3.4.2 Optimasi Reagen
Optimasi reagen dilakukan untuk mengetahui perubahan warna yang terbaik yaitu dengan adanya warna yang mencolok. Optimasi reagen dilakukan dengan
mereaksikan sampel standar yaitu piroksikam dan fenilbutazon dengan reagen yang sudah divariasikan konsentrasinya. Proses optimasi reagen dilakukan dalam plat tetes.
Selanjutnya dilakukan pencatatan data dan dokumentasi berupa perubahan warna dan waktu yang dibutuhkan.
3.4.3 Uji Kelayakan Pelarut Sampel
Uji kelayakan pelarut sampel digunakan untuk mengetahui warna yang terbaik diantara berbagai macam pelarut. Uji kelayakan pelarut dilakukan dengan
menimbang sampel standar yaitu fenilbutazon dan piroksikam sebanyak 50 mg dilarutkan dalam 10 ml pelarut kloroform, aquades, dan etanol kemudian diambil
masing-masing 0,05 ml sampel standar dan direaksikan dengan 0,05 ml reagen dalam plat tetes. Selanjutnya dilakukan pencatatan data dan dokumentasi berupa perubahan
warna. Hasil reaksi reagen dan sampel dengan pelarut yang terbaik mencolok perubahan warnanya dipergunakan untuk eksperimen selanjutnya.
3.4.4 Optimasi dan Imobilisasi Reagen dalam Membran Poliamida
Proses immobilisasi reagen dilakukan secara entrapment dan adsorbsi. Proses
entrapment dilakukan dengan cara melarutkan 10 gram benang nilon dalam 20 mL
pelarut yang mengandung HCl 37 dan ditambahkan reagen yang sudah teroptimasi kemudian diaduk dengan stirrer sampai homogen. Larutan didiamkan untuk
menghilangkan gelembung, kemudian dicetak pada kaca yang pinggiraannya sudah diberi selotip dan dimasukkan dalam bak koagulasi. Membran yang sudah jadi
dipotong kecil dengan ukuran 1x1 cm dan dihasilkan tes strip. Sedangkan proses adsorbsi dilakukan dengan cara melarutkan 10 gram benang nilon dalam 20 ml HCl
37 dan diaduk dengan stirrer hingga homogen. Larutan didiamkan hingga gelembung hilang, kemudian dicetak pada kaca. Membran yang sudah jadi dipotong
kecil dan kemudian dimasukkan dalam reagen untuk proses adsorbsi selama beberapa jam dan terbentuklah tes strip.
3.4.5 Uji Kualitatif Tes Strip