sebuah aktiva dan kapitalisasi. 2. pengeluaran pendapat Pengeluaran pendapatan adalah biaya yang manfaatnya hanya untuk periode sekarang, atau diaya-biaya yang dikeluarkan untuk mempertahankan efisiensi kegiatan usaha normal. Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.16 Pengeluaran setelah perolehan Subsequent Expenditures adalah suatu aktiva tetap yang memperpanjang masa manfaat atau yang kemungkinan besar memberi manfaat keekonomian di masa yang akan dating dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutu Universitas Sumatera Utara produksi, atau peningkatan standar kinerja, harus ditambahkan pada jumlah tercatat aktiva yang bersangkutan. Pengeluaran untuk perbaikan atau perwatan aktiva tetap untuk menjaga manfaat keekonomian masa yang akan datang yang dapat diharapkan perusahaan, untuk mempertahankan standar kinerja semula atas suatu aktiva, biasanya diakui sebagai beban saat terjadi. Contohnya, biaya pemeliharaan dan reparasi servicing atau turun mesin overhauling pabrik dan peralatan biasanya merupakan beban, karena memelihara, daripada meningkatkan, standar kinerja semula. Perlakuan akuntansi yang tepat untuk pengeluaran yang terjadi setelah perolehan suatu aktiva tetap tergantung pada keadaan yang diperhitungkan pada pengukuran awal dan pengakuan pos yang berkaitan dari aktiva tetap dan apakah pengeluaran setelah perolehan dapat pulang pokok. Contohnya, jika jumah tercatat aktiva tetap telah memperhitungkan suatu kerugian dalam manfaat keekonomian, pengeluaran setelah perolehan untuk memelihara manfaat keekonomian masa yang akan datang yang diharapkan dari aktiva dikapitalisasi asalkan saja jumlah tercatat tidak melebihi jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aktiva. Pengeluaran-pengeluaran biaya yang dilakukan untuk akiva tetap setelah perolehan aktiva tetap tersebut di Fakultas Ekonomi USU membedakannya atas : 1. pengeluaran modal Capital Expenditure Pengeluaran biaya atas aktiva tetap yang bersifat pengeluaran tidak rutin dan memerlukan dana yang relative besar dan dapat memberikan Universitas Sumatera Utara tambahan manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Misalnya perluasan bangunan atau lahan parkir, penambahan ruangan kantor, pemasangan AC, dan pemasangan listrik. 2. pengeluaran biaya revenue Expenditure Pengeluaran yang apabila bersifat umum dan memerlukan dan relative kecil dan hanya memberikan tambahan manfaat pada periode akuntansi dimana biaya pengecatan gedung, biaya pemeliharaan kendaraan, seperti biaya penggantian oli, biaya pemeliharaan inventaris, computer, dan mesin-mesin seperti servis secara berskala. Pengeluaran-pengeluaran biaya yang dikeluarkan di Fakultas Ekonomi USU atas penggunaan aktiva tetap biasanya untuk: 1. biaya pemeliharaan Maintenance Biaya pemeliharaan yaitu biaya yang dikeluarkan untuk memelihara aktiva agar tetap dalam kondisi baik. Biaya ini sifatnya biasa dan berulang-ulang dan tidak menambah umur aktiva, pengeluaran ini dianggap sebagai pengeluaran modal, 2. biaya perbaikan Repairs Biaya perbaikan yaitu pengeluaran untuk memperbaiki aktiva dari kerusakan atau mengganti alat-alat yang rusak, sehingga menjadi baik dan dapat dipergunakan kembali.. Jika pengeluaran itu sifatnya biasa dan hanya dimanfaatkan untuk periode berjalan, maka dianggap sebagai pengeluaran modal, Universitas Sumatera Utara 3. biaya penggantian Replacement Biaya penggantian yaitu biaya yang dikeluarkan untuk menggantikan bagian-bagian aktiva tetap yang rusak agar aktiva tersebut berfungsi kembali sebagaimana mestinya. 4. biaya penambahan Addition Biaya penambahan yaitu biaya yang dikeluarkan untuk menambah atau memperluas fasilitas yang dimiliki suatu aktiva. Pengeluaran ini harus dikapitalisir selama periode penggunaanya, 5. biaya perombakan Rearrangement Biaya perombakan yaitu pengeluaran biaya untuk perombakan mesin dan peralatan kemudian dipasang kembali sehingga lebih ekonomis dan lebih efisien.

E. Penghentian dan Pelepasan Aktiva Tetap