19
memeriksa, mempertimbangkan secara matang, dan mendalami. Organologi adalah salah satu cabang ilmu dalam Etnomusikologi yang mengkaji jenis-jenis
alat musik. Ketika berbicara tentang kajian Organologi, aspek yang dibahas adalah ukuran dan bentuk fisiknya termasuk hiasannya, bahan dan prinsip
pembuatannya, metode dan teknik memainkan, bunyi dan wilayah yang dihasilkan, serta aspek sosial budaya yang berkaitan dengan alat musik tersebut.
Seperti yang dikemukakan oleh Mantle Hood 1982:124 Menurut beliau Organologi adalah ilmu pengetahuan alat musik, yang tidak hanya meliputi
sejarah dan deskripsi alat musik, akan tetapi sama pentingnya dengan ilmu pengetahuan dari alatmusik itu sendiri antara lain : teknik pertunjukan, fungsi
musikal, dekoratif, dan variasi sosial budaya.Dari uraian di atas kita dapat menyimpulkan bahwa Kajian Organologis Gendang SinganakiBuatan Bapak
Hasan BasriBarusadalah penelitian secara mendalam mengenai sejarah dan deskripsi instrumen, juga mengenai teknik-teknik pembuatannya,cara memainkan,
dan fungsi dari alat musik tersebut.Selanjutnya istilah dari membranophone adalah klasifikasi alat musik yang ditinjau dari selaput kulit atau plastik.
klasifikasi alat musik oleh Curt Sachs dan Hornbostel,1961.
1.4.2 Teori
Teori merupakan pendapat yang di kemukakan mengenai suatu peristiwa Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005.Teori mempunyai hubungan yang erat
dengan penelitian dan dapat meningkatkan arti dari penemuan penelitian.
20
Dalam tulisan ini, penulis berpedoman pada teori yang di utarakan oleh Susumu Kashima 1978:174 terjemahan Rizaldi Siagian dalam laporan APTA
Asia Performing Traditional Art, bahwa studi musik dapat dibagi kedalam dua sudut pandang yakni Studi Struktural dan Studi Fungsional. Yang dimaksud
dengan Studi Struktural adalah studi yang berkaitan dengan pengamatan, pengukuran, perekaman, atau pencatatan bentuk, ukuran besar dan kecil, kontruksi
serta bahan-bahan yang dipakai dalam pembuatan alat musik tersebut. Sedangkan Studi Fungsional adalah memperhatikan fungsi dari alat musik
dan komponen yang menghasilkan suara, antara lain: membuat pengukuran dan pencatatan terhadap metode memainkan alat musik tersebut, metode pelarasan dan
keras lembutnya suara bunyi, nada, warna nada, dan kualitas suara yang dihasilkan oleh alat musik tersebut.Penulis juga menggunakan beberapa teori yang
digunakan dalam teknik permainan gendang singanaki buatan Bapak Hasan Basri Barus, penulis menggunakan pendekatan yang dikemukakan oleh Nettl1963: 98
yaitu : ” Kita dapat menganalisis dan mendeskripsikan musik dari apa yang kita
dengar, dan kita dapat menuliskan musik tersebut di atas kertas dan mendeskripsikan apa yang kita lihat.”
Sedangkan mengenai klasifikasi alat musik gendang singanaki dalam penulisan ini penulis mengacu pada teori yang di kemukakan oleh Curt Sachs dan
Hornbostel 1961 yaitu sistem pengklasifikasian alat musik berdasarkan sumber penggetar utama bunyinya.
Sistem klasifikasi ini terbagi menjadi empat bagian, yaitu: 1.Idiofon, penggetar utama bunyinya adalah badan dari alat musik itu sendiri,
21
2. Aerofon, penggetar utama bunyinya adalah udara, 3. Membranofon, penggetar utama bunyinya adalah membran atau kulit,
4. Kordofon, penggetar utama bunyinya adalah senar atau dawai. Yang termasuk ke dalam klasifikasi gendang singanaki adalah double conis
drum single head.Selain itu, setiap alat musik yang kita teliti harus diukur, di deskripsikan, dan digambarkan dengan skala atau di foto, prinsip-prinsip
pembuatan, bahan yang digunakan, motif dekorasi, metode dan teknik pertunjukan, menentukan nada-nada yang dihasilkan, dan masalah teoritis perlu
dicatat. Selain masalah deskripsi alat musik, masih ada sejumlah masalah analitis
lain yang dapat menjadi sasaran penelitian lapangan Etnomusikologi. Adakah alat musik yang dikeramatkan?Apakah ada konsep untuk memperlakukan secara
khusus alat-alat musik tertentu di dalam suatu masyarakat? Apakah proses pembuatan alat musik melibatkan waktu pembuatannya?
Gendang singanaki disebut juga double conical drums dan gendang singanaki terbuat dari kayu pohon nangka. Kedua sisinya berbentuk konis terdapat
membran yang terbuat dari kulit binatang. Sisi depanatas atau bagian yang dipukul disebut babah gendang, sisi belakangbawah tidak dipukul disebut
pantil gendang. Kedua alat musik ini memiliki ukuran yang kecil, panjangnya sekitar 44 cm,
dengan diameter babah gendangnya sekitar 5 cm, sedangkan diameter pantil gendang sekitar 4 cm.
22
1.5 Metode Penelitian