TINJAUAN YURIDIS SOSIOLOGIS PERAN POLRI DAN POLSUSKA DALAM MELAKUKAN PENGAMANAN SEBAGAI BENTUK PENCEGAHAN TERJADINYA TINDAK PIDANA PENCURIAN DI DALAM KERETA API ( Studi di Wilayah Hukum Malang Kota )

(1)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Perkembangan arus lalu lintas yang semakin meningkat, disebabkan karena kebutuhan dan kepentingan pemakaian jalan oleh setiap individu yang berbeda. Setiap waktu masyarakat bergelut dengan alat transportasi, untuk kepentingan tiap-tiap individu berdasar tujuan masing-masing.

Salah satu alat transportasi yang semakin meningkat penggunaanya setiap tahun adalah kereta api. Beberapa keuntungan menggunakan alat transportasi kereta api adalah sebagai salah satu alat transportasi masal jarak jauh yang dari segi harga dianggap terjangkau oleh masyarakat, penumpang menjadi mudah untuk melaju dan bergerak di keramaian lalu lintas sehingga dapat menghindari kemacetan dijalan. Hal ini tentu saja berpengaruh pada efisiensi waktu dan cepat sampai tujuan.

PT. Kereta Api Indonesia (Persero) telah banyak memberikan pelayanan terhadap masyarakat Indonesia, dengan berpedoman pada yaitu menjadi penyedia jasa perkeretaapian terbaik yang fokus pada pelayanan pelanggan dan memenuhi harapan stakeholders dan misi menyelenggarakan bisnis perkeretaapian dan bisnis usaha penunjangnya, melalui praktek bisnis dan model organisasi terbaik untuk memberikan nilai tambah yang tinggi bagi stakeholders dan kelestarian lingkungan berdasarkan 4 pilar utama : keselamatan, ketepatan waktu, pelayanan dan kenyamanan.1 Dengan misi tersebut PT. Kereta Api Indonesia (Persero)

11


(2)

sampai saat ini mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia khususnya dalam bidang transportasi darat.

Pada dasarnya kereta api dikenal sebagai moda angkutan umum yang memiliki multi keunggulan, antara lain : Hemat energi, hemat lahan, bersahabat dengan lingkungan, tingkat keselamatan tinggi, mampu mengangkut dalam jumlah yang besar & massal serta adaptif terhadap perkembangan teknologi. Dikaitkan dengan kecenderungan saat ini, kereta api menjadi moda transportasi yang sangat relevan untuk dikembangkan. Moda kereta api merupakan angkutan yang menjadi salah satu primadona bagi masyarakat Indonesia, sebab selain harga yang terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat terdapat banyak keunggulan-keunggulan lain yang dimiliki oleh moda transportasi ini.

Dalam kehidupan bermasyarakat, angkutan kereta api digunakan sebagai fasilitator untuk memindahkan manusia dari satu tempat atau daerah kesuatu tempat atau daerah yang lain. Hal ini sangat membantu masyarakat dalam mengadakan mobilitas dalam jumlah yang relatif banyak.

Walaupun akhir-akhir ini kereta api banyak diminati oleh masyarakat, tidak menutup kemungkinan ancaman kejahatan dan keselamatan bisa terjadi oleh berbagai macam faktor atau penyebab yang salah satu diantaranya adalah karena minimnya tingkat pengamanan yang ada diatas kereta ketika kereta sedang melaju atau pun keamanan di lingkungan sekitar stasiun kereta api itu sendiri.

Masih adanya pintu-pintu otomatis yang tidak berfungsi secara maksimal seperti pada kereta api, menyebabkan peluang bagi pelaku kejahatan untuk melakukan aksinya, seperti merampas atau menjabret tas, jam tangan, kalung


(3)

perhiasan milik penumpang, antara lain karena ketidak berfungsinya pintu otomatis yang umumnya ada di kereta api.

Seperti halnya kejadian pada Kamis, 21 Februari 2012 di Malang ada seorang polisi khusus (Polsus) Kereta Api, menangkap pencopet yang beraksi di dalam gerbong Kereta Api “rapih dhoho” yang berangkat dari Stasiun Kota baru Malang dengan tujuan stasiun Surabaya pasarturi, kejadian itu berada tak jauh dari Stasiun Kota lama yang berada di Kecamatan Sukun kelurahan Ciptomulyo. Penangkapan terhadap pencuri tersebut dilakukan saat kereta api berjalan pelan meninggalkan stasiun tersebut.2

Biasanya modus yang dilakukan pelaku kajahatan pencurian di kereta api mengambil peluang untuk melakukan aksinya di saat kereta api berjalan perlahan-lahan meninggalkan stasiun kereta api, karena setelah merampas atau menjambret hasil kejahatannya itu sambil melarikan diri, dengan mudah pelaku meloncat ke luar kareta, karena pintu kereta yang tidak tertutup. Para pelaku pencurian biasanya memanfaatkan pintu kereta yang tidak tertutup itu, sambil berdiri dengan mudah menghalangi penumpang yang akan naik atau turun di depan pintu kereta, sambil merogoh kantong milik penumpang.3

Di jelaskan di dalam pasal 362 KHUP yaitu :4 Barang siapa mengambil

suatu benda yang seluruhnya atau sebagian milik orang lain, dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum, diancam karena pencurian, dengan pidana penjara paling lama 5 tahun atau denda paling banyak sembilan ratus rupiah.

