BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Tenaga Kerja manpower
Penduduk dalam usia kerja 15-64 tahun atau jumlah seluruh penduduk
dalam suatu negara yang dapat memproduksi barang dan jasa jika ada permintaan terhadap tenaga mereka, dan jika mereka mau berpartisipasi dalam aktiviatas
tersebut Kusumosuwidho, 2007.Pada tiap negara batas umur tenaga kerja berbeda-beda hal ini karena situasi tenaga kerja di masing-masing negara juga
berbeda-beda.Di negara Indonesia tenaga kerja ditetapkan dengan UU No. 25 Tahun 1997 tentang ketenagakerjaan yang menetapkan bahwa batas usia kerja 15
tahun. Tenaga kerja terdiri dari angkatan kerja dan bukan angkatan kerja
Elfindri, 2004. 1. Angkatan kerja, yaitu penduduk yang kegiatan utamanya selama seminggu
yang lalu bekerja, atau sedang mencari pekerjaan. Untuk kategori bekerja bilamana minimum bekerja selama 1 jam selama seminggu yang lalu
untuk kegiatan produktif sebelum pencacahan dilakukan. Mencari pekerjaan adalah seseorang yang kegiatan utamanya sedang mencari
pekerjaan, atau sementara sedang mencari pekerjaan dan belum bekerja minimal 1 jam selama seminggu yang lalu.
2. Bukan angkatan kerja, yaitu mereka yang berusia kerja 15 tahun ke atas namun kegiatan utama selama seminggu yang lalu adalah sekolah,
mengrus rumah tangga dan lainnya. Bilamana seseorang yang sedang sekolah mereka bekerja minimal 1 jam selama seminggu yang lalu tetapi
kegiatan utamanya adalah sekolah, maka individu tersebut tetap masuk ke dalam kelempok bukan angkatan kerja.
2.1.2 Pasar Kerja
Pasar kerja merupakan aktivitas dari para pelaku yang tujuannya adalah mempertemukan pencari kerja dan lowongan kerja Sumarsono, 2009. Proses
mempertemukan pencari kerja dan lowongan kerja ternyata memerlukan waktu lama.Dalam proses ini, baik pencari kerja maupun pengusaha dihadapkan pada
suatu kenyataan sebagai berikut : 1. Pencari kerja mempunyai tingkat pendidikan, keterampilan, kemampuan
dan sikap pribadi yang berbeda.Di pihak lain setiap lowongan yang tersedia mempunyai sifat pekerjaan yang berlainan. Pengusaha
memerlukan pekerjaan dengan pendidikan, keterampilan, kemampuan, bahkan mungkin dengan sikap pribadi yang berbeda. Tidak semua
pelamar akan cocok untuk satu lowongan tertentu, dengan demikian tidak semua pelamar mampu dan dapat diterima untuk satu lowongan tertentu.
2. Setiap pengusaha atau unit usaha menghadapi lingkungan yang berbeda seperti output, input, manajemen, teknologi, lokasi, pasar sehingga
mempunyai kemampuan berbeda dalam memberikan tingkat upah, jaminan sosial dan lingkungan pekerjaan. Di pihak lain, pencari kerja
mempunyai produktivitas yang berbeda dan harapan-harapan mengenai tingkat upah dan lingkungan pekerjaan. Oleh sebab itu tidak semua
pencari kerja bersedia menerima pekerjaan dengan tingkat upah yang berlaku di suatu perusahaan, sebaliknya tidak semua pengusaha mampu
serta bersedia memperkerjakan seorang pelamar dengan tingkat upah dan harapan yang dikemukakan oleh pelamar tersebut.
3. Baik pengusaha maupun pencari kerja sama-sama mempunyai informasi yang terbatas mengenai hal-hal yang dikemukakan dalam butir 1 dan 2.
Sekian banyak pelamar, pengusaha biasanya menggunakan waktu yang cukup lama melakukan seleksi guna mengetahui calon yang paling tepat
untuk mengisi lowongan yang ada.
2.1.3 Permintaan dan Penawaran Tenaga kerja