Pengertian Bank Syariah 1. Karakteristik Bank Syariah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Bank Syariah 1. Karakteristik Bank Syariah

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 72 tahun 1992, “bank syariah adalah bank umum dan bank perkreditan rakyat melakukan kegiatan usaha semata-mata berdasarkan prinsip syariah Islam”. Di era globalisasi bank syariah lebih diperluas sebagaimana menurut Wiyono 2005:75, “bank syariah adalah bank yang berasaskan kemitraan, keadilan, transparansi, dan universal serta melakukan kegiatan usaha perbankan berdasarkan prinsip syariah”. Dari beberapa pengertian di atas dapat dipahami bahwa pengertian bank syariah itu tidak jauh berbeda dengan pengertian bank pada umumnya sesuai dengan pendapat peraturan kebijakan perbankan 2002:615 yaitu : “badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka peningkatan taraf hidup rakyat banyak” , namun diantara keduanya memiliki perbedaan yang terletak pada prinsip operasional yang dipergunakan. Bank syariah beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil, sedangkan bank konvensional berdasarkan prinsip bunga. Dengan kata lain, kedudukan bank syariah dalam hubungannya dengan nasabah adalah mitra investor dan pedagang atau pengusaha, sedangkan pada bank konvensional sebagai kreditur dan debitur. Universitas Sumatera Utara Adapun karakteristik bank syariah yang merupakan perwujudan dari prinsip ekonomi Islam yang tertera di dalam SAK 2002:59.3, antara lain sebagai berikut : a. pelarangan riba dalam berbagai bentuknya ; b. tidak mengenal konsep nilai waktu dari uang time value of money ; c. konsep uang sebagai alat tukar bukan sebagai komoditas ; d. tidak diperkenankan melakukan kegiatan yang bersifat spekulatif ; e. tidak diperkenankan menggunakan dua harga untuk satu barang ; f. tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad.

