Telah diuji pada Tanggal : 19 Agustus 2011
PANITIA PENGUJI TESIS Ketua
: Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN Anggota
: 1. Prof. Dr. Syafruddin Kalo, SH, MHum 2. Chairani Bustami, SH, S.pN, M.Kn
3. Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, MHum 4. Notaris Syahril Sofyan, SH, M.Kn
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
Salah satu tujuan dari pendaftaran tanah adalah untuk memberikan kepastian hukum dan perlindungan hukum bagi pemegang hak atas tanah. Oleh karena itu,
untuk dapat mewujudkan hal tersebut dibuat peraturan mengenai pendaftaran tanah, salah satunya adalah Pasal 32 ayat 2 PP Nomor 24 Tahun 1997. Namun pada
kenyatannya masih terdapat berbagai problematika dalam hal kepemilikan sebidang tanah yang berhubungan dengan pasal ini, yaitu terhadap sebidang tanah yang sudah
dikuasai oleh subjek hukum selama bertahun-tahun dan telah dilengkapi dengan sertifikat dinyatakan sebagai kawasan hutan lindung. Oleh karena itu yang menjadi
permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana problematika yang terjadi dalam pendaftaran tanah di Kota Batam, upaya pemerintah Kota Batam dalam
mewujudkan perlindungan hukum terhadap pemegang hak atas tanah, dan eksistensi PP Nomor 24 Tahun 1997 untuk mewujudkan kepastian hukum bagi pemegang hak
atas tanah.
Penelitian ini bersifat deskriptif analisis yang dilakukan dengan secara pendekatan yuridis normatif. Sumber data diperoleh dengan mengumpulkan data
primer dan data sekunder,
pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara kepada para responden sedangkan data sekunder diperoleh dari peraturan perundang-
undangan dan literatur. Selanjutnya data dianalisis secara kualitatif. Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa problematika yang terjadi di Kota
Batam disebabkan adanya tumpang tindih antara pemerintah Kota Batam dan Otorita Batam serta instusi lain di Batam dalam menerapkan kewenangan masing-masing
khususnya dalam bidang pertanahan, dan tidak adanya penerapan prinsip KISS dalam penyelenggaraan pemerintahan Kota Batam, sehingga masyarakat yang mengalami
dampak dari tidak adanya kesinkronan data dan peraturan-peraturan yang berlaku. Upaya yang dilakukan pemerintah Kota Batam dengan memeriksa secara mendetail data fisik
dan data yuridis sampai kepada aspek kesejarahan terhadap objek untuk setiap permohonan hak yang diajukan dengan sasaran terwujudnya perlindungan hukum
sebagaimana diamanatkan dalam PP Nomor 24 Tahun 1997 Pasal 32 ayat 2. Meskipun pada kenyataannya belum dapat terwujud eksistensinya secara maksimal dimana
penerapannya mempunyai sisi positif dan sisi negatif dalam menyelesaikan masalah sengketa pertanahan. Apabila pasal ini dapat diterapkan dengan catatan masyarakat
mengetahui aturan ini, dan memperoleh sertifikat sebagai alat bukti haknya agar dikemudian hari tidak diganggu gugat oleh pihak lain maka kepastian akan pendaftaran
tanah akan terwujud dengan baik.
Kata Kunci : Kepastian Hukum, Perlindungan Hukum
Universitas Sumatera Utara
ABSTRACT
One of the purpose of land registration is to give legal certainty and legal protection to the holders of land rights. Therefore, in order to realize this purpose,
regulations of land registration were made and one of them was Article 32, paragraph 2 of PP Government Regulation No. 241997. But, in reality, there are
still some problems in owning a piece of land which is related to this Article; namely, a piece of land which has been tilled by its tiller for years and completed by a
certificate which certifies that it is a protected forest area. Therefor, the problems in this reseacrh was how about the problems which occurred in the land registration in
Batam, the government’s effort in realizing legal protection of the holders of land rights, and the existence of PP No.241997 in order to realize legal certainty of the
holders of land rights.
This reseacrh was descriptive analytic which was done by judicial normative approach. The data were obtained by collecting the primary and secondary data.
The primary data were collected by conducting interviews with the respondents, while the secondary data were obtained from legal provisions and literature. The
data were analyzed qualitatively.
The result of the reseacrh showed that the problems which occurred in Batam was because of the overlapping between the government of Batam and Batam
Authorities and other government agencies in applying their authorities respectively in land problems. Besides that, there was no application of KISS principle in
organizing administration in Batam so that people would suffer from the lack of synchronization of the data and of legal provisions. The effort done by Batam
administration was by examining in detail this physical and legal data up to the historical aspect on the objects for each request in order to realize the legal
protection as it was stipulated in Article 32, paragraph 2 of PP No.271997. Even though in reality its existence is not realized maximally the application has the
positive and negative sides of in handling the dispute of land problems. If this article can be applied and people know this regulation, they will obtain the certificate as a
proof so that their rights are not contested by other parties and the certainty of land registration will be properly realized.
Keywords: Legal Certainty, Legal Protection
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR
Segala sembah sujud, puji syukur, dan terimakasih penulis ucapkan kepada Allah Bapa dan Yesus Kristus di Surga atas segala cinta kasih, pertolongan,
kemurahan, dan penyertaanNya selama ini sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini.
Tesis ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk memperoleh
gelar Magister Kenotariatan M.Kn dengan judul “Problematika Yang Terjadi Dalam Mewujudkan Perlindungan Dan Kepastian Hukum Terhadap Pemegang
Hak Atas Tanah Studi Di Kantor Pertanahan Kota Batam.
Dalam penulisan tesis ini banyak pihak yang telah memberikan bantuan dorongan moril berupa masukan dan saran, sehingga penulisan tesis dapat diselesaikan
tepat pada waktunya. Oleh sebab itu, ucapan terima kasih yang mendalam penulis sampaikan secara khusus kepada yang terhormat dan amat terpelajar:
1. Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN, selaku Ketua Komisi