.Analisis Pelaksanaan Pendidikan Karakter Pada Siwa Kelas IV SDN Kebonsari Kota Pasuruan.

(1)

i

PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA SISWA KELAS IV SDN KEBONSARI KOTA PASURUAN

SKRIPSI

Disusun Oleh: Yullia Triya Putri

NIM. 09390148

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN D AN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG MALANG


(2)

(3)

iii


(4)

(5)

v MOTTO

“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”

(Terjemahan Qs. Ibrahim 14: 7)

“Sesungguhnya sesudah kesulitan pasti ada kemudahan, maka apabila telah selesai dari suatu urusan, tetaplah bekerja keras untuk urusan yang lain.:

(Terjemahan Qs. Al-Insyirah 94: 6-7)

Usaha tanpa doa adalah sombong, Doa tanpa usaha adalah kosong Usaha dan doa merupakan ruh untuk mencapai tujuan

PERSEMBAHAN

1. Kedua Orang tuaku Bapak Suwoto. Alm dan Ibu Keppy Andewiyang begitu aku cintai, hormati, patuhi, dan muliakan, terimakasih atas semua pengorbanan yang beliau berikan dan dengan penuh keikhlasan telah membesarkan, membimbing, dan mendoakan serta selalu memberikan dukungan kepada saya untuk kebaikan saya dimasa depan.

2. Mas Rahmad Angga Saputra yang sepenuh hati mendukung baik materi maupun dukungan moril untuk segera menyelesaikan tugas akhir ini dan kelak dapat menjadi panutan.

3. Seluruh keluarga besar SDN Kebonsari Kota Pasuruan yang senantiasa memberikan dukungan baik moral maupun spiritual.

4. Teman-teman seperjuangan yang selalu bersama-sama di waktu bimbingan dan saling membantu dalam kesulitan, serta teman PGSD angkatan 2009 khususnya teman-teman PGSD kelas C yang saya banggakan.


(6)

(7)

vii

ABSTRAK

Putri, Yulia Triya. 2015.Analisis Pelaksanaan Pendidikan Karakter Pada Siwa Kelas IV SDN Kebonsari Kota Pasuruan. Skripsi. Malang: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, 2015. Pembimbing (I) Dr. Hari Windu Asrini,M.Si (II) Dr.M Syaifudin,M.M

Kata kunci: Pelaksanaa Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter merupakan upaya penanaman nilai-nilai karakter kepada anak didik yang meliputi pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai kebaikan dan kebajikan, kepadaTuhan YME, diri sendiri, sesama, lingkungan maupun kebangsaan agar menjadi manusia yang berakhlak sehingga penelitian ini bertujuan untuk (1) Untuk mendeskripsikan bentuk nilai-nilai karakter yang diterapkan kepada siswa kelas IV SDN Kebonsari kota Pasuruan, (2) Untuk mendeskripsikan cara mengajarkan pendidikan karakter bagi siswa kelas IV SDN Kebonsari kota Pasuruan.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan metode kualitatif yang menggambarkan fenomena yang terjadi sebagaimana adanya. Pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Kegiatan analisis data yang digunakan yaitu mengumpulkan data, mereduksi, klasifikasi data, menyajikan data dan menarik kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1)Pelaksanaan pendidikan karakterpada siswa kelas IV sudah cukup baik hal ini ditunjukkan dalam poin: a) bentuk-bentuk nilai pendidikan karakter yang di terapkan oleh guru sudah baik dan b) kesiapan siswa dalam menerima nilai-nilai tersebut sudah baik (2) Cara guru dalam mengajarkan nilai karakter tersebut dari pembelajaran formal,non formal dan ekstrakulikuler menunjukan hasil yang baik terbukti hampir seluruh siswa memiliki sikap sopan,disiplin yang baik .


