2.4.2. Proses Semi Kimia
Dengan menggunakan teknik- teknik yang dikenal dengan pembuatan pulp semi kimia atau kimia mekanis, total kayu dikenakan cairan kimia pemasak pulp dalam jangka
pendek kemudian dilewatkan melalui mesin penghalus mekanik untuk memisahkan serat-serat penyusunnya. Keuntungan-keuntungan dari proses semi kimia adalah
persyaratan yang rendah mengenai kualitas dari spesies kayu, rendemen tinggi, pemakaian bahan kimia yang relatif rendah pada kandungan sisa lignin, investasi
modal yang rendah dan unit- unit produksi kecil yang menguntungkan bila dibandingkan dengan pembuatan pulp secara kimia penuh. Haygreen,J.H,1996
2.4.3 Proses Kimia
Pada proses kimia bahan-bahan yang terdapat ditengah lapisan kayu akan dilarutkan agar serat dapat terlepas dari zat-zat yang mengikatnya. Hal yang merugikan pada
proses ini adalah rendemen yang rendah yaitu 45-55. Proses kimia dibagi menjadi tiga kategori:
Proses Soda
Dalam proses soda, kayu dimasak dengan larutan sodium hidroksida. Larutan sisa pemasakan dipekatkan dan kemudian dibakar, yang akan menghasilkan sodium
karbonat, dan apabila diolah dengan menambahkan batu kapur akan menghasilkan sodium hidroksida. Nama proses “soda” karena bahan kimia yang ditambahkan
kedalam prosesnya berupa sodium karbonat. Proses ini sekarang sudah tidak dipakai lagi.
Universitas Sumatera Utara
Proses Kraft atau Sulfat
Proses pembuatan pulp yang paling banyak dipakai saat ini adalah proses sulphate atau disebut juga proses kraft. Kraft berasal dari bahasa Jerman yang berarti kuat.
Kekuatan proses kraft ini dikarenakan adanya bahan kimia yang terkandung dalam larutan pemasak yang disebut “sulfidity”
Keuntungan-keuntungan dari proses sulfat ini adalah sebagai berikut : 1.
Pulp yang dihasilkan mempunyai kekuatan yang tinggi 2.
Dapat dipakai untuk proses pembuatan pulp dari bahan baku kayu dari spesies yang berbeda
3. Tersedianya peralatan-peralatan operasi yang standar
4. Dampak pencemarannya bisa dikatakan dengan sangat rendah
5. Pen daur ualngan bahan kimianya dan panas yang begitu efisien
Tujuan pembuatan pulp dengan proses kraft adalah untuk memisahkan serat-serat yang terdapat dalam kayu secara kimia dan melarutkan sebanyak mungkin lignin yang
terdapat pada dinding serat. Pemisahan serat terjadi karena larutnya lignin yang ada diantara ditengah-tengah “lamela” yang berfungsi sebagai pengikat serat. Bahan
kimia yang terdapat dalam larutan pemasak juga merembes terserap ke dinding serat dan melarutkan lignin yang ada disitu . Anonim
Pembuatan pulp kraft, dilakukan dengan larutan yang terdiri atas natrium hidroksida dan natrium sulfide, yang dinamakan “lindi putih”. Menurut terminologi
digunakan defenisi-defenisi berikut, dimana semua bahan kimia dihitung sebagai ekuivalen dan dinyatakan sebagai berat NaOH atau Na
2
O.
Universitas Sumatera Utara
Alkali total semua garam natrium
Alkali aktif NaOH + Na
2
S Alkali efektif
NaOH + 2 1
Na
2
S Sulfiditas
S N a
N a O H S
N a 2
2 +
x 100 Sosjostrom,E,1995
Proses Sulfit
Pada proses sulfit, larutan pemasak yang dipakai adalah asam-asam yang mengandung sulfur dari logam alkali atau alkali tanah berupa bisulfit. Meskipun kecenderungan
umum dalam perluasan kapasitas pulp kimia menunjukkan pembuatan pulp kraft lebih unggul dari yang lain, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan pembuatan pulp
sulfit di kemudian hari, yang meliputi keuntungan-keuntungan pulp sulfite yang telah diketahui terhadap pulp kraft:
b. rendemen yang lebih tinggi pada bilangan kappa tertentu, yang mengakibatkan