Wuri Handayani Simamora : Mandailing Natal Chiki No Kasutamu Hausu, 2009.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Alasan Pemilihan Judul
Indonesia merupakan Negara kepulauan yang terdiri dari berbagai macam daerah, suku, seni, budaya, adat istiadat, serta bangunan-bangunan rumah adat sebagai cirri khas daerah itu sendiri.
Salah satunya adalah daerah Mandailing Natal yang terdapat di Indonesia. Sama seperti daerah- daerah lainnya Mandailing Natal juga memiliki ciri khas yaitu dalam bentuk bangunan-bangunan
adatnya.
Daerah Mandailing Natal juga mempunyai beberapa bentuk bangunan rumah adat diantaranya Bagas Godang dan Sopo Godang. Karena itu Penulis sangat tertarik untuk
membahas tentang “BANGUNAN RUMAH ADAT DAERAH MANDAILING NATAL
1.2 Tujuan Penulisan
”
ini karena memiliki keunikan dan cirri khas daerah itu sendiri.
1. Untuk memperkenalkan tentang bangunan-bangunan adat daerah Mandailing Natal
kepada masyarakat dan rekan-rekan mahasiswa dan untuk mengangkat nilai kebudayaan daerah Mandailing Natal.
2. Untuk menambah wawasan Penulis sendiri tentang bangunan-bangunan adat di
daerah Mandailing Natal. 3.
Untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan dari Program Diploma III Jurusan Bahasa Jepang Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.
Wuri Handayani Simamora : Mandailing Natal Chiki No Kasutamu Hausu, 2009.
1.4 Batasan Masalah
Dalam kertas karya ini Penulis hanya membahas tentang bangunan-bangunan daerah Mandailing Natal. Jenis-jenis serta fungsi dari bangunan adat itu sendiri.
1.2 Metode Penulisan
Untuk penulisan kertas karya ini Penulis menggunakan metode kepustakaan, yaitu metode mengumpulkan data atau informasi dengan membaca dan mencari bahan-bahan referensi yang
berhubungan dengan tema kertas karya ini. Data-data tersebut di analisa dan diringkas ke setiap Bab dan Sub Bab karya tulis ini.
Wuri Handayani Simamora : Mandailing Natal Chiki No Kasutamu Hausu, 2009.
BAB II
GAMBARAN UMUM DAERAH MANDAILING NATAL 2.1 Letak Geografis
Kabupaten Mandailing Natal atau sering disebut Madina berada di Provinsi Sumatera Utara berbatasan dengan Sumatera Barat bagian paling Selatan. Kabupaten
Mandailing Natal ini terletak pada 10-50 LU dan 98-100 BT. Mempunyai ketinggian 0- 2.145 M diatas permukaan laut. Luas wilayah kabupaten Madina +- 662.070 km atau
9,23 dari wilayah Sumatera Utara. Dengan batas-batas wilayah :
Sebelah Utara : Kab. Tapanuli Selatan
Sebelah Selatan : Prov Sumatera Barat
Sebelah Barat : Samudera Indonesia
Sebelah Timur : Prov. Sumatera Barat
Sebelum Mandailing Natal ini jadi sebuah kabupaten wilayah ini masih termasuk wilayah kabupaten Tapanuli Selatan. Tapi setelah terjadi pemekaran pada tahun 1999 maka
dibentuklah kabupaten Madina atau Mandailing Natal ini yang berpusat di Panyabungan. Kabupaten Mandailing Natal juga terdiri dari 23 kecamatan dan 386 desa atau kelurahan
yang mempunyai jumlah penduduk 413.740 jiwa.
Wuri Handayani Simamora : Mandailing Natal Chiki No Kasutamu Hausu, 2009.
Selain itu kabupaten Mandailing Natal ini juga memiliki enam sungai besar yang bermuara ke Samudera India diantaranya : Sungai Batang Gadis 137,5 km, yang sekarang
digunakan sebagai PLTA. Sungai Siulangaling 46,8 km, Parlampungan 38,72 km, Tabuyung 33,46 km, Batahang 27,91 km, dan Sungai Kunkun 27,26 km. keberadaan
sungai-sungai itu membuktikan bahwa daerah kabupaten Mandailing Natal adalah daerah subur dan menjadi lumbung pangan bagi daerah wilayah sekitarnya.
2.2 Kepercayaan