melaksanakan tugas dan tanggung jawab para pekerja dengan sebaik-sebaiknya sehingga produktivitas dapat meningkat.
Berdasarkan teori-teori dan penjelasan yang telah dituliskan sebelumnya, maka dapat dilihat kerangka konseptual penelitian yang digunakan sebagai
berikut:
Sumber : Maryoto 2002, Wahab 2001, Diolah 2015 Gambar 2.1. Kerangka Konseptual
2.6. Hipotesis
Menurut Arikunto 2005:19 “hipotesis adalah rumusan jawaban sementara terhadap suatu masalah yang dimaksudkan sebagai tuntutan sementara
dalam penyelidikan untuk mencari jawaban yang sebenamya”. Berdasarkan latar belakang masalah dan perumusan masalah,
makahipotesis dalam penelitian ini adalah “Insentif dan jaminan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja karyawan pada PT. PT.
Alfa Scorpii Medan”.
BAB III METODE PENELITIAN
Jaminan Kesehatan X2
Motivasi Kerja Y
Insentif X1
3.1.Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriftif yaitu suatu pengumpulan data yang dilakukan dengan mengumpulkan data, peristiwa dan
perbuatan dari objek yang diteliti, kemudian mengklasifikasikan dan menganalisanya sehingga diperoleh gambaran umum yang objektif mengenai
masalah yang dihadapi oleh perusahaan.
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian dilaksanakan di PT. Alfa Scorpii Medan di Jl. H. Adam Malik No. 34 Medan. Untuk memperoleh data yang diperlukan, peneliti
melakukan penelitian mulai dari bulan April 2015 sampai dengan bulan Juni 2015.
3.3. Batasan Operasional
Batasan operasional adalah untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan mengalisis permasalahan dalam penelitian. Batasan Operasional
penelitian ini adalah mengenai pengaruh insentif dan jaminan kesehatan terhadap motivasi kerja karyawan pada PT. Alfa Scorpii Medan.
1. Variabel Independen X, yaitu : a. Insentif X1
b. Jaminan Kesehatan X2 2. Variabel Dependen Y, yaitu : Motivasi Kerja
3.4. Defenisi Operasional
Pada penelitian ini variabel-variabel yang dioperasionalkan adalah semua variabel yang termasuk dalam hipotesis yang telah dirumuskan. Untuk
memberikan gambaran yang jelas dan memudahkan pelaksanaan penelitian, maka defenisi dari variabel-variabeltersebut akan diuraikan sebagai berikut :
a. Variabel Independen X 1 Insentif X1
Perangsang yang ditawarkan oleh PT. Alfa Scorpii Medan kepada para karyawan untuk melaksanakan kerja sesuai atau lebih tinggi dari standar-
standar yang telah ditetapkan. 2 Jaminan Kesehatan X2
Salah satu bentuk fasilitas dan pembayaran biaya kesehatan yang diberikan PT. Alfa Scorpii Medan kepada karyawannya agar dapat bekerja lebih baik
lagi. 3 Motivasi Kerja Y
Suatu kondisi yang menggerakkan karyawan bagian operasi PT. Alfa Scorpii Medan ke arah suatu tujuan tertentu.
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Variabel Definisi
Dimensi Indikator
Skala
Insentif X1
Perangsang yang ditawarkan oleh
PT. Alfa Scorpii Medan kepada
para karyawan untuk
melaksanakan kerja sesuai atau
lebih tinggi dari standar-standar
yang telah ditetapkan.
1. Kinerja
2. Kebutuhan
3. Keadilan dan Kelayakan
a. Insentif yang diterima sesuai dengan kinerja
b. Menerima insentif setiap bulan
c. Selalu tepat waktu d. Dapat memenuhi kebutuhan
e. Sistem insentif sama rata atau adil
f. Sistem insentif tidak jauh beda dengan perusahaan
sejenis Likert
Jaminan Kesehata
n X2 Salah satu bentuk
fasilitas dan pembayaran biaya
kesehatan yang diberikan PT.
Alfa Scorpii Medan kepada
karyawannya agar dapat bekerja
lebih baik lagi. 1. Pemeriksaan
dan pengobatan
2. Rawat Inap
3. Pertolongan persalinan
4. Pelayanan khusus berupa
penggantian biaya
a. Pemeriksaan kesehatan secara teratur
b. Diberikan pengobatan dengan baik
c. Difasilitasi ruang rawat inap memadai
d. Pelayanan rawat inap bermutu baik
e. Diberikan pertolongan persalinan
f. pertolongan persalinan bermutu baik
g. Adanya penggantian biaya kesehatan yang dikeluarkan
karyawan h. Penggantian biaya dibayar
secara penuh Likert
Variabel Definisi
Dimensi Indikator
Skala
Motivasi Kerja
Y Suatu kondisi
yang menggerakkan
karyawan bagian operasi PT. Alfa
Scorpii Medan ke arah suatu tujuan
tertentu. 1. Faktor Intrinsik
2. Faktor Ekstrisik a. Prestasi
b. Kemajuan dan peningkatan c. Pengakuan
d. Pekerjaan kreatif dan
menantang e. Kebijakan administrasi
perusahaan f. Kualitas pengendalian teknik
g. Status pekerjaan h. Penggajian
Likert
Sumber : Rivai 2005, Rivai 2005, Handoko 2003, Diolah 2015
3.5. Skala Pengukuran Variabel
Pengukuran masing-masing variabel penelitian ini adalah dengan menggunakan skala Likert yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial Sugiono, 2005:86. Skala pengukuran Likert mempunyai bobot nilaai sebagai berikut :
Tabel 3.2 Skala Pengukuran Variabel
No. Pertanyaan
Skor 1.
