Hubungan Antara Self Esteem (Harga Diri) Dengan Motivasi Berprestasi Pada Atlet Penyandang Cacat

Hubungan Antara Self Esteem (Harga Diri) Dengan Motivasi Berprestasi 
Pada Atlet Penyandang Cacat 
Oleh: RIZQI AMALIA APRIANTY ( 06810197 ) 
Psycology 
Dibuat: 2011­02­23 , dengan 7 file(s). 

Keywords: Kata Kunci : Self Esteem (Harga Diri), Motivasi Berprestasi, Atlet Penyandang 
cacat. 
ABSTRAKSI 
Motivasi berprestasi merupakan salah satu syarat yang harus dimiliki seorang atlet, baik atlet 
penyandang cacat maupun atlet normal. Ada atlet yang dengan mudahnya mencapai prestasinya, 
akan tetapi ada pula atlet yang lamban dalam mencapai prestasinya. Kesuksesan seorang atlet 
ditentukan berdasarkan tingginya motivasi berprestasi, karena dengan adanya motivasi 
berprestasi yang tinggi dalam diri atlet akan menimbulkan upaya seorang atlet untuk menguasai 
tugasnya, mencapai hasil maksimum, mengatasi rintangan dan bangga terhadap kemampuan 
yang dimilikinya. Pada umumnya atlet penyandang cacat memiliki penilaian yang negatif 
tentang dirinya, mereka merasa minder, rendah diri dan tidak yakin akan kemampuannya. 
Namun, ada pula atlet peyandang cacat yang menilai kecacatannya sebagai sebuah tantangan, 
tentunya hal ini ditentukan berdasarkan motivasi berprestasi yang dimiliki atlet tersebut. Adapun 
tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara harga diri dengan 
motivasi berprestasi pada atlet penyandang cacat. 

Jenis Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah atlet 
penyandang cacat yang tergabung dalam BPOC di Kalimantan Selatan. Sampel dalam penelitian 
ini adalah atlet cacat tunanetra, tunarungu wicara dan daksa. Metode pengumpulan data adalah 
skala, yaitu skala harga diri dan motivasi berprestasi. Adapun metode analisa data yang 
digunakan yaitu korelasi product moment yang dibantu dengan program SPSS 12.0 for windows. 
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif dan sangat signifikan antara 
harga diri dengan motivasi berprestasi pada atlet penyandang cacat dengan nilai koefisien 
korelasi r = 0, 506 dan probabilitas kesalahan p 0,001