UPAYA ORANG TUA DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR’AN ANAK USIA KANAK-KANAK DI LINGKUNGAN KELUARGA DI DESA BRONGKAL, PAGELARAN, KABUPATEN MALANG

(1)

i

UPAYA ORANG TUA DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR’AN

ANAK USIA KANAK-KANAK DI LINGKUNGAN KELUARGA DI DESA BRONGKAL, PAGELARAN,

KABUPATEN MALANG

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang

Untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan Program Sarjana Strata Satu (S-1)

Oleh:

NURULITA AGUSTINA NIM. 08110024

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS AGAMA ISLAM

JURUSAN TARBIYAH 2013


(2)

ii

Halaman Persetujuan

UPAYA ORANG TUA DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR’AN

ANAK USIA KANAK-KANAK DI LINGKUNGAN KELUARGA DI DESA BRONGKAL, PAGELARAN,

KABUPATEN MALANG

S K R I P S I

Oleh:

NURULITA AGUSTINA

NIM 08110024

Disetujui Oleh

Dosen Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II


(3)

iii

HALAMAN PENGESAHAN

SKRIPSI

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang dan diterima untuk memenuhi syarat guna

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.PdI)

Pada Tanggal

Dewan Penguji Tanda Tangan

Dewan Penguji Tanda Tangan

1. Drs. HN Taufiq, M.Ag. (...) 2. Drs. Sunarto, M.Ag. (...) 3. Drs. M. Nurul Humaidi, M.Ag (...) 4. Nur Afifah Khurin Maknin, S.PdI, M.Kes (...)

Mengesahkan Fakultas Agama Islam

Dekan,


(4)

iv

MOTO









































































Hai orang orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api

neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat

malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa

yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang


(5)

v

PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan kepada:

1. Allah SWT dengan segala rahmat dan hidayah-Nya 2. Keluarga, Bapak dan Ibu terima kasih, Saudara

kembar Nuraini Agustini


(6)

vi

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Nurulita Agustina

NIM : 08110024

Tempat/ Tanggal Lahir : Malang, 22 Agustus 1989 Fakultas/ Jurusan : Agama Islam/ Tarbiyah Menyatakan bahwa Tugas Akhir/ Skripsi dengan judul:

“Upaya Orang Tua Dalam Pembelajaran Al-Qur’an Anak Usia Kanak-Kanak Di Lingkungan Keluarga Di Desa Brongkal, Pagelaran, Kabupaten Malang” adalah bukan merupakan karya tulis orang lain, baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah kami sebutkan sumbernya. Demikian surat pernyataan ini kami buat sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, kami bersedia mendapat sanksi akademis.

Malang, 24 Januari 2013 Mahasisiswa Ybs,


(7)

vii

ABSTRAK

Upaya Orang Tua Dalam Pembelajaran Al-Qur’an Anak Usia Kanak-kanak Di Lingkungan Keluarga Di Desa Brongkal, Pagelaran Kabupaten Malang; Nurulita Agustina; 08110024; Jurusan Tarbiyah FAI UMM.

Kata Kunci:

Upaya Orang Tua, Pembelajaran Al-Qur’an, Anak Usia Kanak-kanak

Penelitian ini dilatar belakang oleh mengingat pentingnya Al-Qur’an dalam kehidupan manusia, maka pembelajaran Al-Qur’an dan pengamalanya adalah suatu keharusan bagi seorang muslim. Dan pembelajaran Al-Qur’an tersebut akan baik jika diberikan semenjak anak masih berusia dini. Akan tetapi dewasa ini banyak anak yang tidak dapat membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar. Atas dasar inilah penelitian di laksanakan di lingkungan keluarga di desa Brongkal kecamatan Pagelaran kabupaten Malang. Dua yang menjadi rumusan maslah dalam penelitian ini adalah 1) Bagaimana upaya orang tua dalam pembelajaran Al-Qur’an anak usia kanak-kanak di lingkungan keluarga di desa Brongkal, Pagelaran, kabupaten Malang?, 2) Apa kendala dan solusi orang tua dalam pembelajaran Al-Qur’an anak usia kanak-kanak di lingkungan keuaraga di desa Brongkal, Pagelaran, kabupaten Malang?