(8)

viii

ABSTRACT

Putri, Yulia Triya. 2015. Analysis of Implementation of Character Education Students of Class IV SDN Kebonsari Pasuruan. Essay. Malang: Study Program Elementary School Teacher Faculty of Teacher Training and Education, 2015. Supervisor (I) Dr. Windu day Asrini, MSi (II) Dr.M Syaifudin, M.M

Keywords:deploy Character Education

Character education is an effort to plant character values to students which includes knowledge, awareness or willpower, and measures to implement the values of goodness and virtue, to God Almighty, ourselves, others, the environment and nationality in order to become a man of morals so This research aims to (1) To describe the form character values that are applied to the fourth grade students of SDN Kebonsari Pasuruan, (2) To describe how to teach character education for students of class IV SDN Kebonsari Pasuruan.

This type of research used in this research is descriptive qualitative method that describes the phenomenon that occurs as it is. Data collection is interview, observation and documentation. Activity data analysis used is to collect data, reduce, classification of data, presenting data and draw conclusions.

The results showed that (1) Implementation of education karakterpada fourth grade students has been good enough this is indicated in the points: a) forms the value of character education in applied by teachers is good and b) the readiness of students in receiving those values are already good (2) The way teachers teach the character value of formal learning, non-formal and extracurricular showed good results proved almost all students have an attitude of polite, good discipline.


(9)

ix DAFTAR ISI

Judul ... i

Lembar Persetujuan ... ii

Lembar Pengesahan ... iii

Surat Pernyataan ... iv

Motto dan Persembahan ... v

Kata Pengantar ... vi

Abstrak ... vii

Abstract ... viii

Daftar Isi ... ix

Daftar Tabel ... xi

Daftar Gambar ... xii

Daftar Lampiran ... xiii

BAB IPendahuluan ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Batasan Istilah ... 6

BAB II Kajian Pustaka ... 8

A. Pendidikan Karakter ... 8

1. Ciri-ciri Pendidikan Karakter ... 11

2. Faktor-faktor Dalam Pendidikan Karakter ... 13

3. Tujuan Pendidikan Karakter ... 14

4. Nilai-nilai Pendidikan Karakter ... 16

5. Hasil Penelitian Terdahulu ... 19

B. Kerangka Pikir ... 21

BAB III Metode Penelitian ... 22

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 22

B. Lokasi Penelitian ... 22


(10)

x

D. Subjek Penelitian ... 23

E. Teknik Pengumpulan Data ... 23

F. Data dan Sumber Data Penelitian ... 28

G. Langkah-langkah Penelitian ... 29

H. Teknik Analisis Data ... 30

I. Keabsahan Data ... 33

BAB IV Hasil dan Pembahasan Penelitian... ... 34

A. Bentuk Nilai-nilai Pendidikan Karakter yang Diterapkan Kepada Siswa ... 35

B. Cara Mengajarkan Pendidikan Karakter Kepada Siswa Kelas IV ... 54

Bab V Kesimpulan Dan Saran... ... 55

A.Kesimpulan ... 55

B. Saran ... 56

Daftar Pustaka ... 57


(11)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Pedoman Wawancara ... 26 Tabel 3.2 Kisi-Kisi Pedoman Observasi... 27 Tabel 3.3 Kisi-Kisi Pedoman Kuisioner……… ... 28


(12)

xii

DAFTAR GAMBAR


(13)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pedoman Wawancara 1 ... 58

Lampiran 2 Pedoman Wawancara 2 ... 77

Lampiran 3 Pedoman Kuisioner ... 80

Lampiran 4 Gambar Kegiatan Sekolah ... 83


(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan karakter menjadi tema sentral sejak beberapa tahun terakhir dalam perkembangan pendidikan di Tanah Air. Dunia pendidikan diharapkan sebagai motor penggerak untuk memfasilitasi peningkatan karakter, sehinggaanggota masyarakat mempunyai kesadaran kehidupan berbangsa dan bernegara yang harmonis dan demokratis dengan tetap memperhatikan norma-norma di masyarakat yang disepakati. Peningkatan karakter dan pendidikan karakter menjadi suatu keharusan karena Pendidikan tidak hanya menjadikan peserta didik menjadi cerdas, tetapi juga harus Mempunyai budi pekerti dan sopan santun sehingga keberadaannya sebagai anggota masyarakat menjadi bermakna bagi dirinya.