2

http://www.sit/mar/malangpost.html, diakses pada tanggal 12 Agustus 2012

3 Ibid

4


(4)

Selain itu pihak PT. KAI (PERSERO) dapat bertindak keras terhadap pengguna jasa sesuai dengan peraturan yang berlaku. Di dalam Undang-Undang No.23 tahun 2007 Tentang perkeretaapian di jelaskan dalam Pasal 136 yaitu :5

(1)Bahwa dalam kegiatan angkutan orang Penyelenggara Sarana Perkeretaapian berwenang untuk: a. memeriksa karcis; b. menindak pengguna jasa yang tidak mempunyai karcis; c. menertibkan pengguna jasa kereta api atau masyarakat yang mengganggu perjalanan kereta api; dan d. melaksanakan pengawasan dan pembinaan terhadap masyarakat yang berpotensi menimbulkan gangguan terhadap perjalanan kereta api.

(2) Penyelenggara Sarana Perkeretaapian dalam keadaan tertentu dapat membatalkan perjalanan kereta api apabila terdapat hal-hal yang dapat membahayakan keselamatan, ketertiban, dan kepentingan umum.

Guna mengantispasi terjadinya tindak kejahatan di atas kereta api, seharusnya peran PT. Kereta Api Indonesia (Persero) yang bekerjasama dengan pihak kepolisian lebih ditingkatkan lagi, terutama keberadaanya di dalam rangkaian gerbong untuk memberikan kenyamanan dan keselamatan bagi penumpang di kereta api.

Fokus dalam penelitian ini adalah bagaimana peran Polri dan Polsuska (Polisi Khusus Kereta Api) dalam melakukan pengamanan sebagai bentuk pencegahan terjadinya tindak pidana pencurian didalam kereta api.

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas peneliti tertarik untuk mengangkat penelitian dengan judul “TINJAUAN YURIDIS SOSIOLOGIS PERAN POLRI DAN POLSUSKA DALAM MELAKUKAN PENGAMANAN SEBAGAI BENTUK PENCEGAHAN TERJADINYA

TINDAK PIDANA PENCURIAN DI DALAM KERETA API” (Studi di

Wilayah Hukum Malang Kota)

5


(5)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang terjadi diatas, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana peran Polri dan Polsuska dalam pengamanan sebagai bentuk pencegahan tindak pidana pencurian di dalam kereta api?

2. Apakah yang menjadi kendala Polri dan Polsuska dalam pengamanan sebagai bentuk pencegahan tindak pidana pencurian di dalam kereta api?

3. Bagaimana upaya Polri dan Polsuska dalam mengatasi kendala dalam pengamanan sebagai bentuk pencegahan tindak pencurian di dalam kereta api? C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan fokus kajian atau rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui, memahami dan mendeskripsikan peran Polri dan Polsuska dalam pengamanan sebagai bentuk pencegahan tindak pidana pencurian di dalam kereta api.

2. Untuk mengetahui, memahami dan mendeskripsikan kendala Polri dan Polsuska dalam pengamanan sebagai bentuk pencegahan tindak pidana pencurian di dalam kereta api.

3. Untuk mengetahui, memahami dan mendeskripsikan upaya Polri dan Polsuska dalam mengatasi kendala dalam pengamanan sebagai bentuk pencegahan tindak pencurian di dalam kereta api.

D. Manfaat Penelitian


(6)

sebagai berikut :

1. Manfaat secara Teoritis

Secara akademis/keilmuan/pengetahuan hasil dari penelitian ini sebagai salah satu sarana untuk mengembangkan keilmuan di bidang hukum pidana, Kriminologi serta keilmuan di bidang hukum acara pidana.