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang bagaimana Upaya Orang tua dalam Pembelajaran Al-Qur’an Di Lingkungan Keluarga Di Desa Brongkal, Pagelaran, Kabupaten Malang dan tidak hanya itu saja melainkan ingin mengetahui juga kendala-kendala dan solusi dari orang tua dalam pembelajaran Al-Qur’an di lingkungan keluarga di desa Brongkal, Pagelaran, kabupaten Malang.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus . Dengan demikian data yang digunakan berasal dari observasi, wawancara. Adapun tahapan analisa data yang digunakan adalah tahapan penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Hasil dari penelitian ini adalah upaya orang tua dalam pembelajaran Al-Qur’an anak usia kanak-kanak di lingkungan keluarga di desa Brongkal, Pagelaran, kabupaten Malang yang secara langsung dapat diamati oleh peneliti. Diketahui bahwa di lingkungan keluarga di desa Brongkal tersebut gigih dalam pembelajaran Al-Qur’an. Tetutama orang tua yang mempunyai anak yang masih berusia kanak-kanak, mereka tidak hanya menitipkan anaknya kepada lembaga TPQ saja, melainkan mereka juga memberikan pembelajaran Al-Qur’an kepada anaknya ketika di rumah.


(8)

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami mampu menyelesaikan tugas akhir kuliah inin dengan kemampuan yang terbatas yang dimiliki. Shalawat serta salam kami persembahkan kepada Rasulullah SAW selaku suri taulan dan pembimbing bagi seluruh manusia dalam perjalan hidupnya agar menjadi manusia beriman dan bertaqwa kepada Maha Pencipta yaitu Allah SWT.

Penulisan skripsi dengan judul “UPAYA ORANG TUA DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR’AN ANAK USIA KANAK-KANAK DI LINGKUNGAN KELUARGA DI DESA BRONGKAL, PAGELARAN, KABUPATEN MALANG”, adalah bentuk rangkaian tugas akhir yang dilakukan kami selama mengikuti masa perkuliahan di Jurusan Tarbiyah Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah malang.

Sebagai manusia yang mempunyai kekurangan dan banyak membutuhkan bantuan sesama, maka patut kami ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang terkait diantaranya adalah

1. Drs. Muhajir Effendy, M.AP selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang serta para pembantu Rektor I, II dan III.

2. Drs.Sunarto, M.Ag selaku Dekan Fakultas Agama Islam dan pembimbing dalam menyelesaikan skripsi. Terima kasih atas segala perhatian, motivasi, bimbingan dan arahan yang engkau berikan kepada kami.

3. Para pembantu Dekan Fakultas Agama Islam I, II dan III, yaitu: Dra. Romlah, M.Ag., Drs. Faridi, M.Si., dan Drs. M. Syarif, M.Ag. yang tidak henti memberikan dorongan, bantuan dan bimbingan.


(9)

ix

4. Dra. H. N. Taufik, M.Ag. selaku Ketua Jurusan Tarbiyah dan pembimbing dalam menyelesaikan skripsi yang tidak pernah lelah mencurahkan segenap perhatian dan bimbingannya kepada kami.

5. Keluarga besar kami yakni Bapak dan Ibu yang telah mendukung secara moril maupun materi. Sodara kembar saya yang tidak bosan-bosannya memberikan motivasi dan memberikan masukan untuk perbaikan skripsi 6. Kepada Kepala desa Brongkal yang telah memberikan izin untuk

penelitian di desa Brongkal.

7. Kepada Teman-teman Tarbiyah 2008 (Irul, Yoni, Hana, Yanti, Lia, Sidah, Kembar, Okta, Vita, Ayu, Jun, Hasyim, Muin, Lutfi, Didit, Suluh, Ahmad, Kifli, Afla, Amir, Sulis, Anjar dan Nasir) yang telah member motivasi dan masukan dalam penyelesaian skripsi

8. Kepada seluruh pihak yang terkait, baik atas nama perorangan atau lembaga yang turut serta membantu kelancaran penulisan skripsi kami. Kami menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih atas saran dan kritik yang diberikan dengan tujuan perbaikan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan dicatat sebagai amal kebajikan dihadapan Allah SWT.