Pendidikan karakter menjadi isu utama dalam kurikulum 2013, bahkan merupakan alasan utama perubahan kurikulum 2013 adalah alas an karakter. Jauh sebelumnya kurikulum bergulir dan diterapkan, permasalahan pendidikan karakter telah ramai dibicarakan . Untuk itu , pendidikan karakter dinilai sebagai program pendidikan nasional, sehingga dikenal istilah pendidikan karakter, RPP berkarakter, dan istilah berkaitan dengan karakter yang lain. Secara kodrati, manusia sejak lahir telah mempunyai potensi dasar aktualisasinya muncul dalam bentuk usaha-usaha yang disengaja dan secara sadar untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan secara optimal.


(15)

2

Pendidikan sebagai usaha dan kegiatan manusia dewasa terhadap manusia yang belum dewasa, bertujuan untuk menggali potensi-potensi tersebut agar menjadi actual dan dapat dikembangkan. Dengan begitu, pendidikan adalah alat untuk memberikan rangsangan agar potensi manusia tersebut berkembang sesuai yang diharapkan. Dengan berkembangnya potensi-potensi itulah manusia akan menjadi manusia dalam arti yang sebenarnya. Di sinilah pendidikan sering diartikan sebagai upaya manusia untuk memanusiakan manusia Sehingga mampu memenuhi tugasnya sebagai manusia dan menjadi warga negara yang berarti bagi satu negara dan bangsa.

Pendidikan dapat terjadi melalui interaksi manusia dengan lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun sosial. Proses interaksi tersebut akan berlangsung dan dialami manusia selama hidupnya. Interaksi manusia dalam lingkungan sosialnya menempatkan manusia sebagai mahluk sosial. Yakni makhluk yang saling memerlukan, saling bergantungan, dan saling membutuhkan satu sama lain, termasuk ketergantungan dalam hal pendidikan. Di samping itu, manusia sebagai makhluk sosial terikat dengan sistem sosial yang lebih luas.

Sekolah sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional, tidak dapat dipisahkan dari sistem kehidupan sosial yang lebih luas. Artinya sekolah itu harus mampu mendukung terhadap kehidupan masyarakat indonesia yang lebih baik. Dalam pendidikan sekolah selaku pelaksana pendidikan diatur secara bertahap atau mempunyai tingkatan tertentu . Dalam sistem pendidikan nasional jenjang pendidikan dibagi menjadi pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Masing-masing tingkatan itu mempunyai


(16)

3

tujuan yang dikenal dengan tujuan institusional atau tujuan kelembagaan, yakni tujuan yang harus dicapai oleh setiap jenjang lembaga pendidikan sekolah. Semua tujuan institusi tersebut merupakan penunjang terhadap tercapainya tujuan pendidikan nasional.

Pada saat ini yang diperlukan adalah kurikulum pendidikan yang berbasis karakter, dalam arti kurikulum itu sendiri memiliki karakter, dan sekaligus diorientasikan bagi pembentukank arakter peserta didik. Perbaikan kurikulum merupakan bagian tak terpisahkan dari kurikulum itu sendiri, bahwa suatu kurikulum yang berlaku harus secara terus menerus dilakukan peningkatan dengan mengadopsi kebutuhan yang berkembang dalam masyarakat dan kebutuhan peserta didik, guna meminimalisir kriminalitas yang tak jarang lagi hal ini terjadi pada anak bangsa yang tergolong anakremaja. Usaha pemerintah ini terbukti dengan dirancangnya kurikulum 2013 yang saat ini masih menjadi bahan uji coba public akan kelayakan kurikulum tersebut.

