Konsep Kebijakan Publik Landasan Teori
Kebijakan menurut Islamy 2003:20 adalah. “Serangkaian tindakan yang diterapkan dan dilaksanakan atau tidak dilaksanakan oleh pemerintah
yang mempunyai tujuan atau berorientasi pada tujuan tertentu demi kepentingan seluruh rakyat”. Sedangkan kata publik diambil dari kata public,
kata ini masih membuka diri untuk banyak penggunaan yang dapat menunjukkan pengertian dalam istilah yang berbeda-beda. Kita mengenal
“public administration“ yang berarti Administrasi Negara, tapi kita mengetahui juga istilah “public opinion” yang berarti pendapat umum. Kita mengenal
“public health” yang berarti kesehatan masyarakat, kita tahu adanya istilah “internal public” atau “eksternal public” yang berarti sekelompok orang-orang
yang ada kaitannya dengan masalah issue dalam masyarakat dalam “public relation”
. Dalam konteks ilmu administrasi negara, konsep kebijakan selalu
melekat dengan konsep kebijaksanaan negara atau publik public policy karena kebijakan tidak bisa dilepaskan dari politik. Ini disebabkan karena kebijakan
negara selalu mengabdi kepada kepentingan masyarakat banyak. Para ahli memberikan definisi yang sesuai dengan Public Policy antara lain :
Carl J Frederich dalam Soenarko, 2005:42 mengatakan: “Public policy is a proposed course of acyion af a person, grou[, or
government within a given environment providing obstacles and opportunities which policy was proposed to utilize and overcome in an
efford to reach a goal or realize an objective or puspose”
. Kebijaksanaan pemerintah adalah suatu arah tindakan yang diusulkan pada seseorang,
golongan atau pemerintah dalam suatu lingkungan dengan halangan- halangan dan kesempatan-kesempatanya, yang diharapkan dapat memenuhi
dan mengatasi halangan tersebut di dalam rangka mencapai suatu cita-cita atau mewujudkan suatu kehendak serta tujuan tertentu.
Selain itu James E Anderson dalam Islamy, 2003:17 mengatakan bahwa:
“Kebijaksanaan pemerintah adalah serangkaian tindakan yang mempunyai tujuan tertentu yang diikuti dan dilaksanakan oleh seorang
pelaku atau sekelompok pelaku guna memecahkan suatu masalah tertentu.”
Implikasi dari pengertian kebijakan negara tersebut menurut Islamy, 2003:20-21 adalah:
1. bahwa kebijaksanaan negara itu dalam bentuk perdananya berupa penetapan tindakan-tindakan pemerintah;
2. bahwa kebijaksanaan negara itu tidak cukup hanya dinyatakan tetapi dilaksanakan dalam bentuknya yang nyata;
3. bahwa kebijaksanaan negara baik untuk melakukam sesuatu atau tidak melakukan sesuatu itu mempunyai dan dilandasi dengan maksud dan
tujuan tertentu; 4. bahwa kebijaksanaan negara itu harus senantiasa ditujukan bagi
kepentingan seluruh anggota masyarakat. Menurut Young dan Quin yang dikutip Suharto 2008;44 terdapat
beberapa konsep kunci yang termuat dalam kebijakan publik, yaitu: 1. tindakan pemerintah yang berwenang, kebijakan publik adalah tindakan
yang dibuat dan diimplementasikan oleh badan pemerintah yang memiliki
kewenangan hukum,
politis, dan
financial untuk
melakukannya; 2. sebuah reaksi terhadap kebutuhan dan masalah dunia nyata, kebijakan
publik berupaya merespon masalah atau kebutuhan konkrit yang berkembang di masyarakat;
3. seperangkat tindakan yang berorientasi pada tujuan, kebijakan publik biasanya bukanlah sebuah keputusan tunggal, melainkan terdiri dari
beberapa pilihan tindakan atau strategi yang dibuat untuk mencapai tujuan tertentu demi kepentingan orang banyak;
4. sebuah keputusan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu, kebijakan publik pada umumnya merupakan tindakan kolektif untuk
memecahkan masalah sosial, namun kebijakan publik bisa juga dirumuskan berdasarkan keyakinan bahwa masalah sosial akan dapat
dipecahkan oleh kerangka kebijakan yang sudah ada dan karenanya tidak memerlukan tindakan tertentu;
5. sebuah justifikasi yang dibuat oleh seseorang atau beberapa orang aktor, kebijakan publik berisi pertanyaan atau justifikasi terhadap langkah-
langkah rencana tindakan yang telah dirumuskan, bukan sebuah maksud atau janji yang belum dirumuskan, keputusan yang telah dirumuskan
dalam kebijakan publik bisa dibuat oleh sebuah badan pemerintah, maupun oleh beberapa perwakilan lembaga pemerintah.
