Minyak dan Lemak PENDAHULUAN

Azhari Damanik : Analisa Kadar Asam Lemak Bebas Dari Crude Palm Oil CPO Pada Tangki Timbun Di PT. Sarana Agro Nusantara, 2008. USU Repository © 2009 1.3. Tujuan Untuk mengetahui kandungan Asam Lemak Bebas ALB pada Crude Palm Oil CPO yang berasal dari tangki timbun di PT.Sarana Agro Nusantara apakah sudah sesuai dengan standart norma penerimaan eksport dan standart norma penerimaan mutu minyak sawit di PT. Sarana Agro Nusantara. 1.4. Manfaat Untuk memberikan gambaran dan informasi tentang persentase kandungan asam lemak bebas yang terdapat pada CPO yang berasal dari tangki timbun serta perbandingannya dengan standart norma penerimaan eksport dan standart norma penerimaan mutu minyak sawit di PT. Sarana Agro Nusantara. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Minyak dan Lemak

Lemak dan minyak yang dapat dimakan edible fat , dihasilkan oleh alam yang dapat bersumber dari bahan nabati atau hewani. Dalam tanaman atau hewan, minyak tersebut berfungsi sebagai sumber cadangan energi. Minyak dan lemak dapat diklasifikasikan berdasarkan sumbernya sebagai berikut : 1. Bersumber dari tanaman a. biji – bijian palawija : minyak jagung, biji kapas, kacang, wijen. kedelei, bunga matahari. b. Kulit buah tanaman tahunan : minyak zaitun dan kelapa sawit. Azhari Damanik : Analisa Kadar Asam Lemak Bebas Dari Crude Palm Oil CPO Pada Tangki Timbun Di PT. Sarana Agro Nusantara, 2008. USU Repository © 2009 c. Biji – bijian dari tanaman tahunan : kelapa, cokelat, inti sawit, dan lainnya. 2. Bersumber dari hewani a. Susu hewan pelliharaan : lemak susu b. Daging hewan peliharaan : lemak sapi dan turunannya oleostearin, oleo oil dari oleo stock, lemak babi, dan mutton tallow. c. Hasil laut : minyak ikan sardine, dan minyak ikan paus. Komposisi atau jenis asam lemak dan sifat fisiko-kima tiap jenis minyak berbeda – beda, dan hal ini disebabkan oleh perbedaan sumber, iklim, keadaan tempat tumbuh dan pengolahan. Adapun perbedaan umum antara lemak nabati dan hewan adalah : 1. Lemak hewani mengandung kolesterol sedangkan lemak nabati mengandung fitosterol. 2. Kadar asam lemak tidak jenuh dalam lemak hewani lebih kecil dari lemak nabati 3. Lemak hewani mempunyai bilangan Reichart-Meissel lebih besar dan bilangan Polenske lebih kecil dibanding dengan minyak nabati. Klasifikasi lemak nabati dan hewani berdasarkan sifat fisiknya sifat mengering dan sifat cair . Jenis minyak mengering drying oil adalah minyak yang mempuyai sifat dapat mengering jika kena oksidasi dan akan berubah menjadi tebal, bersifat kental dan membentuk sejenis selaput jika dibiarkan diudara terbuka. Istilah minyak “ setengah matang “ berupa minyak yang mempunyai daya mengering lebih lambat. Ketaren,S.,1986 Azhari Damanik : Analisa Kadar Asam Lemak Bebas Dari Crude Palm Oil CPO Pada Tangki Timbun Di PT. Sarana Agro Nusantara, 2008. USU Repository © 2009

2.2. Pembentukan minyak dalam buah