2. Manfaat secara Praktis a. Bagi masyarakat

Agar masyarakat luas lebih memahami dan mengetahui sebagaimana bahwa Polri dan Polsuska (Polisi Khusus Kereta Api) berkewajiban memberi pengamanan sebagai bentuk pencegahan tindak pidana pencurian di dalam kereta api dan pada dasarnya Polri dapat melakukan tindakan pengamanan hukum di seluruh wilayah Republik Indonesia

b. Bagi Aparat Penegak Hukum

Sebagai bahan evaluasi agar aparat penegak hukum khususnya Polri dan Polsuska dapat melaksanakan tugas dalam memberi pengamanan sebagai bentuk pencegahan tindak pidana pencurian di dalam kereta api sesuai yang diamanatkan dalam Pasal 13 Undang-Undang No. 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Pasal 136 Undang-Undang No. 23 Tahun 2007 Tentang Perkretaapian.

c. Manfaat Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini digunakan oleh peneliti sebagai wawasan dan ilmu pengetahuan tentang peran Polri dan Polsuska (Polisi Khusus Kereta Api) dalam melakuakan pengamanan sebagai bentuk pencegahan terjadinya


(7)

tindak pidana pencurian di dalam kereta api. Serta syarat untuk penulisan tugas akhir dan menyelesaikan studi S 1 di Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang.

E. Metode Penelitian 1. Metode Pendekatan

Dalam penelitian ini penulis / peneliti menggunakan pendekatan Yuridis Sosiologis / Empiris yaitu dalam menjawab permasalahan digunakan sudut pandang hukum yaitu pembahasan didasarkan berbagai peraturan perundangan yang berlaku dan kesesuaiannya dengan kenyataan atau fenomena yang terjadi dalam lingkup masyarakat.6 Yang dalam hal ini dengan cara menelusuri Pasal 14 Undang-Undang No. 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Pasal 136 Undang-Undang No. 23 Tahun 2007 Tentang Perkretaapian.

2. Lokasi Penelitian

Sehubungan dengan masalah yang diangkat penulis, maka penulis memilih Polres Malang Kota, Kantor Polsuska (Polisi Khusus Kereta Api) stasiun Kota Baru Malang dan PT. Kereta Api (Persero) Kantor pusat Daerah Operasi 8 Surabaya sebagai lokasi penelitian. Hal ini berdasarkan penelitian pendahuluan yang ditulis di wilayah Malang Kota. Maka peneliti akan membahas permasalahan yang ada dengan meninjau atau melihat peraturan hukum yang berlaku, serta dikaitkan dengan fakta yang ada di lapangan dan kemudian seluruh data akan dianalisa secara deskriptif. karena pentingnya tugas

6 Waluyo, Bambang, 2002. Penelitian Hukum dalam Praktek, Penerbit Sinar Grafika Pusat,


(8)

kepolisian dan polsuska dalam melakukan pengamanan sebagai bentuk pencegahan terjadinya tindak pidana pencurian didalam kereta api dan pada dasarnya Polri dapat melakukan penegakan hukum di seluruh wilayah Republik Indonesia.

3. Sumber Data

Dalam penelitian ini penulis / peneliti menggunakan sumber data yang berasal lebih dari satu data demi terciptanya penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan segala isi dari penelitiannya menurut penulis dan selain itu penulis / peneliti juga menggunakan dua jenis data yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder.

a. Data Hukum Primer

Data primer adalah sumber data yang diperoleh langsung dari masyarakat.7 diperoleh dengan melakukan pengamatan dan pencatatan dengan sitematis data-data, fakta-fakta, dan bahan keterangan yang diteliti selama tahun 2013 - 2015. Selain itu penulis juga menggunakan data wawancara secara langsung dengan petugas di lingkungan Polres Malang Kota dan Kantor Polsuska (Polisi Khusus Kereta Api) stasiun kereta api. b. Data Hukum Sekunder

Data adalah sumber data yang mendukung serta melengkapi data primer diatas.8 Data pendukung tersebut dengan cara mengutip, mempelajari dan menelaah dari buku-buku referensi, internet, artikel dalam majalah atau sumber-sumber lain yang terkait dengan masalah yang akan dibahas melalui

7 Soekanto, Soerjono, 1986. Pengantar Penelitian Hukum, Cetakan Ketiga, Penerbit Universitas

Indonesia, Jakarta, Hal. 51


(9)

studi kepustakaan yaitu dengan menggunakan peraturan perundang-undangan yang dalam hal ini antara lain adalah Pasal 14 Undang-Undang No. 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Pasal 136 Undang-Undang No. 23 Tahun 2007 Tentang Perkretaapian dan sumber bacaan lain yang terkait dengan pokok permasalahan.

