Pada konstruksi beton bertulang umumnya, untuk pengangkeran penyambungan tulangan, kerjasama antara beton dengan tulangan merupakan
kebutuhan yang mendasar mutlak, sehingga saat terbebani tidak terjadi pergeseran secara relatif terhadap tulangan. Untuk itu tegangan lekat memegang peranan penting.
Tegangan lekat disini merupakan penghambat gelincir, sehingga terjadi perubahan atau transformasi energi antara batang-batang tulangan yang disambung maupun
antara beton ke tulangan atau dari tulangan pada pengangkeran. Salah satu persyaratan dasar dalam konstruksi beton bertulang adalah lekatan
bond strength antara tulangan dengan beton disekelilingnya untuk menghindari
terjadinya slip. Faktor-faktor yang mempengaruhi lekatan antara baja tulangan dengan beton disekelilingnya antara lain mutu beton compressive strength, dan
kuat lekat bond strength. Pengerjaan kelecakan workability adalah semakin mengecilnya pemakaian
air WCR rendah maka akan semakin meningkat nilai kuat tekan beton dan memperkecil porositas akibat rongga yang disebabkan oleh penguapan air. Oleh
hal tersebut diatas, maka ingin diketahui seberapa besar kuat lekat bond stress
tulangan polos.
1.2 Tujuan
Tujuan utama yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui kuat lekat bond strength tulangan polos pada beton dari hasil job
mix optimum K225 dengan variasi kandungan Fly Ash dengan cara ditarik dengan
alat pull-out test.
Universitas Sumatera Utara
1.3 Manfaat Penelitian
Penelitian ini ditujukan untuk meninjau kekuatan lekat antara tulangan polos dan beton pembungkusnya, dimana dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan
mendapat manfaat diantaranya: 1. Untuk bahan pertimbangan dalam perencanaan beton bertulang dengan
menggunakan tulangan baja polos seperti pengangkeran; 2. Memberikan sumbangan pemikiran bagi kalangan akademis, khususnya
Jurusan Teknik Sipil bidang Struktur.
1.4 Pembatasan Masalah
Agar didapat tinjauan yang terfokus maka dilakukan pembatasan masalah yang akan dikaji didalam penelitian ini. Adapun batasan masalah tersebut adalah sebagai
berikut: 1. Percobaan yang dilakukan adalah percobaan tarik langsung pull-out test,
sehingga baja tulangan tercabut dari lekatan betonnya; 2. Agregat kasar kerikil dengan ukuran 3 s.d. 5,6 mm;
3. Agregat halus pasir dengan ukuran 0,1 s.d. 1 mm; 4. Mutu beton yang direncanakan adalah K-225 kccm
2
5. Benda uji kubus ukuran ο 15x15x15 cm untuk uji tekan;
atau fc’=22 MPa;
6. Benda uji silinder φ 15-30 cm untuk uji pull out test;
7. Pengujian panjang penyaluran baja dibuat tetap 16 cm; 8. Diameter tulangan tetap 16 mm tulangan polos;
Universitas Sumatera Utara
9. Water semen ratio wc = 0,4 dan 0,7 dengan beberapa variasi FA, tergantung dari hasil job mix;
10. Analisa untuk mendapatkan kuat lekat beton dan tulangan dilakukan dengan menggunakan metode numerik, dimana dalam metode numerik
digunakan alat bantu program komputer.
1.5 Metodologi
Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah kajian eksperimental di laboratorium. Tahap-tahap pelaksanaan sebagai berikut:
1. Pengambilan bahan baku;
2. Penyediaan bahan seperti semen, agregat kasar, agregat halus dan air;
3. Pemeriksaan di laboratorium;
4. Pembuatan benda uji, untuk memperoleh data yang diperlukan dibuat
benda uji kubus ο 15x15x15 cm, menguji Kuat Lekat Beton dengan baja
dimana sampel percobaan menggunakan beton normal, fc’= 22 MPa. 5.
Dari masing-masing variasi jumlah serta detail sampel yang akan dicoba untuk pengujian dapat dilihat pada Tabel 1.1 dan 1.2.
Tabel 1.1 Benda Uji Untuk Pull Out Test
Pengujian Dimensi
Beton Normal
Panjang Ld
Perawatan hari 28
Jumlah Keterangan
Kuat lekat beton
dengan baja
Silinder 15x30
cm fc’= 22
MPa Tulangan
polos 160
2 2
Tanpa FA 160
5 5
Dengan FA Jumlah sampel
7
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1.2 Variasi Fly Ash
Pengujian Dimensi
Variasi fly ash
wc Perawatan hari
28 Jumlah
Keteranga n
Kuat tekan beton
Kubus 15x15x15
cm 0 dan
18 FA 0,4
2 5
2 5
0,7 0,4
0,7 Jumlah sampel
7
1.6 Sistematika Penulisan