Malang, 24 Januari 2013 Penulis


(10)

x

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL i

LEMBAR PERSETUJUAN ii

LEMBAR PENGESAHAN iii

MOTO iv

PERSEMBAHAN v

SURAT PERNYATAAN vi

ABSTRAK vii

KATA PENGANTAR viii

DAFTAR ISI x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Balakang Masalah 1

B. Rumusan Masalah 6

C. Tujuan Penelitian 6

D. Manfaat Penelitian 7

E. Batasan Istilah 7

F. Sistematika Penulisan 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pembelajarn Al-Qur’an 10

B. Anak Usia Kanak-Kanak 15

C. Pembelajaran Al-Qur’an Anak Usia Kanak-Kanak 17 D. Upaya OrangtuaDalam Pembelajaran Al-Qur’an

Anak Usia Kanak-kanak 20

E. Lingkungan Keluarga 23

F. Dasar Hukum Tentang Kewajiban Orang Tua Dalam


(11)

xi

G. Pentingnya Orang Tua Dalam Memberikan Pembelajaran Al-Qur’an

Pada Anak 27

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian 29

B. Metode Pengumpulan Data 30

C. Informan 31

D. Lokasi 32

E. Teknik Analisis Data 32

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Latar Belakang Objek Penelitian 33

B. Penyajian dan Analisis Data 35

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan 43

B. Saran-saran 44

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN


(12)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Al-Qur’an merupakan kitab suci yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW sebagai mukjizat yang tiada taranya bagi alam semesta. Allah menurunkan kitab-Nya yang kekal agar dibaca oleh lidah-lidah mereka, didengar oleh telinga-telinga mereka, ditadaburi oleh akal mereka dan menjadi ketenangan di hati mereka.1.Selain itu Al-Qur’an juga sebagai pedoman hidup manusia sebagaimana firman Allah dalam QS Al-Isro’ ayat 9























Sesungguhnya Al-Qur’an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang

Mu’min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besat”2

Mengingat begitu pentingnya Al-Qur’an bagi kehidupan manusia, maka pembelajaran Al-Qur’an dan pengamalannya adalah suatu keharusan bagi seorang muslim. Wendi Zarman mengemukakan bahwa dengan membaca dan menghafal Al-Qur’an sama artinya dengan berinteraksi dengan Allah. Oleh sebab itu semakin erat hubungan kita dengan Al-Qur’an, maka semakin erat

1

Yusuf Qardhawi, Berinteraksi Dengan Al-Qur’an (Bandung: Mizan, 1998), hal. 175.

2


(13)

2

pula hubungan kita dengan Allah. Kekuatan hubungan kita dengan Allah merupakan kunci keberkahan hidup.3

Dewasa ini terdapat perkembangan lain yang cukup menjadi kabar gembira, terutama bagi orang tua yang menginginkan anaknya menjadi generasi Qur’ani. Diberbagai daerah terdapat lembaga Pendidikan Islam yang menyediakan porsi cukup banyak untuk pelajaran keagamaannya termasuk pembelajaran Al-Qur’an bahkan hafalan Al-Qur’an sebagai program unggulan mereka. Misalnya Pondok Darul Qur’an milik Ustadz Yusuf Mansur, Pondok Krapayak milik Kyai Munawir yang diharapkan lembaga-lembaga pendidikan semacam itu semakin banyak di era globalisasli ini, agar generasi penerus yang akan datang menjadi generasi Qur’ani.

Seandainya lembaga pendidikan yang dapat jumpai hanya menyediakan porsi yang tidak banyak dalam pembelajaran Al-Qur’an, maka orang tua seharusnya mencari alternative lain yang terbaik misalnya mendatangkan guru ke rumah dan jika memang orang tua dapat mengajarkan sendiri, sebaiknya orang tua sendiri yang memberikan pembelajaran Al-Qur’an. Orang tua berkewajiban dalam mendidik dan membimbing anaknya dengan baik. Akan tetapi yang menjadi permasalahannya, tidak semua orang tua paham mengenai pendidikan anak. Kenyataan yang terjadi di kalangan masyarakat, banyak orang tua yang menyekolahkan anaknya bukan karena ingin anaknya menjadi orang yang taat kepada agama melainkan hanya karena ingin anaknya mendapat gelar yang tinggi dan bisa medapatkan pekerjaan dengan mudah. Saat ini banyak anak-anak, bahkan orang dewasa

3

Wendi Zarman, Ternyata Mendidik Anak Cara Rasulullah itu Mudah & Lebih Efektif (Bandung: Penerbit Ruang Kata imprint Kawan Pustaka, 2011), hal. 137


(14)

