Pengujian Toleransi Salinitas Padi pada di Laboratorium

Genotipe padi pada pengujian ini akan diseleksi dan dikelompokan sesuai dengan tingkat toleransi padi terhadap salinitas. Menurut Sulaiman 1980 pengelompokan tingkat toleransi padi berdasarkan peubah persentase daun mati disajikan pada Tabel 4. Tabel 4. Pengelompokan Tingkat Toleransi Padi Tingkat Toleransi Persentase Daun Mati Toleran 0 x ” Agak Toleran 51 x ” Agak Peka 71 x ” Peka 91 x ”

II. Pengujian Toleransi Salinitas Padi pada di Laboratorium

Percobaan ini terdiri dari tiga tahap yaitu : a. Uji pendahuluan untuk mendapatkan beberapa metode yang berpotensial dalam pengujian toleransi genotipe padi terhadap salinitas Pengujian ini dilakukan untuk mencari media terbaik yang dapat membedakan varietas peka dan toleran. Media yang digunakan terdiri dari dua macam yaitu media padat dan media kertas. Media padat yang digunakan pada percobaan ini tanah + pasir, tanah + zeolit, tanah + kompos, pasir + zeolit, pasir + kompos, dan zeolit + kompos. Konsentrasi garam yang diberikan antara 0, 3 000, 4 000, 5 000, 6 000, 7 000, 8 000, 9 000, dan 10 000 ppm. Setiap media tanam, ditanam masing-masing 5 benih padi toleran dan benih padi peka terhadap salinitas. Setiap media diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 162 satuan percobaan. Media kertas yang digunakan adalah kertas stensil dengan konsentrasi NaCl 0, 3 000, 4 000, 5 000, 6 000, 7 000, 8 000, 9 000, dan 10 000 ppm. Setiap media tanam, ditanam masing-masing 10 benih padi toleran dan benih padi peka terhadap salinitas, setiap media diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 27 satuan percobaan. Pada setiap media, dilakukan analisis uji t untuk memilih metode yang berpotensi membedakan varietas peka dan varietas toleran dengan peubah panjang tajuk. . S p Model matematika uji t sebagai berikut : T hitung = dengan S p = 2 1 1 2 1 2 2 2 1 n n S n S n Keterangan : 2 1 , X X : nilai tengah contoh 1 dan 2 S 1 2 , S 2 2 : ragam contoh 1 dan 2 n 1 , n 2 : jumlah contoh 1 dan 2 S p : simpangan baku gabungan Nilai berbeda nyata apabila t hit t tabel dan tidak berbeda nyata apabila t hit t tabel . t tabel diperoleh dari nilai sebaran t pada taraf 5. Varietas yang digunakan pada penelitian ini adalah varietas Pokali dan Lalan sebagai cek toleran dan varietas IR 64 dan Ciherang sebagai cek peka. Setiap media padat ditanam masing-masing 5 benih padi toleran dan benih padi peka. Benih yang ditanam di seleksi terlebih dahulu dengan direndam air untuk menghilangkan benih yang hampa. Wadah yang digunakan pada metode media padat di uji pendahuluan adalah styrofoam dengan diameter 12.5 cm dan tinggi 6.5 cm. Media tanam disiram dan diaduk sampai merata dengan larutan garam sesuai dengan perlakuan konsentrasi garam yang diberikan. Media kertas yang dipakai pada pengujian pendahuluan ini adalah kertas stensil. Penanaman pada media kertas menggunakan teknik Uji Kertas Digulung dalam Plastik UKDdp dengan posisi berdiri. Kertas yang digunakan sebanyak 3 lembar yang telah direndam dengan larutan NaCl, kemudian kertas tersebut di pres menggunakan alat pengepres kertas tipe IPB 75-1. Pada bagian dasar kertas diberikan selembar plastik berguna untuk menjaga kelembaban. Pada setiap kertas ditanam 10 butir padi. Media kertas dilipat menjadi dua bagian sama panjang, satu bagian sebagai dasar untuk menanam dan satu bagian lagi untuk menutup benih, kemudian media digulung. Gulungan media yang telah berisi padi di letakkan pada alat pengecambah benih IPB 73-2AB. Pengamatan dilakukan dengan mengamati perbedaaan pertumbuhan antara genotipe toleran dan peka salinitas dengan panjang tajuk sebagai parameternya. Padi yang toleran salinitas akan tumbuh lebih baik dibandingkan dengan yang peka terhadap salinitas. Perlakuan 2 1 2 1 1 1 . n n S X X p yang berpotensi memperlihatkan perbedaan antara genotipe toleran dan