Sangat Setuju SS 5
2. Setuju S
4 3.
Kurang Setuju KS 3
4. Tidak Setuju TS
2 5.
Sangat Tidak Setuju STS 1
Sumber : Sugiono 2008 : 86
3.6. Populasi dan Sampel
3.6.1. Populasi
Menurut Sugiyono 2003:72 populasi adalah wilayah yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi adalah seluruh karyawan di PT. Alfa
Scorpii Medan, yang berjumlah 136 orang karyawan.
3.6.2. Sampel
Menurut Situmorang dan Ginting 2008:132 ukuran sampel ditentukan dengan menggunakan rumus dari slovin sebagai berikut:
n =
N 1+Ne ²
Dimana: n
= Jumlah Sampel N
= Ukuran Populasi E
= Persen kelonggaran ketidakpastian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir yakni 5
Sehingga jumlah sampel yang diperoleh adalah:
n = 136
1 + 1360,05² = 101,4
Maka jumlah sampel yang diperoleh adalah 102 responden yang merupakan karyawan pada PT. Alfa Scorpii Medan.
Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive random sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan karakter
dan ciri-ciri yang ditentukan terlebih dahulu Sugiyono, 2008:122. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.3 berikut.
Tabel 3.3 Jumlah Sampel
No Divisi
Populasiorang Sampelorang
1
Penjualan 73
73136x102=55
2
Administrasi 10
10136x102=8
3
CRC 5
5136x102=3
4
Bengkel 14
14136x102=11
5
Sparepart 11
11136x102=8
6
Security 7
7136x102=5
7
Operator 8
8136x102=6
8
Office Boy 8
8136x102=6
Total 136
102
Sumber: PT. Alfa Scorpii Medan, Diolah 2015
3.7. Jenis Data
Data adalah segala sesuatu yang diketahui atau dianggap mempunyai sifat bisa memberikan gambaran tentang suatu keadaan atau persoalan Supranto,
2001. Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: a. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari sumber asli atau responden tanpa melalui perantara. Data primer yang ada dalam
penelitian ini merupakan data kuesioner dan wawancara.
b. Data Sekunder Data sekunder adalah data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung
melalui media perantara diperoleh dan dicatat oleh pihak lain. Data yang meliputi data mengenai sejarah dan perkembangan perusahaan, struktur
organisasi, dan uraian tugas perusahaan, dan literatur lainnya yang diperoleh sehubungan dengan permasalahan yang diteliti.
3.8. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Kuesioner
Kuesioner adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada responden dengan panduan
kuesioner untuk menjawab pertanyaan. b. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara percakapan dua arah atas inisiatif pewawancara untuk memperoleh informasi
dari responden. c. Studi Pustaka
Studi pustaka merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan membaca buku-buku, literatur, jurnal-jurnal, referensi yang berkaitan dengan
penelitian ini dan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang sedang dilakukan.
3.9. Uji Validitas dan Reliabilitas 3.9.1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut Ghozali, 2005. Untuk menguji ketepatan kuesioner akan dilakukan uji validitas
terhadap 30 orang karyawan PT. Alfa Scorpii Medan di luar dari sampel. Dalam hal ini digunakan beberapa butir pertanyaan yang dapat secara tepat
mengungkapkan variabel yang diukur tersebut. Untuk mengukur tingkat validitas dapat dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skor butir pertanyaan dengan
total skor konstruk atau variabel. Hipotesis yang diajukan adalah: Ho : Skor butir pertanyaan berkorelasi positif dengan total skor konstruk.
Ha : Skor butir pertanyaan tidak berkorelasi positif dengan total skor konstruk. Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r
tabel untuk tingkat signifikansi 5 persen dari degree of freedom df = n-2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Jika r hitung r tabel maka pertanyaan atau
indikator tersebut dinyatakan valid, demikian sebaliknya bila r hitung r tabel maka pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan tidak valid Ghozali, 2005.
3.9.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan
reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu Ghozali, 2005. Pengukuran reliabilitas dilakukan
dengan cara one shot atau pengukuran sekali saja dengan alat bantu SPSS Versi 20.0 uji statistik Cronbach Alpha
α. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai
Cronbach Alpha 0.60 Nunnally dalam Ghozali, 2005.
3.10. Teknik Analisis
Penelitian ini menggunakan metode analisis data, yaitu :
3.10.1. Metode Analisis Deskriptif
Metode ini merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas melalui pengumpulan, penyusunan,
dan penganalisaan data, sehingga dapat diketahui gambaran umu dari objek yang diteliti.
