PATOGENESIS
Sampai sekarang etiologi dan patogenesis EB belum semuanya diketahui. Beberapa penulis mengemukakan berbagai dugaan patogenesis.
1-4,10
1. E.B.S diduga terjadi akibat:
a. Pembentukan enzim sitolitik dan pembentukan protein abnormal yang
sensitif terhadap perubahan suhu. Diduga defisiensi enzim golactosylhidroxylysyl-glocosyltrans dan gelatinase enzim degradase
kolagen menyebabkan EBS. b.
Selain di turunkan secara genetika utosom, diperkirakan 50 terjadi akibat mutasi pada gen pembentukan keratin terutama keratin 5 K5 dan
14 K14 yang terdapat di lapisan epidermis. c.
Mutasi juga dapat terjadi gen plectin plektin. Plektin adalah protein yang terdapat di membran basal pada attachment plaguehemidesmosom yang
berfungsi sebagai penghubung filamen intermediet ke memberan plasma. Hampir semua tipe EB simpleks diturunkan secara otosomal dominan
kecuali pada EBS with muscular dyetrophy, lethal autosamal recessive EBS dan kemungkinan EBS lolcalisata tangan dan kaki yang diturunkan secara otosomal
resesif.
3
Etiologi penyakit ini terjadi karena adanya mutasi gen keratin.
2-8
Mutasi terjadi kurang-lebih 50 pada kode genetik keratin 5 atau 14 yang merupakan
struktur utama pada lapisan keratin kulit.
3,4,7
Beberapa peneliti menyatakan bahwa terjadi point mutations gen keratin K5 dan K14 pada kromosom 12 dan l7. Lebih
jelas lagi terjadi mis-sense mutasi pada rangkaian asam amino pada kerati K5 dan K14. Perubahan susunan asam amino ini dapat menyebabkan perubahan struktur
keratin. Keadaan ini dapat mengakibatkan gangguan pembentukan jaringan filamen intermedia interseluler yang meluas dari inti ke membran plasma yang
menghubungkan struktur hemidesmosom dan desmosom dengan keratinosit basal. Hal ini dibuktikan dalam penelitian tikus transgenik yang mengalani mutasi kerati
l4, didapakan bula-bula di kulit tikus tersebut seperti pada pasien EBS. Pada penelitian tersebut di buktikan adanya subtitusi asam amino dapat menyebabkan
Imam Budi Putra : Epidermolisis Bulosa Pada Anak, 2008 USU e-Repository © 2008
rusaknya struktur jaringan filamen keratin interseluler yang menyebabkan keratinosit basal rapuh sehingga mudah terjadi bula intradermal karena trauma.
Tidak semua pasien EBS mengalami mutasi pada keratin 5 atau 14 namun dapat saja terjadi pada keratin 15 dan 17 yang terdapat juga di basal keratin. Dengan
adanya mutasi pada gen keratin menyebabkan terbentuknya struktur filamen keratin interseluler yang tidak stabil yang mudah rusak karena trauma ringan pada
kulit. Sitolisis keratinosit dan bula inhadermal terjadi karena abnormalitas keratin.
2
Pada pasien EBS with muscular dystrophy didapatkan mutasi terjadi pada kode genetik plectin PLEC 1 atau HD l, plectin sendiri adalah protein dengan
berat molekul lebih dari 500 kDa yang terdapat dalam cytoskeleton membran plasma yang terletak pada lapisan dalam hemidesmosom inner plague dan
sarkolema serta sarkomer dari otot.
4
Patogenesis terbentuknya bula pada pasien EBS belum diketahui secaca pasti namun kemungkinan karena adanya kelainan enzimatik struktural, biokimia
dan fungsional serta defek antigenik. Pada umumnya EBS mengalami eksaserbasi pada musim panas, hal ini kemungkinan terjadi karena mutasi filamen keratin
menyebabkan peningkatan termolabilitas.
2-4
2. E.B. letasis Herlitz terjadi akibat :