4. Teknik Pengumpulan Data

Adapun dalam proses pengumpulan data lapangan penulis / peneliti menggunakan cara diantaranya sebagai berikut :

a. Wawancara / Interview

Wawancara merupakan metode bertatap muka langsung dengan responden untuk menannyakan fakta yang ada, dan pendapat maupun persepsi diri responden, dan bahkan saran-saran responden.9 Wawancara yang digunakan peneliti adalah wawancara tidak tersruktur, yaitu pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan.10

Wawancara dilaksanakan terhadap subyek yang diambil dengan cara purpossive sampling, dimana penulis secara subyektif mengambil sampel dengan anggapan bahwa sampel yang diambil tersebut mencerminkan (representatif) bagi penulisan.11 Dalam hal ini wawancara dilakukan terhadap responden yang dipilih. Responden untuk wawancara dipilih secara purpossive sampling, yaitu berdasarkan tingkat penegetahuan responden terhadap permasalahan yang diteliti oleh penulis

9 Waluyo, Bambang, Op.Cit. Hal. 57

10 Arikunto, Suharsimi, 2006. Prosedur Penelitian, suatu pendekatan Praktik, Penerbit Rineka

Cipta, Jakarta, Hal. 227

11


(10)

Adapun responden yang diwawancarai adalah :

1. Kaur Bin Ops Sat Reskrim Resort Malang Kota yaitu Bapak AKP Didik Suharmadi

2. Danru Polsuska Daop 8 ( Daerah Operasi ) Malang kota yaitu Bapak Penata Agus Rochman

3. Manager pengamanan Daop 8 ( Daerah Operasi ) Surabaya yaitu Bapak Kamtib Ainurofik

b. Studi dokumen / Dokumentasi

Teknik pengumpulan data dengan cara mencatat dan memanfaatkan data yang ada di instansi yang bersangkutan berupa dokumen-dokumen resmi, laporan, peraturan perundang-undangan ( Pasal 14 Undang-Undang No. 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Pasal 136 Undang-Undang No. 23 Tahun 2007 Tentang Perkretaapian dan keputusan direksi PT. KAI (PERSERO) Nomor : KEP.U/OT.003/VII/3/KA-2012 ) maupun arsip yang ada untuk memperoleh informasi yang menunjang secara teoritis terhadap topik penelitian. Instansi yang akan dituju untuk mendapatkan data tersebut yaitu di Polres Kota Malang, PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Kantor pusat Daerah Operasi 8 Surabaya dan Kantor Polsuska Stasiun Kereta Api Malang Kota.

c. Observasi

Suatu tekhnik yang dijalankan untuk mengetahui suatu permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian dengan mencari data-data yang riil, yang mana peneliti disini juga akan menggunakan bukti dari hasil observasi,


(11)

seperti bukti foto dan sebagainya. Peneliti akan melakukan observasi penelitian langsung ke tempat penelitian, yaitu ke lokasi penelitian di Stasiun Kereta Api Kota Malang, serta tempat lain untuk mendapatkan jawaban atau data yang diperoleh untuk menunjang penelitian ini yaitu di instansi Polsuska Daerah Operasi 8 Wilayah Malang - Surabaya dan di instansi Polresta Malang Kota.

5. Teknik Analisis Data

Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisa data kualitatif , yaitu suatu teknik analisa dengan cara mengumpulkan data yang berskala besar dan mudah diklasifikasikan kedalam bentuk katagori yang berstruktur. Langkah-langkah dalam proses analisa data ini sebagai berikut :

1. Mengelompokkan data yang diperoleh kedalam kelompok yang sama, sehingga data tersebut mempunyai makna untuk menjawab penelitian. 2. Mengelompokkan data untuk mempermudah melihat hubungan antara

fenomena yang ada.

3. Data yang telah dimaksukan kedalam penulisan kemudian dianalisa dan dibuat penafsiran-penafsiran antara fenomena yang ada.

4. Selanjutnya dari hasil analisa data tersebut maka dibuat sebuah kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan data tersebut.

F. Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi ini terdiri dari 4 (empat) bab dan dalam masing-masing bab tersebut terdiri dari uraian yang saling berkaitan antara bab yang satu dengan bab


(12)

yang lain dan saling mendukung diantaranya. Sistematika penulisan skripsi ini bertujuan agar masing-masing bab mudah dimengerti dan dipahami oleh pembaca sehingga nantinya dapat tercipta karya ilmiah yang sempurna. Adapun sistematika penulisan skripsi ini yaitu sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Didalamnya mencakup mengenai uraian latar belakang masalah, rumusan masalah, manfaat dan kegunaan penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini membahas mengenai uraian tentang doktrin, pendapat pakar, kajian yuridis serta bahan-bahan kerangka teori landasan yuridis dan landasan konseptual yang akan dipakai penulis untuk mendukung analisa terhadap permasalahan yang akan diteliti. Teori yang digunakan antara lain adalah yang berkaitan dengan tugas dan kewenangan Polres Malang Kota dan Polsuska (Polisi Khusus Kereta Api) sesuai dengan Pasal 14 Undang-Undang No. 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Pasal 136 Undang-Undang No. 23 Tahun 2007 Tentang Perkretaapian yang dalam hal ini peran Polri dan Polsuska dalam melakukan pengamanan sebagai bentuk pencegahan terjadinya tindak pidana pencurian di dalam kereta api.

