56 memperhatikan panjang pendek suara vokal. Penulis atau penyalin naskah KS1
tentunya berkeinginan menulis teks KS dengan bahasa Jawa Kuna. Akan tetapi tidak lagi memperhatikan bunti panjang pendek vokal. Apakah hal semacam ini
dihilangkannya bunyi panjang pendek vokal memang lazim dilakukan oleh penulis di wilayah Merapi-Merbabu pada saat itu? Hal ini belum jelas benar.
Dalam naskah KS1 tidak ditemukannya ciri-ciri bahasa Jawa Baru seperti penggunaan awalan ataupun akhiran dipun-, -ipun namun naskah KS1 menerima
pengaruh sastra Sunda dengan digunakannya preposisi nu, anu, na yang berarti yang, demikianlah, lihat, dan jadi.
Berkaitan dengan tidak adanya panjang pendek, apakah dimungkinkan bentuk ini merupakan perkembangan awal dari kakawin menuju kawi miring.
Untuk mengetahui hal ini diperlukan penelitian lebih lanjut.
4.3 Perbandingan Naskah, Kritik Teks, Suntingan Teks dan Aparat Kritik
Perbandingan naskah dilakukan untuk menangani naskah jamak atau lebih dari satu. Perbandingan naskah dilakukan melalui berbagai cara yaitu.
1 Perbandingan kata demi kata, bertujuan untuk membetulkan kata- kata yang salah atau tidak terbaca, menentukan silsilah naskah, dan
mendapatkan teks asli atau terbaik; 2 Perbandingan susunan kalimat atau gaya bahasa, bertujuan untuk
mengelompokkan cerita dalam beberapa versi dan untuk mendapatkan cerita yang bahasanya lancar dan jelas;
57 3 Perbandingan isi cerita bertujuan untuk mendapatkan naskah yang
isinya lengkap dan tidak menyimpang serta untuk mengetahui penambahan unsur atau pengurangan unsur yang telah ada dalam
naskah semula Edi S. Ekajati, 1980: 5 Menurut Baried dkk. 1985: 61, kata “kritik” teks berasal dari bahasa
Yunani krites yang artinya ‘seorang hakim’, Krinein berarti ‘menghakimi’, kriterion
berarti ‘dasar penghakiman’. Kritik teks memberikan evaluasi terhadap teks, meneliti dan menempatkan teks pada tempatnya yang tepat. Kegiatan kritik
teks bertujuan untuk menghasilkan teks yang sedekat-dekatnya dengan teks aslinya. Kritik teks adalah penyelidikan suatu naskah dari masa lampau dengan
tujuan menyusun kembali naskah yang dipandang asli, melalui tahap resensio penentuan naskah yang dipandang asli dengan membanding-bandingkan yang
termasuk satu stema, ekseminasio naskah yang dianggap paling tinggi kadar keasliannya, dan emandasio mengembalikan kepada bentuk yang dipandang
asli Tim Dosen UGM, 1977: 26. Tujuan pokok kritik teks, menurut Paul Maas 1967:1, yaitu the business
of textual criticism is to produce a text as close as possible to the original constitutio textus
. Dengan kata lain tujuan kritiks teks adalah menyajikan sebuah teks dalam bentuk seasli aslinya dan betul berdasarkan bukti yang ada dalam
naskah yang ada. Suntingan teks adalah menyajikan naskah yang bersih dari kesalahan
berdasarkan bukti-bukti yang terdapat pada naskah yang diteliti atau penyajian teks didasarkan atas beberapa naskah untuk mendapatkan bacaan yang sesuai
58 bacaan dan paling baik yang dilengkapai oleh aparat kritik. Aparat Kritik adalah
catatan yang memuat pertanggungjawaban perbaikan bacaan semua perbedaan bacaan Edwar Djamaris, 2002:37.
4.3.1 Perbandingan Naskah
Perbandingan naskah dilakukan untuk menangani naskah ganda atau lebih dari satu. Perbandingan naskah dilakukan melalui berbagai cara yaitu.
1 Perbandingan kata demi kata. 2 Perbandingan susunan kalimat atau gaya bahasa.
3 Perbandingan isi cerita Edi S. Ekajati, 1980: 5. Sebelum melakukan perbandingan kata terlebih dahulu dilakukan
perbandingan pupuh dan bait. KS1 mengacu pada teks Kakawin Sena dengan nomor koleksi 154 Peti 33. KS2 mengacu pada teks Kakawin Sena dengan nomor
koleksi 167 Peti 2. Perhatikan tabel perbandingan berikut:
KS1 KS2
PUPUH 1
2 3
4 5 6
7 8 9 1 2 3 4
5 6
7 8 9 BAIT
1 V V V V V V V
V V V V V V V 2
V V V V V V V V V V V V V V
3 V V V V
V V V V V V
V V 4
V V V V V V
V V V V V V
4a v
v 5
V V V
V V
V V V
6 V
V V V
V V 7
V V V
V V V
8 V
V V V
V V 8a
v v
59 9
V V V
V V V
10 V
V V V V
11 V
V v
V v 12
V V
13 V
V 14
V V
15 V
V
Table 1 Perbandingan pupuh dan bai
t
V : Bait yang utuh.
v : Bait tidak utuh atau hanya setengah 2-3 baris per bait
Tabel di atas menunjukan adanya persamaan jumlah pupuh antara kedua teks, begitu juga dengan jumlah bait. Jumlah bait secara keseluruhan antara dua
naskah sama yaitu 52,5 bait. KS1 memiliki tujuh pupuh, hanya saja setelah dilakukan perhitungan jumlah baris dan metrum, pupuh empat sama dengan
pupuh lima , sehingga dimungkinkan pupuh empat dan pupuh lima sebenarnya
satu bait seperti halnya pada teks KS2, begitu juga dengan pupuh delapan dan sembilan
, keduanya memiliki jumlah pupuh dan metrum yang sama, sehingga disimpulkan teks KS1 memiliki tujuh pupuh sama dengan KS2 yang juga
memiliki tujuh pupuh. Pupuh tiga dan empat pada KS2 tidak memiliki bait dua belas dan delapan hal ini dikarenakan tidak adanya tanda pemisah bait pada bait
sebelumnya sehingga bait dua belas dan delapan menjadi satu dengan bait sebelumnya. Secara keseluruhan dari perbandingan pupuh dan bait belum
menemukan perbedaan yang berarti.
60 Pada kedua teks tersebut memiliki ciri khas yang unik yang tidak akan
dijumpai pada teks atau naskah Jawa pada umumnya. Pupuh ke-2 bait ke-4, pupuh ke-3 bait ke-8, memiliki jumlah suku kata yang melebihi dari ketentuan, kelebihan
ini dapat dijadikan setengah bait, atau dengan kata lain bait ini memiliki 1,5 bait. Sedangkan pupuh ke-4 bait ke 11, hanya memiliki 3 tiga baris dalam satu baitnya.
Kekurangan bait pada pupuh dua, tiga dan empat, tetap dibiarkan apa adanya karena dari segi jalannya cerita tidak ada cerita yang putus ataupun kurang. Hal
yang demikian lazim terjadi pada naskah Merapi-Merbabu. Selanjutnya dilakukan perbandingan kata atau kelompok kata,
perbandingan ini berfungsi untuk mengetahui naskah mana yang memiliki kesalahan atau kekorupan yang relatif sedikit, agar peneliti dapat menentukan
naskah dasar. Untuk mempermudah peneliti memberi beberapa tanda untuk menentukan mengapa sebuah kata atau kelompok kata terpakai sebagai suntingan.
1 Tanda dipakai untuk kata yang memiliki kebenaran bahasa; 2 Tanda dipakai untuk kata yang memenuhi jumlah suku kata yang
dibutuhkan; 3 Tanda
dipakai untuk kata yang memenuhi konteks kalimat. Perhatikan tabel berikut:
Pupuh Bait
KS1 KS2
Suntingan teks 1.1
syaraning Syaraning
swaraning 1.1
wan aha
wan aha
wan awa
1.1 mgil
mgil m
ĕrgil 1.1
e eng
ing 1.2
mapupul mapupul
amupul 1.2
wako
wa ko
wa ko
1.2 lyi
lyi
lwir
1.2 malayy
malayy malayw
61 1.2
mya
mya
mwa
1.3 a
ka
a 1.3
kayu kayu
kayu
1.3 kapya
kapya kapwa
1.3 panya
panya pa
nya 1.4
myasti mya
tasik mya
tasik 1.4
kumucuk kumucup
kumucup 1.4
jo jo
jo
1.4
palya pelya
palwa
1.4 rryat
rryak rryak
1.4 lyi
lyi
lwir
1.4 gu
nita gu
nita gu
nita 1.4
wat ĕkĕng
wat ĕki
wat ĕki
1.4 suralaya
yuralaya suralaya
1.5 kat
ĕran kakt
ĕran kat
ĕran 1.5
kapita kampita
kampita 1.5
sambu y.ma sambu yama
sambu yama 1.5
kadgada gadgada
gadgada 1.6
t ja
t ja
teja
1.6 mwa
mya
mwa
1.6
pu wya
pu wya
purwa 1.6
du ŋunira
duka ŋuni
da ŋunira
1.6 yo
yoge
yoge
1.7 nira
nira
nira 1.7
huni ŋa
huna ŋa
huni ŋa
1.7 saktinya
usa sakti saktinya
1.7 sadyanika
sadyānikan sadyanika
1.7 mamañcan
mamancana mamañcana
1.7 mas
ĕ. mas
ĕ. ma
seh 1.7
rya. rya.
rwa 1.8
danya ka danye kā
denya ka
1.8 mas
ĕ ma
se ma
seh 1.8
sahhasa saha
sa sahasa
1.8 cumuduk
cumuduk cumunduk
1.8 tanya
tanayā tanaya
1.8
kroda kroda
kroda
1.8 su
sena susena
susena
1.9 tan
ya tan
ya tandwa
1.9 mu
ca mu
murca
1.9
ambara amahara
ambara 1.9
malyu maluy
malayu 1.9
nade
narade
narade
1.9 dan
dan hadan
1.10 samakta
samakta samapta
62 1.10
mya
maw
mwa
1.10 nabda
nabwa ŋ
nabda 1.10
hi
hin i
1.10
samakta samakta
samapta 1.11
make
makwe
makwe
1.11 me
ŋa me
ŋa m
ĕhah 1.11
bibi nire kayuyun
bi inireki
yunyun bibinire kayungyun
1.11 a
ŋajap a
ŋajp angajap
1.11 maw
da nire kaku mawda ni rekna ka
maw
ĕrda nireng kakung
1.11
mya
mya
mwang 1.11
h ĕn
h ĕn
h ĕnti
1.11 katuna
kantuna kantuna
1.11 hant
ĕnya hajt
ĕnya hant
ĕnya 1.11
bihi bihi
bibi
2.1 ri
ri
ri
2.1 wurinira
wurinya wurinira
2.1 kapapgan
kapgān kapap
ĕgan 2.1
isyara isyara
iswara 2.1
man ĕku
maniku
man ĕku
2.1 tyasira
tnya sira
tyas sira
2.1 kawa
na kahaw
ĕri kawarna
2.1
amurang murang murang murang
amurang murang 2.2
lwa
lya
lwah 2.2
tpini
tpīnni tpining
2.2 ra
kaŋ raka
ŋ ra
ka 2.2
samya samyam
samya 2.2
kilusu
gi lusu
kilusu 2.2
ahimba ah
ĕba ahimba
2.2 suwa
suwa
suhun
2.2 skari
raruh ska
sisa susū s
ĕkari lahru 2.2
handul han
al andul
2.2
ane
lan na
ane
2.3 cigaragat
c ĕgaragāt
cigaragat 2.3
hane ka
haneknya hane
ka 2.3
ri
ri ri
2.3
cucakrawa cukcakrawa
cucakrawa 2.3
maban uŋ
maba cuŋ
maban u
2.3 kala
ŋyann kala
ŋyann kalangkyang
2.3 dyan i
gala denni w
an inggala
2.3 nanamb
ĕ anambë
anamb
ĕr 2.3
kumlab kunlab
kumlab 2.3
denni
denni deni
2.3
sawa ŋ i
sawa ŋ iŋ
sawa ŋ i
63 2.4
sela sena
sela
2.4 g
ĕ g
ĕ g
ĕ 2.4
ri ri
ri
2.4
lya
lya
lwah 2.4
manj ĕrum i
manj ĕrum i
manj ĕrum i
2.4 i
mwasa i ma
ŋsa i
maŋsa 2.4
ma ŋusi
ma ŋusi
ma ŋusi
2.4 sasaran
sasaran asasaran
2.4
mya mya
mwa
2.4
mwa sa pakuŋ
ma ŋa pākaŋ
ma sa paku
2.4 mu
ti mu
ti murti
2.4 i
i
i
2.4 lya
lya
lwah
2.4a ŋra i
ra i
ŋra i 2.4a
wayut wayut
wagyut
2.4a draya
driya driya
3.1
pasasaran pasasaran
asasaran 3.1
samun semun
samun 3.1
ra
r
ĕngrĕng 3.1
l ĕsĕs
sis l
ĕsĕs 3.1
karoya karoya
karonya
3.1 bulu
bulya bulu
3.1 mag
ĕ mage
mag ĕ
3.1 gurda g
ĕ maluhu maluhu
gurda g
ĕ maluhu
3.1
sakyeni
sakwe ni
sakwe ni
3.1 ika
i ka
ika 3.2
latri latri
ratri 3.2
lyi
lyi
lwir 3.2
widi widi
widyut
3.2 widi ha
ait widi saha
ait widyut saha ait 3.2
mya
mya
mwang 3.3
niyan niyan
nihan 3.3
wanira wanira
wandira
3.3 wa
wa
wwang
3.3 ganda
nira gan
annya gandanira
3.3 mure mure
mare mare mure mure
3.4 ha
sa ha
sa hangsya
3.4
wagra wagra
wyagra 3.4
gu
gu
agu
3.4 hasra
hasya
sra
3.4
but ha
but r
ĕbut 3.4
wahika wahika
wahisa 3.4
ma ŋan limpa dagi lan
ati ma
ŋan limpa lan ati
ma ŋan limpa dagi
lan ati
64 3.4
minisaya minasaya
minasaha 3.4
deni
de ni
deni
3.4 saw
ĕknya saw
ĕknya sawaknya
3.4 hasra
rinbut deni ka
deni
ka hasra
rinĕbut deni
ka 3.4
hajag haja
hajag 3.4
hana w ĕknya
na w ĕknya
hana w ĕknya
3.5 ika
rika ika
3.5
ta kilnya
tak ĕlnya
ta kilnya
3.5 g
ĕ g
ĕ mag
ĕ 3.5
wat ĕk
matek wat
ĕk 3.5
k ssni
ka ssni
kar ĕsrĕsni
3.5 ka
ta
ka
3.5
wya
wya
wwa
3.6 hi
sori hi sorrin
hi sori
3.6 pak
ĕĕkan hat
ĕkĕka pak
ĕĕkan 3.6
humali
humili humili
3.6
ma
mya
mwa
3.6 ri nu
gi ri nu
ŋi ri nu
gi i 3.6
na tunya
ganartunnya 3.6
ma sĕ
ŋisi ma
sĕh 3.6
igat garagasan sigat karagasan
igat garagasan 3.6
ma ŋlempt
ma lemprak
ma ŋlemprĕt
3.6 mulu
muli
mulur
3.6
pa anya
pajanya pa
inya 3.6
kesa kesya
kesa 3.7
lila
lila lila
3.7
tyasnya tnyas
tyasnya 3.7
surusud surusud
