1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dimensi ancaman dan gangguan keamanan dari waktu ke waktu kian berkembang dengan beragam risiko dan dampaknya. Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta meningkatnya kompeksitas persoalan masyarakat social exclution telah melahirkan beragam bentuk ancaman dan
gangguan keamanan terhadap berbagai tempat-tempat umum seperti bandara, pelabuhan, tempat pengolahan, penyimpanan dan distribusi BBM, sistem suplai
air, dan lain-lain. Kasus Teror Bom Bali, serangan bom di Gedung Bursa Efek Jakarta, Hotel Marriott dan Kedubes Australia membuktikan bahwa eskalasi
ancaman dan gangguan keamanan di Indonesia telah memasuki fase massif catastrophic yang telah menimbulkan kerugian finansial, aset dan korban
jiwa. Ancaman dan gangguan keamanan terhadap tempat umum pada akhirnya secara langsung maupun tidak langsung berdampak terhadap sistem
perekonomian nasional, dan pada tingkatan tertentu juga berdampak terhadap stabilitas politik, sistem penyelenggaraan negara serta keamanan nasional.
Banyak tempat-tempat umum yang belum memiliki sistem pengamanan yang sesuai standar dengan standar yang telah ditetapkan serta
rawan terhadap ancaman gangguan keamanan, seperti pencurian di tempat atau
2
kantor-kantor umum, salah satunya kantor Pegadaian. Sudah banyak kita ketahui bahwa belakangan ini Kantor Pegadaian maupun Bank umum menjadi
obyek pencurian dengan kekerasan atau perampokan.
1
Selain itu, Polri juga masih dihadapkan pada kelemahan atau kendala dalam penanganan tempat-
tempat umum, antara lain adalah masih kurangnya koordinasi pengamanan antara pengelola tempat umum dengan Polri, sehingga bila terjadi gangguan
keamanan, maka sulit bagi Polri untuk masuk ke lokasi tersebut.
2
Masih kurangnya pemahaman sistem pengamanan yang harus dilaksanakan oleh
petugas keamanan. Sistem pengamanan di tempat umum masih dibawah standar, sehingga kadang masih terjadi unjuk rasa di tempat-tempat tersebut.
Sarana prasarana pengamanan Polri masih terbatas atau belum tercukupi, sebagai contoh belum terpasangnya kamera CCTV. Personil pengamanan Polri
yang masih terbatas dan belum dimanfaatkannya teknologi modern dan canggih dalam sistem pengamanan. Pengelola masih kurang peduli terhadap
potensi lingkungan sosial untuk pelaksanaan pengamanan. Peran teknologi dalam dunia keamanan di pegadaian sangatlah mutlak,
dimana kemajuan suatu sistem pegadaian sudah barang tentu ditopang oleh peran teknologi informasi. Semakin berkembang dan kompleksnya fasilitas
1
http:www.tempo.cotopiklembaga355Pegadaiandalamancaman. Di akses tgl 200213. Jam 07.15 wib.
2
http:www.komisihukum.go.idindex.php?option=com_contentview=articleid=163:polri -dalam- keamanan-nasional-pdfcatid=162Itemid=622 diakses tgl 210213. Jam 20.30 wib
3
yang diterapkan pegadaian untuk memudahkan pelayanan, itu berarti semakin beragam dan kompleks adopsi teknologi yang dimiliki oleh suatu pegadaian.
Tidak dapat dipungkiri, dalam setiap bidang termasuk pegadaian penerapan teknologi bertujuan selain untuk memudahkan operasional intern perusahaan,
juga bertujuan untuk semakin memudahkan pelayanan terhadap customers. Apalagi untuk saat ini dituntut untuk memberikan produk yang serba mudah
dan serba cepat. Perusahaan Umum Pegadaian adalah satu-satunya badan usaha di
Indonesia yang secara resmi mempunyai izin untuk melaksanakan kegiatan lembaga keuangan berupa pembiayaan dalam bentuk penyaluran dana ke
masyarakat atas dasar hukum gadai seperti dimaksud dalam Kitab Undang- undang Hukum Perdata Pasal 1150.
3
Tugas Pokoknya adalah memberi pinjaman kepada masyarakat atas dasar hukum gadai agar masyarakat tidak
dirugikan oleh kegiatan lembaga keuangan informal yang cenderung memanfaatkan kebutuhan dana mendesak dari masyarakat.Hal ini didasari pada
fakta yang terjadi di lapangan bahwa terdapat lembaga keuangan yang seperti lintah darat dan pengijon yang dengan melambungkan tingkat suku bunga
setinggi-tingginya. Hal ini ditunjang dari fakta di lapangan dimana diantara kasus perampokan di Kantor Pegadaian, Desa Jenu, Kecamatan Jenu,
3
Kitab Undang-undang Hukum Perdata Pasal 1150
4
Kabupaten Tuban Aksi perampokan bersenpi kembali terjadi di Tuban. Lima orang perampok bersenjatakan dua pistol dan dua parang menyatroni Kantor
Pegadaian Unit Pasar Jenu di Desa Beji, Kecamatan Jenu, Tuban, sekitar pukul 13.00. Sementara itu dari aksi perampokan bersenjata api yang terjadi di Kantor
Pegadaian tersebut ditaksir total kerugian mencapai lebih dari Rp 2,6 milyar, termasuk dari uang tunai dan juga perhiasan emas dari pegadaian tersebut.
4
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas peneliti tertarik untuk mengangkat penelitian dengan judul
“Peran Polri Dalam Memberikan Pengamanan Terhadap Pegadaian Sebagai Bentuk Pencegahan Terjadinya
Tindak Pidana Pencurian dengan Kekerasan” B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang terjadi diatas, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :
1. Apa saja peran dan bentuk tindakan polri dalam memberikan
pengamanan terhadap Pegadaian sebagai bentuk pencegahan
terjadinya tindak pidana pencurian dengan kekerasan ?
2. Apa yang menjadi kendala polri dalam memberikan pengamanan
terhadap Pegadaian sebagai bentuk pencegahan terjadinya tindak
4
http:www.beritajatim.comdetailnews.php4Hukum__Kriminal-04- 14132496Oknum_Polisi_Jadi_Otak_Perampokan_Pegadaian_di_Tuban.. Di akses tgl 190213. Jam
07.15 wib
5
pidana pencurian dengan kekerasan ?
3. Bagaimana upaya Polri dan Pihak Pegadaian dalam mengatasi kendala
dalam memberikan pengamanan terhadap Pegadaian sebagai bentuk
pencegahan terjadinya tindak pidana pencurian dengan kekerasan ? C.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan fokus kajian atau rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui dan memahami peran polri dalam memberikan
pengamanan terhadap Pegadaian sebagai bentuk pencegahan terjadinya tindak pidana perampokan.
2. Untuk mengetahui dan memahami kendala Polri dalam
memberikan pengamanan terhadap Pegadaian sebagai bentuk pencegahan terjadinya tindak pidana perampokan.
3. Untuk mengetahui dan memahami upaya Polri dan Pihak
Pegadaian dalam
mengatasi kendala
dalam memberikan
pengamanan terhadap Pegadaian sebagai bentuk pencegahan terjadinya tindak pidana perampokan.
D. Manfaat Penelitian