kewenangan yang lebih tinggi, Maccrimon dan Wehrung, 1990. Eksekutif yang memiliki karakter
risk averse
adalah eksekutif yang cenderung tidak menyukai resiko sehingga kurang berani dalam mengambil keputusan bisnis.
Eksekutif
risk averse
jika mendapatkan peluang maka dia akan memilih resiko yang lebih rendah Low, 2006.
4. Profitabilitas
Profitabilitas merupakan salah satu pengukuran bagi kinerja suatu perusahaan. Profitabilitas suatu perusahaan menggambarkan kemampuan suatu
perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu pada tingkat penjualan, asset dan modal saham tertentu. Profitabilitas terdiri dari beberapa
rasio, salah satunya adala
return on assets. Return on Assets
ROA adalah suatu indikator yang mencerminkan performa keuangan perusahaan, semakin
tingginya nilai ROA yang mampu diraih oleh perusahaan maka performa keuangan perusahaan tersebut dapat dikategorikan baik Maharani dan
Suardana,2014. ROA yang positif menunjukkan bahwa dari total aktiva yang dipergunakan untuk beroperasi perusahaan mampu memberikan laba bagi
perusahaan. ROA dinyatakan dalam prosentase, semakin tinggi nilai ROA, maka akan semakin baik kinerja perusahaan tersebut. ROA memiliki
keterkaitan dengan laba bersih perusahaan dan pengenaan pajak penghasilan untuk perusahaan Kurniasih dan Sari, 2013. ROA berguna untuk mengukur
sejauh mana efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan seluruh sumber daya yang dimilikinya Siahan, 2004. Menurut Arias 2012 menyatakan bahwa
profitabilitas merupakan salah satu faktor penentu beban pajak, karena perusahaan yang memiliki keuntungan yang besar akan membayar pajak setiap
tahun. Sedangkan perusahaan yang memiliki tingkat keuntungan yang rendah atau bahkan mengalami kerugian akan membayar pajak yang lebih sedikit atau
tidak sama sekali.
5. Kepemilikan Institusional
Ari Simarmata 2014 mengatakan bahwa yang dimaksud institusi adalah perusahaan investasi, bank, perusahaan asuransi, maupun lembaga lain yang
bentuknya seperti perusahaan. Sedangkan yang dimaksud
blockholders
adalah kepemilikan individu atas nama perorangan diatas 5 yang tidak termasuk
dalam kepemilikan manajerial. Kepemilikian Institusional merupakan lembaga yang memiliki
kepentingan besar terhadap investasi yang dilakukan termasuk investasi saham. Sehingga biasanya institusi menyerahkan tanggung jawab kepada divisi
tertentu untuk mengelola investasi perusahaan. Keberadaan institusi yang memantau secara profesional perkembangan investasinya menyebabkan
tingkat pengendalian terhadap tindakan manajemen sangat tinggi sehingga potensi dapat ditekan. Menurut Shleifer dalam Annisa 2009 dalam
penelitiannya menyatakan bahwa pemilik institusional memainkan peran penting dalam memantau, mendsplikan dan mempengaruhi manajer sehingga
ke-pemilikan institusional dapat memaksa manajer untuk meminimalkan tind- akan tax avoidance. Kepemilikan institu-sional berperan penting dalam
mengawasi kinerja manajemen yang lebih optimal. Dengan tingginya tingkat kepemilikan institusional maka semakin besar tingkat pengawasan kepada
manajerial sehingga mengurangi tindakan meminimalkan beban pajak yang dilakukan oleh perusahaan.
6. Ukuran Perusahaan
Menurut Yusuf dan Soraya 2004 Vol. 7, No 1, ukuran perusahaan merupakan ukuran atau besarnya aset yang dimiliki perusahaan, yang
ditujukan oleh
natural logaritma
dari total aktiva. Suwito dan Herawati 2014 menyatakan bahwa ukuran perusahaan adalah suatu skala yang dapat
mengklasifikasikan perusahaan menjadi perusahaan besar dan kecil menurut berbagai cara seperti total aktiva atau total aset perusahaan, nilai pasar saham,
rata-rata tingkat penjualan, dan jumlah penjualan. Watts dan Zimmerman 1986 menyatakan bahwa manajer perusahaan besar cenderu-ng melakukan
pemilihan metode akuntansi yang menangguhkan laba yang dilaporkan dari periode sekarang ke periode mendatang guna memperkecil laba yang
dilaporkan. Kurniasih dan Sari 2013 menyatakan bahwa ukuran perusahaan adalah suatu skala yang dapat mengklasifikasikan perusahaan menjadi
perusahaan besar dan kecil menurut berbagai cara seperti total aktiva atau total aset perusahaan, nilai pasar saham, rata-rata tingkat penjualan, dan
jumlah penjualan. Semakin besar ukuran perusahaan, maka perusahaan akan lebih mempertimbangkan risiko dalam hal mengelola beban pajaknya.
Perusahaan yang termasuk dalam perusahaan besar cenderung memiliki sumber daya yang lebih besar dibandingkan perusahaan yang memiliki skala
lebih kecil untuk melakukan pengelolaan pajak Dermaawan 2014.
B. Pengembangan Hipotesis