sinud 3.7
lumiyat lumiyat
lumihat 3.7
sahana sahena
sahana 3.7
keli kelik kelik kelik
k ĕli kĕlik
3.7 matumpa
matuha
matumpa
3.7 tyasnya
tnyasnya tyasnya
3.7 mag
ĕ mag
ĕ ma
gĕh 3.8
pak ĕĕkan
he ĕkan
pak ĕĕkan
3.8 latri
latri ratri
3.8 awan
a awan
a kawan
a 3.8
gya gyat
gya
3.8 kutupuk
kukupuk kutupuk
3.8 de
ŋan da
ŋan ĕngĕn
3.8 yatri
yatri ratri
3.8 apupu lwir
apu ul ldi
apupul lwir 3.8
ba ni
ba ni
bahni 3.8
murub muru
murub
65 3.8a
megu
mage
magu
3.8a lyi
ldi
lwir
3.8a kapya
kapya kapwa
3.8a mi
gu migu
mi
gu 3.8a
ryan ryan
rwan 3.8a
ruryan rurya
ruru 3.9
umawu umamawa
umawuh 3.9
mak ĕcĕhan
makejehan mak
ĕcĕhan 3.9
masya masya
maksya 3.9
kawada kawanba
kawada 3.9
ayun ayan
ayun 3.9
mya
mya
mwa
3.9 ta
ta
ta
3.9 sahasa
ŋrubuŋi saha ha
ŋrabuŋi sahasa
ŋrubuŋi 3.9
tka bapang tka bapan
ndh ĕpaplang
3.9 ma
ŋidĕri mya
ŋ idĕri ma
ŋidĕri 3.9
sabdanya nab
annya sabdanya
3.9
ŋaken ha
gĕn ŋaken
3.10 gripa
teks rusak griwa
3.10
sumusa
sumasa
sumu sa
3.10 rambutnya
rembutnya rambutnya
3.10 mya
mya
mwa
3.10 luhu
ri luhu
ri luhuri
3.10
kayyan kayyan
kaywan 3.10
ma ŋrik
mya ŋrik
ma krik
3.10 syara
ning syara
ning swaraning
3.10 ban
aluŋan ma
aluŋan ban
aluŋan 3.11
kuran a
kure a
kuran a
3.11 wewe
dewa wewe
3.11
asra
aprang asra
3.11
hepek epek hepeg kakapek
hepek epek 3.12
ganda wo
kan awo
ganda wo
3.12 bowo
bawo
bowo
3.12
popoti
epeti popoti
3.12
kiknya papa
tiknya r
ĕrĕkiknya 3.12
haj ĕli
hajili
haj ĕlih
3.12 buja
nya bugarnya
bugarnya
3.13 kalawan
lawan kalawan
3.13 kukuk bawil
kukuk bawi
kukuk bawil
3.13 umma
sĕ humasi
huma
sĕh 3.13
cici nya
cici nya
cicinya
3.13 wijilira
wijili
wijilira 3.13
hasura basura
hasurak
3.13 ha
gurumu hagurumu
Ha
guru humu
66 3.13
mayag ĕm
ma ŋagĕm
ma ŋagĕm
3.14 dan sekama
nda yekama dan sekama
3.14
mawata mawata
mawwata 3.14
pa eeko
hetumeko
pa eeko
3.14 ta
n tal
ĕnan tal
ĕnan 3.14
yag ĕm
ygemm hag
ĕm 3.14
hasura hasura
hasurak
3.14 hanarumbul
hanarumbu
hanarumbul 3.14
hanuwal uwal
hanuwul 3.14
datan tan
datan 3.14
ras ĕksa
rasak a
ras ĕksa
3.14 kye
kde
kweh
3.14 humas
ĕ huma
si huma
sĕh 3.15
kayyan kayyun
kaywan 3.15
syu
sya
syuh
3.15 ak
ĕtĕran dak
ĕtĕran ak
ĕtĕran 4.1
umas ĕ
uma sĕ
huma sĕ
4.1 ganal
gana ganal
4.1
sire
sire sire
4.1
banohara banehara
manohara 4.1
manusa manasa
manusa
4.1 tuwagana
tuwagana tuhagana
4.2 bahuka bahuki
ba uka bapuki
bahuka bahuki
4.2 batapa
etapi betapa betapik
batapa etapi
4.2 ca
aka caaki canadaknya si
k ĕdik
Ca aka caaki
4.3 si la
ġĕni si nagni
si la ġĕni
4.3 samay
samay samya
4.3 si lat
ĕna si latĕni si lantana si
la ntini
si lat ĕna si latĕni
4.3 si nada
si janada si janada
4.3 pan
ĕmpal panĕmpil banim
pa anĕmpil
pan ĕmpal panĕmpil
4.3 maduga
madugi madugu
madugi
maduga
madugi 4.4
si l ĕi si bai
si ncisi si bani
Si l ĕi si bai
4.4 si
ĕlek si orek si d
ĕrĕk si jerëk si
ĕlek si orek 4.4
si gura a
si garan a
si gura ah
4.4 si logeya
si goowor si lo
geya si gon
owo si logeya
si go
owor 4.4
si len a
si kolenta
si kolenta
4.5 gala
ga lugu gala
ŋga galu
ŋgu gala
ŋga galuŋgu 4.5
sire sire
sire
4.5
macak mancak
mancak
67 4.5
k ĕĕkĕ wĕ
k ĕĕkkep dra
w ĕ
k ĕĕkĕ wĕ
4.5 regek regek
ragak regek regek regek
4.6
si ra ŋga baja
si raga baja
Si ra ŋga baja
4.6 cara
acara
acara
4.6
si ko ana ana
si ke tana
ka ana
si kon ana
ka ana
4.6 kulun
u kulunja
kulun
u 4.6
anu ŋsa
a nu
hanu ŋsa
4.6 asa
gya ara
ŋgya sa
gya 4.7
hadukka
andakku haduga
4.7
manahut anahut
manahut 4.7
t ĕkĕl
tik ĕl
tik ĕl
4.7 pu
gĕl pu
geġ pu
gĕl 4.7
pukpak pukpuk
pukpak 4.8
kewran kawran
kewran 4.8
tyasira t
ĕwas sira tyasira
5.1
dinu a
dinu ut
dinu a
5.1 rana
kab binanak rinakabinubak
rana kab binanak
5.1 tubyan
turyan t
ĕbu 5.3
haw g
bawrag haw
ĕrĕg 5.3
rahin rahina
rahina 5.3
wirota jalu wiretap jale
wirota jalu 5.3
dagati dagati
jagati
6.1 kroda
kaneda kroda
6.1 mawrinwrin
mawrindrin mawrinwrin
6.1 gimbalare
gimbal la ŋurë
gimbal lare 6.1
lyi
ldi
lwir 6.2
lyi
li
lwir 6.2
man ĕg
man ĕg
ma ĕg
6.2 dadya
dadra dadya
6.2 mya
mya
mwa
6.2
ganyak ganya
ganya
6.2 se sasar ika
mukse sasa
tika muks
ĕ sasar ika 6.2
c ĕp ni muyya
cipta ni malya
C ĕp muni munya
6.2 p
p r
ĕrĕp 7.1
tmahan t
ĕmihan t
ĕmahan 7.1
lyi
ldi
lwir 7.1
so
i sor
7.1
lyi
ldi
lwir 7.1
araras raras
araras 7.1
arum manya rumnya
rum maya 7.1
liri ŋe
liri ŋeŋ
liri ŋe
7.1 alindri ya
lindrinnya lindri ya
68 7.2
romanya remannya
romanya 7.2
lyi rema
i rima
lwir rema
7.2 lyi
ldi
lwir
7.2 sasat
saksat sasat
7.3
yen ya
yen
7.3 lyi
ldi
lwir
7.3 sasat
sak at
sasat
7.4 ha
ŋganya jaganya
ha ŋganya
7.4 nipuna
nipun nipuna
7.4 he
ha
i
7.4
wag ĕd
wag ĕda
wag ĕd
8.1 carita ri nnanira
carita ri
wa nanira
carita ri
wa nanira
8.1 hya
apsari hya
beseri hya
apsari 8.1
tan pa li
ta mya li
tan pa li
8.1 l
ĕgĕk tg
ĕg l
ĕgĕg 8.1
ti ŋalira
ti ŋali
ti ŋalira
8.1 kratawara
kratawara kr
ĕtawara 8.2
lingnyapsari lingnya yura
nglingnya sang hyang apsari
8.2 ya gadgada
ya gadga gadgada
8.2 haji
sraji aji
8.2 mya
mya
mwa
8.2
banda bindinira banjinira
banda bindinira 9.1
dya dya
dwa
9.1
tayanira tayanira
tyas sira
9.1 gadanni
reki gada
nireki gadanireki
9.1 maga
malawa maga
9.1 hu
gyanya hugyannya
hu gyanya
9.2 ri
ri
ri
9.2 atandya
atandya
atandya
9.2 yya
isyara yya
isyara hya
iswara 9.3
hiri
ŋrari hiri
9.3
tawukan tawukan
tarukan
9.3 s
ĕkĕl sk
ĕg s
ĕkĕl 9.3
sa kuti
sa kuti
sa kunti
9.3 tisnani
tisnani
t
sa Kolofon
itih kakawin sena amakta telas
itih sena cucu
atan itih kakawin sena
amakta telas
Table 2
Perbandingan kata per kata dan kelompok kata
69 Naskah dasar untuk perbaikan teks dan suntingan teks adalah KS1, dengan
alasan teks KS1 memiliki kesalahan dan kekorupan yang relatif sedikit dibanding dengan teks KS2. Dengan perhitungan perbandingan naskah KS1 memiliki jumlah
benar sebanyak 157, sedangkan naskah KS2 sebanyak 38.
Dari segi metrum KS1 lebih banyak mendekati kebenaran dibanding dengan teks KS2, walaupun KS2 banyak menggunakan tanda panjang dan pendek
namun tanda tersebut tidak membantu dalam perhitungan metrum. Selain itu teks KS1 lebih mudah dibaca dan utuh atau mengalami kerusakan lebih sedikit
dibandingkan KS2.
4.3.2 Terbitan Teks Diplomatik
Kakawin Sena terdapat dua naskah yang keduanya akan diterbitkan secara diplomatik
. Metode ini digunakan mengingat masih sedikitnya penelitian mengenai naskah Merapi-Merbabu juga karena adanya perbedaan huruf dengan
naskah Jawa pada umumnya. Edisi diplomatik yaitu menyajikan teks sama persis seperti terdapat dalam naskah sumber. Edisi diplomatik tidak hanya digunakan
untuk menyunting naskah tunggal tapi juga pada naskah jamak. Guna memenuhi penggunaan edisi diplomatik diperlukan adanya translitersi mengingat naskah
sumber dalam tulisan non-latin. Trasnliterasi merupakan pemindahan dari satu tulisan ketulisan yang lain. Hal-hal dalam transliterasi yang perlu diperhatikan
meliputi: pertama mengurai aksara, jika terdapat dua aksara yang menyerupai atau sulit dimengerti berarti unsur interpretasi diperbolehkan masuk; kedua
pembagian “ scriptio continua” ; ketiga penggunaan huruf besar; dan keempat
70 struktur sintaksis
, diantaranya tanda baca dari naskah, dan juga karakteristik pengejaan baik yang beraturan maupun tidak S.O. Robson, 1994: 24.
Terbitan diplomatik dalam penelitian ini dilaksanakan sebagai berikut : 1
Sistem transliterasi mengikuti sistem yang dipakai oleh I. Kuntara Wiryamartana tanpa mengalami perubahan. lihat lampiran II
2 Urutan lempir lempir disingkat: “Lem” mengikuti urutan berdasarkan
tatanan lempir. 3
Disajikan transliterasi berdasarkan halaman dan baris: a.
Dalam teks terdapat penomoran halaman menggunakan aksara buda. Hanya saja penomoran tidak digunakan sebagai patokan lempir dan tidak
dicantumkan dalam terbitan karena membingungkan. b.
Recto: halaman depan disingkat dengan “r”; c.
Verso: halaman belakang disingkat dengan “v”; d.
Baris ditandai dengan angka arab dan dibagi menjadi dua bagian dengan batas margo tengah. Misalnya: 1a adalah baris pertama pada halaman
sebelah kiri dari margo kiri hingga margo tengah tepat di atas lubang sebelah kiri; 1b adalah baris pertama pada halaman sebelah kanan dari
margo tengah tepat di atas lubang sebelah kanan hingga margo kanan ini berlaku pada baris 1 dan ke 4; 2a baris kedua dari margo kiri hingga margo
tengah; 2b baris kedua dari margo tengah hingga margo kanan. Ini berlaku pada baris ke 2 dan ke 3. Pada baris pertama dan keempat diberi tanda
71 …. untuk menandai kata atau kalimat tersebut tepat di atas lubang.
Perhatikan gambar di bawah ini:
1a … 1b 2b
3a 4a ..... 4b
grafik 13
4 Pemisahan ejaan dilakukan menurut bunyi teks disesuaikan dengan ejaan,
yang dipakai dalam terbitan teks, misalnya:
grafik 14
awa ġnam astu Lem 2r. 1a bukan awaġnamastu
5 Koreksi yang dibuat oleh penulis dicantumkan dalam terbitan diplomatik.
Koreksi atas bagian yang salah kadang-kadang berupa pembubuhan sandangan wulu dan suku pada satu aksara, kadang-kadang berupa coretan,
misalnya:
grafik 15
72 lempir 2v. 4a
na[-]rada :
grafik 16
lempir 6r. 3b: mu[-]tab
grafik 17
lempir 7r. 1a: [-]rare
Koreksi lain yang dilakukan oleh penulis adalah perbaikan kata-kata yang mengalami kekurangan aksara. Penulisannya biasanya ditambahkan di atas atau
dibawah baris yang semestinya. Ada yang diberi tanda ada pula yang tidak. Penulis tidak memberi tanda, contoh
grafik 18
Lempir 2v. 3b tumut ma . Aksara diselipkan diatas baris.
grafik 19
Lempir 3v. 1b li nira. Aksara diselipkan dibawah baris.
73 Penulis memberi tanda pada bagian atas berupa tanda silang x, contoh:
grafik 20
Lempir 4r. 1b sawarah. Aksara diselipkan dibawah baris dengan tanda silang diatas baris.
6 Pada bagian lontar yang sobek atau berlubang diberi catatan: “lontar rusak”.
Pada bagian lontar yang berceruk atau dimakan ngengat diberi catatan: “lontar cacat”
7 Sistem tanda yang digunakan dalam terbitan diplomatik adalah
... : Menunjukkan halaman lempir dan letak baris. Selain itu juga
digunakan untuk menunjukan naskah rusak atau cacat. [ ... ]
: Menunjukkan koreksi berupa kesalahan yang dilakukan oleh penulis atau penyalin naskah.
... : Menunjukkan koreksi berupa tambahan yang dilakukan oleh
penulis atau penyalin naskah : Menunjukkan penanda pengganti pupuh pada KS1, pada KS2
digunakan sebagai penanda pengganti bait. : Menunjukkan kata yang teletak tepat di atas maupun di
bawah lubang margo tengah. Ø
: Menunjukkan penanda pengganti bait.
74 8
Terbitan akan menerbitan dua teks yaitu teks dari naskah dengan nomor koleksi 154 dalam terbitan ditandai dengan KS1 dan teks dengan nomor
koleksi 167 dalam terbitan ditandai dengan KS2 9
Sebagai landasan terjemahan digunakan naskah dengan nomor koleksi 154, dengan alasan naskah masih dalam kondisi bagus dan tidak cacat, dan lebih
sedikit memiliki kesalahan ejaan ataupun bahasa.