BAB III PEMBAHASAN DAN PENELITIAN

Pada bab ini akan dibahas permasalahan yang akan diteliti yang akan disertai dengan analisa isi ( Content analysis ). Adapun konsentrasi pembahasan terletak tugas dan peran Polri yang diberikan kewenangan oleh Undang-Undang Nomor 2


(13)

tahun 2002 Tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia Pasal 14 Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 Kepolisian Negara Republik Indonesia bertugas.serta tugas Polsuska (Polisi Khusus Kereta Api) dalam melakukan pengamanan sebagai bentuk pencegahan terjadinya tindak pidana pencurian di dalam kereta api. Pasal 136 Undang-Undang No. 23 tahun 2007 Tentang perkeretaapian dalam Pelayanan Perkeretaapian.

BAB IV PENUTUP

Dalam bab terakhir ini merupakan bab penutup yang memberikan beberapa kesimpulan dari pembahasan permasalahan, serta saran-saran dari pembahasan yang diangkat penulis yaitu tentang tugas Polres Malang Kota dan Polsuska (Polisi Khusus Kereta Api) yang sebagai terutama peran Polri dan Polsuska dalam memberikan pengamanan hukum didalam kereta api yang sekiranya dapat berguna bagi pembacanya.


(14)

PENULISAN HUKUM

Oleh:

HANI YANUAR RIZKI 08400205

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2015


(15)

MELAKUKAN PENGAMANAN SEBAGAI BENTUK PENCEGAHAN TERJADINYA TINDAK PIDANA PENCURIAN DI DALAM KERETA API

( Studi di Wilayah Hukum Malang Kota )

Disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat penulisan hukum dalam rangka memperoleh gelar kesarjanaan dalam bidang Ilmu Hukum

Oleh:

HANI YANUAR RIZKI 08400205

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2015


(16)

(17)

(18)

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul ” TINJAUAN YURIDIS SOSIOLOGIS PERAN POLRI DAN POLSUSKA DALAM MELAKUKAN PENGAMANAN SEBAGAI BENTUK PENCEGAHAN TERJADINYA TINDAK PIDANA PENCURIAN DI DALAM KERETA API ( Studi di Wilayah Hukum

Malang Kota )” yang dipergunakan dalam mendapatkan gelar Sarjana Strata Satu di Bidang Ilmu Hukum Universitas Muhammadiyah Malang.

Dalam rangka menyelesaikan penulisan skripsi ini peneliti banyak mendapat bantuan, dukungan dan bimbingan baik secara lisan maupun tulisan serta moril maupun materil dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini peneliti menyampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada pihak yang telah membantu penelitian sehingga penulisan skripsi ini dapat terwujud.

Pada kesempatan ini pula peneliti tidak lupa ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Kepada kedua orang tua saya Agus Hariyoto dan Meni Panca Hartatik dan keluarga beasr yang selalu memberikan dukungan, doa, dan ceramahnya sehingga penulisan skripsi ini dapat selesai

2. Untuk para sahabat Duro, Panda, Sibot, Nico dan Teman-teman Fakultas Hukum angkatan 2008 Gholib, Zuem, India, Heni, Nonot, Mifta, Putra, Tofik, Yogi, Oke, Boncel serta lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah banyak membantu dan memberikan semangat motivasi demi terselesainya studi ini.

3. Bapak DR. Muhajir Effendy, M.Ap selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.


(19)

memberikan bimbingan dan koreksi yang berharga selama penulisan ini. 6. Ibu Cekli S. Pratiwi, SH., LL.M selaku Dosen Pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan dan banyak masukan kepada peneliti untuk menyempurnakan penulisan skripsi ini.

7. Sat Reskrim Polres Malang dan kantor pusat PT. Kereta Api (Persero) Daerah Operasi 8 yang sedikit banyaknya sudah memberikan informasi tentang data yang peneliti perlukan untuk penulisan skripsi ini.

8. Para Dosen dan Staf Pengajar di Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang atas segala ilmu yang telah peneliti terima yang dapat menjadi pengalaman berharga di masa depan.

Peneliti menyadari penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan-kekurangan, namun dengan segala kemampuan yang dimiliki tetap berusaha menyajikan dengan sebaik-baiknya, dan peneliti berharap adanya kritik dan saran sebagai penyempurna penulisan skripsi ini yang sifatnya membangun. Peneliti berharap semoga penulisan skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak.