3.10.2. Uji Asumsi Klasik
Untuk meyakinkan bahwa persamaan garis regresi yang diperoleh adalah linier dan dapat dipergunakan valid untuk mencari peramalan, maka akan
dilakukan pengujian asumsi multikolinearitas, heteroskedastisitas, dan normalitas.
1. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas adalah untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Apabila
terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem multikolinearitas Ghozali, 2005. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi
diantara variabel bebas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi adalah sebagai berikut:
1 Nilai R² yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel bebas banyak
yang tidak signifikan mempengaruhi variabel terikat Ghozali, 2005. 2 Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel bebas. Apabila antar
variabel bebas ada korelasi yang cukup tinggi umumnya diatas 0,90, maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinearitas Ghozali,
2005. 3 Multikolinearitas dapat dilihat dari 1 nilai tolerance dan lawannya
2 Variance Inflation Factor VIF. kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel bebas manakah yang dijelaskan oleh variabel bebas
lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi, nilai tolerance
yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi karena VIF = 1Tolerance. Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan
adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF 10 Ghozali, 2005.
Apabila di dalam model regresi tidak ditemukan asumsi deteksi seperti di atas, maka model regresi yang digunakan dalam penelitian ini bebas dari
multikolinearitas, dan demikian pula sebaliknya.
2. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas adalah untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika varians berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang
homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2005. Cara untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan
melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas
dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang
telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual Y prediksi – Y sesungguhnya yang telah di studentized.
Dasar analisisnya adalah: 1 Apabila terdapat pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk
pola tertentu bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
2 Apabila tidak terdapat pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
3. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, kedua variabel bebas maupun terikat mempunyai distribusi normal atau
setidaknya mendekati normal Ghozali, 2005. Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu
diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya.
Dasar pengambilan keputusannya adalah Ghozali, 2005: 1 Jika data titik menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2 Jika data menyebar jauh dari diagonal danatau tidak mengikuti arah garis diagonal atau garfik histogram tidak menunjukkan pola distribusi
normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
3.10.3. Metode Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas yaitu: insentif X1 dan jaminan kesehatan X2 terhadap variabel
terikatnya yaitu motivasi kerja Y. Persamaan regresi linier berganda adalah sebagai berikut Ghozali, 2005:
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Dimana: Y
= Motivasi kerja a
= Konstanta b1, b2 = Koefisien regresi
X1, = Insentif
X2 = Jaminan kesehatan
e = error variabel pengganggu
3.10.4. Pengujian Hipotesis a. Uji Signifikansi Simultan Uji Statistik F
Dalam penelitian ini, uji F digunakan untuk mengetahui tingkat siginifikansi pengaruh variabel-variabel independen secara bersama-sama
simultan terhadap variabel dependen Ghozali, 2005. Dalam penelitian ini, hipotesis yang digunakan adalah:
Ho : Variabel-variabel bebas yaitu insentif dan jaminan kesehatan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap
variabel terikatnya yaitu motivasi kerja karyawan. Ha : Variabel-variabel bebas yaitu insentif dan jaminan kesehatan
mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya yaitu motivasi kerja karyawan.
Dasar pengambilan keputusannya Ghozali, 2005 adalah dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi, yaitu:
1 Apabila probabilitas signifikansi 0.05, maka Ho diterima dan Ha ditolak. 2 Apabila probabilitas signifikansi 0.05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
b. Uji Signifikasi Pengaruh Parsial Uji t
Uji t digunakan untuk menguji signifikansi hubungan antara variabel X dan Y, apakah variabel X1 dan X2 insentif dan jaminan kesehatan benar-benar
berpengaruh terhadap variabel Y motivasi kerja secara terpisah atau parsial Ghozali, 2005. Hipotesis yang digunakan dalam pengujian ini adalah:
Ho : Variabel-variabel bebas insentif dan jaminan kesehatan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat
motivasi kerja. Ha : Variabel-variabel bebas insentif dan jaminan kesehatan mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat motivasi kerja. Dasar pengambilan keputusan Ghozali, 2005 adalah dengan
menggunakan angka probabilitas signifikansi, yaitu: 1 Apabila angka probabilitas signifikansi 0,05, maka Ho diterima dan Ha
ditolak. 2 Apabila angka probabilitas signifikansi 0,05, maka Ho ditolak dan Ha
diterima.
c. Analisis Koefisien Determinasi R²
Koefisien determinasi R² pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat Ghozali, 2005.
Nilai Koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel bebas insentif dan jaminan kesehatan dalam
menjelaskan variasi variabel terikat motivasi kerja amat terbatas. Begitu pula sebaliknya, nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel bebas memberikan
hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel trikat. Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias
terhadap jumlah variabel bebas yang dimasukkan kedalam model. Setiap tambahan satu variabel bebas, maka R² pasti meningkat tidak perduli apakah
variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. Oleh
karena itu, banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R² pada saat mengevaluasi mana model regresi yang terbaik. Tidak seperti R², nilai
Adjusted R² dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan kedalam model.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN