16
itu, peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan di lapangan antara lain observasi atau pengamatan terhadap fokus kajian penelitian,
dalam hal ini mahasiswa FISIP USU yang termasuk lama dalam hal menyelesaikan perkuliahannya. Selain itu wawancara intensif dengan informan
penelitian untuk mendapatkan kedalaman data yang mengungkapkan tujuan dari penelitian ini.
Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan sebuah meodel studi kasus. Studi kasus adalah strategi penelitian yang terfokus pada
pemahaman terhadap sesuatu yang dinamis yang melibatkan satu kasus atau lebih dengan tingkat analisa yang berbeda-beda dan dapat memberikan gambaran
terhadap suatu masalah. Adapun tekhnik penelitian yang digunakan dalam mencari data di
lapangan ini adalah sebagai berikut:
1.5.1. Observasi
Observasi dilakukan untuk mengamati secara langsung berbagai gejala pada suatu penelitian. Teknik observasi ini dilakukan peneliti untuk melihat
langsung, mendengarkan, dan mencatat aktivitas yang dilakukan mahasiswa di luar kelas. Observasi ini juga digunakan untuk melakukan pendekatan awal
dengan objek pengamatan, hal ini tentunya penting untuk memudahkan peneliti pada awalnya sebelum kegiatan wawancara dilakukan dan tentu saja untuk
menggambarkan kondisi awal penelitian di lapangan. Salah satu peranan pokok dalam observasi adalah menemukan interaksi yang kompleks dengan latar
belakang sosial yang dialami.
Universitas Sumatera Utara
17
1.5.2. Wawancara
Wawancara merupakan proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara pewawancara
dan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman wawancara, di mana pewawancara dan informan terlibat dalam
kehidupan sosial yang relatif lama Bungin, 2007: 107. Wawancara berguna untuk memperoleh data dari para informan. Hasil wawancara tersebut nantinya
akan digunakan sebagai informasi untuk melengkapi data. Metode wawancara digunakan adalah wawancara yang bersifat bebas dan mendalam depth
interview. Wawancara yang bebas dan bersifat mendalam adalah proses memperoleh
keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara peneliti dan informan, dimana peneliti dan informan terlibat percakapan
yang cukup lama. Pelaksanaan wawancara tidak hanya dilakukan sekali ataupun dua kali saja, melainkan berulang kali dengan intensitas yang tinggi.
Untuk melengkapi dan memperkuat data yang sudah ada, peneliti juga menggunakan metode wawancara yang bersifat bebas yaitu wawancara yang
dilakukan peneliti kepada informan tanpa ada persiapan terlebih dahulu. Wawancara tersebut dilakukan apabila peneliti secara kebetulan bertemu dengan
si informan
1.5.3. Studi Kepustakaan dan Dokumentasi
Untuk melengkapi data yang diperoleh dari lapangan, peneliti akan mencari data kepustakaan yang terkait dengan masalah penelitian berupa buku-
Universitas Sumatera Utara
18
buku, surat kabar, jurnal, laporan penelitian, skripsi, serta bahan-bahan yang relevan dengan masalah penelitian. Selain data kepustakaan, peneliti juga akan
menggunakan tape recorder untuk mencaegah kealpaan data dan penggunaan kamera digital sebagai penguat data hasil wawancara dan observasi.
1.5.4. Analisis Data