jalan utama dan dekat dengan pasar kecamatan. Harga lahan di wilayah tersebut berkisar antara Rp 1 – 2 juta per m
2
. Sebagai ilustrasi dari perbedaan harga lahan pertanian dan non pertanian disajikan pada
Gambar 26.
Gambar 26. Harga Lahan Menurut Jenis Penggunaan Lahan
b. Aspek Sosial Penyedia Lapangan Kerja
Lahan pertanian, baik sawah, sawah tadah hujan, ladangtegalan maupun lahan perkebunan mempunyai fungsi sebagai penyedia lapangan
pekerjaan, baik pada kegiatan budidaya on-farm, pasca panen off-farm maupun perdagangan dan distribusinya out of farm. Fungsi tersebut
sangat penting dalam menyerap angkatan kerja setempat lokal maupun wilayah regional.
Berbagai kegiatan usahatani memerlukan curahan tenaga kerja, seperti perbaikan pematang, pengolahan tanah, tanam, penyiangan, pemupukan,
pengendalian hama dan penyakit tanaman, pengairan, panen dan pasca panen penjemuran dan pengangkutan. Sumber tenaga kerja usahatani
tersebut adalah tenaga kerja keluarga dan tenaga kerja luar keluarga. Jenis tenaga kerja yang digunakan terdiri atas tenaga kerja pria, wanita dan
tenaga mesin. Tenaga kerja hewan sudah jarang digunakan pada kegiatan usahatani di Sub DAS Keduang. Alokasi penggunaan tenaga kerja tersebut
bersifat spesifik, misalnya tenaga kerja pria berkaitan dengan kegiatan
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com
pengolahan lahan, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, pengairan, panen dan pengangkutan. Tenaga kerja wanita berkaitan dengan
kegiatan tanam, penyiangan dan panen. Untuk tenaga mesin digunakan pada saat pengolahan lahan traktor dan panen mesin perontok padi
dengan tenaga kerja pria sebagai operatornya.
Pada setiap periode tanam usahatani padi sawah menyerap tenaga kerja 270 hari kerja pria HKP, untuk padi gogo menyerap tenaga kerja
180 HKP, palawija jagung 70 HKP, ubi kayu 40 HKP dan tanaman perkebunan jambu mete sebesar 25 HKP. Adanya konversi lahan
pertanian ke non pertanian, maka potensi sebagai penyedia lapangan kerja sesuai komoditas yang ditanam tersebut akan hilang.
FKLP Luas_Sub_DAS
Laju_KLP Luas_Konversi_LP
HKP_Jagung
HKP_Padi_Gogo HKP_Padi
HKP_Mete
HKP_Singkong HKP_PKC_Hilang
HKP_TL_Hilang HKP_STH_Hilang
HKP_SI_Hilang Laju_HKP_Hilang
Jumlah_HKP_Hilang
Gambar 27. Diagram Alir Model Potensi Penyedia Lapangan Kerja Yang Hilang Akibat Konversi Lahan Pertanian Ke Non Pertanian
Lahan sawah irigasi yang telah dikonversi ke penggunaan non pertanian di Sub DAS Keduang seluas 18 hektar. Apabila pergiliran
tanaman pada lahan sawah tersebut padi-padi-palawija jagung, maka potensi sebagai penyedia lapangan kerja yang telah hilang sebesar 10.980
HKP setiap tahun. Lahan sawah tadah hujan yang telah dikonversi ke penggunaan non pertanian di Sub DAS Keduang seluas 44 hektar. Apabila
pergiliran tanaman pada lahan sawah tadah hujan tersebut padi - padi gogo
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com
- palawija jagung, maka potensi sebagai penyedia lapangan kerja yang telah hilang sebesar 22.880 HKP setiap tahun. Potensi sebagai penyedia
lapangan kerja yang telah hilang dikarenakan lahan ladangtegalan yang telah dikonversi sebesar 2.640 HKP setiap tahun. Lahan perkebunan yang
telah dikonversi ke penggunaan non pertanian di Sub DAS Keduang seluas 169 hektar, dengan demikian potensi sebagai penyedia lapangan kerja
yang telah hilang sebesar 4.225 HKP setiap tahun.
Potensi sebagai penyedia lapangan kerja yang telah hilang secara keseluruhan dikarenakan konversi lahan pertanian ke non pertanian di Sub
DAS Keduang sebesar 40.725 HKP setiap tahun.
Tahun Ke Ke
se mp
at an
Ke rja
Ya ng
Hi la
ng r
ib u
HKP
Jumlah_HKP_Hilang 1
5 10
15 20
25 30
1.000 2.000
3.000 4.000
5.000 6.000
1 1
1 1
1 1
1
Gambar 28. Grafik Potensi Kesempatan Kerja Yang Hilang Akibat Konversi Lahan Pertanian Ke Non Pertanian
c. Aspek Lingkungan Fisik dan Kimia