Terbitan Diplomatik
KS1 KS2
Lem. 2r. 1.a o awaġnam astu
nama sidi ri sampunya liwatt
ika jaladi ton teka wana ŋrit
b. mag ĕ humya syarani
pak i munya wurahan. we
wandaha sra ŋ umu kagyat.
se inni
2.a ka wana kabarasat satya mgil e
suk ĕt mya mo mababaran.
knasnya malayu mu si
b. nĕkk i jura Ø kañcilnya
malayu rasenya
kumucup lan
akummĕtr i guwa gorawa mapu
3.a pul jalestri kalawan goñjo
Lem. 1r. 1.a ō awignam astu nama
sidi ri sampunnya liwātt ika jaladi tō b. n. ta ka wana ŋrīt
magë humya syarani pāksi
munya wura han. wre wanaha
sra ŋ umū kagyat śesii ka
wana ka 2.a barasat. satya mgil e
suk ĕt mya [-] myo mo
mabararan. knasnya malayu mu ŋsi
nĕk i jura b. kancilnya malayu rasenya kumucup. lan
ak. kum
ĕttr i guwa gorawa mapuul jalestri
kalawan gonjo
3.a wa
koŋ aŋĕap lyi kilat lumarap., malayy asasaran
75 wako
ŋ aŋĕap. lyi kilat lumarap malayy asa
ara b. n. jagra ya kasi
ŋgahan mya samsam malayu muni masahuran.
lesanya na ri ŋ ayun. Ø
4.a kemp
ĕ tyasira sa narendra tanaya tan wrin kilyan. lo
kidul si
na si kaha b. wan t
nalata pgat kasarakat ked
ĕkan humyus. haŋin ika pracan
a gumuru gunita ta saga
Lem. 2v. 1.a ra rug. bras a kayu sol
bba kapya rubu sĕmpal ta panya papal. Ø myasti kumu
b. cuk ri maksya maw
hombaknya mawalikan jo palya ka
mm i samudra denni ka ryyat mag
ĕ 2.a patya humyus. lin
u lyi rubu
he wukinya gummiwa braman
a kaĕg ŋat. gunita b.
wat ĕkkĕ suralaya lawan.
jagra ya kasi _lontar rusakhan
mya samsam malayu mu b. ni
masahuran lesanya nari ŋ ayunya
kempë tyasira sa narenra
ta naya tan wrin kilyan lyo kidul.
si na 4.a si kahawan.
t nalata pgat. kasarakat kedĕkan.
humyus ha ŋin ika pracaa
gumuru gunita b. ka sagara
rug. bras a kayu sol., ba kapya
rubu sĕmal ta panya paal Lem.
1v. 1.a mya tasik kumucup
ri makya mawĕ, hombaknya
mawalikan, jo pelya kamm i,
samudra eni ka ryyak mage
patya b. humyus., lin u lyi
rubu he
wukinya gumiwa
brama a kaĕg ŋat. gunita
wat ĕki yuralaya lawan. 2.a
gan awa kapya humu mya
dewa sasaran kabe kaktĕran.,
76 gada
wwa kapya humu Ø mya
dewa saaran kabe kat
ĕran. 3.a denni
jagat. kapita sakra brama lawan ma
hadewa gana sambu y. ma
ŋ komara hya b.
ŋ indra kowera nada ya tumut maha
si sambat nira nali hya
nilakana kadgada ŋat. 4.a deni
suwenya linu Ø nahan wacana sa
na[-]rada mawara wet. bet nira ya
b. t ja sena ŋaranireki ŋuni kaŋĕ
dulu ŋaran panawa mwa
pu wya nikana ma
Lem. 3r. 1.a pa du ŋunira sĕ yo
rasaksa ma kin dadya manusa
sakti pa ŋala kempĕr ana ri
b. ŋ alas. Ø nahan li nira sa
narada mawara hya catubuja
sira ma kin hya giri
2.a nata mamri huniŋa saktinya
sena ŋuni nahan sadyanika
deni jagat kamita sakra brama b.
lawan. ma hadewa gana sambu yama
komara hya ŋ
i ra kowera, narada ya tumut.,
maharsi ambat nira na 3.a li
hya nilakana gadgada ŋat.
deni sawenya liu nahan wacana
sa narada mawarah b. wet. bet
nira ya t
ja sena ŋaranireki ŋuni kaŋĕ dulur ŋaran aawa, mya puwya
nikana mapa
4.a duka ŋuni sdĕ yoge rasaka
amakin adya manusa, sakti pa
ŋala kemĕr ana riŋ alas b. nahan li
nira sa narada mawara
, hya catubaja sira ma
kin mya giri nata mamrih hu
naŋa usa sakti pa
ŋala Lem. 2r. 1.a sena
ŋuni nahan sadyanikān mamancana sirā
si ŋa masĕ rya dulū lawan sa
77 mamañcan sira si
b ŋa masĕ rya dulu lawan sa
narada dadya si ŋa kti galaknya
tanpa pa a Ø
3.a Ø danya ka lumiyat sena yann ana baya si
ŋa masĕ sahasa datan dya
cumu b.
uk. maŋusir adĕmmak kapy anahutt a
ŋĕmma dirabbĕk ni rasaksa sa
narendra ta 4.a nya tgu
timbul nibaya kroda d
ĕdĕl i sa susena manikĕp. si
ŋa datan iniwi Ø b. g
iwanya tinkĕk mukanya tinpak. sampun kawna
kali tandya mu
ca saka sire
Lem. 3v. 1.a ki nu m
ĕsat. ri kisma ne
ŋ ambara dan sigra nu malyu ba
ara girinata mya nade wu b. ri nahan li
nira sa hyaŋ isyara mare
sena saha nugraha Ø wsyadi sinidikara
2.a sinu ŋakĕn sammakta teki ŋaran.
naradā adya siŋa ktī ga b. laknya tan
a paa danye kā lumiyāt sena yan ana bayā
si ŋa mase sahaŋsā datān. dya
cumudūk ma 2.a ŋusi adĕmak kapy anahu
aŋĕmā dirabĕk nira sā naren
ra tanayā tgu timbul nibayā kroda
d ĕdĕ b. lliŋ ā susena manikëp.
si ŋa datan iniwĕ
griwanya tinkëk mukanya tin ak
sam un ka 3.a wna kalī
tan ya mu saka sireki
nu msāt. ri kisma ne iŋ amaharā dan sigra nu maluy. b. ba
ar[i]a girinatā samya narade wurī
nahan li nira sa hyaŋ īsyara
mar ĕ sena saha nugraha wasyadi
4a. sinidīkara sinu
ŋakën samakta teki ŋarān. maw.ŋ aji
nira sīŋa nabwaŋ hin arān siŋa
78 mya
ŋ ajinnira siŋa nabda hiŋ aran si
ŋa b. mamatra sira nahan narada su
wsi
ŋ alalawan hajinya siŋaraja lawann ara
3.a nireki siŋa wirota samakta
teki huwus.Ø mawe tuna sayanta
ye
b. kinya make ri wurinnira
me ŋa lawan bibinire kayuyunn
a ŋajĕp mawda ni
4.a re kaku mya sanak tuwi hĕn
sira li ŋ anaŋis. tann ana katuna
hant ĕnya kĕmbar a
b. sru pamancana ri bihi lana
w daya
ri sampun
mawara nya sigra nu mĕsat si
Lem. 4r. 1.a ra nu muli mare
suralaya sa sena ri wurinira
kari kapapgan. sawara wara
b. ri sa hyaŋ isyara dan
lampu ri kdĕ manĕkuŋ
b. mamatra sirā nahan. narada su wsi
ŋ alalawān hajinya siŋarajā lawan ŋarairēki
si ŋa wiro_naskah rusak samakta
Lem. 2v. 1.a teki huwus mawe
tūna sayanta yekinya makwe
ri wurinira meŋā lawan. bi
ini b. reki yun.yun aŋajap maw
da ni rekna ka
mya sanak tuwi hën irā li
ŋ ana tasa ann ana kantunā hajtĕnya k
ĕmbar asru pama 2.a ncana rī bihi lana
w daya o ri samun mawarā,nya
sigra nu m ĕsat.,
sira nu mili mari b. suralaya sa
sena ri wurinya kari kapgān.
sawara wara,
rī, sa hyaŋ isyara dan lampu ri kedë
manikuŋ alara tnya si 3.a ra lumāma hagya mantukā
lam anya lumaris tan ana tinolī
tan kahaw ĕri hawan mura mura
79 alara tyasira lumampa
hagya mantu
2.a ka lampa nya lumaris tan ana
tinoli tan kawarna hawan
amura mura Ø [sela]
b. prapte lwa sira silogaŋga
hum ĕnĕ hana ri tpini
mana nya hararas. pana
3.a n ra kaŋ ane paras amya
baba puakk ika kilusu haneŋ
watu kayyahimba ri
b. tpinnya rajasa suwa skari
raru tibe paru handul kanaŋa
len surabi rinu 4.a bu
bramara liwran humuŋ ane
ska Ø manuk cigaragat muni masahurann asya
ŋ awu b. rahan. hane
ka ri tahĕn. cucakrawa maban
uŋ i cod anacad. ri sa
ko Lem. 4v. 1.a kila kala
ŋyann i wana kagyat
ahanani paksi mawurahan
dyan i
gala b. prapte
lya sira sīlogaŋga humnë
, hana ri tpīnni mananya hararās., paan
raka ŋ anē pasas amyam babā
udakk ika 4.a gilūsu ae watū kayya ahĕba ri
t.pīnnya rajasa suwā ska sisa susū tibe parū hanal. kanaŋa
b. lēn surabi rinubu ramara liwĕrān humu lan na
skar manuk c ĕgaragāt., muni
masahurān. syaŋ awu Lem. 3r. 1.a ra
ha. haeknya ri tahën cukcakrawa maba
cuŋ i cod.
anacād. ri sa kokila kā b. laŋyan i wanā kagyat
sahananī paksi mawurahān. deni w
an anambë. paki
tan pöli kunlab. padapa de 2.a ni
ka ŋ aŋin alon awaŋ i tŋa
ŋraka dyah ararasa
80 nanamb
ĕ paksi b. tan poli
kumlab. padapa denni ka
ŋ aŋin alon sawaŋi tŋa ika dyah araras. Ø
2.a sela g
ĕ nu mugi tŋa ri lyah ika sawa
ŋa limman manjĕrum i ranu mina g
ĕ lumara b. p. mamet i
mwasa mina maŋusi masa
ŋgya sasaran. mya moli mwa
sa pakuŋ ika ri 3.a nbut deni
lurusan.n ika sĕ galak len mu
ti maŋubaŋ i t
ĕŋah ika lya hada b. mm i
mananya kaspan. hetu m
ĕun mano ŋraŋ i wayut humera ri
dohanni sa 4.a kan. draya he
gal. prapta ri tapini
kya sisiyan. tĕka ri wana pri
gadbuta b. sampun p
pta sireŋ awan pasasaran
i wana seta magĕ dukutnya ma
ŋambĕ Lem. 5r. 1.a luna k
pa kandĕl linud sena g
ĕ nu mugī tŋah ri lya hi b. kā sawaŋa limān. manjĕrumm i
ranū mina gĕ lumarāp. mamet i ma
ŋa mīna maŋusi masāŋgya asarān. mya 3.a moli
ma ŋa pākaŋ ika rinbūt.
deni lurusān.n ika sĕ galāk. len mu
ti ha maŋumbaŋ i b. tŋā hika lya
had a
mm i mananya kaspān. hetu m
ĕdun mano raŋ i wayut humöri ri dohani
sakan riyā 4.a hegal rapta ri tepi ni
kya si iyān. tka sira rī. wana
prigadbuta
o sam un. pra b. pta sirĕŋ awan
asaarān. ri wana setra magë. dukuknyā maŋabë
lu na kpa kadël. linud sīma se
Lem. 3v. 1.a mūn. lawan ra
mak . kĕpu wksa sīs.
karoya bulya
mage maluhū
81 i
simpa samun. lawan makr
ĕp. kĕpu wka lĕsĕs ka b. roya bulu mag
ĕ guda gĕ maluhu
sakyeni tahĕn ika mah
ĕb hasiho Ø yeka me 2.a latri maya tu
gaŋ acala tinoli ri
ŋ aruna snĕnya bra luma hinarann ika ya
b. n. himma lyi kaludiran b.
kuwu kuwu teja riris alitnya
widi ha ait.
3.a pa mya gagak gunita
mawurahan.nya ma
sa sawa humu
Ø niyan sawanya jra
ri b. tpini
wanira makp. hajaja majaja
gĕŋ alit. lagya dumulu wa
hana len ta 4.a ma
ŋayah agla ta ta ulan sawa s
ĕ basa gandanira mahaŋi hamis gandanya duk ka
b. pala matumpa rambutnya mure
mure Ø ha syarani hasu
ha sa lawan. wagra gu mawu
sakwe ni ta b. hen ika mahĕm
hasiho yeka me
latri māya tuŋgaŋ acalā tinoli riŋ aruna sn
ĕnnya bra lumra hina 2.a ra
n ika yān. hima lyi
kaludirān. b kuwu kuwū teja riri alit.nya widi saha
aī
b. t. a mya gaġak gūnita
mawurahān.nya maŋsa sawa humu niyan sawannya njrā ri
t i ni wani 3.a ra mak
hajajā majaja geŋ alīt. la_naskah rusak dumalu wā hana len ta maŋ
ayah agla ta ta hulān sa b. wa
s e basa ganannya ra mahaŋā
ha ŋī hamis gandanya dūk kapala
matum ā rambutnya mare mare
ha s ya 4.a rani hasu hasa
lawan wagra gu mawurahān.
hasya habut māŋsa wahika
ma ŋan lima lan a b. ti tahulannya
82 Lem. 5v. 1.a rahan. hasra
masa but masa wahika maŋan limpa
dagi lann ati tahulanya rukse
mini b. saya deni
sawĕknya rinĕbut. hasra
rinbut deni ka hasu hajag. hana w
ĕknya malayu Ø 2.a hana wr
ĕka magĕ winit ika ri
banaspati
kumĕnu kum
ĕn.u takilnya himpĕ bu b. ja
ŋga mati non.ti rodra wksa gĕ wini
t watĕk
banaspati kurameyan kadbu
3.a ta ka ss. ni ka wya
mulata ri sira tahĕn tyas. giri
girin. Ø hi sori
b. w ksa hĕb. pakĕĕkann ika
ra nya roda humalih arok
ma nana wut tinub.