Malang, 20 April 2015 Peneliti


(20)

Lembar Pengesahan ... ii

Lembar Pengesahan Majelis Penguji……… iii

Pernyataan Orisinilitas ... iv

Ungkapan Pribadi /Motto ... v

Abstraksi ... vi

Abstract ... vii

Kata Pengantar ... viii

Daftar Isi ... x

Daftar Tabel/Gambar ... xiii

Daftar Lampiran ... xv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Metode Penelitian ... 7

1. Metode Pendekatan ... 7

2. Lokasi Penelitian ... 7

3. Sumber Data ... 8

4. Teknik Pengumpulan Data ... 9

5. Teknik Analisis Data ... 11


(21)

2. Struktur Wilayah Polri... ... 14

3. Fungsi, Wewenang dan Tugas Pokok Kepolisian………... 15

B. Tinjauan Umum Mengenai Polisi Khusus Kereta Api…………..………….. ... 23

1. Konsep dan Pengertian Tentang Polsuska……….... 23

2. Struktur Wilayah Polsuska………... 24

3. Peran dan Tugas Polsuska………... 24

C. Tinjauan Umum Mengenai Pengamanan ... 25

1.Pengertian Tentang Pengamanan………. .. 25

2.Tujuan Dari Pengamanan……….... 26

3.Ruang Lingkup Pengamanan………... 27

D. Tinjauan Umum Mengenai Pencegahan... 27

1.Pengertian Pencegahan………... 27

E. Wilayah Kewenangan Sesuai Peratur Yang Berlaku ... . 28

1. Di lingkungan stasiun PT. Kereta Api Indonesia (Persero)……….... 28

2. Diatas Kereta Api……….. 35

3. Aset Perusahaan………... ... 35

F. Tinjauan Umum Mengenai Kereta Api……….. 36

1. Pengertian Sistem Transportasi dan Moda Kereta Api……… 36

2. Manfaat dan Keunggulan Moda Transportasi Kereta Api……….. … 37

3. Peran Pemerintah Dalam Penanganan Kemajuan Moda Kereta Api……… 40

4. Peranan Moda Kereta Api Dalam Pembangunan Sosial………... 41


(22)

2. Profil Polresta Malang……….. 45

3. Profil Polsuska Daop 8……… . 47

4. Profil Stasiun Kota Baru Malang………. . 51

B. Pembahasan 1. Peran Polri dan Polsuska dalam Pengamanan sebagai Bentu Pencegahan Tindak Pidana Pencurian di dalam Kereta Api…... 54

2. Kendala Polri dan Polsuska dalam Pengamanan Sebagai Bentuk Pencegahan Tindak Pidana Pencurian Di Dalam Kereta Api……….. 75

3. Upaya Polri dan Polsuska dalam Mengatasi Kendala Pengamanan sebagai Bentuk Pencegahan Tindak Pidana Pencurian Di dalam Kereta Api…… … 86

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan ... 95

B. Saran ... 98

Daftar Pustaka... 100

Index... 103 Lampiran


(23)

………... . 38 TABEL 3.1 Kepolisian Khusus Kereta Api Daerah Operasi 8 Surabaya Regu Malang

………. . 51

TABEL 3.4 Anggota Personel Pengamanan Regu Malang………

………... 77

TABEL 3.6 Perlengkapan Kerja Anggota Polsuska………


(24)

Gambar 3.2 Stasiun Kota Baru Malang... 52 Gambar 3.3 Pegamanan Gabungan Yang Dlakukan oleh Polri Brsama Polsuska Dan Polisi Militer Di Dalam Gerbong Kereta Api ... 67 Gambar 3.5 Pemeriksaan Polsuska dan Scurty Di Pintu Masuk Stasiun Jalur Pemberangkatan


(25)

1. Surat Tugas Penulisan Hukum Program Pendidikan Hukum Strata Satu 2. Kartu Kendali Bimbingan Tugas Akhir

3. Surat Bukti Penelitian dari Sat Reskrim Polresta Malang, Kantor Polsuska Daerah Operasi 8 Surabaya


(26)

Salim, Abbas. 1993. Manajenen Transportasi, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta

Waluyo, Bambang, 2002. Penelitian Hukum dalam Praktek, Penerbit Sinar Grafika Pusat, Jakarta

Soekanto, Soerjono, 1986. Pengantar Penelitian Hukum, Cetakan Ketiga, Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta

Arikunto, Suharsimi, 2006. Prosedur Penelitian, suatu pendekatan Praktik, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta,

Adi, Rianto, 2005, Metodologi Penelitian Sosial dan Hukum, Granit, Jakarta

Warsito Hadi Utomo, 2005. Hukum kepolisian di Indonesia, Penerbit Prestasi Pustaka, Jakarta