Menurut Kurniawaty (2011:7) pendidikan karakter adalah upaya penanaman nilai-nilai karakter kepada anak didik yang meliputi pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai kebaikan dan kebajikan, kepada Tuhan YME, diri sendiri, sesama, lingkungan maupun kebangsaan agar menjadi manusia yang berakhlak.

Berdasarkan pengamatan awal bahwa pelaksanaan pendidikan karakter di SD Kebonsari pada kelas IV telah dilakukan secara terintegrasi sejak siswa kelas 1. Secara umum ada 6 karakter yang harus dikembangkan pada anak didik yaitu “jujur, bertanggungjawab, cerdas, bersih, sehat, peduli,


(17)

4

dan kreatif” (Budiamansyah,2009). Implementasi pendidikan karakter dilakukan dengan pembiasaan piket kelas, pembiasaan awal pelajaran dengan aktivitas berdoa, membaca surat-surat pendek Al-qur’an, pembiasaan membuang sampah pada tempatnya, menyantuni teman-teman yang mendapat musibah dan sebagainya, pembiasaan di atas sebagai pendidikan karakter secara umum yang diterapkan. Namun secara spesifik pendidikan karakter diterapkan bagi kelas IV semenjak diberlakukannya kurikulum 2013. Karena pada kurikulum sebelum nya tau kurikulum KTSP bagikelas IV tidak ada dan pembelajarannya mengacu pada mata pelajaran, sedangkan pembelajaran berbasis tematik hanya untuk kelas 1, 2, dan 3. Jadi Pendidikan Karakter pada Siswa Kelas IV baru diterapkan sehingga peneliti mengambil permasalahan ini.

Pendidikan karakter kaitannya dengan perkembangan moral anak. Suyanto (2005:67), menyebutkan perkembangan moral anak ditandai dengan kemampuan anak untuk memahami aturan, norma, dan etika yang berlaku. Perkembangan moral mempunyai aspek kecerdasan dan aspek implusif, anak harus belajar apa saja yang benar dan salah, selanjutnya segera setelah mereka cukup besar mereka harus diberi penjelasan mengapa itu benar dan mengapa itu salah. Perkembangan moral anak dapat dipengaruhi oleh perkembangan intelektual dan penalaran. Oleh karena itu diperlukan latihan bagi mereka tentang bagaimana berprilaku moral dan konteks tertentu. Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini diberi judul“ Pelaksanaan Pendidikan Karakter Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Kebonsari Kota Pasuruan”.


(18)

5

B. RumusanMasalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah bentuk nilai karakter yang diterapkan kepada siswa kelas IV SDN Kebonsari kota Pasuruan?

2. Bagaimana cara mengajarkan pendidikan karakter pada siswa kelas IV SDN Kebonsari kota Pasuruan?

C. TujuanPenelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mendeskripsikan bentuk nilai-nilai karakter yang diterapkan kepada siswa kelas IV SDN Kebonsari kota Pasuruan.

2. Untuk mendeskripsikan cara mengajarkan pendidikan karakter bagi siswa kelas IV SDN Kebonsari kota Pasuruan.

D. ManfaatPenelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat, adapun manfaat yang dimaksud dalam penelitian ini bersifat teoritis maupun secara praktis.

1. Secara Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih dan memperkaya wawasan keilmuan teori pendidikan karakter yang akan menjadi pijakan teoritis yang menjadi usaha guru SDN Kebonsari Kota Pasuruan dalam mencerdaskan peserta didik agar menjadi generasi penerus bangsa yang berkualitas.


(19)

6

2. SecaraPraktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi siswa untuk memberikan gambaran tentang pendidikan karakter yang selalu diajarkan dan siswa dapat mengembangkan nilai karakter yang lain, bagi guru untuk menyempurnakan pelaksanaan pendidikan karakter secara konsisten, bagi pembaca dapat dijadikan sebagai bahan konsultasi untuk pengembangan kurikulum dalam pelaksanaan pendidikan karakter, bagi peneliti untuk menjadi slah satu khasanah ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi para pendidik dalam pelaksaan pendidikan karakter.