3

yang tidak bisa membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar. Terbukti di sebuah sekolah swasta tingkat SMA di daerah Malang, di sekolah tersebut banyak siswa yang belum bisa membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar, bahkan masih tingkatan Iqro’, buktinya masih banyak anak yang membacanya tidak menggunakan tajwid. Hal ini bisa dikarenakan kurangnya kesadaran dari masyarakat, khususnya orang tua sebagai pendidik yang mempunyai tanggung jawab untuk memelihara, mendidik dan membimbing anaknya dengan baik. Bahkan saat ini pekerjaan dijadikan orang tua sebagai alasan tidak dapat mendidik anaknya di rumah. Dan mereka hanya menyerahkan masalah pendidikan agama anak pada lembaga sekolah tanpa adanya pengecekan dari orang tua. Padahal orang tua adalah pendidik pertama dan utama bagi anak. Bambang Syamsul Arifin mengemukakan bahwa orang tua merupakan pendidik kodrati. Mereka pendidik bagi anak-anaknya karena secara kodrati mereka (ibu dan bapak) diberikan anugrah oleh Allah sang Pencipta berupa naluri orang tua. Naluri ini timbullah rasa kasih saying para orang tua kepada anak-anaknya, sehingga secara moral keduanya merasa terkena beban dan tanggung jawab untuk memelihara, melindungi dan membimbing keturunan mereka.4

Anak merupakan amanat dari Allah SWT kepada orang tua. Karena bersifat amanat, maka orang tua bertanggung jawab atas pelaksanaan amanat tersebut. Orang tua bertanggung jawab untuk merawat dan mendidik anak, maka jika ada kesalahan dalam mendidik anak, berarti belum sepenuhnya orang tua menjalankan amanat yang telah diberikan Allah SWT kepadanya.

4


(15)

4

Dalam hal ini Amirah mengemukakan bahwa sebagai orang tua harus bertanggung jawab. Mengenai hal ini Allah SWT berfirman:

“Hai orang orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”5

Ayat tersebut menerangkan tentang kewajiban orang tua untuk memperhatikan masa depan keluarganya, yaitu masa depan di akhirat. Mereka wajib mendidik anaknya agar tidak menjadi ahli neraka. Inilah yang dimaksud dengan amanah yang diberikan Allah kepada para orang tua. Oleh sebab itu, orang tua mempunyai tugas untuk mendidik anaknya, khususnya pendidikan agama.

Muhaimin mengutip dari Zakiah Daradjat bahwa perkembangan agama anak sangat ditentukan oleh pendidikan dan pengalaman yang dilaluinya, terutama pada masa pertumbuhan yang pertama (masa anak) umur 0-12 tahun. Masa ini merupakan masa yang sangat menentukan bagi pertumbuhan dan perkembangan agama anak untuk masa berikutnya. Dalam hal ini yang paling berperan adalah orang tua dalam keluarga. Oleh sebab itu, anak yang tidak pernah mendapat pendidikan agama dan tidak pula mempunyai pengalaman keagamaan, maka setelah dewasa mereka akan cenderung kepada sikap negatif terhadap agama, demikian sebaliknya.6

Proses pendidikan agama akan lebih tepat diberikan kepada anak semenjak mereka usia dini karena pertumbuhan anak usia dini sangat penting dan menentukan keberhasilan dalam pendidikan agama anak. Pendidikan

5

QS. At- Tahrim [66]:6.

6

Muhaimin, Wacana Pengembangan Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003), hal. 292.


(16)

5

yang terbentuk pada anak usia dini akan mempengaruhi kecerdasan dan kepribadiannya untuk kehidupan selanjutnya. Maka pendidikan usia dini sangat penting.

Hassan Syamsi Basya, mengemukakan bahwa ajaran agama yang ditumbuhkan sejak dini dan dipraktekkan sehari hari niscaya akan menumbuhkan keagamaan yang kokoh pada diri anak. Namun keagamaan tersebut bisa runtuh sewaktu waktu jika tidak di jaga dengan seksama.7 Seperti halnya dengan belajar Al-Qur’an, belajar Al-Qur’an juga harus dipelajari dari sejak usia dini.

“Umar Hasym mengemukakan bahwa belajar mengaji, membaca dan menulis Al-Qur’an memang harus dimulai sejak kecil. Kefasihan dan lafadl Arab dan bacaan Al-Qur’an pada umumnya terbiasakan sejak usia dini.”8 Oleh sebab itu orang tua mempunyai peran penting dalam pembelajaran Al-Qur’an dan perlu disadari hal ini adalah hal yang sangat penting bagi keluarga muslim yang mempunyai anak.

