32
10. Teknik-teknik Pembuatan Film
a. Direct photography, yaitu mencata atau merekam objek sebagaimana
terjadi sesungguhnya, seperti yang dilihat sesuai dengan kenyataan
b. Slown Motion Photography, teknik ini merubah kecepatan gerak
gambar yang terlalu cepat menjadi lambat, sehingga mudah disaksikan dengan riil, misalnya burung,tendangan bola oleh pemain dan
sebagainya. c.
Lapse photography, teknik ini berupa gerakan-gerakan gambar yang lamban dan terlalu lama diikuti oleh data dan kemudian dipercepat
sesuai dengan kebutuhannya. Misalnya tumbuhnya tanam-tanaman, mekarnya sekuntum bunga dan sebagainya.
d. Animated photography, teknik ini dilakukan dengan cara animasi,
yaitu sesuatu yang abstrak dapat dikonkretkan. Misalkan menjelaskan aliran listrik, teori pemerintahan dan sebagainya.
e. Photomimictrography, melalui teknik photomifraphy, objek-objek
yang terlalu kecil dapat diperbesar dan di perluas. Misalnya reproduksi sel-sel, kehidupan hewan, dan sebagainya.
f. Telescopic Photography, teknik ini menggunakan lensa yang dapat
menangkap objek yang terlalu jauh untuk dilihat dengan mata, misalnya mengamati bintang-bintang di langit, burung-burung yang
terbang jauh dan sebagainya. g.
Film Mography, yaitu teknik yang paling sederhana dan murah, dengan jalan memotret gambar-gambar biasa dengan menghadapkan
kamera kepada objek satu demi satu secara teratur, sehingga seolah- olah gambar itu sendiri yang bergerak.
33
11. Pengaruh Film Terhadap Khalayak
Pengaruh film terhadap khalayak cukup besar terhadap pola pikir dan sikap manusia, hal itu disebabkan, yang pertama oleh suasana di
dalam gedung bioskop, dan yang kedua karena sifat dari film itu sendiri.
33
Film bersifat satu arah. Penonton bersikap pasif, mereka disuguhkan cerita yang sudah masak, dan tinggal menikmatinya saja.
Walaupun bersifat satu arah, film merupakan media yang cukup efektif dalam mempengaruhi pola pikir dan sikap manusia.
Pengaruh film tidak hanya menimbulkan efek yang positif, celakanya film juga sering menimbulkan akibat yang lebih jauh, atau
menimbulkan efek yang negatif, khususnya terhadap remaja yang sedang mencari jati dirinya.
Social Learning Theory adalah salah satu teori yang menjelaskan
bahwa terpaan media membuat orang melakukan apa yang dilihatnya di media. Albert Bandura menyatakan bahwa teori ini menganggap media massa
sebagai agen sosialisasi yang utama di samping keluarga, guru di sekolah, dan sahabat karib. Langkah pertama teori ini adalah perhatian attention kepada
suatu peristiwa.
34
Yang kedua adalah proses retensi, peristiwa yang menarik perhatian dimasukkan ke dalam benak dalam bentuk lambang secara verbal
atau imaginal sehingga menjadi ingatan memory. Langkah ketiga yaitu proses reproduksi motor, hasil ingatan tadi akan meningkat menjadi bentuk
33
Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2003, Cet.Ke-3, h. 206.
34
Effendy, Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi, h. 282.
34
perilaku. Langkah terakhir yaitu proses motivasi, menunjukkan bahwa perilaku akan berwujud apabila terdapat nilai peneguhan.
35
Bersamaan dengan jalannya proses penyampaian isi pesan media film kepada khalayak, maka isi pesan itu juga akan diinterpretasikan secara
berbeda-beda menurut visi penonton. Serta dampak yang ditimbulkan juga beraneka macam. Hal ini terjadi karena tingkat pemahaman dan kebutuhan
penonton terhadap isi pesan acara film berkaitan erat dengan status sosial ekonomi serta situasi dan kondisi penonton pada saat menonton film. Jadi
efektif tidaknya isi pesan itu tergantung dari situasi dan kondisi penonton dan lingkungan sosialnya.
D. Kiamat Menurut Pandangan Islam