4.a ri nu gi natunya mansĕh.
humili man
ĕsĕb igat
garagasan. husus ma ŋlempt. mu
b. lu paanya marukse
ruk e mina
saya de ni sawĕknya rinĕbut dĕni
ka hasu haja naweknya malayu
hana w ksa magë Lem. 4r. 1.a
wini t rika ri banasati kumĕndu
tak ĕlnya hime
buja ŋga mati non.ti rodra wre b. ka
g ĕ
winit matek
banasati kurameyan ka
buta ka
s.sni ta wya mulata ri sira tal
ĕn tyas. giri giri 2.a n. hisor.ri
w ksa heb. haĕkĕka _naskah
rusakh rodra mya humili harokba
nana wut tinub.
ri nu ŋi b. ganartunnya ŋisih. humili
manesab sigat
karagasan husu
ma
lemprak mulir pajanya ma
ruksë mawo ludira dukut 3.a ri
kesya mabĕdĕl laris lam
ahhi
83 mawo
ludira dukut. ri kesa mab
ĕĕl. Ø laris lampa Lem. 6r. 1.a hi sa
narendra tanaya lila
tyasnya surusud. datĕ ri madyani
ŋ alas patiwaran. se b. tra sawa tap mag
ĕla datan ji lumiyat sahana wa
nani keli kelik i
ŋ ati sudira tumo 2.a n sawa tap matumpa
lila tyasnya
magi Ø papte
madyani ka setra pakĕĕkan
lat i ŋa
b. wan a ptĕ munya gya kutupuk.
kuwo nya sahuran. eŋan dares
b ĕbĕluk. walakik mu
3.a ni yatri wala kamanak. kinjĕ
ta ŋisnya umu kuna kuna
humu mabaduŋ apupulwi
ba
b. ni mu[riu]tab murub. megu
lyi rubuhe kapya panya
mi gu ryan. ruryan ri buntala
lum sa
narendra tanaya lila tnyas tan surusud. __ naskah rusak ta
ri b. madya
niŋ alas patiwaran setra sa
wa tap magna dakan jri lumiyat sahena warna
ni kelik. kelik ki
ŋ ati sudira 4.a tumön awa tap matuha lila tnyasnya magĕ
prapte madyani ka setra
ha ĕkan. latri __naskah rusak wa
b. a pĕtĕ munya gyat kukupuk.
kuwo nya sahura daŋan dare
__naskah rusak balu. wala krik
mani yatri wala kama Lem. 4v.1.a
nak kinj ĕ taŋisnya humu kuna
kuna ŋ umur mabauŋ apuul
ldi ba
ni muntab muru mage ldir rubu
b. hë kapya panya migu ryan.
rurya ri buntala lum
ra teja nika pte _ _ naskah
rusak hudan. glapnya liwra n umu
yeka sak uma 2.a mawa hudan
makejehan. ra masya lawan usus
84 4.a . mra
teja nika pĕtĕ dadi hudan. g
ĕlapnya liwan umu Ø yeka sak
umawu hudan ma b. k
ĕcĕhan. ra masya lawan usus kawada ma
ŋigĕl manaŋguŋi sawa hulunya na ri
ŋ ayun. Lem. 6v. 1.a mya
ta rasĕksa sahasa ŋrubuŋi sa ata saha
ba amma
hajĕlĕl. tkabapa
ma ŋidĕri lawa
b. n. sabdanya ŋakĕn gĕlap. Ø haneki
manibe sake gripa magĕ
hana sumusa mase mataba
2.a maw ĕlu tutuk maŋa maŋa
rambut.nya wrah umure mya ta
kumrabb ika kamamaŋ i
luhu
b. ri kayyan mabra sina maŋrik
ta syarani banaspati lawan
danawa ban aluŋan. Ø ku
3.a ran a kalawan wewe hañja hañja
sira lawan wĕwĕon tĕŋisnya
muri ŋis. ee
kawanba ma ŋigel. manaŋguŋi sawa
hulunnya na b. ri ŋ ayan.
mya ta rasĕka saha haŋrabuŋi
sa data saha baama hanjĕlĕl.
tkabapan mya ŋ idĕri lawan na
3.a b annya hagĕn gĕlap.
he eki
manibë sake
wri_naskah rusak mag ĕ hana
sumasa masĕ mataba
mawlu tutuk ma ŋa b. maŋa
rembutnya wruh umure mya ta
kumramb ika kamamaŋ i luhu
ri kayyan mabra sina myaŋrik ta
syara ni banasa 4.a ti lawan
anawa maaluŋan. kure
a kalawan dewa hanja hanja sira lawan. w
ĕwĕo b. n. tŋisnya muri
ŋis. eeka kalawan
otosott apraŋ umu b
ĕrĕŋta humasĕ gĕlĕmbuŋ adulu
la Lem. 5v. 1.a wan baluŋ ata
ak. kĕkĕlbĕk mrugĕgĕ dulu hepeg kakapek h
ĕklek hĕklek la
85 b. kan kalawan
oosott asraŋ umu
bĕbĕka hummasĕ g
ĕgĕmbuŋ adulu lawan baluŋ a
4.a tan ak. kĕkĕblek. mgĕgĕ
dulu hepekk epek. hĕklek
h ĕklek. lan usus. Ø je
b. je klek. kalawan. gandawo
ma ŋure bowoŋ ana riŋ ayun
ja
gitan ummasĕ
Lem. 7r. 1.a dulu hilu hilu [-]rare
baja ŋ aŋawe popoti komara
kik.nya tumut kama b.
n anya hajĕli bujanya
jejega
laweyan hanana
ka wunya hajiglo Ø heñcok
huci 2.a hucinya hadulu
ŋĕn. kalawan kukuk bawil mijil ummas
ĕ cici
nya wurahan. baja b. krek kabaru
muntab ri wijilira hasura gumuruh ha
gurumuŋ a
but. datan sep maya usus.
j ĕjĕkle b. k kalawan kanawo
ma ŋurë bawoŋ ana ri ayun.
ja gitan umase
dulu ilu ilu rare bajaŋ aŋawe epe
2.a ti komara papatiknya tumut.
kama anya
hanjili bugarnya jejegan laweyan.
han i ka kawunya ha b.
j ĕglo hencok huci
hucinya hadulu ŋdĕŋĕn lawan kukuk
bawi mijil. humasi _naskah
rusakcirnya wura han. bajakĕrek
kabaru 3.a muntab. ri wijili
basura gumuru
hagurumuŋ
a but. datan sep maŋagĕm
ladi baama sumalannya sahha
b. w ĕu nda yekama mawata ri
he u meko
karanja lawan lima. samakte
raragi nya lawa talĕnan sujeni yge
4.a mm uwus. sam un
kapya ŋirup.
hasura gumuru
86 3.a g
ĕm. ladi baama sum ahanya saha wĕu Ø dan
sekama mawata
ri
pa eeko
b. karañja lawan. limas amakte
raraginya lawan ta [i]n sujenni
yag ĕm uwusampu
4.a n. kapya ŋirup hasura gumuru
hanarumbul. hanuwul datan kewran sira sa
bayu b. suta tumon. ras
ĕksa kye humas
ĕ Ø kan sa sena wawa lumumpatt amupu
ri kayyan. Lem. 7v. 1.a tyasnya wuntu si
na si
kapupu mmĕk kagĕrĕpĕk. mpu hulunya pasa syu
bras a su
b. ra yaksa si na kaburu deni sa
sena mupu hana len. maŋusi
malayya sasara 2.a n. lamumpatt ak
ĕtĕran. maka tan umas
ĕ ta si karababu lawan hanarumbun uwal. tan kewran sira
sa bayu su
ta tu b. mon. rasak a kde
huma sih ka sa e wawa
lumum at amupu ri kayyun.
tyasnya wuntu si na si kapupu
Lem. 5v. 1.a mĕk kagĕpĕk.
mu_naskah rusak
huluhnya pasa
sya braa ura yaksa si
na kaburu deni sa sena mupu
ha b. na len maŋusi malayya sasaran
lumum at dakĕtĕran. o maŋka tan
uma sĕ ta si karababu la 2.a wan
gana alit sire banehara si dramba kalawan si
moha nu mma ŋsĕ kalawan manasa
sana tuwa ga b. na cab ĕra cabĕri
adaka sadiki bauka bapuki kalika kaliku
betapa betapik cana aknya si 3.a
k ĕdik puut ganu sirëki sagara balik.
87 ganal a
b. lit. sire banohara si drĕmba
kalawan si moha nu ma sĕ
kalawan manus 3.a sana tuwagana Ø cab
ĕra cabĕri sadaka sadiki bahuka bahuki
kalika kali b. ku betapa
etapi caaka caaki pu
ut ganu sireki sagara balik. Ø wa
ĕna 4.a wa
ĕni si jajaka panas si lag
ĕna si laġni samay. dulu si lat
ĕna si b. lat
ĕni si nada panĕmpal panĕmpil maduga
madugi Ø si lĕi si ba
i masĕŋi Lem. 8r. 1.a t uma
sĕ si ĕlek si orek masĕ saha kadga si
gura a si logeya si go
b. owo si lena si gaño si
balu kuni Ø si tambaŋ
alaya si kanakawati ga
2.a la ga lugu sire rau
_ _ naskah rusakn a
wa ĕi si jajaka panas. si lagĕa si
na b. gni samay. dulu si lantana si
lati ni si janada banim. paanĕmil
madugu madugi si ncisi si
ban i masĕ
4.a ŋit humase si ĕrĕk si jerëk
ma se saha kadga si garana
lo geya si gon.owo si
b. kolenta si gaño si balu
kuni si tambaŋ alaya si
kanakawati
gala ŋga ġaluŋgu sire radu pu
Lem. 6r. 1.a gu lawa buta mancak
k ĕĕkkep dra wĕ ragak regek
kalawan si calonara kĕnil muŋil.
b. kalawan si raga baja manjaŋan
acara si ketepe
reges. si ke tana kaana kulun.ja
walu samu 2.a n pĕpĕk hanuŋ
ara ŋgya
gumuru sigra kapyabut hi sa
88 pugu
lawan buta macak kĕĕkĕr w
ĕ regek. regek ka b. lawan si calo
nara Ø kĕñi mu
ŋil kalawan si raŋga baja mañja
ŋan cara si kete 3.a pe
reges. si koana ana kulun.
u walu sampun pĕpĕk anu
ŋsaŋ asagya b. gumuruh Ø sigra kapya
but hi sa
bayusuta hadukka gurumu manahut a
ŋĕmma rugra 4.a g. wajanira siyu
ŋira tĕkĕl hana pu
gĕl puhĕ pukpak. wajanya rampal. Ø data
b. n kewran tyasira sa bayusuta
sigra ma sĕ malĕs manĕkĕk.
han ĕpak kesanya inu
Lem. 8v. 1.a sira ŋuntitakĕn tiba
kasuliri mĕk tandya pja
aanya inuat. ranakab bina
b. bak tubyan tik ĕl yata ppgat
ta ŋanira griwanya pinĕgĕt hilat
bayusuta andakku gurumu ŋ anahut
a ŋma b. rug.grag
waja ŋira siyaŋira tikĕl.l ana pugeġ
uhĕ pukuk. wajanya rampal datan
kawran t ĕwas ira sa 3.a bayusuta
sigra ma sah ma manĕkĕk anĕpak.
kesyanya hinu
sira ia ŋutĕtaken. tuba kasu b.
liri mĕk tan.dya pja aanya
inudut rinakabinubak. turyan tik
ĕl. yata ppgat taŋanira griwa 4.a nya pin
ĕgĕt hilat mĕtu meled. huwa
nya sinemal w
ĕtĕnya dinuga husunya wuta
_ _ naskah rusak ti b. ba kakubur i
kulitnya siat. rurit higanya
p ĕpĕs tiba kasidĕku hawaknya
m kuku malayya sasara kaca
Lem. 6v. 1.a dak inupu de
sa bayusuta
lara pinanasan. bawrag ta yaka
89 m
ĕtu meled. uwanya sinĕ 2.a mpal w
ĕtĕnya dinuga Ø hususnya
wuta
ya tiba
katuba i kulitnya sisat. rujitt
iganya b. p
ĕpĕs tiba kasidĕku hawaknya m
kuku malaya
sasaran kacan
ak pinupu Ø de sa bayusuta
3.a lara pinanasan. haw g ta yaksa
nulya rahin w ĕdi wirota jalu dagati
kan kro b. da sa
hya maha berawi sira krorakrak. tulya glap. denni
si
na raksĕka sesa ma 4.a
layu mawrinwrin
ak ĕteran
tanda ŋrik maŋuwu jaa
gimbalare lyi nira ŋruga meru
ma
b. s ĕ sa sena wawa hya nini
manik ĕp.
kapy anahutt
a ŋĕmma Ø muntab tejanika
bayuputra nulya rahina w
ĕdi wiretap jale b. dagati o kan eda
_ _ naskah rusak maha be rawi sira
mas ĕŋĕt. krurakrak tulya glap.
de ni sina raka 2.a sa sea
malayu mawrindrin ak
ĕtĕran. tandra ŋrik ma
ŋuwu jaa jaa gimbal laŋurë ldi
nira ŋruga mëru mu b. s
ĕ a sena wawa hya nini manik
ĕp. kapy anahutt aŋma muntab. tejanika
bayuputra murub lir su
yya mara 3.a snĕ nahan. hya
nini këwan sira ma
eg. sena dadra kawuyyan . mya
ŋ ganya mukse sasa tika hila
b. ciptani malya data p du
gastati matra rupa rumuwat sina
ba ari nini o waluya tĕmihan
uma 4.a ldi kamarati manurun
wadana nira i teja
ldi
ta susĕdĕ
kumña
90 Lem. 9r. 1.a murub. lyi
surya mabra s
ĕnĕ nahan hya nini kewran sira nu man
ĕg sena dadya kawu
b. yan. mya
ganyak se sasar ika hila
cĕp ni muyya atĕ p du
gastuti matra rupa rumuwat si
na 2.a ba
ari nini waluya tmahan uma lyi
kamarati
manurun wadana
nira so te b. ja lyi
taŋ susĕĕ kumĕña kamukani
ŋ ima nipis araras arum manya
mu mu liriŋe 3.a
yĕp. hajahitt alindri ya ñĕñĕpp amanis Ø romanya hatap awilis
lyi rema
b. ma ŋĕmmu gaŋga nasika ruŋi
halu ŋid. lainya magis kaŋat
waja nira sĕmu o
4.a da lyi mutyara tanpa sama
wuwusira halitt asri sasat. kokila mamañca Ø t
ĕgĕknya kamukani
ŋ ima nipis. rara b. s. rumnya
mu mu liriŋ eŋ yep. hajahit. linrinn ya ñĕñĕp
hamanis. remannya hatap hawi Lem. 7r. 1.a lis i
rima ma
ŋemu gaŋga nasika ruŋi halu
ŋid lainya maŋgis kaŋat waja
nira sĕmu oda ldir mutya b. ra tan sasama wuwus
ira hanitt asri sakat kokila mamaca tg
ĕknya
ha luŋ iŋ gadu lumu hararas. ya ta
__naskah rusak 2.a wija nira sĕmu
d ĕs kadi capa mas apĕs
patinnya madya hararas g ĕmu ldir ñu
d ĕnta wiŋit. ma b. dya hadĕmitt
arampi sakat. patram iŋas kaŋis.
jaganya mag ĕŋ awilĕt. hime
kentaki mam a ri 3.a wĕntis
ika malurus. him
ĕ suteja kumĕnña nipun ha lakuniras
i wagĕda sireŋ ula
91 b. ha
luŋ i gau lumu hararas. yen tinon wija
ŋira sĕmu d
ĕs kadi capa mĕs apĕs. Lem. 9v. 1.a pa
inya dyah araras g
ĕmu lyi ñu dĕnta wiŋit madya ha
ĕmmitt arampi sasat. patm mi
ŋis ke b.
ŋis. Ø haŋganya magĕŋ awit. himp
ĕr kentaki mamĕa ri w
ĕntis ika malurus. hi 2.a mp
ĕr suteja kumña nipuna he lakuniras
i wagĕd. sireŋ ula ha
ganya pita maja b. mbet. lakunya hasama wi
t ta
ŋe yen carita ri nnanira hya rati
hika tuhu 3.a dibya ri
ŋ ayu hascayan sira sa
bayusuta
tumon. ri
kahana nira sa hyaŋ apsa
b. ri tan pa li sira sa bayusuta
l ĕgĕg. mulatt i sira tuhu tan salah
trusidi ti ŋa
4.a lira bayusuta h ĕni hag.nyananira
ha ŋgu b. nya pitam majambĕt
lakunya ha sama wit. o taŋe
yan carita ri wananira hya
rati hika 4.a tuhu
dibya ri ŋ ayu hascayan sira sa
bayusuta tumon. ri kahana nira sa
hya baseri
ta mya b. li sira sa bayusuta
tg ĕg mulat i sira tuhu datan sala _
_naskah rusak trus idi taŋali
bayusuta hni hagñanaira tuhu kra
Lem. 7v. 1.a tawara na linya
yura sira sigra mawuwu
mawe hanugraha sakti ma
wĕs ya gadga sinungakĕ b. n ri sira sraji
luyutt ika sakti pa ŋala mya
wasa nira banjinira tyas sinidikara
sira tma
juga lawan. 2.a ŋaranareki sira
sinu ŋan. sarasa palih aranya wkasan.
92 tuhu kratawara Ø na
linyapsari sira sigra
b. mawuwus. mawe hanugraha
sakti ma[e ]wĕs ya gadgada
sinu ŋakĕn. ri sira ha
Lem. 10r. 1.a ji luyut ika sakti pa
ŋala mya wasannira banda bindi
nira tyasinidikara ira t
ĕmma b. juga lawan.
ŋarannireki sira sinu
ŋan sarasa pali harannya wkasan.