Mengingat betapa pentingnya pembelajaran Al-Qur’an pada umat manusia, maka sudah seharusnya para orang tua berusaha agar anak mendapat pembelajaran Al-Qur’an ketika mereka masih kanak-kanak. Misalnya belajar membaca Al Qur’an, menghafal surat-surat pendek dan menulis huruf hijaiyah, seperti apa yang ada di Desa Brongkal, kecamatan Pagelaran, kabupaten Malang. Di desa Brongkal ini termasuk desa yang dikenal warganya religius dan yang paling menonjol adalah kegigihanya dalam belajar Al-Qur’an. Terbukti mayoritas di desa tersebut pandai dalam

7

Hassan Syamsi Basya, Mendidik Anak Zaman Kita (Jakarta: 2011), hal. 235.

8

Umar Hasym, Anak Soleh (Cara Mendidik Anak dalam Islam), (Surabaya: PT Bina Ilmu, 1983), hal. 105.


(17)

6

membaca Al-Qur’an. Desa Brongkal tersebut juga banyak anak-anak yang pandai mengaji dan juga lancar hafalan surat-surat pendeknya. Berangkat dari fenomena di atas penulis ingin mengetahui peranan orang tua dalam pembelajaran Al-Qur’an bagi anak usia pra sekolah yang ada di keluarga, maka penulis mengambil judul Peranan Orang Tua Dalam Pembelajaran Al-Qur’an Anak Usia Kanak-Kanak Di Keluarga Muslim Di Desa Brongkal, Pagelaran, Kabupaten Malang

B. Rumusan Masalah

Berawal dari latar belakang yang dipaparkan di atas, maka permasalahan yang diungkapkan dapat dirumuskan sebagai berikut.

1. Bagaimana upaya orang tua dalam pembelajaran Al-Qur’an anak usia kanak-kanak di lingkungan keluarga di desa Brongkal, Pagelaran, kabupaten Malang.

2. Apa kendala dan solusi orang tua dalam pembelajaran Al-Qur’an anak usia kanak-kanak di lingkungan keluarga di desa Brongkal, Pagelaran,

kabupaten Malang?

C. Tujuan Penelitian

1. Guna mendeskripsikan bagaimana upaya orang tua dalam pembelajaran Al-Qur’an anak usia kanak-kanak di lingkungan keluarga di desa Brongkal, Pagelaran, kabupaten Malang.

2. Guna Mengidentifikasi kendala dan solusi orang tua dalam pembelajaran Al-Qur’an anak usia kanak-kanak di lingkungan keluarga di desa Brongkal kecamatan Pagelaran kabupaten Malang.


(18)

7 D. Manfaat Penelitian

1. Guna memberikan masukan bagi penulis sendiri untuk mengetahui bagaimana upaya orang tua dalam memberikan pembelajaran Al-Qur’an. 2. Guna memberikan masukan kepada para pendidik khususnya para orang

tua dalam memberikan pembelajan Al-Qur’an teutama anak usia kanak -kanak

E. Batasan Masalah

Agar tidak terjadi kesimpang siuran pembahasan skripsi ini, karena mengingat keterbatasan waktu, dana, tenaga serta pengalaman, maka penulis membatasi pembahasan mengenai peranan orang tua dalam pembelajaran Al-Qur’an anak usia kanak-kanak di keluarga di desa Brongkal, Pagelaran, kabupaten Malang sebagai berikut:

1. Keluarga

Keluarga merupakan lingkungan pertama bagi anak, di lingkungan keluarga pertama-tama anak mendapatkan pendidikan.9 Keluarga yang akan peneliti bahas dalam penelitian ini adalah keluarga muslim yang ada di desa Brongkal, kecamatan Pagelaran kabupaten Malang.

2. Anak Usia Kanak-kanak

Anak usia kanak-kanak merupakan anak yang usianya sekitar 3-6 tahun. Anak yang akan diteliti disini anak usia 3-6 tahun (kanak-kanak)

9

Nur Ahid, Pendidik Keluarga dalam Perspektif Islam (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), hal. Vi.