DPM. Sitompul,SH.MH.Irjen.Pol, 2005. Beberapa Tugas dan Wewenang Polri, Jakarta David H. Bayley, 1998. Police For The Future, disadur oleh Kunarto, Cipta Manunggal, Jakarta

Chairuddin Ismail, 2011. Polisi Sipil dan Paradigma Baru Polri, Merlyn Press, Jakarta Leden Marpaung, 2009. Proses Penanganan Perkara Pidana (Penyelidikan dan Penyidikan), Cetakan II, Sinar Grafika, Jakarta

Sadjijono,SH.,M.Hum, 2008. Dr. Etika Profesi Hukum, Laksbang Mediatama, cetakan Pertama, Jakarta

Gilling, Daniel. 2005.Crime Prevention: Theory, Policies and Politics. London & New York: Routledge (Taylor & Francis Group)

Lab, Steven P. 2010. Crime Prevention: Approaches, Practices and Evaluations. Seventh Edition. USA: Anderson Pub Co

Soedarto, 1990. Tindak Pidana adalah perbuatan yang dilarang oleh hukum, Aditama, Jakarta,

Ednom Makarin, 2003. Kompilasi Hukum Telematika, Raja Grafindo Persada, Jakarta Kamaludin, Rustian. 1986. Ekonomi Transportasi, Ghalia Indonesia, Jakarta


(27)

UNDANG-UNDANG :

1. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945 2. Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana 3. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana

4. Undang-Undang Nomor 23 tahun 2007 tentang Perkeretaapian

5. Undang-Undang Nomor 2 tahun 2002 Tentang Kepolisian Negara Republik

6. Keputusan direksi PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) NOMOR : KEP. U/OT.003/VII/3/KA-2012 Tentang Organisasi dan Tata Laksana Beserta Penggunaan Seragam Dinas, Antribut, Kelengkapan dan Tanda Pengenal Bagi Polisi Khusus Kereta Api (POLSUSKA)

Internet :

http://www.sit/mar/malangpost.html, diakses pada tanggal 12 Agustus 2012

Wordpress. Tugas Polri.http://pospolisi.wordpress.com/tugas-dan-wewenang-polri diakses pada tanggal 20 November 2012

http://hermantapas.blogspot.com/materi-scurity-pengamanan.html diakses pada tanggal 10 Februari 2013

keamanan dalam konteks kepolisian http://agustiansiagian.wordpress.com/tinjauan-umum-tentang-pengmanan.html diakses pada tanggal 10 Februari 2013

http://www.anneahira.com/Kerata-api.html diakses tanggal 12 Februari 2013 http://m.jawapos.com/metropolis diakses tanggal 12 Februari 2013

http://sosbud.kompasiana.com/kereta-api-eksekutif diakses tanggal 12 Februari 2013

http://m.jawapos.com/metropolis-teknologi-kereta-api.html diakses tanggal 12 Februari 2013 http://nasional.vivanews.com/news/read/13584-moda-transportasi.html diakses tanggal 12 Februari 2013

http://megapolitan.kompas.com/read/1750485/Kereta.api.pembangunan diakses tanggal 12 Februari 2013


(28)

2014

https://dewaar.kablogspot.com/tinjauan-penyidikan-dalam-penegakan-hukum.html, diakses tanggal 25 Desember 2014

http://wordpress.com/2011/11/09/b-tinjauan-umum-tentang-penyidikan.html diakses tanggal 25 Desember 2014

https://wordpress.com/kedudukan-ppns-dalam-penegakan-hukum diakses tanggal 25 Desember 2014

http://nafidba.wordpress.com/penindakan-dalam-proses-penyidikan diakses tanggal 25 Desember 2014


(1)

DAFTAR TABEL

TABEL 1. 1 Perbandingan Pemakaian BBMAntar Moda Angkutan………

………... . 38 TABEL 3.1 Kepolisian Khusus Kereta Api Daerah Operasi 8 Surabaya Regu Malang

………. . 51 TABEL 3.4 Anggota Personel Pengamanan Regu Malang………

………... 77

TABEL 3.6 Perlengkapan Kerja Anggota Polsuska………


(2)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.2 Stasiun Kota Baru Malang... 52 Gambar 3.3 Pegamanan Gabungan Yang Dlakukan oleh Polri Brsama Polsuska Dan Polisi Militer Di Dalam Gerbong Kereta Api ... 67 Gambar 3.5 Pemeriksaan Polsuska dan Scurty Di Pintu Masuk Stasiun Jalur Pemberangkatan Kereta Api……… ... 80


(3)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Tugas Penulisan Hukum Program Pendidikan Hukum Strata Satu

2. Kartu Kendali Bimbingan Tugas Akhir

3. Surat Bukti Penelitian dari Sat Reskrim Polresta Malang, Kantor Polsuska Daerah Operasi 8 Surabaya


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Salim, Abbas. 1993. Manajenen Transportasi, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta

