P
mek
= 3. I
2 2
.
S
R
2
- 3. I
2 2
. R
2
P
mek
= 3. I
2 2
. R
2
. s
s −
1
P
mek
= P
tr
x
s s
− 1
Watt ………. 2.8 Dari persamaan 2.7 dan 2.8 :
P
mek
= P
cu
x 1 – s Watt ………. 2.9 Sehingga daya keluarannya :
P
out
= P
mek
– P
ag
– P
b
Watt …….. 2.10 Secara umum, perbandingan komponen daya pada motor induksi dapat dijabarkan dalam
bentuk slip yaitu : P
cu
: P
tr
: P
mek
= 1 : s : 1 – s.
II.6 Analisis Secara Vektor
Analisis secara vektor didapatkan atas dasar: 1.
Arah fluks yang ditimbulkan oleh arus yang mengalir dalam suatu lingkar sesuai dengan perputaran sekrup. Bentuk arah fluks dapat dilihat pada gambar 2.9 :
Gambar 2.9 Arah fluks yang ditimbulkan oleh arus yang mengalir dalam suatu lingkar
2. Kebesaran fluks yang ditimbulkan ini sebanding dengan arus yang mengalir.
Notasi yang dipakai untuk menyatakan positif atau negatifnya arus yang mengalir
pada kumparan a – a, b – b, dan c – c yaitu: harga positif, apabila tanda silang x terletak pada pangkal konduktor tersebut titik a, b, c , sedangkan negatif apabila tanda titik .
terletak pada pangkal konduktor tersebut gambar 2.8 . Maka diagram vekor untuk fluks total pada keadaan t
1
, t
2
, t
3
, t
4
, bentuk diagram dapat dilihat pada gambar 2.10 :
Gambar 2.10 Diagram vektor untuk fluks total pada keadaan t
1
, t
2
, t
3
, t
4
Dari semua diagram vektor di atas dapat pula dilihat bahwa fluks resultan berjalan berputar.
II.7 Efisiensi Motor Induksi Tiga Phasa
Efisiensi dari suatu motor induksi didefenisikan sebagai ukuran keefektifan motor induksi untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik yang dinyatakan sebagai
perbandingan rasio daya output keluaran dengan daya input masukan , atau dapat juga dirumuskan dengan :
Loss out
out in
loss in
in out
100 100
P P
P x
P P
P x
P P
+ =
− =
= η
100 ×
. ……… 2.11 Ploss = Pin + Pi + Ptr + Pa g + Pb ………………………………… 2.12
P
in
= 3 . V
1
. I
1
. Cos φ1 …………………………...... 2.13
Dari persamaan di atas dapat dilihat bahwa efisiensi motor tergantung pada besarnya rugi – rugi. Pada dasarnya metode yang digunakan untuk menentukan efisiensi motor induksi
bergantung pada dua hal apakah motor itu dapat dibebani secara penuh atau pembebanan simulasi yang harus digunakan. Bentuk gambar Efisiensi pada motor induksi dapat dilihat
pada gambar 2.11 :
Gambar 2.11 Efisiensi pada motor induksi
Efisiensi dari motor induksi dapat diperoleh dengan melakukan pengujian beban nol dan pengujian hubung singkat. Dari pengujian beban nol akan diperoleh rugi – rugi mekanik
dan rugi – rugi inti. Rugi – rugi tembaga stator tidak dapat diabaikan sekalipun motor berbeban ringan maupun tanpa beban.
BAB III GENERATOR INDUKSI PENGUATAN SENDIRI
DENGAN KOMPENSASI TEGANGAN MENGGUNAKAN KAPASITOR.
III.1 Umum
Mesin induksi dapat dioperasikan sebagai motor maupun sebagai generator. Bila dioperasikan sebagai motor, mesin induksi harus dihubungkan dengan sumber tegangan jala
– jala yang akan memberikan energi mekanis pada mesin tersebut dengan mengambil arus eksitasi dari jala – jala dan mesin bekerja dengan slip lebih besar dari nol sampai satu 0
≤ s ≤ 1 .
Jika mesin dioperasikan sebagai generator, maka diperlukan daya mekanis untuk memutar rotornya searah dengan arah medan putar melebihi kecepatan sinkronnya dan
sumber daya reaktif untuk memenuhi kebutuhan arus eksitasinya. Kebutuhan daya reaktif dapat diperoleh dari jala – jala atau dari suatu kapasitor. Tanpa adanya daya reaktif, mesin
induksi yang dioperasikan sebagai generator tidak menghasilkan tegangan. Jika generator induksi terhubung dengan jala – jala, maka kebutuhan daya reaktif diambil dari jala – jala.
Namun, bila generator induksi tidak tehubung dengan jala – jala, maka kebutuhan daya reaktif dapat disediakan dari suatu unit kapasitor. Kapasitor tersebut dihubungkan paralel
dengan terminal keluaran generator. Kapasitor yang terpasang harus mampu memberikan daya reaktif yang dibutuhkan untuk menghasilkan fluksi di celah udara. Karena generator
dapat melakukan eksitasi sendiri maka generator tersebut dinamakan generator induksi penguatan sendiri. Mesin induksi yang beroperasi sebagai generator ini bekerja dengan slip
yang lebih kecil dari nol s 0 .