peka akan digunakan pada tahap selanjutnya. b. Identifikasi metode terbaik untuk pengujian toleransi genotipe padi terhadap salinitas Pengujian tahap ini bertujuan untuk mendapatkan satu metode terpilih untuk digunakan pada tahap selanjutnya. Media yang berpotensial membedakan varietas peka dan varietas toleran pada pengujian pendahuluan adalah media kertas stensil dengan konsentrasi 4 000, 5 000, 6 000, 7 000 dan 8 000 ppm. Pengujian ini menggunakan rancangan kelompok lengkap teracak RKLT dua faktor. Fakfor yaitu varietas padi A dan metode uji B. Setiap media tanam, ditanam masing-masing 10 benih padi toleran dan benih padi peka terhadap salinitas setiap media diulang sebanyak 3 kali. Model linier yang digunakan untuk pengujiannya adalah : LMN —LMLMNİLMN Keterangan : Y ijk = nilai pengamatan pada perlakuan metode uji ke-i, varietas padi ke-j dan kelompok ke-k µ = nilai rataan umum A i = pengaruh perlakuan varietas padi ke-i i = 1, 2, dan 3 B j = pengaruh perlakuan metode uji ke-j j = 1, 2, 3, 4, C k = pengaruh kelompok ke-k k = 1, 2, 3 AB ij = pengaruh interaksi perlakuan varietas padi ke-i dan metode uji ke-j İ ijk = pengaruh galat percobaan dari perlakuan varietas padi ke-i, metode uji ke-j, dan kelompok ke-k. Data yang berpengaruh nyata pada analisis ragam akan dilanjutkan dengan uji duncan multiple range test DMRT pada taraf 5. Penentuan satu metode terbaik di dapat dari selisih yang terbesar panjang tajuk antara varietas padi yang toleran dengan varietas yang peka. Selain itu kemudahan dalam aplikasi dan juga pemakaian bahan baku yang mudah di dapat juga menjadi pertimbangan. Peubah yang diamati pada percobaan ini adalah panjang tajuk, panjang akar, bobot kering akar, bobot kering tajuk, dan bobot kering tanaman. c. Pengujian toleransi terhadap salinitas 40 genotipe padi dengan metode terbaik Pengujian ini bertujuan untuk menyeleksi genotipe padi yang toleran dan peka terhadap salinitas dengan menggunakan satu metode uji yang terbaik dari hasil pengujian b. Satu metode terpilih yaitu media kertas stensil dengan konsentrasi 8 000 ppm digunakan untuk menguji 40 genotipe padi. Pada setiap satu gulungan media kertas ditanam satu jenis genotipe masing-masing sebanyak 10 butir dengan empat kali ulangan. Cara penanaman dilakukan sama dengan pengujian sebelumnya. Pengamatan dilakukan hingga umur 2 MST. Pengujian ini menggunakan rancangan kelompok lengkap teracak RKLT dengan satu faktor, yaitu genotipe padi. Genotipe padi yang digunakan sebanyak 40 genotipe, varietas pokali, varietas Lalan, varietas IR64 dan varietas Ciherang. Setiap satuan percobaan diulang empat kali. Model linier yang digunakan dalam pengujian ini adalah : LM —ĮLȕMİLM Keterangan : Yij = Nilai pengamatan pada perlakuan genotipe padi ke-i dan kelompok ke-j µ = Nilai tengah umum Įi = Pengaruh perlakuan genotipe padi ke-i i = 1, 2, 3, 4,......, 40 ȕj = Pengaruh kelompok ke-j j = 1, 2, 3, 4 İij = Pengaruh galat percobaan dari perlakuan genotipe padi ke-i dan kelompok ke-j Data yang berpengaruh nyata pada analisis ragam akan dilanjutkan dengan uji duncan multiple range test DMRT pada taraf 5. Peubah yang diamati pada percobaan ini adalah panjang tajuk, panjang akar, bobot kering akar, bobot kering tajuk, dan bobot kering tanaman. Selanjutnya data yang diperoleh pada pengujian di laboratorium dikorelasikan antara peubah-peubah yang diamati dengan data pengujian di rumah kaca. Pelaksanaan Penelitian I. Pengujian Toleransi Salinitas 40 Genotipe Padi di Rumah kaca Bibit yang digunakan untuk penamanan di media salin adalah bibit yang normal. Penanaman dengan mencabut bibit di persemaian hingga akar kemudian dipindahkan ke media salin. Tinggi genangan pada bak media dipertahankan setiap hari agar konsentrasi garam tidak berubah. Pengendalian hama dilakukan secara manual. Pengamatan dilakukan setiap minggu hingga 8 MST.

II. Pengujian di laboratorium