2.a bima ŋaranireki tan dya
rumm ĕsĕp. ri tayanira ta sa
bayusuta lawan gada b. nni
reki wahu iŋaran. lohita wadana matya
ni muŋsu sa wat
ĕk kurunata sina 3.a kaw
ĕna denira maga tan panut. krama hu
gyanya ŋapraŋa ri tgal. budi ra
rya b. saruni nirekki yayya tan lupa Ø
nahan li
nira sa hya bima
ŋaranireki tan dya b. rum
ĕsĕp ri tayanira ta sa bayuputra lawan gada
nireki wahu hinaran. lohita wadana matyani
musu a 3.a watĕk kurunata
si na
kaw ĕna denira malawa tan anut.
krama hugyannya ŋapraŋ ari tgal.
u b. di rarya saru
nireki yayya tan lupa nahan li
nira sa hya mamawara ri tlasira mawe
ha tunas ata 4.a ndya
musaka wa
wa sira marë suralaya ma
ke yyaŋ isyara sa bima ttri kaso
ka ri taya ni b. ka sawara
h ika
surawadu laris
lam ahireki matuka
muwah ri patapannira sa muniwara
ŋra _ _ naskah rusak [Lem. 8r. 1.a pata
anya gĕgĕ cara_ _ naskah rusak
ŋrariŋ imawanira
93 mamawara
ri tlasira mawe 4.a ha tunas atandya
musaka wa
wa sira mare suralaya ma
ke yyaŋ isyara sa bimma
b. kasoka ri taya nika sawara
wara hika surawadu laris.
lampa hireki mantuka
Lem. 10v.
1.a muwa
ri patapannira sa
muniwara Ø harani
patapanya gĕgĕ carara hiri
ŋ imawanira
b. tawukan sa bima tka piikan
ma ŋuŋa bañjaran. ska sĕkĕl
pa a ruru sa kuti tyasira
2.a titibra mana ŋis. hasambatnira
tumuta sa lina hiŋanya wu
tisnani priyati tan.
b. w ĕnaŋ umulat. hi putra
wkasan. iti kakawin sena
amakta tĕlasinurat. 3.a j
ĕŋira sa hya giri dĕmmalu tawukan sa
bima ta idikan. ri ma
ŋuŋa banja b. ran. ska skĕg aa raru sa kuti tyas ira
titibra mana ŋis. hasambatnira tumutta
sa lina hiŋanya 2.a wu
tis.na ni priyati tan.
wna ŋ umulat. hi putra wkasan o
itih sena cu b. cu atan.
94 iba
ayabya o sri swaraswati ya nama syaha
o
4.3.3 Terbitan Teks Dengan Perbaikan dan Terjemahan
Terbitan teks dengan perbaikan bacaan memungkinkan campur tangan peneliti sebagai pembaca sehingga teks dapat dipahami oleh peneliti. Terbitan
teks dengan bacaan sebenarnya merupakan pengulangan edisi diplomatik dengan menghilangkan hambatan untuk pemahaman teks. Tujuan dari diterbikannya
terbitan teks dengan bacaan adalah agar pembaca lebih mudah untuk memahami dan mengerti isi dari teks itu sendiri, dan sebagai masukan perbaikan teks.
Edisi kritis digunakan untuk menghasilkan terbitan dengan perbaikan. Edisi kritis menurut Robson 1994: 25, dipakai untuk membantu pembaca guna
mengatasi berbagai kesulitan yang bersifat tekstual yang berkaitan dengan interpretasi pemahaman isi. Beberapa alasan penentuan KS1 sebagai naskah dasar
yaitu naskah baik dan utuh, isinya lengkap, tulisannya jelas dan mudah dibaca, perbaikan teks dilakukan sebagai berikut:
1. Teks tidak dikembalikan ke dalam bentuk kakawin yang
memperhatikan kaidah metrum baik dalam hal panjang- pendek vokal tetapi masih memperhatikan jumlah suku kata
dalam tiap baris. Alasannya cara ini menghapus salah satu ciri naskah dan juga memunculkan permasalahan dari segi
morfologi maupun filologis misal: griwanya harus memenuhi potongan ― ― ― harus diubah menjadi grīwanyā. Dalam
95 kaidah Jawa Kuna tidak ada imbuhan yang diberi tanda
panjang, contoh lain pada pupuh 1 bait 1 kalimat: humyang swaraning pak
i dihitung hingga pak saja bila dihitung panjang pendeknya menjadi ― ― ― | È ― ― , menurut
aturan Sārdulawikriita potongan baris pertama dan kedua sebagai berikut: ― ― ― | È È ― . suku kata “ning”
bertemu dengan dua konsonan yaitu “ng” dan “p” yang mengakibatkan suku kata “ning” dihitung panjang. Suku kata
“ning” dalam kata “swaraning” tidak dapat diperbaiki karena sudah benar secara morfologis. Teks tetap dikembalikan
dalam bentuk puisi yang terdiri dari empat baris dalam satu bait, pemenggalan baris didasarkan pada jumlah suku kata
sama halnya
dengan kakawin
hanya saja
tidak memperhatikan panjang pendek kata. Metrum atau potongan
suku kata yang digunakan yaitu pupuh 1, Sārdulawikriita,
dengan potongan 19 suku kata; pupuh 2, Jagaddhita, Ragakusuma, Wahirat, Wwayirat, Kosala, dengan potongan
23 suku kata; pupuh 3, Sārdulawikriita, dengan potongan
19 suku kata; pupuh 4, Jaloddhatagati, dengan potongan 12 suku kata; pupuh 5,
Sārdulawikriita, dengan potongan 19 suku kata; pupuh 6, Girisa, dengan potongan 18 suku kata;
dan pupuh 7, Jagaddhita, Ragakusuma, Wahirat, Wwayirat, Kosala dengan potongan 23 suku kata.
96 2.
Kata-kata tidak distandarisasikan berdasarkan Kamus Jawa Kuna–Indonesia
Zoetmulder 1994. Hanya saja sebisa mungkin dipilih kata yang paling dekat dengan bahasa Jawa
Kuna, dengan tetap mempertahankan kekhasan teks itu sendiri dan mempertahankan kata-kata yang “berbau” Jawa
Baru dan Sunda. 3.
Sistem transliterasi mengikuti sistem yang digunakan dalam terbitan teks Teeuw dan Robson 1981, ataupun terbitan
Poerbatjaraka 1926 I. Kuntara Wiryamartana 1990 dengan mengganti huruf
dan ŋ menjadi ng. 4.
Sebagai bantuan untuk perbaikan bacaan digunakan transliterasi dari teks dalam terbitan ditandai dengan KS2.
5. Penyajian teks dengan perbaikan disajikan langsung dengan
terjemahan dibawahnya agar mempermudah pembaca untuk langsung mengetahui isi cerita.
6. Perbaikan bacaan langsung dilakukan dalam teks, dalam
catatan kaki memuat kata yang belum diperbaiki. Perbaikan bacaan belum mencapai tahap yang sempurna, dikarenakan
masih minimnya pengetahuan tentang bahasa Jawa kuna, dan bahasa Jawa yang arkais. Perbaikan bacaan dapat dikatakan
sebagai usulan bacaan untuk mempermudah orang lain untuk membaca dan memahami teks tersebut.
97 7.
Terjemahan adalah pemindahan makna dari bahasa sumber ke bahasa sasaran. Tujuannya untuk mempermudah
pemahaman sehingga teks dapat dipahami oleh masyarakat luas Darusuprapta, 1984:9. Terjemahan didasarkan terbitan
teks dengan bacaan. Sebisa mungkin terjemahan dilakukan kata per kata, namun guna memenuhi konteks kalimat
terjemahan secara makna juga penting dilakukan agar lebih mudah untuk dipahami. Hal-hal yang berkaitan dengan
keterangan mengenai terjemahan dicatat dalam catatan kaki, menjadi satu dengan keterangan perbaikan bacaan
Terbitan Teks Dengan Perbaikan Bacaan dan Terjemahan
Pupuh 1
O awiġnam astu nama sidi
1. ri ng sampunya liwat tikang jaladi ton tekang wana ngrit mag ĕng
humyung swaraning
1
pak i munya wurahan wre wandawa
2
srang humung
kagyat se ining kang wana kabarasat satwa mĕrgil
3
ing
4
suk ĕt
mwang mong mababaran k ĕnasnya malayu mungsir rĕnĕk ing jurang
Terjemahan
1
Dalam teks KS1 dan KS2 syarani .
2
Dalam teks KS1 dan KS2 wan aha.
3
Dalam teks KS1 dan KS2 mgil.
4
Dalam teks KS1 e dan KS2 e .
98 O
. Semoga tidak ada rintangan 1.
Sesudah melewati lautan, terlihatlah hutan belantara yang sulit untuk dimasuki.
Ramai suara burung, kera dan teman-temannya bersaing membunyikan suara keras.
Terkejut hewan seisi hutan, binatang lari berhamburan; tergopoh- gopoh masuk ke semak belukar
dan juga harimau berhamburan. Binatang buruan lari ke rawa- rawa di jurang.
2. kañcilnya malayu rasenya kumucup la
ak kumĕtĕr ing guwa
5
gorawa amupul
6
jalestri kalawan goñjong wangkong
7
ang ĕap
lwir
8
kilat lumarap malayw
9
asasaran jagra ya kasinggahan mwang
10
samsam malayu muni masahuran lesanya na
11
ring ayun
Terjemahan
2. Kancil lari, musang mengerutkan badan, landak gemetar di
dalam gua. Kancil saling memperhatikan berkumpul yang jantan dan
betina, pantatnya yang merah berkelebet
5
Dalam teks kelebihan satu suku kata, namun tidak dilakukan perbaikan karena kalimat utuh.
6
Dalam teks KS1 dan KS2 mapupul.
7
Dalam teks KS1 wako dan KS2 wako
8
Dalam teks KS1 dan KS2 lyi .
9
Dalam teks KS1 dan KS2 malayy.
10
Dalam teks KS1 dan KS2 mya .
11
Pengaruh Bahasa Sunda, anu, nu, na memiliki fungsi yang sama dengan yang dalam bahasa Indonesia. Pada naskah ini banyak sisipan nu, na, dan anu yang digunakan. Sebagian ada yang
tidak dibaca dari bacaan untuk memenuhi jumlah suku kata sebagian tetap dipertahankan untuk memenuhi jumlah suku kata. Na, dapat berarti yang, demikianlah, lihat, dan jadi.
99 seperti kilat menyala, berlari berpencar waspada menjauh.
Dan rusa berlari berbunyi bersahut-sahutan, tujuannya ke tanah yang terbuka.
3. kemp ĕr tyas sira sang narendra tanaya tan wrin kilyan lor kidul
sirna sing kahawan t nalata pgat kasarakat kedĕkan
humyus angin ikang pracan a gumuruh gurita ta ng
12
sagara rug bras
a kayu
13
sol r ĕbah kapwa
14
rubuh s ĕmpal ta pangnya
15
papal
Terjemahan
3. Seperti terbawa angin hati sang anak raja Sena, tidak tahu
arah barat, utara, dan selatan. Hancur yang dilewati, rumput dan tanaman merambat patah,
terinjak-ijak. Angin menderu, sangat hebat. Bergemuruh, berdentam samudra.
Roboh, hacur, pohon-pohon tumbang, roboh, patah dahannya.
4. mwang tasik
16
kumucup
17
ri matsya maw ĕrĕh ombaknya mawalikan
jong
18
palwa
19
kar ĕm ing samudra dening kang ryak
20
mag ĕng patya
humyus
12
Dalam teks KS1 ta dan KS2 ka.
13
Dalam teks KS1 kayu dan KS2 kayu .
14
Dalam teks KS1 dan KS2 kapya.
15
Dalam teks KS1 dan KS2 panya.
16
Dalam teks KS1 myasti dan KS2 mya tasik.
17
Dalam teks KS1 kumucuk dan KS2 kumucup.
18
Dalam teks KS1 jo dan KS2 jo .
19
Dalam teks KS1 palya dan KS2 pelya .
20
Dalam teks KS1 ryyat dan KS2 ryyak.
100 lin
u lwir
21
rubuheng wukirnya gumiwang braman a kaĕg rĕngat
gur ita
22
wat ĕking
23
suralaya
24
lawan gandarwa kapwa humung
Terjemahan
4. Pula lautan menyerbu dengan ikan-ikannya ? tampak. Berbuih,
ombaknya bergulung-gulung. Perahu, dan kapal tenggelam dilaut karena ombak besar menderu
kencang. Gempa, bagaikan robohnya gunung, bergoncang dunia seolah-
olah terhenti, terbelah. Riuh rendah golongan yang berdiam di Suralaya dan Gandarwa
25
membuat suara keras.
5. mwang dewa asaaran kabeh kĕtĕran
26
dening jagat kampita
27
sakra brahma lawan mahadewa gana sambu yama
28
komara mwang indra kowera narada hatumut maha
si sambat nira na
29
ngling hyang nilakan a gadgada
30
r ĕngat dening suwenya linu
Terjemahan
21
Dalam teks KS1 dan KS2 lyir.
22
Dalam teks KS1 gu nita dan KS2 gunita.
2323
Dalam teks KS1 wat ĕkĕng dan KS2 watĕki.
24
Dalam teks KS1 suralaya dan KS2 yuralaya.
25
Mahluk setengah dewa. Dalam puisi epik sering digambarkan sebagai pemain musik atau penyanyi sorgawi, termasuk surga Indra dan ikut serta dalam peperangan.
26
Dalam teks KS1 kat ĕran dan KS2 kaktĕran.
27
Dalam teks KS1 kapita dan KS2 kampita.
28
Dalam teks KS1 sambu y. ma dan KS2 sambu yama.
29
Idem 11.
30
Dalam teks KS1 kadgada dan KS2 gadgada.
101 5.
Dan para dewa cerai berai, gemetar karena dunia bergoncang. Dewa Sakra, Dewa Brahma, dan Mahadewa, Dewa Gana, Dewa
Sambu, Dewa Yama dan Komara, dan Dewa Indra, Kuwera, Narada dan juga para Maha Resi
mengeluh. Dewa berleher biru Siwa berkomentar gelisah: “Akan terbelah
dunia ini karena lamanya gempa”.
6. nahan wacana sang narada mawarah wet bet nira ya teja
31
sena ngaranireki nguni kar ĕngĕ dulur ngaran panawa
mwang
32
purwa
33
nikana ng mapa dangunira
34
s ĕĕng yogeng
35
rasaksa mangkin dadya manusa sakti pangalah kemp
ĕr ana ring alas
Terjemahan
6. Begitulah kata Sang Narada memberi tahu sebab-sebab daya
yang berapi- api, “Sena namanya, sudah lama terkenal sebagai saudara Pandawa
dan juga awal mulanya itu sebab jika ada pertanyaanmu pada waktu itu disana ada raksasa yang sedang beryoga
sekarang menjadi manusia sakti, yang mengalahkan bergetar ada di hutan.”
31
Dalam teks KS1 dan KS2 t ja.
32
Dalam teks KS1 mwa dan KS2 mya.
33
Dalam teks KS1 dan KS2 pu wya.
34
Dalam teks KS1 du ŋunira dan KS2 duka ŋuni.
35
Dalam teks KS1 yo dan KS2 yoge
102 7. nahan ling nira
36
sang narada mawarah hyang caturbuja sira mangkin hyang girinata mamrih uninga
37
saktinya
38
sena nguni nahan sadyanika
39
mamañcana
40
sira singa mangs ĕh
41
rwa
42
dulur lawan sang narada dadya singa kr
ĕti galaknya tanpa paa
Terjemahan
7. Demikian kata Sang Narada memberi tahu pada Dewa Bertangan
Empat Bathara Guru. Semakinlah Dewa Raja Gunung itu ingin mengetahui kesaktian
Sena. Demikianlah rencananya “menguji Sena” ia Bathara Guru
menjadi singa yang menyerang, berdua bersama-sama dengan Sang Narada, berlaku seperti singa yang galaknya tak
tertandingi.
