+V +V
C C
B B
+V
ON =
E +V
+V
B
0 V OFF =
C E
Saklar On Saklar Off
Keterangan :
Gambar 2.8. Transistor sebagai Saklar
II.3.4. IC Opto Coupler
IC Integrated Circuit adalah rangkaian terpadu yang terdiri dari transistor, dioda dan resistor, yang dipadu sedemikian rupa untuk melaksanakan
fungsi tertentu. Tujuan penggunaan IC adalah untuk mempermudah rangkaian. Sebuah kopling elektronik opto atau kopel secara optik pada dasarnya
terdiri dari transistor foto yang digunakan dalam satu paket. Gambar 2.6 menunjukkan rangkaian dan susunan terminal untuk
komponen tersebut yang menggunakan paket plastik. Rangkaian tersebut digunakan pada komponen sistem kendali.
Bila arus mengalir pada dioda, sinar yang dikeluarkan mengenai langsung transistor foto dan menyebabkan arus mengalir pada transistor. Kopling ini dapat
bekerja sebagai saklar. Saklar On
- Basis lebih positif daripada emiter
- Arus kolektor pada saturasi
- Beraksi seperti pada saklar tertutup
Saklar Off - Tegangan basis nol
- Arus kolektor pada
cutoff - Beraksi seperti
saklar terbuka
Universitas Sumatera Utara
4 1
2 3
6 5
4N25
Gambar 2.9. Rangkaian Opto Coupler
Bila ada pulsa melalui opto coupler akan menyebabkan transistor on selama panjang pulsa itu. Karena koplingnya secara optik, maka isolasi listrik
antara terminal input dan output sangat besar.
II..3.5. Relai
Relai adalah saklar mekanik yang bekerja secara magnetik oleh daya listrik. Diantara keuntungan yang paling menonjol dari relai adalah
kemampuannya memberikan isolasi listrik yang penuh antara rangkaian kumparan atau rangkaian bergerak disuatu pihak dengan rangkaian kontak atau penghubung
pihak lain. Selain itu relai dapat mengontrol lebih dari satu rangkaian. Banyak jenis rangkaian yang mutlak memerlukan relai dan tidak dapat digantikan oleh
penghubung lain. Adapula relai yang dirancang secara khusus seperti relai koaksial, yaitu
relai dengan pencadaran atau shielding yang dimaksudkan agar relai ini tidak mempengaruhi sinyal yang disaklarkan yang sangat peka terhadap gangguan dari
luar.
Universitas Sumatera Utara
Pada peralatan relai ini yang mendapat perhatian pertama yakni relai penghubung catu daya dan pembalik polaritas. Pemilihan relai ini berdasarkan
beban yang akan disaklarkan, yaitu motor DC. Perlu diperhatikan bahwa motor tersebut merupakan beban induktif sehingga saat tegangan catu diputuskan maka
putaran sisa akan menimbulkan tegangan yang melonjak yang dapat mengakibatkan bunga api pada relai dan dapat mengakibatkan kerusakan
premature pada kontak relai. Relai dua kutub mempunyai dua sel kotak yang terpisah masing-masing
dari tipe pemindah hubungan dan digerakkan oleh jangkar dan batang isolator. Dalam beberapa rangkaian kadang diperlukan empat atau lebih kutub-kutub,
untuk ini terdapat relai yang memiliki beberapa sel kontak yang terisolasi satu sama lainnya. Relai koaksial adalah tipe relai yang terutama digunakan untuk
men-swicth rangkaian antena pada peralatan yang berfrekuensi tinggi, misalnya dari status penerimaan menjadi pemancar. Kini dapat diperoleh dipasaran
berbagai macam tipe relai. Pada peralatan ini digunakan jenis relai dua posisi. Relai dua posisi
prinsipnya sama dengan saklar dua posisi. Bedanya hanya pada sistem mengoperasikannya. Kalau pada saklar pengoperasiannya manual semaentara
pada relai, pengoperasiannya otomatis. Berikut gambar relai pada Gambar 2.10 :
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.10. Bentuk Dari Relay
II.2.6. Saklar