sebagai lapisan pertama dan �
2
adalah sedimen dasar perairan. Contoh perhitungan koefisien refleksi ini dapat dilihat pada Lampiran 1.
Grafik yang ditunjukkan pada Gambar 21 merupakan grafik kurva gabungan CDP dari 1 sampai dengan 2001. Gambar 21 menunjukkan nilai
kecepatan rambat terletak diantara 1506.1 ms – 2570.7 ms. Nilai kecepatan
rambat tertinggi pada gambar ditunjukkan oleh CDP 1301 garis warna merah jambu pink dengan titik bintang sebesar 2570.7 ms pada waktu dimulai dari
2450 ms dan terendah oleh CDP 401 garis biru dengan titik bintang sebesar 1506.1 ms pada waktu 50 ms.
Gambar 21. Kurva Gabungan Kecepatan Seismik CDP 1 - CDP 2001
b. Lintasan 6 CDP 2101 – CDP 4001
Gambar 22 menunjukkan hasil penampang seismik bagian ke-2 dari data seismik TRKN-6 yang dimulai dari CDP 2101 sampai CDP 4001 yang ditandai
dengan garis merah pada masing-masing CDP. Gambaran penampang memperlihatkan adanya penurunan kondisi geologi yang mulai menurun ke arah
bawah pada dasar perairan yang dimulai dari CDP 2101 sampai CDP 4001, namun penurunan yang paling mengarah ke bawah dapat terlihat saat CDP 3401
sampai CDP 4001 yang merupakan CDP bagian akhir dari bagian penampang seismik ke-2 ini. Secara umum, kecepatan rambat meningkat seiring dengan
kedalaman namun semakin ke arah nilai CDP yang lebih besar terjadi peningkatan kecepatan ke arah yang lebih tinggi, ini disebabkan kondisi geologi daerah
penelitian yang semakin miring ke bawah di bagian akhir lintasan sehingga semakin menuju ke arah laut dalam atau tingkat picking kecepatan yang sesuai
seperti yang ditunjukkan oleh hasil penampang seismik. Secara vertikal, masing- masing CDP mempunyai nilai kecepatan rambat yang bervariasi dan semakin
tinggi seiring peningkatan kedalaman. Hal ini dapat disebabkan oleh kandungan sedimen yang berbeda serta kedalaman perairan yang semakin dalam ke arah
akhir dari lintasan survei. Penampang juga menghasilkan efek multipel yang berasal dari sinyal itu sendiri seperti yang ditunjukkan oleh garis berwarna biru
pada gambar. Hal ini bisa terjadi dikarenakan kekuatan sumber suara yang digunakan terlalu besar dan dapat melakukan perjalanan bolak-balik bahkan
sampai 4 kali perjalanan seperti yang ditunjukkan oleh garis berwarna biru pada Gambar 22.
Gambar 22. Penampang Seismik CDP 2101-CDP 4001 Bagian ke-2 dari data seismik TRKN-6 ini dimulai dari CDP 2101- CDP
4001. Berdasarkan nilai kecepatan rambat pada kolom perairan, CDP 4001 mempunyai nilai kecepatan rambat tertinggi sebesar 1552.9 ms mulai dari waktu
50 ms sampai 1650 ms yang dapat diklasifikasikan sebagai air laut berdasarkan tampilan penampang seismik bahwa nilai tersebut masih terjadi di kolom perairan,
selanjutnya nilai kecepatan rambat terendah ditunjukkan oleh CDP 2401 saat waktu 50 ms yang mempunyai nilai kecepatan rambat sebesar 1506.4 ms dan
diklasifikasikan sebagai air laut berdasarkan tampilan penampang seismik bahwa nilai tersebut masih terjadi di kolom perairan. Lapisan deltaic pada data bagian
ke-2 ini masih terlihat, namun tidak seperti bagian data ke-1 yang terdapat diatas waktu 500 ms melainkan bervariasi mulai dari waktu 600 ms
– 2100 ms yang diperkirakan merupakan lapisan wilayah pengendapan di dalam lingkungan laut
bentukan material-material yang berasal dari sungai yang lebih halus. Lapisan deltaic pada CDP 2101 sampai CDP 4001 ini dapat ditemukan di semua CDP
yang ada di bagian ke-2 data seismik TRKN-6 ini. Lapisan ini mempunyai nilai kecepatan yang bervariasi dimulai dari 1507 ms - 1780.8 ms. Kecepatan 1507
ms berada pada CDP 2401 saat waktu 650 ms dan yang bernilai 1780 ms saat waktu 2150 ms ditunjukkan oleh CDP 4001.
