Lintasan 6 CDP 6101 – CDP 8001 HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan data dari Tabel 6 tersebut, diperkirakan jenis sedimen atau kandungan material yang terdapat di dasar perairan setiap CDP tersebut dengan mengacu pada Lurton 2002 berjenis sedimen clayey silt lanau lempungan dan sand silt clay lumpur pasiran. Kecepatan gelombang seismik merupakan kecepatan perambatan yang mengalami gangguan melalui media material yang merupakan media fisik. Data sumur well log sebenarnya sangat diperlukan untuk dapat mengetahui kandungan sedimen yang sebenarnya. Di sisi lain kecepatan partikel mengacu pada gerakan sebagian media, hal ini merupakan fungsi dari gangguan medium. Suhu, tekanan, litologi, pengepakan butir, dan porositas mempengaruhi efek kecepatan gelombang seismik. Variasi litologi dan kandungan fluida serta gas dengan batuan berpori dapat menjadi sumber penting dari kekuatan variasi kecepatan. Rekahan kecil juga dapat menyebabkan pengurangan kecepatan dalam material Hubral and Krey, 1980. Hasil Tabel 6 juga menunjukkan nilai koefisien refleksi pada sedimen bernilai koefisien positif, hal ini berarti sedimen tersebut memiliki lapisan impedansi bagian atas yang lebih rendah dari bagian bawahnya. Nilai koefisien refleksi masing-masing lapisan dicari dengan menggunakan rumus R= � 2 − � 1 � 2 + � 1 dan nilai impedansi Z dengan rumus Z=ρc. � 1 menggunakan air laut sebagai lapisan pertama dan � 2 adalah sedimen dasar perairan. Contoh perhitungan koefisien refleksi ini dapat dilihat pada Lampiran 1. Grafik yang ditunjukkan pada Gambar 27 merupakan grafik kurva gabungan CDP dari 4101 sampai dengan 6001. Gambar menunjukkan nilai kecepatan rambat terletak diantara 1511.1 ms - 2546.3 ms. Nilai kecepatan rambat tertinggi pada gambar ditunjukkan oleh CDP 4501 garis warna biru titik + plus sebesar 2546.3 ms pada waktu 4350 ms dan terendah oleh CDP 6001 garis merah jambu pink titik kotak sebesar 1511.1 ms pada waktu 50 ms. Gambar 27. Kurva Gabungan Kecepatan Seismik pada CDP 4101-6001

d. Lintasan 6 CDP 6101 – CDP 8001

Gambar 28 menunjukkan hasil penampang seismik bagian ke-4 dari data seismik Tarakan lintasan 6 yang dimulai dari CDP 6101 sampai CDP 8001 yang ditandai dengan garis merah pada masing-masing CDP. Penampang memperlihatkan mulai dari CDP 6101 sampai CDP 8001 memperlihatkan dasar perairannya yang berbukit-bukit yang diakibatkan terdapatnya graben yang ditandai dengan penurunan dasar atau dapat disebut lembah dan horst yang ditandai dengan kenaikan dasar perairan atau dapat disebut bukit pada struktur dasar perairannya. Secara vertikal, masing-masing CDP mempunyai nilai kecepatan rambat yang bervariasi dan semakin tinggi seiring peningkatan kedalaman. Hal ini dapat disebabkan oleh kandungan sedimen yang berbeda serta kedalaman perairan yang semakin dalam ke arah akhir dari lintasan survei. Gambar 28. Penampang Seismik CDP 6101-CDP 8001 Secara umum, kecepatan rambat semakin bertambah seiring penambahan kedalaman. Kecepatan rambat pada CDP 6101 meningkat seiring penambahan kedalaman yang dimulai dari 1514.2 ms pada waktu 50 ms dan pada waktu 5250 ms – 5950 ms kecepatan rambat bertahan pada nilai 2493 ms. Kecepatan rambat CDP 6201 mengalami peningkatan dari 1523.6 ms pada waktu 50 ms dan saat waktu 5250 ms – 5950 ms kecepatan rambat bertahan pada nilai 2490.4 ms. CDP 6301 pada waktu 50 ms memiliki kecepatan rambat 1528.3 ms dan berakhir pada kecepatan rambat 2489 ms pada waktu 5150 ms – 5950 ms. CDP 6401 mengalami peningkatan dari kecepatan rambat 1534.6 ms pada waktu 50 ms dan pada waktu 5150 ms – 5950 ms kecepatan rambat berakhir pada nilai 2487 ms. Kecepatan rambat CDP 6501 mengalami