Sedangkan Dwijowijoto lebih mencermati tentang bagaimana membuat kebijakan publik yang baik dan benar. Menurutnya membuat kebijakan publik
tidaklah mudah namun bukanlah sesuatu yang tidak mungkin. Berikut adalah metodologis tentang bagaimana siklus dari kebijakan publik.
Gambar 2.1 Siklus Sematik Kebijakan Publik Sumber : Dwijowijoto, 2003:73
Dari gambar siklus sematik kebijakan publik di atas, kita dapat dilihat bahwa terdapat tiga kegiatan pokok yang berkenaan dengan kebijakan publik,
yaitu: 1. perumusan kebijakan;
2. implementasi kebijakan; 3. evaluasi kebijakan.
Terdapat isu atau masalah publik dalam kebijakan publik. Disebut isu, apabila masalahnya bersifat strategis, yakni bersifat mendasar, menyangkut
banyak orang atau bahkan keselamatan bersama, biasanya berjangka panjang, Perumusan
kebijakan publik
Implementasi kebijakan publik
Isumasalah publik
Output outcome
Evaluasi kebijakan publik
tidak bisa diselesaikan oleh orang-seorang, dan memang harus diselesaikan. Isu ini diangkat sebagai agenda politik untuk diselesaikan. Isu ini kemudian
menggerakkan pemerintah untuk merumuskan kebijakan publik dalam rangka menyelesaikan masalah tersebut. Rumusan kebijakan ini akan menjadi hukum
bagi seluruh negara dan warganya termasuk pimpinan negara. Setelah dirumuskan kemudian kebijakan publik ini dilaksanakan baik oleh pemerintah,
masyarakat, atau pemerintah bersama-sama dengan masyarakat. Namun di dalam proses perumusan, pelaksanaan, dan pasca
pelaksanaan, diperlukan tindakan evaluasi sebagai sebuah siklus baru sebagai penilaian apakah kebijakan tersebut sudah dirumuskan dengan baik dan benar
dan diimplementasikan dengan baik dan benar pula. Implementasi kebijakan bermuara kepada output yang dapat berupa kebijakan itu sendiri maupun
manfaat langsung yang dapat dirasakan oleh pemanfaat. Di dalam rangka jangka panjang kebijakan tersebut menghasilkan outcome dalam bentuk impact
kebijakan yang diharapkan semakin meningkatkan tujuan yang hendak dicapai dengan kebijakan tersebut.
Tentu saja masih banyak kategori dan definisi yang dapat dikemukakan menyangkut kebijakan publik. Namun dari definisi-definisi tersebut terdapat
pengetahuan-pengetahuan pokok yang dapat dikembangkan lebih lanjut, sehingga mempunyai pengetahuan yang lebih cukup tentang Public Policy
tersebut. Dengan definisi-definisi yang dikemukakan di atas dapat ditangkap makna dan hakekat kebijakan pemerintah, di mana kebijakan pemerintah
merupakan suatu keputusan yang dilaksanakan oleh pejabat pemerintah yang berwenang, untuk kepentingan rakyat. Kepentingan rakyat ini merupakan
keseluruhan yang utuh dari perpaduan pendapat-pendapat, keinginan-keinginan, dan tuntutan-tuntutan dari rakyat.
Menurut Soenarko 2005;45 kebijakan pemeritah haruslah baik, karena keinginan, pendapat dan kehendak dalam masyarakat itu berbeda-beda, maka
pengambilan keputusan haruslah sebaik mungkin dan yang menjadi ukurannya adalah kepentingan masyarakat. Karena memang pemerintah mendapatkan
kekuasaan dari rakyat, dan pada gilirannya pemerintah harus melakukan kegiatan-kegiatan sesuai dengan kehendak rakyat untuk kepentingan rakyat
tersebut.