Secara umum, kecepatan rambat semakin bertambah seiring penambahan kedalaman. Kecepatan rambat pada CDP 2101 meningkat seiring penambahan
kedalaman yang dimulai dari 1511.1 ms pada waktu 50 ms dan pada waktu 2550 ms
– 5950 ms kecepatan rambat bertahan pada nilai 2544.2 ms. Kecepatan rambat CDP 2201 mengalami peningkatan dari 1508 ms pada waktu 50 ms dan
saat waktu 2550 ms – 5950 ms kecepatan rambat bertahan pada nilai 2546.7 ms.
CDP 2301 pada waktu 50 ms memiliki kecepatan rambat 1506.5 ms dan berakhir pada kecepatan rambat 2525.5 ms pada waktu 3050 ms
– 5950 ms. CDP 2401 mengalami peningkatan dari kecepatan rambat 1506.4 ms pada waktu 50 ms dan
pada waktu 3050 ms – 5950 ms kecepatan rambat berakhir pada nilai 2508.4 ms.
Kecepatan rambat CDP 2501 mengalami peningkatan dari 1520.3 ms pada waktu 50 ms dan saat waktu 2850 ms
– 5950 ms kecepatan rambat bertahan pada nilai 2533.7 ms. Kecepatan rambat pada CDP 2601 meningkat seiring penambahan
kedalaman yang dimulai dari 1530.8 ms pada waktu 50 ms dan pada waktu 2850 ms
– 5950 ms kecepatan rambat bertahan pada nilai 2556.8 ms. CDP 2701 pada waktu 50 ms memiliki kecepatan rambat 1524 ms dan berakhir pada kecepatan
Multiple Multiple
Multiple Multiple
rambat 2557.2 ms pada waktu 2950 ms – 5950 ms. CDP 2801 pada waktu 50 ms
memiliki kecepatan rambat 1518.4 ms dan berakhir pada kecepatan rambat 2554.3 ms pada waktu 3050 ms
– 5950 ms. CDP 2901 pada waktu 50 ms memiliki kecepatan rambat 1520.5 ms dan berakhir pada kecepatan rambat
2549.8 ms pada waktu 3050 ms – 5950 ms.