2. Kegiatan Operasional dan Prinsip Dasar Pembiayaan Bank Syariah

Sebagian besar produk perbankan syariah saat ini sebenarnya merupakan perpaduan antara praktek-praktek yang dilakukan perbankan konvensional dengan prinsip dasar transaksi ekonomi Islam, yang kenyataannya dengan keluwesannya produk-produk perbankan syariah lebih luas dan lebih lengkap dibanding dengan produk perbankan konvensional. Di sisi lain, ada juga produk-produk perbankan perbankan syariah yang tidak dikenal dalam perbankan konvensional yang ada sekarang ini. Adapun kegiatan usaha atas produk-produk yang dijalankan oleh perbankan syariah dibagi ke dalam tiga bagian besar, yaitu : a. penghimpunan dana funding; b. penyaluran dana financing; dan c. jasa keuangan. Universitas Sumatera Utara a. Penghimpunan Dana funding Produk penghimpunan dana bank syariah terbagi menjadi produk dana simpanan produk dana investasi, dimana perbedaan keduanya terletak pada motif dasar nasabah. Dana simpanan merupakan dana pihak ketiga atau dana masyarakat yang dititipkan dan disimpan di bank, yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada bank dengan media penarikan tertentu. Dapat disimpulkan beberapa karakteristik produk dana simpanan ini, yaitu: 1. Motif utama nasabah adalah simpanantitipan, bukan investasi. 2. Bisa ditarik sewaktu-waktu oleh nasabah. 3. Bisa dimanfaatkan oleh bank. Produk dana simpanan bank syariah ini menggunakan prinsip Wadi’ah. Prinsip Wadi’ah Menurut Widodo 1999: 50, ”Wadi’ah adalah perjanjian antara pemilik barang dengan pihak yang akan menyimpan barang dengan pihak yang akan menyimpan barang dengan tujuan menjaga keselamatan barang itu dari kehilangan, kemusnahan, kecurian, dan sebagainya.” Menurut IAI 2002: 59.43, “Wadi’ah adalah titipan nasabah yang harus dijaga dan dikembalikan setiap saat apabila nasabah yang bersangkutan menghendaki, bank bertanggung jawab atas pengembalian titipan.” Ada dua jenis Wadi’ah, yaitu : Universitas Sumatera Utara • Wadi’ah yad al-amanah atau titipan murni, dimana pihak yang dititipibankmustawda’ tidak boleh memanfaatkan barang yang dititipkan dan sebagai imbalan atas pemeliharaan barang tersebut, pihak yang menerima titipanbank dapat meminta biaya penitipan. • Wadi’ah yad al-dhamanah atau titipan yang mengandung pengertian bahwa penerima titipan diperbolehkan memanfaatkan dan berhak mendapat keuntungan dari barang titipan tersebut dengan syarat tidak diperjanjikan sebelumnya, dan penerima titipan harus bertanggung jawab atas barang titipan apabila terjadi kerusakan. Dana investasi merupakan salah satu produk bank syariah yang berbeda dengan produk di perbankan konvensional. Produk ini dirancang untuk masyarakat yang tertarik dengan sistem investasi bagi hasil. Berbeda dengan dana simpanan, dana investasi tiak dapat ditarik sewaktu-waktu, melainkan sesuai dengan kesepakatan antara bank dengan nasabahinvestor. Adapun karakteristik produk ini, yaitu: 1. Motif nasabah adalah untuk investasi. 2. Pengembalian dana investasi dilakukan sesuai dengan kesepakatan investasi seperti 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan. Prinsip yang digunakan produk ini adalah prinsip mudharabah, yaitu dengan sistem bagi hasil Profit-Loss SharingPLS dari bank untuk investor. Prinsip Mudharabah Universitas Sumatera Utara Menurut IAI 2002: 59.2, “Mudharabah adalah akad kerjasama antara shahibul maal pemilik dana dan mudharib pengelola dana untuk mencari keuntungan dengan nisbah bagi hasil menurut kesepakatan di muka.” Menurut Abdullah Saeed 2004: 77, “Mudharabah adalah kontrak antara dua pihak dimana satu pihak yang disebut rab al-mal investor mempercayakan uangnya kepada pihak kedua, yang disebut mudharib. Mudharib menyumbangkan tenaga dan waktunya dan mengelola kongsi mereka sesuai dengan syarat-syarat kontrak, dimana jika ada keuntungan, maka akan dibagi antara investor dan mudharib berdasarkan proporsi yang telah disepakati sebelumnya, dan kerugian jika ada akan ditanggung sendiri oleh investor. Salah satu hikmah dibolehkannya mudharabah adalah agar pemilik modal yang tidak memiliki pengalaman dalam bisnis atau tidak ada peluang untuk berusaha sendiri dengan orang yang memiliki kemampuan dan pengalaman di bidang tersebut, tapi tidak memiliki modal. b. Penyaluran Dana financing Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, produk-produk perbankan syari’ah sebenarnya terbentuk dari prinsip-prinsip dasar transaksi ekonomi Islam. Pembentukan tersebut dapat terjadi secara tunggal maupun integrasi beberapa prinsip dasar transaksi ekonomi Islam, sehingga wajar juka terdapat beberapa produk perbankan syari’ah yang ternyata dapat dibentuk dalam beberapa kombinasi integrasi prinsip dasar transaksi ekonomi Islam yang berbeda. Universitas Sumatera Utara c. Jasa Keuangan Aktivitas jasa keuangan ini merupakan aktivitas yang meliputi seluruh layanan non-pembiayaan yang diberikan oleh bank kepada nasabahnya. Transaksi yang termasuk pada produk jasa keuangan ini adalah sharf. Menurut IAI 2002:59.24, “Sharf adalah akad jual beli suatu valuta dengan valuta lainnya.” Transaksi valuta asing pada bank syariah hanya dapat dilakukan untuk tujuan melindungi nilai hedging dan tidak dibenarkan untuk tujuan spekulatif. Selisih antara kurs yang diperjanjikan dalam kontrak dan kurs tunai mark to market pada tanggal penyerahan valuta diakui sebagai keuntungankerugian pada saat penyerahanpenerimaan dana.

B. Pembiayaan dan Sistem Pembiayaan 1. Pengertian Pembiayaan