(19)

8

3. Pembelajaran Al-Qur’an

“Pembelajaran mempunyai pengertian sebagai proses atau perbuatan yang menjadikan makhluk hidup itu belajar.”10Pembelajaran Al-Qur’an disini meliputi membaca dan menghafal surat-surat pendek

F. Sistematika Penulisan

Bab I :Pendahuluan, dalam bab ini penulis akan mendeskripsikan secara umum tentang skripsi ini, yang di mulai dari latar belakang masalah, rumasan masalah, tujuan dan manfaatnya dan yang terakhir adalah sistematika pembahasan.

Bab II :Tinjauan pustaka dimaksudkan untuk memeberikan pra wacana sebelum masuk dalam pembahsan utama yakni upaya orang tua dalam pembelajaran Al-Qur’an anak di lingkungan keluarga yang dilihat dari pengertian pembelajaran Al-Qur’an, tujuan pembelajarn Al-Qur’an, metode pembelajaran Al-Qur’an, pengertian usia kanak -kanak, batsan usia kanak--kanak, fase perkembangan anak usia kanak-kanak,

Bab III :Pada bab ini membahas tentang metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini. Sebagaimana penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, maka metode yang di gunakan mulai dari pengumpulan data hingga pengolahan data adalah dengan metode yang lazim

10

Masykuri Bakri, Ouo Vadis Pendidikan Islam Klasik: Perspektif Intelektual Muslim (Surabaya: Visipress Media, 2009), hal. 1.


(20)

9

digunakan dalam penelitian kualitatif. Maka yang digunakan adalah pendekatan penelitian, informan, metode pengumpulan data, dan yang terakhir adalah metode analisis data

Bab IV :Bab ini membahas tentang hasil penelitian lapangan yang akan menjadi inti dari skipsi

Bab V :Bab ini membahas tentang kesimpulan yang berisi kesimpulan umum dari hasil penelitian sekaligus saran-saran dari penulis.


(1)

4

Dalam hal ini Amirah mengemukakan bahwa sebagai orang tua harus bertanggung jawab. Mengenai hal ini Allah SWT berfirman:

“Hai orang orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu

dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada

mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”5

Ayat tersebut menerangkan tentang kewajiban orang tua untuk memperhatikan masa depan keluarganya, yaitu masa depan di akhirat. Mereka wajib mendidik anaknya agar tidak menjadi ahli neraka. Inilah yang dimaksud dengan amanah yang diberikan Allah kepada para orang tua. Oleh sebab itu, orang tua mempunyai tugas untuk mendidik anaknya, khususnya pendidikan agama.

Muhaimin mengutip dari Zakiah Daradjat bahwa perkembangan agama anak sangat ditentukan oleh pendidikan dan pengalaman yang dilaluinya, terutama pada masa pertumbuhan yang pertama (masa anak) umur 0-12 tahun. Masa ini merupakan masa yang sangat menentukan bagi pertumbuhan dan perkembangan agama anak untuk masa berikutnya. Dalam hal ini yang paling berperan adalah orang tua dalam keluarga. Oleh sebab itu, anak yang tidak pernah mendapat pendidikan agama dan tidak pula mempunyai pengalaman keagamaan, maka setelah dewasa mereka akan cenderung kepada sikap negatif terhadap agama, demikian sebaliknya.6

Proses pendidikan agama akan lebih tepat diberikan kepada anak semenjak mereka usia dini karena pertumbuhan anak usia dini sangat penting dan menentukan keberhasilan dalam pendidikan agama anak. Pendidikan

5

QS. At- Tahrim [66]:6.

6

Muhaimin, Wacana Pengembangan Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003), hal. 292.


(2)

5

yang terbentuk pada anak usia dini akan mempengaruhi kecerdasan dan kepribadiannya untuk kehidupan selanjutnya. Maka pendidikan usia dini sangat penting.

Hassan Syamsi Basya, mengemukakan bahwa ajaran agama yang ditumbuhkan sejak dini dan dipraktekkan sehari hari niscaya akan menumbuhkan keagamaan yang kokoh pada diri anak. Namun keagamaan tersebut bisa runtuh sewaktu waktu jika tidak di jaga dengan seksama.7 Seperti halnya dengan belajar Al-Qur’an, belajar Al-Qur’an juga harus dipelajari dari sejak usia dini.

