Bahan-bahan dalam pembuatan Gel Gigi

konsentrasi bahan pembentuk gel yang dibutuhkan hanya sedikit untuk membentuk massa gel yang baik, viskositas gel tidak mengalami perubahan yang berarti pada suhu penyimpanan Lieberman, 1989. Gel merupakan salah satu bentuk sediaan untuk beberapa rute pemberian obat. Gel digunakan sebagai sediaan yang diberikan secara oral, topikal, vaginal, dan rektal. Gel dan jelli termasuk ke dalam sediaan gel dibuat tampilan yang seragam dari transparan hingga semi tranparan.Mitsui, 1997. Komponen utama gel terdiri dari basis gel dan pelembut, surfaktan, zat pengawet, zat aktif, pewarna, dan parfum. Pada sediaan gel yang transparan, maka zat tambahan harus dapat larut dan terdispersi dalam basisnya.Mitsuii, 1997.

2.5.1 Bahan-bahan dalam pembuatan Gel Gigi

Bahan-bahan yang umum digunakan dalam pasta gigi adalah sebagai berikutHarry, 1973, M. Howard, 1974 A. Abrasif bahan penggosok Adalah bahan pembersih yang mempunyai kemampuan untuk membersihkan permukaan gigi dari sisa-sisa makanan serta tidak menimbulkan efek buruk pada permukaan gigi. Kemampuan menggosok dan membersihkan dari abrasif dipengaruhi oleh ukuran, bentuk dan kekerasan bahan tersebut. Bahan penggosok biasa digunakan dalam konsentrasi 10-50. Bahan penggosok yang biasa digunakan antara lain alumina, silika, dikalsium fosfat, kaolin, bentonit, kalsium karbonat, natrium bikarbonat, kalsium pirofosfat. Harry, 1973 B. Detergen Detergen dan pembentukan busa digunakan dalam sediaan pembersih gigi untuk membantu membersihkan noda dengan cara menurunkan tegangan permukaan. Hal ini akan meningkatkan penetrasi sehingga membantu menghilangkan noda. Detergen harus tidak berasa, tidak toksik, tidak mengiritasi dalam mukosa mulut. Kualitas busa sangat penting karena busa mempunyai pengaruh dalam penilaian terhadap penampilan dan kenyamanan sediaan pembersih gigi. Konsentrasi detergen dalam formula biasanya 0,5-2,0. Detergen yang umum biasa digunakan adalah natrium lauril sulfat. C. Humektan Humektan penting digunakan untuk mencegah pengeringan sediaan pembersih gigi yang biasanya terjadi bila tutup tube terbuka. Humektan dapat juga berfungsi sebagai pelicin sediaan dan untuk mencegah terjadinya pengerakan sisa gel setelah komponen lain menguap. Bahan yang sering digunakan adalah sorbitol, gliserin, propilen glikol. Dalam sediaan pembersih gigi yang tidak tembus cahaya digunakan konsentrasi 20-40. Dalam sediaan pembersih gigi berbentuk gel bisa digunakan hingga 80. D. Pembentuk Gel gelling agent Pembentuk gel penting sebagai bahan pengikat membentuk suatu semisolid yang stabil. Bahan pembentuk gel yang biasa digunakan adalah koloid hidrofilik yang dapat terdispersi dalam media air. Biasa digunakan gum alam seperti lumut inggris, gum tragakan, selulosa sintetik, Na CMC, Magnesium Alumunium Silicate dan lain-lain. E. Penambah rasa flavour Pemilihan penambah rasa merupakan salah satu langkah penting dalam membuat formula sediaan pembersih gigi. Penambah rasa dipilih dengan fungsi yang optimal. Konsumen lebih menyukai sediaan pembersih gigi dengan rasa yang dapat meninggalkan sensasi segar dalam mulut dan kesan bersih. Penambah rasa yang umum ditambahkan adalah mentol untuk memberikan kesan dingin. F. Bahan tambahan lain Bahan tambahan lain yang digunakan dalam sediaan pembersih gigi adalah pengawet. Penambahan pengawet digunakan untuk menjaga dan mencegah pertumbuhan mikroorganisme pada sediaan pembersih gigi. Bahan pengawet yang biasa digunakan adalah campuran dari metil paraben. Pewarna digunakan agar sediaan pembersih gigi terlihat lebih menarik, pewarna yang sering digunakan adalah merah, hijau DC 3, biru dan titanium oksida

BAB III KERANGKA KONSEP

Maserasi dengan etanol Daun jambu biji dapat berkhasiat sebagai antiseptik alami Pembuatan sediaan mulut berbasis herbal masih sangat terbatas. Proses penyiapan simplisia kering Pembuatan Formula Optimasi Optimasi Na CMC Daun Jambu Biji Determinasi tanaman di Herbarium Bogoriense LIPI Puslit Biologi Evaporasi Ekstrak kental daun jambu biji Optimasi Na-Lauril Optimasi Gliserinsorbitol FORMULA OPTIMAL Organoleptik Homogenitas volume pemisahan Uji Stabilitas Uji pH Uji penetrasi Uji Viskositas Optimasi CaCO 3