Tinggi Tanaman Diameter Batang Jumlah Daun

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Hasil penelitian diperoleh dari pengamatan selama 7 minggu dengan parameter yang telah diamati yaitu pertambahan tinggi bibit, diameter bibit, jumlah daun, perhitungan kadar air, dan kemampuan tanaman bertahan hidup. Berikut merupakan hasil dari rerata tiap perlakuan yang disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Rerata pertumbuhan tiap perlakuan Perlakuan Tinggi cm Diameter mm Jumlah Daun helai Kadar Air Kemampuan Bertahan Hidup hari M 0,23 ab 0,01 a 4,8 22,57 9 M 1 1,86 b 0,10 ab 6,0 28.56 24 M 2 1,21 b 0,17 b 5,3 35.96 23 M 3 0,34 a 0,03 ab 3,9 16.73 17 M 4 0,74 ab 0,04 ab 4,2 23.67 17 M 5 0,34 a 0,04 ab 4,2 20.58 17 M 6 0,64 ab 0,0103 a 5,3 19.58 21 M 7 0,34 ab 0,026 a 5,5 15.19 19 M 8 0,94 ab 0,03 a 5,06 26.46 21 M 9 0,93 ab 0,05 ab 5,5 24.19 21 M 10 0,80 ab 0,05 ab 3,4 19..02 18 M 11 0,80 ab 0,05 ab 5,7 7.89 19 M 12 0,34 ab 0,06 ab 4,0 21.53 12 M 13 0,40 ab 0,04 a 4,0 24.3 12 M 14 0,34 ab 0,03 a 3,4 20.78 18 Keterangan : Angka-angka yang diikuti dengan huruf yang sama tidak berbeda nyata pada uji jarak Duncan DMRT pada taraf 5

1. Tinggi Tanaman

Hasil analisis sidik ragam terlihat bahwa pemberian bahan penahan air memberikan pengaruh nyata terhadap tinggi bibit Jabon. Berikut rataan pertambahan tinggi bibit Jabon Putih disajikan pada Gambar 1. Universitas Sumatera Utara Gambar 1. Rata-rata pertambahan tinggi bibit Jabon antar perlakuan Berdasarkan Gambar 1, seluruh bibit memperlihatkan pertambahan tinggi hingga akhir pengamatan. Berdasarkan hasil pengukuran yang disajikan pada grafik di atas dapat dilihat bahwa laju pertambahan tinggi bibit pada tiap minggu pengamatan yang paling signifikan adalah perlakuan M 1 menghasilkan rataan pertambahan tinggi tanaman tertinggi 1,86 cm, kemudian M 2 dengan rataan pertambahan tinggi 1,21 cm sedangkan rataan pertambahan tinggi tanaman terendah dari perlakuan M 0,23 cm. Hasil uji jarak berganda Duncan pada taraf nyata 5, menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata antara M 1 dan M .

2. Diameter Batang

Hasil analisis sidik ragam terlihat bahwa pemberian bahan penahan air, memberikan pengaruh nyata terhadap diameter bibit Jabon Putih. Berikut rataan diameter bibit Jabon Putih. Universitas Sumatera Utara Gambar 2. Rata-rata pertambahan diameter bibit Jabon antar perlakuan Pada Gambar 2 menunjukkan bahwa laju pertambahan diameter bibit Jabon Putih tiap pengamatan berbeda-beda. Laju pertambahan diameter bibit pada tiap minggu pengamatan yang paling signifikan adalah M 2 menghasilkan rataan diameter tanaman tertinggi 0,17 mm, kemudian M 6 0,103 mm lalu M 1 0,1mm, sedangkan laju pertambahan diameter bibit yang terendah dari perlakuan adalah M 0,01 mm.

3. Jumlah Daun

Hasil analisis sidik ragam antara terlihat bahwa pemberian bahan penahan air memberikan pengaruh nyata terhadap jumlah daun. Berikut rataan pertumbuhan jumlah daun disajikan pada Gambar 3. Universitas Sumatera Utara Gambar 3. Rata-rata jumlah daun bibit Jabon Putih antar perlakuan Berdasarkan hasil pengukuran yang disajikan pada Gambar 3 dapat dilihat bahwa perlakuan tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan daun. Selama pengamatan banyak perlakuan yang tidak mengalami pertambahan jumlah daun.

4. Perhitungan Kadar Air Pada tabel 1 menunjukkan persentase kandungan air pada tanaman berbeda-