Pembatasan dan Perumusan Masalah Tujuan dan Manfaat Penelitian Kajian Studi Terdahulu

xiii Tetapi, sejak akhir- akhir ini para Mufti dan ulama‟ mengambil kebijakan yang penting yaitu dengan mengeluarkan fatwa mengharamkan aliran Black Metal ini. Untuk mengetahui dengan lebih mendalam lagi terhadap peran ulama‟ dan ahli Mufti dalam mengeluarkan fatwa tentang aliran Black Metal di Negara ini, maka perlu dilakukan penelitian dengan lebih lanjut, sehingga terdorong untuk menganalisis lebih dalam melalui penilitian skripsi dengan judul “ FATWA MUFTI KERAJAAN MALAYSIA TENTANG ALIRAN BLACK METAL ”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan masalah Agar pembahasan dalam penelitian ini tidak meluas, maka penulis membatasi dan hanya memfokuskan perbahasan pada peran Ulama‟ dan Mufti di Malaysia dalam mengeluarkan fatwa tentang aliran Black Metal yang di bawa dari musik keras dan Ideolagi sesat. Kemudian penulis akan melihat la ngkah- langkah yang diambil oleh kerajaan Malaysia dalam menyelesaikan kasus Black Metal ini. 2. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian dalam latar belakang dan pembatasan masalah di atas, maka permasalahan-permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini dapat dirumuskan menjadi sebagai berikut: a. Apakah yang dimaksudkan dengan aliran Black Metal? b. Bagaimanakah pengaruh Black Metal di Malaysia? c. Bagaimanakah para Ulama‟ dan para Mufti di Malaysia mengharamkan aliran Black Metal ini?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

xiv Dalam penelitian ini penulis memiliki tujuan di antaranya: 1. Untuk mengetahui apakah yang dimaksudka n dengan aliran Black Metal. 2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh aliran Black Metal di Malaysia. 3. Untuk Bagaimanakah para Ulama‟ dan para Mufti di Malaysia mengharamkan aliran Black Metal ini. Adapun manfaat penelitian adalah sebagai berikut: 1. Secara akademis untuk mendapatkan jawaban-jawaban terhadap berbagai persoalan yang timbul terkait mengenai masalah Black Metal. 2. Sebagai bahan kajian dan rujukan pihak-pihak berkepentingan. 3. Sebagai sumbangan pemikiran dan pengembangan khazanah keilmuan khususnya di bidang ketatanegaraan Islam di Malaysia.