8. denya kang
43
lumihat sena ana baya singa mangs ĕh
44
sahasa
45
datan cumun uk
46
mangusir ad ĕmak kapianahut angĕmah
47
36
Dalam teks KS1 nira dan KS2 nira.
37
Dalam teks KS1 huni ŋa dan KS2 hunaŋa.
38
Dalam teks KS1 saktinya dan KS2 usa sakti.
39
Dalam teks KS1 sadyanika dan KS2 sadyānikan.
40
Dalam teks KS1 mamañcan dan KS2 mamancana
41
Dalam teks KS1 dan KS2 mas ĕ.
42
Dalam teks KS1 dan KS2 rya.
43
Dalam teks KS1 danya ka dan KS2 danye kā.
44
Dalam teks KS1 mas ĕ dan KS2 mase
45
Dalam teks KS1 sa hasa dan KS2 sahaŋsa. Kelebihan satu suku kata, maka kata yan pada
kalimat sena yan ana baya… tidak dibaca untuk memenuhi jumlah suku kata.
46
Dalam teks KS1 dan KS2 cumu uk.
47
Kelebihan satu suku kata, maka kata dya KS1 ataupun kata dya KS2, pada kalimat datan
dya cumuduk… tidak dibaca untuk memenuhi jumlah suku kata.
103 dhiramb
ĕk
48
rasaksa sang narendra tanaya
49
tguh timbul nirbaya
50
kro a
51
d ĕdĕl ing sang susena
52
manik ĕp singa data iniwĕh
Terjemahan
8. Ketika Sena melihat ada bahaya singa yang menyerang dengan
ganas; ia tidak pergi berlindung. Singa berusaha menyerang,
menggigit, meremukkan. Kuat seperti rasaksa, anak raja Sena kokoh, kebal, tidak takut
menghantam, Sang Sena menangkap singa tanpa kesulitan.
9. griwanya tin
ĕkĕk mukanya tinĕpak sampun kawĕnang kalih tandwa
53
murca
54
sakar ĕng sireki mĕsat ring kisma neng ambara
55
hadan
56
sigra malayu
57
ba ara girinata mwang naradeng
58
wuri
59
nahan ling nira sang hyang iswara mareng sena saha nugraha
Terjemahan
9. Tengkuknya singa dicekik, mukanya ditampar, kedua singa
itu sudah dikuasai.
48
Dalam teks KS1 dan KS2 dirabb ĕk.
49
Dalam teks KS1 tanya dan KS2 tanayā.
50
Kelebihan satu suku kata, maka kata ni KS1 ataupun kata nira KS2, pada kalimat
dirabbek ni rasaksa… tidak dibaca untuk memenuhi jumlah suku kata.
51
Dalam teks KS1 kroda dan KS2 kroda .
52
Dalam teks KS1 su sena dan KS2 susena.
53
Dalam teks KS1 dan KS2 tan ya.
54
Dalam teks KS1 mu ca dan KS2 mu.
55
Dalam teks KS1 ambara dan KS2 amahara. Kelebihan satu suku kata, maka kata nu, pada kalimat nu m
ĕsat ri… tidak dibaca untuk memenuhi jumlah suku kata.
56
Dalam teks KS1 dan KS2 dan. Penyuntingan mengakibatkan kelebihan satu suku kata.
57
Dalam teks KS1 malyu dan KS2 maluy.
58
Dalam teks KS1 nade dan KS2 narade.
59
Kata nu, pada kalimat sigra nu malyu… tidak dibaca untuk memenuhi jumlah suku kata.
104 Tak berapa lama hilang kesadaran kedua singa itu sebentar,
mereka berdua pergi dengan cepat dari tanah ke angkasa. Bersiap segera berlari Bathara Raja Gunung Dewa Siwa, dan
Narada dibelakangnya. Demikian kata Dewa Iswara menghampiri Sena dan memberi
anugrah. 10. wsyadi sinidikara sinungak
ĕn samapta
60
teki ngaran mwang
61
ajinira singa nabda
62
ing
63
aran singa mamatra sira nahan narada sung w
ĕsi alalawan hajinya singaraja lawan ara
ireki singa wirota samapta
64
teki huwus
Terjemahan
10. Besi yang hebat diberi kekuatan magis, diberikan lengkap dengan
namanya dan aji-aji singa yang mengaung suara singa yang bernama
Singa Mamatra. Demikianlah Narada memberi senjata berupa besi bersama
dengan aji-ajinya dengan nama raja singa. Dan namamu ini sekarang Singa Wirota. Sudah sempurnalah
kini.
60
Dalam teks KS1 dan KS2 samakta.
61
Dalam teks KS1 mya dan KS2 maw.
62
Dalam teks KS1 nabda dan KS2 nabwa ŋ.
63
Dalam teks KS1 hi dan KS2 hin.
64
Dalam teks KS1 dan KS2 samakta.
105 11. maweh tunas sayanta yekinya makweh
65
ring
66
wurinira m ĕhah
67
lawan bibinire kayungyun
68
angajap
69
maw ĕrda nireng kakung
70
mwang
71
sanak tuwi h ĕnti
72
sira ling anangis tan ana kantuna
73
hant ĕnya
74
k ĕmbar asru pamancana ring bibi
75
lana w ĕrdaya
Terjemahan
11. Dan lagi orang yang dituakan ? teman-temanmu, banyak yang
tertinggal yang berkeluh kesah. Dan istrimu dengan penuh gairah berhasrat kuat berpengalaman
terhadap laki-laki dan juga saudaramu menangis sejadi-jadinya, tanpa ada yang
ketinggalan. Adikmu yang kembar giat membujuk hati yang terkasih terus
menerus.
Pupuh 2
1. ring
76
sampun mawarah sigra m ĕsat sira mulih mareng suralaya sang
sena
77
65
Dalam teks KS1 make dan KS2 makwe.
66
Dalam teks KS1 ri dan KS2 ri.
67
Dalam teks KS1 dan KS2 me ŋa.
68
Dalam teks KS1 bibi nire kayuyun dan KS2 biinireki yunyun.
69
Dalam teks KS1a ŋajap dan KS2 aŋajp.
70
Dalam teks KS1 maw da nire kaku dan KS2 mawda ni rekna ka.
71
Dalam teks KS1 dan KS2 mya .
72
Dalam teks tertulis h ĕn, kurang satu suku kata untuk memenuhi suku kata, hĕn disunting
menjadi h ĕnti.
73
Dalam teks KS1 katuna dan KS2 kantuna.
74
Dalam teks KS1 hant ĕnya dan KS2 hajtĕnya.
75
Dalam teks KS1 dan KS2 bihi.
76
Dalam teks KS1 ri dan KS2 ri.
106 ring wurinira
78
kari kapap ĕgan
79
sawarah warah ring
80
sang hyang iswara
81
dan lampah
82
ring k ĕdĕh manĕkung
83
alara tyas sira
84
lumampah hagya mantuka
85
lampahnya lumaris tan ana tinolih tan kawarna
86
hawan amurang murang
87
Terjemahan
1. Sesudah memberi tahu segera mereka, dua dewa itu melesat
pulang ke Suralaya. Sang Sena yang tertinggal bersusah hati atas pemberitahuan Dewa Iswara.
Kemudian Sena pergi, terdorong berusaha dengan sungguh - sungguh. Hatinya
sedih, segera pulanglah Sena. Perjalanannya tiada henti tak ada yang diperhatikan. Tak
dilukiskan dijalan, berkelana dalam hutan belantara.
77
Dalam teks kelebihan satu suku kata, nu pada kalimat sigra nu m ĕsat sira nu mulih dan kata
nya pada kata mawarahnya tidak dibaca untuk memenuhi ketentuan jumlah suku kata.
78
Dalam teks KS1 wurinira dan KS2 wurinya.
79
Dalam teks KS1 kapapgan dan KS2 kapgān.
80
Dalam teks KS1 dan KS2 ri .
81
Dalam teks KS1 dan KS2 isyara.
82
Dalam teks KS1 dan KS2 lampuh.
83
Dalam teks KS1 man ĕku dan KS2 maniku.
84
Dalam teks KS1 tyasira dan KS2 tnya sira.
85
Teks kurang satu suku kata, namun tidak perlu dilakukan perbaikan karena kalimat utuh.
86
Dalam teks KS1 kawa na dan KS2 kahawĕri.
87
Dalam teks KS1 amurang murang dan KS2 murang murang.
107 2.
prapteng lwah
88
sira silogangga hum ĕnĕng hana ri tpining
89
manahnya araras
pan an rangkang
90
aneng paras amya
91
babar pu ak ika kilusu
92
haneng watu kayw ahimba
93
ring tpinya rajasa suhun
94
s ĕkaring lahru
95
tibeng parung andul
96
kananga len surabi rinubung bramara liwran humung aneng
97
s ĕkar
Terjemahan
2. Sampailah Sena di sungai Gangga, ia berhenti berdiam diri
di tepi sungai hatinya terpesona. Pandan rangkang
98
ada di batu paras,
99
berhamburan bunganya itu layu dibatu.
Kayu mimba
100
ada ditepi sungai, pohon rajasa
101
berhiaskan bunga pada musim kemarau ?, jatuh di jurang. Bunga andul
102
,
88
Dalam teks KS1 lwa dan KS2 lya.
89
Dalam teks KS1 tpini dan KS2 tpīnni.
90
Dalam teks KS1 ra kaŋ dan KS2 rakaŋ.
91
Dalam teks KS1 samya dan KS2 samyam.
92
Dalam teks KS1 kilusu dan KS2 gilusu.
93
Dalam teks KS1 ahimba dan KS2 ah ĕba.
94
Dalam teks KS1 dan KS2 suwa .
95
Dalam teks KS1 skari raruh dan KS2 ska sisa susū.
96
Dalam teks KS1handul dan KS2 han al.
97
Dalam teks KS1 ane dan KS2 lan na.
98
Nama jenis pandan.
99
Batu paras memiliki tekstur lebih halus dengan pilihan warna yang ada beragam mulai dari hijau, cokelat, putih, kuning. Sekarang batu paras digunakan sebagai bahan pembuatan patung
ataupun lantai untuk mempercantik interior dan eksterior rumah. Penghasil kerajinan batu paras terbesar saat ini adalah Jogjakarta.
100
Jenis pohon Azadirachta indica, pohon ini memiliki multi fungsi, selai dikenal sebagai pestisida, bahan pupuk, bahan bangunan dan banyak ditanam untuk penghijauan, belakangan ini
tanaman ini dikenal juga sebagai bahan kosmetik dan obat-obatan.
101
Jenis pohon Elacocarpus speciousus yang memiliki bunga berwarna merah.
102
Idem.
108 bunga kenanga bunga-bunga lain berbau harum dikerumuni
lebah yang mendengung di bunga.
3. manuk cinggaragat
103
muni masahuran hasyang awurahan hanengka
104
ring
105
tah ĕn
106
cucakrawa
107
maban ung
108
ing cod anacad ri sang kokila kalangkyang
109
ing wana kagyat
ahanaing paksi mawurahan inggala
110
anamb ĕr
111
paksi tan
112
poli
113
kumlab
114
padapa dening
115
kang angin alon sawang i
116
t ĕngah ika
dyah araras
Terjemahan
3. Burung cinggaragat
117
berbunyi bersahut-sahutan riuh rendah di sana di pohon.
Burung cucakrawa berbunyi bersama burung betet mengecam burung elang di hutan.
103
Dalam teks KS1 cigaragat dan KS2 c ĕgaragāt.
104
Dalam teks KS1 hane ka dan KS2 haneknya.
105
Dalam teks KS1 ri dan KS2 ri.
106
Dalam teks kelebihan satu suku kata, namun tidak dilakukan perbaikan karena kalimat utuh.
107
Dalam teks KS1 cucakrawa dan KS2 cukcakrawa.
108
Dalam teks KS1 maban uŋ dan KS2 mabacuŋ.
109
Dalam teks KS1 dan KS2 kala ŋyann.
110
Dalam teks KS1 dyan i gala dan KS2 denni wan.
111
Dalam teks KS1 nanamb ĕ dan KS2 anambë.
112
Dalam teks kurang satu suku kata, namun tidak dilakukan perbaikan karena kalimat utuh.
113
Dalam teks kelebihan satu suku kata, dyan pada kalimat mawurahan dyan i gala tidak
dibaca untuk memenuhi ketentuan jumlah suku kata.
114
Dalam teks KS1 kumlab dan KS2 kunlab.
115
Dalam teks KS1 denni dan KS2 denni.
116
Dalam teks KS1 sawa ŋi dan KS2 sawaŋ iŋ.
117
Burung jenis gelatik timah.
109 Terkejut seluruh burung, kemudian membunyikan suara keras,
kemudian elang segera menyambar burung namun tidak berhasil.
Meliuk-liuk pohon terkena angin yang bertiup pelan, jika dilihat seperti pinggang wanita cantik.
4. sela
118
g ĕng
119
nu mungging t ĕngah ri
120
lwah
121
ika sawanga liman manj
ĕrum ing
122
ranu mina g
ĕng lumarap mamet ing mangsa
123
mina mangusi
124
masanggya asasaran
125
mwang
126
molih mangsa pakung
127
ika rin ĕbut dening lurusan ika sĕng
galak len murti
128
mangubang ing
129
t ĕngah lwah
130
hadal ĕm ing manahnya
kasr ĕpan hetu mĕun
118
Dalam teks KS1 sela dan KS2 sena.
119
Dalam teks KS1 dan KS2 g ĕ.
120
Dalam teks KS1ri dan KS2 ri .
121
Dalam teks KS1 dan KS2 lya .
122
Dalam teks KS1 manj ĕrum i dan KS2 manjĕrum i.
123
Dalam teks KS1 i mwasa dan KS2 i maŋsa.
124
Dalam teks KS1
ŋusi dan KS2 ŋusi.
125
Dalam teks KS1 dan KS2 sasaran.
126
Dalam teks KS1mya dan KS2 mya .
127
Dalam teks KS1 mwa sa pakuŋ dan KS2 maŋa pākaŋ.
128
Dalam teks KS1mu ti dan KS2 muti.
129
Dalam teks KS1i dan KS2 i.
130
Dalam teks KS1 dan KS2 lya .
110 4a. mano ngrang ing
131
wagyut
132
humera ring dohaning sangkan driya
133
henggal prapta ring
134
t ĕpining kya sisihan tĕka ring wana pringga adbhuta
135
Terjemahan
4. Batu besar ada di tengah sungai, jika dilihat menyerupai gajah
yang berkubang di danau. Ikan besar bergerak cepat mencari mangsa, ikan – ikan
berlindung bergerombol ? dan memperoleh mangsa pakung udang itu berusaha mencapai
aliran yang sedang deras?. yang lain berkubang ditengah sungai yang dalam, dihatinya
takut-takut ketika turun ke sungai. 4a. Membandingkan gumuruh angin, yang menanti di kejauhan,
harapannya agar sampai di tepi. Sampailah dia di samping hutan yang berbahaya dan
lebat.
Pupuh 3
131
Dalam teks KS1
ŋra i dan KS2 ra i.
132
Dalam teks KS1 dan KS2 wayut.
133
Dalam teks KS1 draya dan KS2 driya.
134
Pada bait empat terdapat dua bait, yang bait keduanya tidak utuh atau hanya setengah bait dua baris. Hal ini juga terjadi pada teks KS2. Perbaikan tidak dilakukan karena jalan ceritanya utuh.
Dalam teks kurang dua suku kata.
135
Dalam teks kurang enam suku kata.
111 1.
sampun prapta sireng hawan asasaran
136
ring wana setra mag ĕng
dukutnya mangamb ĕ luna krĕpa kandĕl linud ing simbar
137
samun
138
lawan r ĕngrĕng
139
makr ĕp kĕpuh wrĕka lĕsĕs
140
karonya
141
bulu
142
mag ĕng
143
gurda mag ĕng maluhur
144
sakwehning
145
tah ĕ ika
146
mah ĕb hasiho
147
Terjemahan
1. Sesudah tiba di jalan ia tersesat di daerah hutan rimba.
Rumput memancarkan bau semerbak, lebat mendesak pakis- pakisan ? yang tidak lebat.