“Umar Hasym mengemukakan bahwa belajar mengaji, membaca dan menulis Al-Qur’an memang harus dimulai sejak kecil. Kefasihan dan lafadl Arab dan bacaan Al-Qur’an pada umumnya terbiasakan sejak usia dini.”8 Oleh sebab itu orang tua mempunyai peran penting dalam pembelajaran

Al-Qur’an dan perlu disadari hal ini adalah hal yang sangat penting bagi keluarga

muslim yang mempunyai anak.

Mengingat betapa pentingnya pembelajaran Al-Qur’an pada umat manusia, maka sudah seharusnya para orang tua berusaha agar anak mendapat pembelajaran Al-Qur’an ketika mereka masih kanak-kanak. Misalnya belajar

membaca Al Qur’an, menghafal surat-surat pendek dan menulis huruf hijaiyah, seperti apa yang ada di Desa Brongkal, kecamatan Pagelaran, kabupaten Malang. Di desa Brongkal ini termasuk desa yang dikenal warganya religius dan yang paling menonjol adalah kegigihanya dalam belajar Al-Qur’an. Terbukti mayoritas di desa tersebut pandai dalam

7

Hassan Syamsi Basya, Mendidik Anak Zaman Kita (Jakarta: 2011), hal. 235.

8

Umar Hasym, Anak Soleh (Cara Mendidik Anak dalam Islam), (Surabaya: PT Bina Ilmu, 1983), hal. 105.


(3)

6

membaca Al-Qur’an. Desa Brongkal tersebut juga banyak anak-anak yang pandai mengaji dan juga lancar hafalan surat-surat pendeknya. Berangkat dari fenomena di atas penulis ingin mengetahui peranan orang tua dalam pembelajaran Al-Qur’an bagi anak usia pra sekolah yang ada di keluarga, maka penulis mengambil judul Peranan Orang Tua Dalam Pembelajaran Al-Qur’an Anak Usia Kanak-Kanak Di Keluarga Muslim Di Desa Brongkal, Pagelaran, Kabupaten Malang

B. Rumusan Masalah

Berawal dari latar belakang yang dipaparkan di atas, maka permasalahan yang diungkapkan dapat dirumuskan sebagai berikut.

1. Bagaimana upaya orang tua dalam pembelajaran Al-Qur’an anak usia kanak-kanak di lingkungan keluarga di desa Brongkal, Pagelaran, kabupaten Malang.

2. Apa kendala dan solusi orang tua dalam pembelajaran Al-Qur’an anak usia kanak-kanak di lingkungan keluarga di desa Brongkal, Pagelaran,

kabupaten Malang?

C. Tujuan Penelitian

1. Guna mendeskripsikan bagaimana upaya orang tua dalam pembelajaran Al-Qur’an anak usia kanak-kanak di lingkungan keluarga di desa Brongkal, Pagelaran, kabupaten Malang.

2. Guna Mengidentifikasi kendala dan solusi orang tua dalam pembelajaran Al-Qur’an anak usia kanak-kanak di lingkungan keluarga di desa Brongkal kecamatan Pagelaran kabupaten Malang.


(4)

7

D. Manfaat Penelitian

1. Guna memberikan masukan bagi penulis sendiri untuk mengetahui bagaimana upaya orang tua dalam memberikan pembelajaran Al-Qur’an. 2. Guna memberikan masukan kepada para pendidik khususnya para orang

tua dalam memberikan pembelajan Al-Qur’an teutama anak usia kanak -kanak

E. Batasan Masalah

Agar tidak terjadi kesimpang siuran pembahasan skripsi ini, karena mengingat keterbatasan waktu, dana, tenaga serta pengalaman, maka penulis membatasi pembahasan mengenai peranan orang tua dalam pembelajaran

Al-Qur’an anak usia kanak-kanak di keluarga di desa Brongkal, Pagelaran, kabupaten Malang sebagai berikut:

1. Keluarga

Keluarga merupakan lingkungan pertama bagi anak, di lingkungan keluarga pertama-tama anak mendapatkan pendidikan.9 Keluarga yang akan peneliti bahas dalam penelitian ini adalah keluarga muslim yang ada di desa Brongkal, kecamatan Pagelaran kabupaten Malang.

2. Anak Usia Kanak-kanak

Anak usia kanak-kanak merupakan anak yang usianya sekitar 3-6 tahun. Anak yang akan diteliti disini anak usia 3-6 tahun (kanak-kanak)

9

Nur Ahid, Pendidik Keluarga dalam Perspektif Islam (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), hal. Vi.


