Hubungan filogenetik Pyricularia dari rumput dan padi

29 Frekuensi penanda SCAR juga bervariasi. Sebanyak 78.1 Pyricularia dari rumput memiliki Cut1, hanya 54.1 yang memiliki PWL2 dan 95.1 memiliki Erg2 hanya 4.9 yang tidak memiliki Erg2. Sebaliknya, hanya satu Pyricularia dari padi IR64 dari Sukabumi yang memiliki Cut1, dan 100 sampel Pyricularia dari padi memiliki PWL2, lebih tinggi daripada Pyricularia dari rumput. Semua Pyricularia dari padi menunjukkan hasil amplifikasi penanda SCAR Erg2. Begitu juga semua Pyricularia dari rumput dan padi memiliki penanda magB. Hanya satu Pyricularia dari jenis rumput D. ciliaris d15, dan dua Pyricularia dari padi var. Kencana bali ok6 dan ok10 yang tidak menunjukkan amplikon magC. Ketiga Pyricularia ini diperoleh dari bercak blas di ladang Jasinga Bogor Tabel 1. Penanda mag tidak dapat menunjukkan keragaman Pyricularia dari rumput dan padi. Tidak semua sampel dikarakterisasi penanda magB dan magCnya. Variasi penanda magB dan magC pada sampel Pyricularia dari rumput maupun padi yang dianalisis cenderung tidak bervariasi, oleh karena itu analisis pengelompokan hanya berdasarkan penanda SCAR. Fenotipe berdasarkan SCAR mengelompok menjadi lima Gambar 11.I. Pyricularia pr5.b.S4 dan pr14.b.S4 yang diperoleh dari sumber bercak yang sama membentuk kelompok sendiri, begitu juga d15 dari rumput D. ciliaris dari Jasinga. Pada dendogram, Pyricularia dari rumput berfenotipe SCAR A membentuk satu kelompok dengan Pyricularia dari padi yang juga berfenotipe SCAR A, kecuali satu isolat oir64.S1 yang berfenotipe SCAR C mengelompok dengan Pyricularia dari rumput yang juga berfenotipe C Gambar 11.II. Pembahasan Penanda Cut1 merupakan penanda SCAR yang gennya paling sering teramplifikasi pada Pyricularia dari rumput 78.1, hanya 4.6 pada Pyricularia dari padi yang menunjukkan fragmen ini. Sedangkan frekuensi PWL2 pada Pyricularia dari rumput ialah 54.1, sebaliknya, semua Pyricularia dari padi 100 memiliki PWL2. Penanda Cut1 bukan merupakan bagian gen yang penting pada Pyricularia untuk menginfeksi inang. Begitu juga PWL2 bagi Pyricularia , kecuali terhadap inang Eragrostis curvula. Enzim kutinase Pyricularia padi yang disandikan oleh gen cut1 tidak mempengaruhi patogenisitas