peningkatan dari 1542 ms pada waktu 50 ms dan saat waktu 5350 ms – 5950 ms kecepatan rambat bertahan pada nilai 2485.7 ms. Kecepatan rambat pada CDP 6601 meningkat seiring penambahan kedalaman yang dimulai dari 1540.8 ms pada waktu 50 ms dan pada waktu 5650 ms – 5950 ms kecepatan rambat bertahan pada nilai 2489.9 ms. CDP 6701 pada waktu 50 ms memiliki kecepatan rambat 1533.6 ms dan berakhir pada kecepatan rambat 2495 ms pada waktu 5650 ms – 5950 ms. CDP 6801 pada waktu 50 ms memiliki kecepatan rambat 1526.1 ms dan berakhir pada kecepatan rambat 2493.8 ms pada waktu 5650 ms – 5950 ms. CDP 6901 pada waktu 50 ms memiliki kecepatan rambat 1516.1 ms dan berakhir pada kecepatan rambat 2487.8 ms pada waktu 5650 ms – 5950 ms. CDP 7001 pada waktu 50 ms memiliki kecepatan rambat 1513.4 ms dan berakhir pada kecepatan rambat 2484.4 ms pada waktu 5350 ms – 5950 ms. CDP 7101 pada waktu 50 ms memiliki kecepatan rambat 1522.8 ms dan berakhir pada kecepatan rambat 2482.7 ms pada waktu 5350 ms – 5950 ms. CDP 7201 pada waktu 50 ms memiliki kecepatan rambat 1525.3 ms dan berakhir pada kecepatan rambat 2479 ms pada waktu 5450 ms – 5950 ms. CDP 7301 pada waktu 50 ms memiliki kecepatan rambat 1517.6 ms dan berakhir pada kecepatan rambat 2482.2 ms pada waktu 5650 ms – 5950 ms. CDP 7401 pada waktu 50 ms memiliki kecepatan rambat 1511.2 ms dan berakhir pada kecepatan rambat 2491.9 ms pada waktu 5650 ms – 5950 ms. CDP 7501 pada waktu 50 ms memiliki kecepatan rambat 1513.9 ms dan berakhir pada kecepatan rambat 2493.9 ms pada waktu 5650 ms – 5950 ms. CDP 7601 pada waktu 50 ms memiliki kecepatan rambat 1521.4 ms dan berakhir pada kecepatan rambat 2490.5 ms pada waktu 5750 ms – 5950 ms. CDP 7701 pada waktu 50 ms memiliki kecepatan rambat 1521.8 ms dan berakhir pada kecepatan rambat 2490.3 ms pada waktu 5750 ms – 5950 ms. CDP 7801 pada waktu 50 ms memiliki kecepatan rambat 1527.4 ms dan berakhir pada kecepatan rambat 2488.1 ms pada waktu 5750 ms – 5950 ms. CDP 7901 pada waktu 50 ms memiliki kecepatan rambat 1532.9 ms dan berakhir pada kecepatan rambat 2488.5 ms pada waktu 5750 ms – 5950 ms. CDP 8001 pada waktu 50 ms memiliki kecepatan rambat 1525 ms dan berakhir pada kecepatan rambat 2492.2 ms pada waktu 4150 ms – 5350 ms. Berdasarkan data pada grafik kecepatan, setelah melewati dasar perairan maka kecepatan seismik semakin meningkat yang disebabkan medium yang dilewatinya semakin padat. Kecepatan pada sedimen juga dapat dipengaruhi oleh umur batuan, sifat elastis dan densitas batuan, porositas, maupun tekanan. Nilai kecepatan rambat gelombang seismik dari mulai CDP 6101- CDP 8001dapat dilihat pada gambar grafik kurva kecepatan rambat CDP 6101- CDP 8001di Lampiran 5. Gambar 29 menunjukkan kualitas kontrol kecepatan seismik yang ditampilkan dalam warna-warna yang berbeda. Hasil dari analisa kecepatan dapat dilihat pada tampilan di velocity viewer. Dari tampilan kecepatan terlihat setiap warna mempunyai nilai kisaran kecepatan yang berbeda dengan warna yang lainnya. Secara umum tampilan velocity viewer memperlihatkan kisaran kecepatan dari 1506 ms – 2570 ms. Warna biru misalnya memiliki kisaran kecepatan berkisar antara 1506 ms - 1650 ms dengan rata-rata ketebalan kedalamannya sebesar 5649.24 m. Warna cyan memiliki kisaran kecepatan berkisar dari 1651 ms - 1850 ms dengan rata-rata ketebalan kedalamannya sebesar 560.16 m. Warna hijau memiliki kisaran kecepatan 1851 ms – 2250 ms dengan rata-rata ketebalan kedalamannya sebesar 984.24 m. Warna kuning memiliki kisaran kecepatan 2251 ms – 2370 ms dengan rata-rata ketebalan kedalamannya sebesar 1201.46 m. Warna merah memiliki kisaran kecepatan 2371 ms – 2570 ms dengan rata-rata