CDP 3001 pada waktu 50 ms memiliki kecepatan rambat 1521.2 ms dan berakhir pada kecepatan rambat 2546.7 ms pada waktu 3050 ms
– 5950 ms. CDP 3101 pada waktu 50 ms memiliki kecepatan rambat 1521.2 ms dan berakhir pada
kecepatan rambat 2546.5 ms pada waktu 3050 ms – 5950 ms. CDP 3201 pada
waktu 50 ms memiliki kecepatan rambat 1523.1 ms dan berakhir pada kecepatan rambat 2544.9 ms pada waktu 3350 ms
– 5950 ms. CDP 3301 pada waktu 50 ms memiliki kecepatan rambat 1528.7 ms dan berakhir pada kecepatan rambat
2537.4 ms pada waktu 3350 ms – 5950 ms. CDP 3401 pada waktu 50 ms
memiliki kecepatan rambat 1530.5 ms dan berakhir pada kecepatan rambat 2539.5 ms pada waktu 3350 ms
– 5950 ms. CDP 3501 pada waktu 50 ms memiliki kecepatan rambat 1523.4 ms dan berakhir pada kecepatan rambat
2557.5 ms pada waktu 3350 ms – 5950 ms. CDP 3601 pada waktu 50 ms
memiliki kecepatan rambat 1520.5 ms dan berakhir pada kecepatan rambat 2563.6 ms pada waktu 3350 ms
– 5950 ms. CDP 3701 pada waktu 50 ms memiliki kecepatan rambat 1528.8 ms dan berakhir pada kecepatan rambat
2552.5 ms pada waktu 4150 ms – 5950 ms. CDP 3801 pada waktu 50 ms
memiliki kecepatan rambat 1544.9 ms dan berakhir pada kecepatan rambat 2548.1 ms pada waktu 4150 ms
– 5950 ms. CDP 3901 pada waktu 50 ms memiliki kecepatan rambat 1554.7 ms dan berakhir pada kecepatan rambat
2553.1 ms pada waktu 4150 ms – 5950 ms. CDP 4001 pada waktu 50 ms
memiliki kecepatan rambat 1552.9 ms dan berakhir pada kecepatan rambat 2544.2 ms pada waktu 4150 ms
– 5950 ms. Berdasarkan data pada grafik kecepatan, setelah melewati dasar perairan maka kecepatan seismik semakin
meningkat yang disebabkan medium yang dilewatinya semakin padat. Kecepatan pada sedimen juga dapat dipengaruhi oleh umur batuan, sifat elastis dan densitas
batuan, porositas, maupun tekanan. Nilai kecepatan rambat gelombang seismik dari mulai CDP 2101- CDP 4001dapat dilihat pada gambar grafik kurva kecepatan
rambat CDP 2101- CDP 4001di Lampiran 3.
Gambar 23 menunjukkan kualitas kontrol kecepatan seismik yang ditampilkan dalam warna-warna yang berbeda. Hasil dari analisa kecepatan dapat
dilihat pada tampilan di velocity viewer. Dari tampilan kecepatan terlihat setiap warna mempunyai nilai kisaran kecepatan yang berbeda dengan warna yang
lainnya. Secara umum tampilan velocity viewer memperlihatkan kisaran kecepatan dari 1506 ms
– 2570 ms. Warna biru misalnya memiliki kisaran kecepatan berkisar antara 1506 ms - 1650 ms dengan rata-rata ketebalan
kedalamannya sebesar 2146.08 m. Warna cyan memiliki kisaran kecepatan berkisar dari 1651 ms - 1850 ms dengan rata-rata ketebalan kedalamannya
sebesar 350.1 m. Warna hijau memiliki kisaran kecepatan 1851 ms – 2250 ms
dengan rata-rata ketebalan kedalamannya sebesar 1271.31 m. Warna kuning memiliki kisaran kecepatan 2251 ms
– 2370 ms dengan rata-rata ketebalan kedalamannya sebesar 369.68 m. Warna merah memiliki kisaran kecepatan 2371
ms – 2570 ms dengan rata-rata ketebalan kedalamannya sebesar 8770.28 m.
Gambar 23. Hasil Analisa Kecepatan CDP 2101- CDP 4001 di Velocity Viewer Nilai kecepatan rambat pada dasar perairan maupun sub-dasar perairan
menunjukkan berbagai variasi nilai kecepatan. CDP 4001 mempunyai dasar perairan terdalam yang ditunjukkan saat waktu 1800 ms dengan kecepatan rambat
berkisar 1564.2 ms sedangkan dasar perairan yang terendah ditunjukkan oleh CDP 2101 saat waktu 500 ms dengan kecepatan rambat 1518.5 ms. Nilai
kecepatan dapat dilihat pada Tabel 5 dibawah ini.