E. BatasanIstilah

Pendidikan karakter yaitu upaya-upaya yang dirancang dan dilaksanakan secara sistematis untuk membantu peserta didik memahami nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesame manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat. Pendidikan karakter melibatkan aspek pengetahuan, perasaan, dan tindakan. Dalam undang-undang Bab II Dasar, Fungsi dan Tujuan Pasal 3 Undang-undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional disebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yeng bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi


(20)

7

manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.


(1)

Pendidikan sebagai usaha dan kegiatan manusia dewasa terhadap manusia yang belum dewasa, bertujuan untuk menggali potensi-potensi tersebut agar menjadi actual dan dapat dikembangkan. Dengan begitu, pendidikan adalah alat untuk memberikan rangsangan agar potensi manusia tersebut berkembang sesuai yang diharapkan. Dengan berkembangnya potensi-potensi itulah manusia akan menjadi manusia dalam arti yang sebenarnya. Di sinilah pendidikan sering diartikan sebagai upaya manusia untuk memanusiakan manusia Sehingga mampu memenuhi tugasnya sebagai manusia dan menjadi warga negara yang berarti bagi satu negara dan bangsa.

Pendidikan dapat terjadi melalui interaksi manusia dengan lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun sosial. Proses interaksi tersebut akan berlangsung dan dialami manusia selama hidupnya. Interaksi manusia dalam lingkungan sosialnya menempatkan manusia sebagai mahluk sosial. Yakni makhluk yang saling memerlukan, saling bergantungan, dan saling membutuhkan satu sama lain, termasuk ketergantungan dalam hal pendidikan. Di samping itu, manusia sebagai makhluk sosial terikat dengan sistem sosial yang lebih luas.

Sekolah sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional, tidak dapat dipisahkan dari sistem kehidupan sosial yang lebih luas. Artinya sekolah itu harus mampu mendukung terhadap kehidupan masyarakat indonesia yang lebih baik. Dalam pendidikan sekolah selaku pelaksana pendidikan diatur secara bertahap atau mempunyai tingkatan tertentu . Dalam sistem pendidikan nasional jenjang pendidikan dibagi menjadi pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Masing-masing tingkatan itu mempunyai


(2)

tujuan yang dikenal dengan tujuan institusional atau tujuan kelembagaan, yakni tujuan yang harus dicapai oleh setiap jenjang lembaga pendidikan sekolah. Semua tujuan institusi tersebut merupakan penunjang terhadap tercapainya tujuan pendidikan nasional.

Pada saat ini yang diperlukan adalah kurikulum pendidikan yang berbasis karakter, dalam arti kurikulum itu sendiri memiliki karakter, dan sekaligus diorientasikan bagi pembentukank arakter peserta didik. Perbaikan kurikulum merupakan bagian tak terpisahkan dari kurikulum itu sendiri, bahwa suatu kurikulum yang berlaku harus secara terus menerus dilakukan peningkatan dengan mengadopsi kebutuhan yang berkembang dalam masyarakat dan kebutuhan peserta didik, guna meminimalisir kriminalitas yang tak jarang lagi hal ini terjadi pada anak bangsa yang tergolong anakremaja. Usaha pemerintah ini terbukti dengan dirancangnya kurikulum 2013 yang saat ini masih menjadi bahan uji coba public akan kelayakan kurikulum tersebut.

Menurut Kurniawaty (2011:7) pendidikan karakter adalah upaya penanaman nilai-nilai karakter kepada anak didik yang meliputi pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai kebaikan dan kebajikan, kepada Tuhan YME, diri sendiri, sesama, lingkungan maupun kebangsaan agar menjadi manusia yang berakhlak.