(5)

8 3. Pembelajaran Al-Qur’an

“Pembelajaran mempunyai pengertian sebagai proses atau perbuatan yang

menjadikan makhluk hidup itu belajar.”10Pembelajaran Al-Qur’an disini meliputi membaca dan menghafal surat-surat pendek

F. Sistematika Penulisan

Bab I :Pendahuluan, dalam bab ini penulis akan mendeskripsikan secara umum tentang skripsi ini, yang di mulai dari latar belakang masalah, rumasan masalah, tujuan dan manfaatnya dan yang terakhir adalah sistematika pembahasan.

Bab II :Tinjauan pustaka dimaksudkan untuk memeberikan pra wacana sebelum masuk dalam pembahsan utama yakni upaya orang tua dalam pembelajaran Al-Qur’an anak di lingkungan keluarga yang dilihat dari pengertian pembelajaran Al-Qur’an, tujuan pembelajarn Al-Qur’an, metode pembelajaran Al-Qur’an, pengertian usia kanak -kanak, batsan usia kanak--kanak, fase perkembangan anak usia kanak-kanak,

Bab III :Pada bab ini membahas tentang metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini. Sebagaimana penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, maka metode yang di gunakan mulai dari pengumpulan data hingga pengolahan data adalah dengan metode yang lazim

10

Masykuri Bakri, Ouo Vadis Pendidikan Islam Klasik: Perspektif Intelektual Muslim


(6)

9

digunakan dalam penelitian kualitatif. Maka yang digunakan adalah pendekatan penelitian, informan, metode pengumpulan data, dan yang terakhir adalah metode analisis data

Bab IV :Bab ini membahas tentang hasil penelitian lapangan yang akan menjadi inti dari skipsi

Bab V :Bab ini membahas tentang kesimpulan yang berisi kesimpulan umum dari hasil penelitian sekaligus saran-saran dari penulis.


Dokumen yang terkait

Pengaruh bimbingan orang tua terhadap kemampuan membaca al-qur’an anak di TPQ As-Sa’adah Ciputat- Tangerang Selatan

5 30 103

Implikatur Percakapan Anak Usia 5 Tahun di Lingkungan Keluarga dan Implikasinya pada Pembelajaran Bahasa Indonesia di Taman Kanak-kanak (TK)

3 29 56

Sosialisasi Peran Gender Tradisional Pada Anak (Studi Kasus Pada Orang Tua, Anak Dan Guru Taman Kanak-Kanak Al-Qur’an Al-Ihsan)

0 6 108

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI TAMAN KANAK-KANAK 'AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL GODEGAN

0 2 73

PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP GURU DALAM UPAYA MENGOPTIMALKAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN Persepsi Orang Tua Terhadap Guru dalam Upaya Mengoptimalkan Pengembangan Kepribadian Anak Usia Dini (Studi Kasus di Taman Kanak-Kanak Pertiwi Tanjungan, Wedi, Klaten) Ta

0 3 9

PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP GURU DALAM UPAYA MENGOPTIMALKANPENGEMBANGAN KEPRIBADIAN Persepsi Orang Tua Terhadap Guru dalam Upaya Mengoptimalkan Pengembangan Kepribadian Anak Usia Dini (Studi Kasus di Taman Kanak-Kanak Pertiwi Tanjungan, Wedi, Klaten) Tah

0 2 16

PENDAHULUAN Persepsi Orang Tua Terhadap Guru dalam Upaya Mengoptimalkan Pengembangan Kepribadian Anak Usia Dini (Studi Kasus di Taman Kanak-Kanak Pertiwi Tanjungan, Wedi, Klaten) TahunAjaran 2015/2016.

0 2 5

PENGARUH PERAN ORANG TUA TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR ANAK TAMAN KANAK-KANAK KECAMATAN Pengaruh Peran Orang Tua Terhadap Kemandirian Belajar Anak Taman Kanak-Kanak Kecamatan Karangpandan Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 2 14

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI TAMAN KANAK-KANAK IMAN ISTIQOMAH SALATIGA Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini Di Taman Kanak-Kanak Iman Istiqomah Salatiga.

0 3 14

HUBUNGAN PEMBERIAN STIMULASI OLEH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN BAHASA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH ( 3–5 TAHUN) DI TAMAN KANAK-KANAK AL-FATH PAR

0 0 7