Waluyo, Bambang, 2002. Penelitian Hukum dalam Praktek, Penerbit Sinar Grafika Pusat, Jakarta

Soekanto, Soerjono, 1986. Pengantar Penelitian Hukum, Cetakan Ketiga, Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta

Arikunto, Suharsimi, 2006. Prosedur Penelitian, suatu pendekatan Praktik, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta,

Adi, Rianto, 2005, Metodologi Penelitian Sosial dan Hukum, Granit, Jakarta

Warsito Hadi Utomo, 2005. Hukum kepolisian di Indonesia, Penerbit Prestasi Pustaka, Jakarta

DPM. Sitompul,SH.MH.Irjen.Pol, 2005. Beberapa Tugas dan Wewenang Polri, Jakarta David H. Bayley, 1998. Police For The Future, disadur oleh Kunarto, Cipta Manunggal, Jakarta

Chairuddin Ismail, 2011. Polisi Sipil dan Paradigma Baru Polri, Merlyn Press, Jakarta Leden Marpaung, 2009. Proses Penanganan Perkara Pidana (Penyelidikan dan Penyidikan), Cetakan II, Sinar Grafika, Jakarta

Sadjijono,SH.,M.Hum, 2008. Dr. Etika Profesi Hukum, Laksbang Mediatama, cetakan Pertama, Jakarta

Gilling, Daniel. 2005.Crime Prevention: Theory, Policies and Politics. London & New York: Routledge (Taylor & Francis Group)

Lab, Steven P. 2010. Crime Prevention: Approaches, Practices and Evaluations. Seventh Edition. USA: Anderson Pub Co

Soedarto, 1990. Tindak Pidana adalah perbuatan yang dilarang oleh hukum, Aditama, Jakarta,

Ednom Makarin, 2003. Kompilasi Hukum Telematika, Raja Grafindo Persada, Jakarta Kamaludin, Rustian. 1986. Ekonomi Transportasi, Ghalia Indonesia, Jakarta


(5)

- Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang. 2012. Pedoman Penulisan Hukum. Malang. Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang.

UNDANG-UNDANG :

1. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945 2. Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana 3. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana

4. Undang-Undang Nomor 23 tahun 2007 tentang Perkeretaapian

5. Undang-Undang Nomor 2 tahun 2002 Tentang Kepolisian Negara Republik

6. Keputusan direksi PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) NOMOR : KEP. U/OT.003/VII/3/KA-2012 Tentang Organisasi dan Tata Laksana Beserta Penggunaan Seragam Dinas, Antribut, Kelengkapan dan Tanda Pengenal Bagi Polisi Khusus Kereta Api (POLSUSKA)

Internet :

http://www.sit/mar/malangpost.html, diakses pada tanggal 12 Agustus 2012

Wordpress. Tugas Polri.http://pospolisi.wordpress.com/tugas-dan-wewenang-polri diakses pada tanggal 20 November 2012

http://hermantapas.blogspot.com/materi-scurity-pengamanan.html diakses pada tanggal 10 Februari 2013

keamanan dalam konteks kepolisian http://agustiansiagian.wordpress.com/tinjauan-umum-tentang-pengmanan.html diakses pada tanggal 10 Februari 2013

http://www.anneahira.com/Kerata-api.html diakses tanggal 12 Februari 2013 http://m.jawapos.com/metropolis diakses tanggal 12 Februari 2013

http://sosbud.kompasiana.com/kereta-api-eksekutif diakses tanggal 12 Februari 2013

http://m.jawapos.com/metropolis-teknologi-kereta-api.html diakses tanggal 12 Februari 2013 http://nasional.vivanews.com/news/read/13584-moda-transportasi.html diakses tanggal 12 Februari 2013

http://megapolitan.kompas.com/read/1750485/Kereta.api.pembangunan diakses tanggal 12 Februari 2013


(6)

eografis Malang, http://www.malangkota.go.id/index2.php?id=1606076, diakses pada tanggal 10 Mei 2013

http://nabilarailfans.blogspot.com/polisi-khusus-kereta-api-polsuska.html, diakses pada tanggal 10 Mei 2013

2014

https://dewaar.kablogspot.com/tinjauan-penyidikan-dalam-penegakan-hukum.html, diakses tanggal 25 Desember 2014

http://wordpress.com/2011/11/09/b-tinjauan-umum-tentang-penyidikan.html diakses tanggal 25 Desember 2014

https://wordpress.com/kedudukan-ppns-dalam-penegakan-hukum diakses tanggal 25 Desember 2014

http://nafidba.wordpress.com/penindakan-dalam-proses-penyidikan diakses tanggal 25 Desember 2014