Berdasarkan pengamatan awal bahwa pelaksanaan pendidikan karakter di SD Kebonsari pada kelas IV telah dilakukan secara terintegrasi sejak siswa kelas 1. Secara umum ada 6 karakter yang harus dikembangkan pada anak didik yaitu “jujur, bertanggungjawab, cerdas, bersih, sehat, peduli,


(3)

dan kreatif” (Budiamansyah,2009). Implementasi pendidikan karakter dilakukan dengan pembiasaan piket kelas, pembiasaan awal pelajaran dengan aktivitas berdoa, membaca surat-surat pendek Al-qur’an, pembiasaan membuang sampah pada tempatnya, menyantuni teman-teman yang mendapat musibah dan sebagainya, pembiasaan di atas sebagai pendidikan karakter secara umum yang diterapkan. Namun secara spesifik pendidikan karakter diterapkan bagi kelas IV semenjak diberlakukannya kurikulum 2013. Karena pada kurikulum sebelum nya tau kurikulum KTSP bagikelas IV tidak ada dan pembelajarannya mengacu pada mata pelajaran, sedangkan pembelajaran berbasis tematik hanya untuk kelas 1, 2, dan 3. Jadi Pendidikan Karakter pada Siswa Kelas IV baru diterapkan sehingga peneliti mengambil permasalahan ini.

Pendidikan karakter kaitannya dengan perkembangan moral anak. Suyanto (2005:67), menyebutkan perkembangan moral anak ditandai dengan kemampuan anak untuk memahami aturan, norma, dan etika yang berlaku. Perkembangan moral mempunyai aspek kecerdasan dan aspek implusif, anak harus belajar apa saja yang benar dan salah, selanjutnya segera setelah mereka cukup besar mereka harus diberi penjelasan mengapa itu benar dan mengapa itu salah. Perkembangan moral anak dapat dipengaruhi oleh perkembangan intelektual dan penalaran. Oleh karena itu diperlukan latihan bagi mereka tentang bagaimana berprilaku moral dan konteks tertentu. Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini diberi judul“ Pelaksanaan Pendidikan Karakter Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Kebonsari Kota Pasuruan”.


(4)

B. RumusanMasalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah bentuk nilai karakter yang diterapkan kepada siswa kelas IV SDN Kebonsari kota Pasuruan?

2. Bagaimana cara mengajarkan pendidikan karakter pada siswa kelas IV SDN Kebonsari kota Pasuruan?

C. TujuanPenelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mendeskripsikan bentuk nilai-nilai karakter yang diterapkan kepada siswa kelas IV SDN Kebonsari kota Pasuruan.

2. Untuk mendeskripsikan cara mengajarkan pendidikan karakter bagi siswa kelas IV SDN Kebonsari kota Pasuruan.

D. ManfaatPenelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat, adapun manfaat yang dimaksud dalam penelitian ini bersifat teoritis maupun secara praktis.

1. Secara Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih dan memperkaya wawasan keilmuan teori pendidikan karakter yang akan menjadi pijakan teoritis yang menjadi usaha guru SDN Kebonsari Kota Pasuruan dalam mencerdaskan peserta didik agar menjadi generasi penerus bangsa yang berkualitas.


(5)

2. SecaraPraktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi siswa untuk memberikan gambaran tentang pendidikan karakter yang selalu diajarkan dan siswa dapat mengembangkan nilai karakter yang lain, bagi guru untuk menyempurnakan pelaksanaan pendidikan karakter secara konsisten, bagi pembaca dapat dijadikan sebagai bahan konsultasi untuk pengembangan kurikulum dalam pelaksanaan pendidikan karakter, bagi peneliti untuk menjadi slah satu khasanah ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi para pendidik dalam pelaksaan pendidikan karakter.

E. BatasanIstilah

Pendidikan karakter yaitu upaya-upaya yang dirancang dan dilaksanakan secara sistematis untuk membantu peserta didik memahami nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesame manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat. Pendidikan karakter melibatkan aspek pengetahuan, perasaan, dan tindakan. Dalam undang-undang Bab II Dasar, Fungsi dan Tujuan Pasal 3 Undang-undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional disebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yeng bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi


(6)

manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.