Hujan turun deras, pohon kepuh, pohon l ĕsĕs, keduanya dan
pohon bulu yang besar, beringin besar menjulang, sejumlah pohon rindang ceria.
2. yeka meh ratri
148
maya tunggang acala tinolih ri aruna s
ĕnĕnya bhra lumrang hinaran ika yan hima lwir
149
kaludiran
136
Dalam teks KS1 pasasaran dan KS2 asaaran.
137
Dalam teks KS1 dan KS2 simpar.
138
Dalam teks KS1samun dan KS2semun.
139
Dalam teks KS1 dan KS2 ra.
140
Dalam teks KS1l ĕsĕs dan KS2 sis.
141
Dalam teks KS1 dan KS2 karoya.
142
Dalam teks KS1bulu dan KS2 bulya.
143
Dalam teks KS1 mag ĕ dan KS2 mage.
144
Dalam teks KS1 gurda g ĕ maluhu dan KS2 maluhu.
145
Dalam teks KS1 sakyeni dan KS2 sakweni.
146
Dalam teks KS1 ika dan KS2 i ka.
147
Dalam teks tertulis g ĕ, kurang satu suku kata untuk memenuhi suku kata, gĕ disunting
menjadi mag ĕ.
148
Dalam teks KS1 dan KS2 latri.
149
Dalam teks KS1 dan KS2 lyi .
112 r
ĕrĕb kuwung kuwung teja riris alitnya widyut
150
saha ait
151
par ĕng mwang
152
gagak gur ita mawurahanya mangsa sawa humung
Terjemahan
2. Hampir malam matahari samar-samar diatas gunung,
sinarnya merah merata, dianggapnya kalau awan seperti terkena darah.
Kabut tipis, pelangi, cahaya, gerimis kecil halilintar bersama dengan kilat,
bersama dengan burung gagak bergema riuh rendah melahap bangkai dengan suara keras.
3. nihan
153
sawanya jrah ri t ĕpining wandira
154
makr ĕp hajajar
155
majajar g ĕng alit lagya dumulu wwang
156
hana len ta mangayah aglar ta ng ta ula sawa s
ĕĕng basah gandaira
157
mahangi amis gandanya duk kapala matumpang rambutnya mure mure
158
Terjemahan
3. Demikian, mayatnya terserak di pinggiran pohon beringin
berjajar rapat, berjajar, besar kecil terus menerus memandang pada orang
150
Dalam teks KS1 dan KS2 widi.
151
Dalam teks KS1 widi ha ait dan KS2 widi saha ait.
152
Dalam teks KS1 dan KS2 mya .
153
Dalam teks KS1 dan KS2 niyan.
154
Dalam teks KS1 dan KS2 wanira.
155
Dalam teks kurang satu suku kata namun tidak dilakukan perbaikan karena kalimat utuh.
156
Dalam teks KS1 dan KS2 wa .
157
Dalam teks KS1 ganda nira dan KS2 ganannya
158
Dalam teks KS1 mure mure dan KS2 mare mare.
113 melotot? yang lain acuh.
Bangkai ular berserak sedang membusuk baunya busuk. berbau amis ketika kepala ditutupi rambut yang terjurai.
4. hangrĕs swaraning asu hangsyang
159
lawan wyagra
160
agung mawurahan
161
srang
162
mangsa r ĕbut mangsa
163
wahisa
164
mangan limpa daging lan ati
165
tahulanya rukseng minasaha
166
dening
167
sawaknya
168
rin ĕbut
169
asrang rin ĕbut dening kang
170
asu hajag
171
hana w ĕknya
172
malayu
Terjemahan
4. Menimbulkan ngeri suara anjing menggonggong bersama suara
harimau yang besar, riuh rendah saling menyerang, berebut mangsa kerbau kemudian
dimakanlah limpa, daging dan hati kerbau. Tulangnya rusak dimangsa, karena seluruh badannya
159
Dalam teks KS1 dan KS2 hangsang.
160
Dalam teks KS1 dan KS2 wagra.
161
Dalam teks tertulis gu , kurang satu suku kata untuk memenuhi suku kata, gu disunting
menjadi agu .
162
Dalam teks KS1 hasra dan KS2 hasya.
163
Dalam teks KS1 hasra masa but masa wahika dan KS2 hasya habut masa
wahika.
164
Dalam teks KS1 dan KS2 wahika.
165
Dalam teks KS1 ma ŋan limpa dagi lan ati dan KS2 maŋan limpa lan ati. Teks lebih satu
suku kata, kata hasra disunting menjadi sra.
166
Dalam teks KS1 minisaya dan KS2 minasaya.
167
Dalam teks KS1 deni dan KS2 deni.
168
Dalam teks KS1 dan KS2 saw ĕknya.
169
Dalam teks kurang satu suku kata, namun tidak dilakukan perbaikan karena kalimat utuh.
170
Dalam teks KS1 hasra rinbut deni ka dan KS2 deni ka.
171
Dalam teks KS1 hajag dan KS2 haja.
172
Dalam teks KS1 hana w ĕknya dan KS2 nawĕknya.
114 diperebutkan.
Diserang diperebutkan oleh anjing hutan, ada babi lari.
5. hana wrĕka magĕng winilĕt ika
173
ring banaspati kum ĕnung
kum ĕnung tangkilnya
174
himp ĕr bujangga mati nonti
175
rodra wr ĕksa
mag ĕng
176
winil ĕt watĕk
177
banaspati kurameyan kadbuta
178
kar ĕsrĕsning
179
kang
180
wwang
181
mulata ring sira tah ĕn tyas giri girin
Terjemahan
5. Ada pohon besar dibelit oleh banaspati
182
, rimbun. Rimbun tunasnya seperti ular, mati, demikian tampaknya pohon
besar lebat itu, dibelit oleh banaspati
183
yang banyak itu, mengerikan. Ngeri orang yang melihat padanya, mempesona yang
menakutkan.
173
Dalam teks KS1 ika dan KS2 rika.
174
Dalam teks KS1 ta kilnya dan KS2 takĕlnya.
175
Baca tinon.
176
Dalam teks KS1 dan KS2 g ĕ.
177
Dalam teks KS1 wat ĕk dan KS2 matek.
178
Dalam teks kurang satu suku kata, namun tidak dilakukan perbaikan karena kalimat utuh.
179
Dalam teks KS1 k ssni dan KS2 kassni.
180
Dalam teks KS1 ka dan KS2 ta.
181
Dalam teks KS1 dan KS2 wya .
182
Banaspati tergolong dalam demit atau setan yg paling menakutkan dalam wujud seperti terbalik atau terjatuh dengan kaki di udara dan berjalan dengan tangan, dengan mulut yg menganga
berjalan berkelok-kelok dan menangkap dengan kepala api, semua yg ditemuinya atau dengan berjungkir balik menghantam korbannya kemudian dengan kedua bahu bersandarkan tanah
mengisap darah korbannya.
183
Idem 175.
115 6.
hing soring
184
wr ĕksa hĕb pakĕĕkan
185
ika rahnya rodra humili
186
angrok mwang
187
nanah wut tinub ri nunggi ing
188
nartunya
189
mangs ĕh
190
humili
191
man ĕsĕb inggat garagasan
192
husus manglempr ĕt
193
mulur
194
pa inya
195
mangrukseng mawor ludira dukut ri
196
kesa
197
mab ĕĕl
198
Terjemahan
6. Dibawah naungan pohon, bangkai yang dalam proses
pembusukan darahnya mengalir hebat bercampur dengan nanah bercampur hebat memerah, menyebar
kamana-mana, mengalir, menghisab belatung tak berdaging. Usus terpuruk, menjadi
panjang kain penutup badannya. tulang kurus bercampur darah dan rumput dirambut yang
rontok.
184
Dalam teks KS1 hi sori dan KS2 hi sorrin.
185
Dalam teks KS1 pak ĕĕkan dan KS2 hatĕkĕka.
186
Dalam teks KS1 humali dan KS2 humili.
187
Dalam teks KS1 ma dan KS2 mya.
188
Dalam teks KS1 ri nu gi dan KS2 ri nuŋi
189
Dalam teks KS1 na tunya dan KS2 ganartunnya.
190
Dalam teks KS1 ma sĕ dan KS2 ŋisi.
191
Dalam teks lebih satu suku kata, namun tidak dilakukan perbaikan karena kalimat utuh.
192
Dalam teks KS1
igat garagasan dan KS2 sigat karagasan.
193
Dalam teks KS1 ma ŋlempt dan KS2 malemprak.
194
Dalam teks KS1 mulu dan KS2 muli.
195
Dalam teks KS1 pa anya dan KS2 pajanya.
196
Dalam teks KS1 dan KS2 ri .
197
Dalam teks KS1 kesa dan KS2 kesya.
198
Dalam teks kurang satu suku kata, namun tidak dilakukan perbaikan karena kalimat utuh.
116 7.
laris lampahi sang narendra tanaya lila ng
199
tyasnya
200
sinud
201
dat ĕng ring madyaning alas patiwaran setra sawa tap magĕlar
datan jrih lumihat
202
sahana
203
war aning kĕli kĕlik
204
ing ati sudira tumon sawa tap matumpang
205
lila tyasnya
206
ma gĕh
207
Terjemahan
7. Perjalanan tiada henti, Sang Anak Raja Sena cerah hatinya,
hormat. Sampai ditengah hutan Patiwaran, bentangan bangkai berjajar-
jajar. Sena tidak gentar melihat semua penampilan yang
menghanyutkan hati, dengan berani melihat bangkai yang berjajar bertumpang tindih,
senang hatinya, mantap.
8. prapteng madyaning kang setra pakĕĕkan
208
ratri
209
kawan a
210
p ĕtĕng
199
Dalam teks KS1 lila dan KS2 lila.
200
Dalam teks KS1 tyasnya dan KS2 tnyas.
201
Dalam teks KS1 dan KS2 surusud. Dalam teks kurang satu suku kata, namun tidak dilakukan
perbaikan karena kalimat utuh.
202
Dalam teks KS1 dan KS2 lumiyat.
203
Dalam teks KS1 sahana dan KS2 sahena.
204
Dalam teks KS1 keli kelik dan KS2 kelik kelik.
205
Dalam teks KS1 matumpa dan KS2 matuha.
206
Dalam teks KS1 tyasnya dan KS2 tnyasnya.
207
Dalam teks KS1 dan KS2 mag ĕ. Dalam teks kurang dua suku kata, namun tidak dilakukan
perbaikan karena kalimat utuh.
208
Dalam teks KS1 pak ĕĕkan dan KS2 heĕkan.
209
Dalam teks KS1 dan KS2 latri.
210
Dalam teks KS1 dan KS2 awan a.
117 munya gya
211
kutupuk
212
kuwongnya sahuran ĕngĕn
213
dares b ĕbĕluk
walangkrik muni ratri
214
walang kamanak kinj ĕng tangisnya humung
kunang kunang humur maba ung apupul lwir
215
bahni
216
muntab murub
217
8a. magu
218
lwir
219
rubuheng kapwa
220
pangnya mingguh
221
rwan
222
ruru
223
ring buntala
224
lumrang teja nikang p ĕtĕng dadi hudan gĕlapnya liwĕran humung
225
Terjemahan
8. Sampai ditengah kuburan, bangkai basah itu, malam hari terang
dan gelap. Segera berbunyi burung hantu, kuwong
226
bersahut-sahutan hantu d
ĕngĕn
227
, dares
228
berteriak.
211
Dalam teks KS1 gya dan KS2 gyat.
212
Dalam teks KS1 kutupuk dan KS2 kukupuk.
213
Dalam teks KS1 dengan dan KS2 dangan.
214
Dalam teks KS1 dan KS2 yatri.
215
Dalam teks KS1 apupu lwir dan KS2 apu ul ldi
216
Dalam teks KS1 dan KS2 ba ni.
217
Dalam teks KS1 murub dan KS2 muru .
218
Dalam teks KS1 megu dan KS2 mage.
219
Dalam teks KS1 lyi dan KS2 ldi.
220
Dalam teks KS1 dan KS2 kapya.
221
Dalam teks KS1 mi gu dan KS2 migu
222
Dalam teks KS1 dan KS2 ryan.
223
Dalam teks KS1 ruryan dan KS2 rurya.
224
Pada bait delapan terdapat dua bait, yang bait keduanya tidak utuh atau hanya setengah bait dua baris. Hal ini juga terjadi pada teks KS2. Perbaikan tidak dilakukan karena jalan cerita utuh.
225
Dalam teks lebih satu suku kata, namun tidak dilakukan perbaikan karena kalimat utuh.
226
Kuwong adalah salah satu jenis burung elang malam.
227
ĕngĕn adalah setan atau demit pengganggu yang berbentuk asap, merasuki tubuh manusia yg kemudian meninggalkan benih penyakit dalam tubuh.. Penampakan penyakitnya adalah adanya
benjolan pada kulit, pada perut dan lain-lain, dapat dilihat seperti pada beri-beri, busung lapar, dan lain-lain. Dia juga penyebab dari sakit tulang dan sendi juga pada reumatik. Dapat dipahami kalau
dia sangat ditakuti, kadang dinyalakan dupa untuk mengusirnya pada waktu tertentu.
228
Burung hantu strix javanica.
118 Jangkrik berbunyi malam belalang kamanak
229
. Kinjeng tangis berdengung.
Kunang - kunang berterbangan gerombol seperti api yang menyala
8a. bergerak-gerak, seperti robohnya dahan, dahan bergerak-gerak, daun-daun rontok ke tanah.
Merata sinar kegelapan menjadi hujan, kilatnya berseliweran, berdentam.
9. yeka sak umawuh
230
hudan mak ĕcĕhan
231
rah maksya
232
lawan usus kawada
233
mangig ĕl mananggungi sawa hulunya na
234
ring ayun
235
mwang
236
ta
237
ras ĕksa sahasa ngrubungi
238
sang atang saha baama
haj ĕlĕl ndhĕpaplang
239
mangid ĕri
240
lawan sabdanya
241
ngak ĕn
242
g ĕlap
Terjemahan
229
Kamanak temasuk dalam golongan serangga.
230
Dalam teks KS1
umawu dan KS2 umamawa.
231
Dalam teks KS1 mak ĕcĕhhan dan KS2 makejehan.
232
Dalam teks KS1 dan KS2 masya.
233
Dalam teks KS1 kawada dan KS2 kawanba.
234
Pengaruh Bahasa Sunda; anu, nu, na memiliki fungsi yang sama dengan yang dalam bahasa Indonesia. Pada naskah ini banyak sisipan nu, na, dan anu yang digunakan. Sebagian ada yang
tidak dibaca dari bacaan untuk memenuhi jumlah suku kata sebagian tetap dipertahankan untuk memenuhi jumlah suku kata. Na, dapat berarti yang, demikianlah, lihat, dan jadi.
235
Dalam teks KS1 ayun dan KS2 ayan.
236
Dalam teks KS1 dan KS2 mya .
237
Dalam teks KS1 ta dan KS2 ta .
238
Dalam teks KS1 sahasa ŋrubuŋi dan KS2 saha haŋrabuŋi.
239
Dalam teks KS 1 tka bapang dan KS2 tka bapan.
240
Dalam teks KS1 ma ŋidĕri dan KS2 myaŋ idĕri.
241
Dalam teks KS1 sabdanya dan KS2 nab annya.
242
Dalam teks KS1
ŋaken dan KS2 hagĕn.
119 9. Demikian cerai berai turun hujan lebat sekali. Hantu Darah,
hantu daging dan hantu usus
243
menghalangi, bergeliat geliut membawa mayat, kepalanya di depan.
Dan juga rasaksa menyerang dengan ganas mengelilingi dia yang datang dengan membawa parang.