D. Kajian Studi Terdahulu

Kajian mengenai Fatwa di Malaysia dapat dikatakan sudah banyak dilakukan. Namun, penulis merasa bahwa kajian tentang Fatwa Mufti mengenai Aliran Black Metal belum pernah dibahas, ada beberapa kajian yang berkaitan dengan fatwa baik di Malaysia atau di UIN Syarif Hidaytullah Jakarta, membahas tentang fatwa, diantaranya skripsi yang ditulis Ole h Hazman bin Hasan, Pusat Pengajian Ilmu Kemanusiaan, Universitas Sains Malaysia Pulau Pinang tahun 2005 yang berjudul, “Aqidah Islam dan Fenomena Metal”. Dalam skripsinya Hazman membahas tentang musik yang berunsur Metal, yang berlaku di dunia umumnya khususnya di Malaysia. Beliau membahas tentang penyelewengan Aqidah yang berupa syirik, fasik, kuffur, dan lainnya. Dalam aktivitas Metal, namun beliau tidak membahas tentang fatwa yang dikeluarkan oleh Mufti di Malaysia. xv Penelitian lain berupa skripsi dengan judul, “Bunga Bank Menurut Fatwa PBNU, MUI, dan Muhammadiah ”,oleh Dhani Yusuf Sastra tahun 2005 Fakultas Syariah dan Hukum. Skripsi ini dilatarbelakangi oleh persoalan muamalah yang merupakan persoalan yang senantiasa Aktual di tengah-tengah masyarakat. Karena ia berkembang mengikuti perkembangan peradapan umat manusia itu sendiri, persolan muamalah juga tidak pernah terpisah dari masalah ekonomi. Pertumbuhan ekonomi semakin maju, sistem ekonomi tidak dapat dipisahkan dari lembaga intermediasi keuangan yang memang sangat dibutuhkan masyarakat. Namun, selama sekian ratus tahun umat Islam dunia terbiasa dengan pelayanan Bank konvesional yang berbasis bunga, sehingga memerlukan kerja keras untuk mewujudkan alternatif yang bebas bunga dengan mengembangkan Perba nkan Syari‟ah. Adapun hasil penelitian skripsi ini adalah bunga bank itu hukumnya haram. Skripsi dengan judul, “Metode ijtihad MUI dalam menetapkan Fatwa study kasus tentang Aliran Ahmadiah ” merupakan kajian tentang Fatwa MUI yang ditulis oleh Yanto tahun 2006. Skripsi ini merupakan penelitian yang mengkaji tentang Fatwa MUI mengenai Ahmadiah. Skripsi ini juga mengkaji dan meneliti bagaimana perspektif kalangan yang menentang dan yang mendukung terhadap fatwa MUI tentang Ahmadiah. Dalam skripsi tersebut, Yanto menjelaskan bahwa fatwa MUI tentang aliran Ahmadiah pada Munas VII tahun 2005 adalah sebagai penegasan terhadap fatwa yang pernah dikeluarkan MUI pada Munas II tahun 1980. Metode yang digunakan dalam menetapkan fatwa tersebut adalah melalui dua pendekatan, yaitu pendekatan Qath‟i عطق dan pendekatan ق Qauli. Pendekatan qath‟i adalah pendekatan yang digunakan dengan menelusuri Al-quran dan Hadis. Sedangkan metode qauli adalah metode xvi yang dilakukan apabila jawapan tidak dapat dicukupi oleh pendapat yang ada dalam kutub Al-Mutabarra. Perselisihan yang terjadi di kalangan cendikiawan muslim lebih disebabkan oleh perbedaan perspektif dalam memandang fatwa MUI. Kelompok yang kontra dengan MUI berpandangan bahwa beragama adalah proses pencarian, sebagai mana ketika Nabi Ibarahim AS mencari „Tuhan‟. Islam sendiri menurut mereka menegaskan tidak ada pemaksaan dalam beragama. Kelompok yang pro terhadap MUI berpandangan bahwa, Islam hadir secara utus, yang semuanya diatur dalam Al-quran dan Hadis. Karena itu apapun kelompok atau organisasi manapun yang tidak sejalan, dengan sendirinya kelompok tersebut bukan bagian dari Islam. Kesimpulan dari itu semua adalah aliran Ahmadiah sesat dan menyesatkan. Selain skripsi terdapat juga buku yang membahas mengenai pemesongan dan ajaran yang bercanggah dengan Islam antaranya, “Ajaran Sesat Mengenali Jalan Yang Terpesong”, karya Engku Ahmad Zaki Engku Alwi. 6 Buku ini membincangkan tentang isu ajaran sesat yang berlaku khususnya di Malaysia, dan cuba menghuraikan persoalan ajaran sesat secara khusus dan percanggahannya dengan konsep akidah Ahli al-Sunnah wa al- Jama‟ah yang kini menjadi pegangan resmi umat Islam di Malaysia. Buku kedua, “Ajaran Sesat”, karya Abdulfatah Haron Ibrahim. 7 Buku ini membahasakan seputar tentang ajaran sesat yang berlatarkan tasawuf wahdat al- wujud dan Batiniah. Dari beberapa kajian terdahulu mengenai fatwa baik di Malaysia maupun Indonesia sebagaimana telah disebutkan di atas, penulis belum menemukan 6 Engku Ahmad Za ki Engku A lwi, Ajaran Sesat Mengenali Jalan Yang Terpesong, Selangor: PTS Isla mika , 2007, cet. 1 7 Abdulfatah Haron Ibrahim, Ajaran Sesat, Kuala Lu mpur, De wan Bahasa Dan Pustaka, 1987, cet. 1 xvii tulisan yang membahas atau mengkaji fatwa yang dikeluarkan Oleh Mufti Malaysia mengenai aliran Black Metal yang berlaku di Negara ini secara khusus. Adapun penelitian yang dilakukan oleh Hazman bin Hasan, pembahasannya hanya seputar tentang musik Metal dan seputar mengenai Aqidah yang berlaku di Malaysia. Penelitian pertama ini tidak menyentuh persoalan fatwa dan peran yang dilakukan oleh Mufti di Malaysia dalam mengeluarkan fatwa dan menyelesaikan masalah kumpulan Black Metal yang berlaku d i negara ini. Dengan demikian, penelitian yang penulis lakukan dalam skripsi ini berbeda dengan penelitian sebelumnya.

E. Metode Penelitian dan Teknik Penulisan