ketebalan kedalamannya sebesar 2594.03 m. Gambar 29. Hasil Analisa Kecepatan CDP 6101- CDP 8001 di Velocity Viewer V = 2251 ms – 2370 ms Kuning V = 1506 ms – 1650 ms Biru V = 1651 ms – 1850 ms Cyan V = 1851 ms – 2250 ms Hijau V = 2371 ms – 2570 ms Merah Dasar perairan terdalam pada bagian data seismik TRKN 6 ke-4 ini adalah CDP 7801 yang mempunyai dasar perairan saat waktu 3800 ms dengan kecepatan rambat 1686.5 ms. Sedangkan dasar perairan terdangkal pada bagian data seismik TRKN 6 ke-3 ini adalah CDP 6101 saat waktu 3100 ms dengan nilai kecepatan rambat 1524.9 ms. Nilai kecepatan rambat mulai CDP 6101 sampai CDP 8001 dapat dilihat pada Tabel 7 dibawah ini. Tabel 7. Kecepatan Rambat CDP 6101- 8001 di Dasar Perairan No CDP Waktu ms Kecepatan ms Dugaan Jenis Sedimen Koef Refleksi 1 6101 3100 1524.9 Clayey silt 0.1960 2 6201 3200 1545.1 Clayey silt 0.2024 3 6301 3300 1558.9 Sand-silt-clay 0.2373 4 6401 3300 1570.8 Sand-silt-clay 0.2409 5 6501 3400 1602.7 Sand Silt 0.2785 6 6601 3300 1555.2 Sand-silt-clay 0.2362 7 6701 3300 1548.4 Clayey silt 0.2034 8 6801 3400 1548.1 Clayey silt 0.2033 9 6901 3500 1550.8 Clayey silt 0.2041 10 7001 3500 1540.2 Clayey silt 0.2008 11 7101 3600 1593.7 Sand-silt-clay 0.2477 12 7201 3600 1576.2 Sand-silt-clay 0.2425 13 7301 3400 1532.8 Clayey silt 0.1985 14 7401 3400 1521.1 Clayey silt 0.1948 15 7501 3500 1533.7 Clayey silt 0.1988 16 7601 3700 1591.6 Sand-silt-clay 0.2471 17 7701 3700 1575.1 Sand-silt-clay 0.2422 18 7801 3800 1686.5 Very fine sand 0.3515 19 7901 3600 1578.4 Sand-silt-clay 0.2432 20 8001 3600 1553 Sand-silt-clay 0.2355 Sumber : Lurton, 2002, Hasil Perhitungan Berdasarkan data dari Tabel 7 tersebut, diperkirakan jenis sedimen atau kandungan material yang terdapat di dasar perairan setiap CDP tersebut dengan mengacu pada Lurton 2002 berjenis sedimen clayey silt lanau lempungan, sand silt clay lumpur pasiran, sand silt lumpur pasir dan very fine sand pasir sangat halus. Kecepatan gelombang seismik merupakan kecepatan perambatan yang mengalami gangguan melalui media material yang merupakan media fisik. Data sumur well log sebenarnya sangat diperlukan untuk dapat mengetahui kandungan sedimen yang sebenarnya. Di sisi lain kecepatan partikel mengacu pada gerakan sebagian media, hal ini merupakan fungsi dari gangguan medium. Suhu, tekanan, litologi, pengepakan butir, dan porositas mempengaruhi efek kecepatan gelombang seismik. Variasi litologi dan kandungan fluida serta gas dengan batuan berpori dapat menjadi sumber penting dari kekuatan variasi kecepatan. Rekahan kecil juga dapat menyebabkan pengurangan kecepatan dalam material Hubral and Krey, 1980. Hasil Tabel 7 juga menunjukkan nilai koefisien refleksi pada sedimen bernilai koefisien positif, hal ini berarti sedimen tersebut memiliki lapisan impedansi bagian atas yang lebih rendah dari bagian bawahnya. Nilai koefisien refleksi masing-masing lapisan dicari dengan menggunakan rumus R= � 2 − � 1 � 2 + � 1 dan nilai impedansi Z dengan rumus Z=ρc. � 1 menggunakan air laut sebagai lapisan pertama dan � 2 adalah sedimen dasar perairan. Contoh perhitungan koefisien refleksi ini dapat dilihat pada Lampiran 1. Grafik yang ditunjukkan pada Gambar 30 merupakan grafik kurva gabungan CDP dari 6101 sampai dengan 8001. Gambar menunjukkan nilai kecepatan rambat terletak diantara 1511.2 ms - 2495 ms. Nilai kecepatan rambat tertinggi pada gambar ditunjukkan oleh CDP 6701 garis warna biru titik + plus sebesar 2495 ms pada waktu 5650 ms dan terendah oleh CDP 7401 garis merah jambu pink titik bintang sebesar 1511.2 ms pada waktu 50 ms. Gambar 30. Kurva Gabungan Kecepatan Seismik pada CDP 6101-8001

e. Lintasan 6 CDP 8101 – CDP 10001