HUBUNGAN MOTIF BERAFILIASI DENGAN KONFLIK INTERPERSONAL PADA REMAJA

HUBUNGAN MOTIF BERAFILIASI DENGANKONFLIK INTERPERSONAL
PADA REMAJA
Oleh: ELLI SETYORINI (01810318)
Psychology
Dibuat: 2006-08-07 , dengan 3 file(s).

Keywords: Motif Berafiliasi, Konflik Interpersonal
Masa remaja merupakan masa yang penuh konflik, baik konflik dengan orang tua, teman sebaya,
masa depan sosial dan agama. Remaja berusaha mendapatkan persahabatan, karena mereka ingin
disukai dan diterima orang lain dalam situasi yang kooperatif dari situasi yang kompetitif dengan
menghindari terjadinya konflik interpersonal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan motif berafiliasi dengan konflik interpersonal pada remaja.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional. Sampel dari penelitian ini adalah
remaja SMUN 2 Mejayan yang duduk dikelas 3. Total sampel yang digunakan sebanyak 55
orang siswa. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan karakteristik
usia 17-21 tahun. Instrumen digunakan untuk mengambil data adalah dengan menggunakan skala
yaitu skala Motif Berafiliasi yang berjumlah 43 item serta skala Konflik Interpersonal yang
berjumlah 39 item. Teknik analisa data menggunakan uji korelasi product moment, dengan
bantuan SPSS versi 10.0 for windows.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara motif
berafiliasi dengan konflik interpersonal (r = -0,720; p = 0,000), dimana semakin tinggi motif

berafiliasi maka cenderung semakin rendah konflik interpersonal yang terjadi, demikian
sebaliknya semakin rendah motif berafiliasi maka semakin tinggi konflik interpersonal yang
terjadi

Abstract

Adolescence is a period full of conflict, whether conflict with parents, peers, social and religious
future. Teenagers try to get a friendship, because they want to be liked and accepted others in a
cooperative situation from a competitive situation to avoid interpersonal conflict. This study
aims to determine the relationship motive affiliated with interpersonal conflict in adolescence.
This research is a quantitative correlation. Samples from this study are adolescents SMUN 2
Mejayan who sit in class 3. The total sample used by 55 students. The sampling technique used
was purposive sampling with the characteristic age of 17-21 years. Instruments used to retrieve
data is by using a scale that is an Affiliated Motives scale of 43 items and Interpersonal Conflict
scale, amounting to 39 items. Data analysis technique using product moment correlation test,
with the help of SPSS version 10.0 for windows.
The results showed that there was a significant negative relationship between motive affiliated
with interpersonal conflict (r = -0.720, p = 0.000), where the higher the affiliation motive tends

to lower the interpersonal conflicts that occur, thus the lower the contrary, the higher affiliation

motive interpersonal conflicts that occur.