Tabel 5. Kecepatan Rambat CDP 2101- 4001 di Dasar Perairan
No CDP
Waktu ms Kecepatan ms
Dugaan Jenis Sedimen Koef Refleksi
1
2101 500
1518.5 Clayey silt
0.1940
2 2201
600 1517.6
Clayey silt 0.1937
3 2301
600 1508.4
Clayey silt 0.1908
4
2401 700
1511 Clayey silt
0.1916
5
2501 800
1535.2 Clayey silt
0.1993
6 2601
800 1539.4
Clayey silt 0.2006
7 2701
800 1529
Clayey silt 0.1973
8
2801 800
1521.3 Clayey silt
0.1949
9
2901 900
1536.2 Clayey silt
0.1996
10 3001
900 1530
Clayey silt 0.1977
11 3101
900 1525.9
Clayey silt 0.1964
12
3201 900
1525.6 Clayey silt
0.1963
13
3301 900
1529.8 Clayey silt
0.1976
14 3401
1000 1534.4
Clayey silt 0.1990
15 3501
1100 1529.4
Clayey silt 0.1975
16
3601 1300
1563.4 Sand-silt-clay
0.2387
17
3701 1400
1563.8 Sand-silt-clay
0.2388
18 3801
1600 1596.2
Sand-silt-clay 0.2484
19 3901
1700 1554
Sand-silt-clay 0.2358
20
4001 1800
1564.2 Sand-silt-clay
0.2389
Sumber : Lurton, 2002, Hasil Perhitungan
V = 1506 ms – 1650 ms Biru
V = 1651 ms – 1850 ms Cyan
V = 1851 ms – 2250 ms Hijau
V = 2251 ms – 2370 ms Kuning
V = 2371 ms – 2570 ms Merah
Berdasarkan data dari Tabel 5 tersebut, diperkirakan jenis sedimen atau kandungan material yang terdapat di dasar perairan setiap CDP tersebut dengan
mengacu pada Lurton 2002 berjenis sedimen clayey silt lanau lempungan serta sand silt clay lumpur pasiran. Kecepatan gelombang seismik merupakan
kecepatan perambatan yang mengalami gangguan melalui media material yang merupakan media fisik. Data sumur well log sebenarnya sangat diperlukan
untuk dapat mengetahui kandungan sedimen yang sebenarnya. Di sisi lain kecepatan partikel mengacu pada gerakan sebagian media, hal ini merupakan
fungsi dari gangguan medium. Suhu dan tekanan yang tergantung terutama pada kedalaman, serta litologi, pengepakan butir, dan porositas mempengaruhi efek
kecepatan gelombang seismik. Variasi litologi dan kandungan fluida serta gas dengan batuan berpori dapat menjadi sumber penting dari kekuatan variasi
kecepatan. Rekahan kecil juga dapat menyebabkan pengurangan kecepatan dalam material Hubral and Krey, 1980. Hasil Tabel 5 juga menunjukkan nilai
koefisien refleksi pada sedimen bernilai koefisien positif, hal ini berarti sedimen tersebut memiliki lapisan impedansi bagian atas yang lebih rendah dari bagian
bawahnya. Nilai koefisien refleksi masing-masing lapisan dicari dengan
menggunakan rumus R=
�
2
− �
1
�
2
+ �
1
dan nilai impedansi Z dengan rumus Z=ρc. �
1
menggunakan air laut sebagai lapisan pertama dan �
2
adalah sedimen dasar perairan. Contoh perhitungan koefisien refleksi ini dapat dilihat pada Lampiran 1.
Grafik yang ditunjukkan pada Gambar 24 merupakan grafik kurva gabungan CDP dari 2101 sampai dengan 4001. Gambar 26 menunjukkan nilai
kecepatan rambat terletak diantara 1506.5 ms – 2557.5 ms. Nilai kecepatan
rambat tertinggi pada gambar ditunjukkan oleh CDP 3501 garis warna hijau dengan titik bulat sebesar 2557.5 ms pada waktu dimulai dari 3350 ms dan
terendah oleh CDP 2401 garis hijau dengan titik segitiga sebesar 1506.5 ms pada waktu 50 ms.
Gambar 24. Kurva Gabungan Kecepatan Seismik CDP 2101 - CDP 4001
c. Lintasan 6 CDP 4101 – CDP 6001