Penuh sesak, membentangkan kedua tangannya, mengelilingi suaranya seperti petir.
10. haneki manibeng sakeng griwa
244
mag ĕng hana sumungsang
245
mangs ĕh
mata bang maw ĕlu tutuk mangah mangah rambutnya
246
wrah humure mwang
247
tang kum ĕrab ikang kamangmang i luhuring
248
kaywan
249
mabra sinang
250
mangkrik
251
tang swaraning
252
banaspati lawan danawa ban
alungan
253
.
Terjemahan
243
Hantu usus, berwujud sebagai masa atau benjolan yg tidak jelas dan terikat atau lengket satu sama lain. Dengan usus yg bergerak-gerak, dan kadang tampak seperti luka yg menjijikan dengan
usus keluar menggantung di perut. Hantu ini akan menampakkan diri dan mengganggu manusia ataupun hewan, korbannya akan menjadi sekarat dan tidak lepas dari penyakit berat setelah
dihantui.
244
Dalam teks KS1 gripa dan KS2 teks rusak.
245
Dalam teks KS1 sumusang dan KS2 sumasa .
246
Dalam teks KS1 rambutnya dan KS2 rembutnya
247
Dalam teks KS1 mya dan KS2 mya .
248
Dalam teks KS1 luhu ri dan KS2 luhuri.
249
Dalam teks KS1 dan KS2 kayyan.
250
Dalam teks kelebihan satu suku kata, namun tidak dilakukan perbaikan karena kalimat utuh.
251
Dalam teks KS1 ma ŋrik dan KS2 myaŋrik.
252
Dalam teks KS1 dan KS2 syara ning.
253
Dalam teks KS1 ban alungan dan KS2 maaluŋan.
120 10.
Ada yang jatuh dari tengkuk, besar. Ada yang dengan posisi terbalik sungsang menyerbu
matanya merah, membelalak, mulutnya terlihat merah, rambutnya berkibar, berjurai
dan tergerai. Hantu Kamangmang hantu kepala
254
di atas pohon menyala, bersinar-sinar.
Berbunyi nyaring suara Hantu Banaspati
255
dan Rasaksa Bandalungan.
11. kurana
256
kalawan wewe
257
hañja hañja sirah lawan w ĕwĕon
t ĕngisnya muringis eekan kalawan ongongsot asrang
258
humung b
ĕbĕngkah humangsĕh gĕgĕmbung adulur lawan balung atanak k
ĕkĕblĕk
259
m ĕrgĕgĕh dulur hepek epek
260
h ĕngklek heklek lan usus
Terjemahan
254
Hantu kamamang: menampakan diri sebagai seorang yang besar, keluar dan kembali dalam wujud sinar bola api terutama di malam-malam gelap, di rawa-rawa atau di lapangan terbuka.
Orang yang melihatnya bisa kaget dan shock karena ketakutan.
255
Banaspati tergolong dalam demit atau setan yg paling menakutkan dalam wujud seperti terbalik atau terjatuh dengan kaki di udara dan berjalan dengan tangan, dengan mulut yg menganga
berjalan berkelok-kelok dan menangkap dengan kepala api, semua yg ditemuinya atau dengan berjungkir balik menghantam korbannya kemudian dengan kedua bahu bersandarkan tanah
mengisap darah korbannya.
256
Dalam teks KS1 kuran a dan KS2 kurea.
257
Dalam teks KS1 wewe dan KS2 dewa.
258
Dalam teks KS1 asrang dan KS2 aprang.
259
Dalam teks KS1 k ĕkĕblĕk dan KS2 kĕkĕlbĕk.
260
Dalam teks KS1 hepek epek dan KS2 hepeg kakapek.
121 11.
Hantu Kuranda bersama Wewe
261
, Hantu Hanja-hanja sirah
262
dan Hantu W ĕon
263
, Hantu T
ĕngis meringis. Hantu Tetekan
264
bersama Hantu Tongtongsot menyerang membuat suara keras,
Hantu Bebengkah menyebar, Hantu Gegembung beriringan dengan Hantu Balung menari-nari.
Hantu k ĕkĕblĕk
265
tidak bergerak diikuti dengan hantu epek- epek, hantu hengklek-hengklek dan hantu usus
266
.
261
Wewe adalah sebuah istilah dalam tradisi Jawa yang berarti roh jahat atau hantu yang suka mencuri anak-anak, tapi tidak mencelakainya. Konon anak yang dicuri biasanya anak-anak yang
ditelantarkan dan diabaikan oleh orang tuanya. Wewe biasanya akan menakut-nakuti orang tua si anak atas sikap dan perlakuannya kepada anaknya sampai mereka sadar. Bila mereka telah sadar,
wewe akan mengembalikan anaknya. Dalam budaya Jawa, wewe diistilahkan hantu yang mirip manusia, sangat mengerikan dengan taring, baju compang-camping dan rambut serta kuku panjang
tidak terawat. Biasanya wewe, melakukan aksinya pada saat menjelang Maghrib. Orang yang diculik wewe tidak tahu, karena wewe merubah dirinya menjadi saudara atau kakak, adik,
orang tua dan siapa saja yang dikenal si korban.
262
Hantu anja - anja sirah masuk dalam golongan hantu darah, berwujud manusia, yg menghisap darah orang yg sedang tidur. Dimana dapat menyebabkan penyakit serius atau memar pada kulit
yg dihisap. Terkadang dapat menyebabkan kematian maka tampak sekujur tubuh memar-memar. Dalam hal ini orang Jawa menyebutnya dilat anja-anja atau dijilat oleh anja-anja.
263
Hantu wedon: hantu ini mampak seperti sekelebat putih pita putih, biasanya menampakkan diri ditempat yang sepi atau kadang berbaring diseberang jalan. Biasanya orang menyebut setan ini
dengan nama pocong.
264
Hantu tek-tek atau tek-tek-an: setan ini berkeliaran, dengan membawa tulang dan membawa mainan berupa kerincingan. Setan ini berbahaya terutama bagi ibu dan bayinya, karena setan ini
dapat membawa penyakit serius atau kejang. Ia tidak berbentuk karena yang datang hanya bayanggannya. Untuk menangkal kedatangan setan ini biasanya ibu-ibu menuruh pisau ataupun
duri-duri tajam dari duri pandan yang ditaruh dibawah tempat tidur ataupun ditanam di sekirat rumah ataupun digantung.
265
Hantu keblek dikenal sebagai setan udara kecil, dalam wujud manusia mempunyai tangan dan kaki kecil, dengan perut yang besar dan menggantung. Pada saat dia muncul diudara menyebabkan
suara tepukan berulang-ulang, terdengar seperti ucapan keblek. Dia sangat pintar dan jenius yg tidak pernah datang kebumi untuk mengganggu manusia. Ada yg menuliskan bahwa dia adalah
hantu pelindung yg baik.
266
Hantu usus, berwujud sebagai masa atau benjolan yg tidak jelas dan terikat atau lengket satu sama lain. Dengan usus yg bergerak-gerak, dan kadang tampak seperti luka yg menjijikan dengan
usus keluar menggantung di perut. Hantu ini akan menampakkan diri dan mengganggu manusi ataupun hewan, korbannya akan menjadi sekarat dan tidak lepas dari penyakit berat setelah
dihantui.
122 12.
jejengklek kalawan gandarwo
267
mangure bowong
268
ana ring ayun janggitan humangs
ĕh dulur hilu hilu rare bajang angawe
popoting
269
komara r ĕrĕngkiknya
270
tumut kaman anya hajĕlih
271
bugarnya
272
jejegang laweyan hanantang kal ĕwungnya hajiglong
Terjemahan
12. Hantu jejengklek bersama genderwo
273
mengurai rambutnya, hantu- hantu dan harimau ada di depan,
hantu janggitan
274
tidak bergerak diikuti dengan ilu-ilu dan Anak bajang yang melambai-lambai,
hantu popoting komara tali pusar ? hantu rerengkik turut kamandanya
berteriak, berhamburan, hantu batang tubuh tanpa kepala menantang,
rongga tubunya berceruk.
267
Dalam teks KS1 ganda wo dan KS2 kanawo.
268
Dalam teks KS1 bowo dan KS2 bawo.
269
Dalam teks KS1 popoti dan KS2 epeti.
270
Dalam teks KS1
kiknya dan KS2 papatiknya.
271
Dalam teks KS1 haj ĕli dan KS2 hajili.
272
Dalam teks KS1 buja nya dan KS2 bugarnya.
273
Genderuwo adalah makhluk halus yang berwujud manusia bertubuh besar dan kekar dengan rambut lebat menutupi tubuh. Genderuwo terutama dikenal dalam masyarakat di Pulau Jawa
orang Sunda menyebutnya gandaruwo dan orang Jawa menyebutnya gendruwo. Habitat hunian kegemarannya adalah pohon besar teduh atau sudut-sudut yang lembab dan gelap. Makhluk
ini dilaporkan dapat berkomunikasi dengan manusia dan juga bisa menyukai manusia. Cerita- cerita misteri menyebutkan kalau genderuwo dapat mengubah penampakan dirinya mengikuti
wujud fisik seseorang. Menurut cerita pula, genderuwo hanyalah berkelamin pria dan dapat menghamili perempuan, bahkan menghasilkan keturunan dari hubungan itu. Asal-usul genderuwo
dikatakan berasal dari arwah orang meninggal yang belum mau naik ke akhirat. Genderuwo tidak dapat dilihat oleh orang biasa tapi pada saat tertentu dia dapat menampakkan dirinya bila merasa
terganggu.
274
Hantu janggitan: berbentuk seperti hewan berkaki empat dan reptil, biasanya mereka akan menggangku pertapa tapun pemburu yang masuk kehutan. Hantu ini tidak terlalu berbahaya.
Biasanya mereka akan menyerupai binatang buruan. Mereka akan membuat pertapa ataupun pemburu tersesat dihutan. Mereka digolongkan dalam hantu taman.
123 13.
heñcok huci hucinya hadulur ĕngĕn kalawan
275
kukuk bawil
276
mijil humangs ĕh
277
cicinya
278
wurahan bajangkrek kabarung muntab ring wijilira
279
hasurak
280
gumuruh hangguru humung
281
angr ĕbut
datan sep mangag ĕm
282
lading ba ama sum ahanya saha wĕung
Terjemahan
13. Hencok, Huci-huci beriringan dengan Dĕngĕn
283
dan Kukuk bawil.
Keluar menyerang, burung kecil beramai-ramai. Bajangkrek
284
berbunyi bersama-sama, naik kemarahan yang berkobar munculnya bersorak gumuruh menderu menyerang dari segala
sisi secara bersama-sama dengan tanpa aturan menggunakan pisau, parang berkilat-kilat
dan kapak lebar.
275
Dalam teks KS1 kalawan dan KS2 lawan.
276
Dalam teks KS1 kukuk bawil dan KS2 kukuk bawi .
277
Dalam teks KS1 umma sĕ dan KS2 humasi.
278
Dalam teks KS1 dan KS2 cici nya.
279
Dalam teks KS1 wijilira dan KS2 wijili .
280
Dalam teks KS1 hasura dan KS2 basura.
281
Dalam teks KS1 ha gurumu dan KS2 hagurumu.
282
Dalam teks KS1 mayag ĕm dan KS2 maŋagĕm.
283
ĕngĕn adalah setan atau demit pengganggu yang berbentuk asap, merasuki tubuh manusia yg kemudian meninggalkan benih penyakit dalam tubuh.. Penampakan penyakitnya adalah adanya
benjolan pada kulit, pada perut dan lain-lain, dapat dilihat seperti pada beri-beri, busung lapar, dan lain-lain. Dia juga penyebab dari sakit tulang dan sendi juga pada reumatik. Dapat dipahami kalau
dia sangat ditakuti, kadang dinyalakan dupa untuk mengusirnya pada waktu tertentu.
284
Bajangkrek atau dikenal dengan nama Hantu bajag-angkrik adalah setan hutan kecil, datang dalam bentuk anak-anak yang selalu menunjukkan bersama-sama dalam kelompok. Mereka akan
menakut-nakuti orang yang melihatnya dengan sikap mengancam. Jika mereka tidak berhasil, maka mereka menghilang, beberapa mil lebih jauh. Mereka akan terus berjalan sendiri di hutan
selalu di depan tanpa menyakiti manusia.
124 14.
dan sakama
285
mawwata
286
ring pa eekor
287
karañjang lawan limas amakteng raraginya lawan talĕnan
288
sujeni hag ĕm
289
uwus sampun kapyangirup hasurak
290
gumuruh hanarumbul
291
hanuwul
292
datan
293
kewran sira sang bayusuta tumon ras ĕksa
294
kweh
295
humangs ĕh
296
Terjemahan
14. Dengan penuh nafsu muncul paeekor
297
, keranjang dan selendang,
tersedia pula keranjang anyaman dan talenan, lidi semat yang sudah dipakai.
sudah menyerang, bersorak gemuruh menyerang ramai-ramai, menusuk.
Tidak takut dia Sang anak Bayu Sena melihat raksasa dalam jumlah banyak yang mengerumuni.
285
Dalam teks KS1 dan sekama dan KS2 nda yekama.
286
Dalam teks KS1 dan KS2 mawata.
287
Dalam teks KS1 pa eeko dan KS2 hetumeko.
288
Dalam teks KS1 ta n dan KS2 talĕnan
289
Dalam teks KS1 yag ĕm dan KS2 ygemm.
290
Dalam teks KS1 dan KS2 hasura.
291
Dalam teks KS1 hanarumbul dan KS2 hanaeumbu
292
Dalam teks KS1 hanuwal dan KS2 uwal.
293
Dalam teks KS1 datan dan KS2 tan.
294
Dalam teks KS1 ras ĕksa dan KS2 rasaka.
295
Dalam teks KS1 kye dan KS2 kde.
296
Dalam teks KS1 humas ĕ dan KS2 humasi. Kelebihan satu suku kata, namun tidak
dilakukan perbaikan karena sudah benar secara bahasa.
297
Semacam takir ?, daun yang dibentuk tertentu yang disemat dengan lidi. Biasanya dipakai untuk tempat sesaji atau makan pada saat selamatan. Penggunaan takir hingga sekarang masih
dipertahankan dibeberapa daerah seperti bali dan sebagian masyarakat Jawa.
125 15.
kan sang sena wangwang lumumpat amupuh ring kaywan
298
tyasnya wuntu
sirna sing kapupuh r ĕmĕk kagĕrĕpĕk rĕmpu hulunya pasah
syuh
299
bras a sura yaksa sirna kaburu dening sang sena mupuh
hana len mangusir malaywa sasaran lumumpat ak ĕtĕran
300
Terjemahan
15. Sang Sena segera melompat memukul pohon. Hatinya mampat.
Hilang yang dipukul, hancur lebur, berkeping-keping akarnya terpisah.
Rusak hancur para Sura, Yaksa musnah oleh Sang Sena yang memukul.
Ada yang lain, pergi berlari berpencar melompat terhuyung- huyung.
Pupuh 4
1. mangka tan humangsĕh
301
ta si karababung lawan ganal
302
alit sireng
303
manohara
304
298
Dalam teks KS1 kayyan dan KS2 kayyun.
299
Dalam teks KS1 syu dan KS2 sya.
300
Dalam teks KS1 ak ĕtĕran dan KS2 dakĕtĕran.
301
Dalam teks KS1 umas ĕ dan KS2 umasĕ
302
Dalam teks KS1 ganal dan KS2 gana.
303
Dalam teks KS1 sire dan KS2 sire.
304
Dalam teks KS1 banohara dan KS2 banehara.
126 si drembaka lawan si moha nu
305
mangs ĕh
kalawan manusa
306
ana tuhagana
307
Terjemahan
1. Demikianlah tidak mengeroyok Si Karababung
bersama dengan Ganal alit dan dia Manohara. Si Drembaka bersama dengan Si Moha yang menyerang
bersama dengan manusia ada terus menerus. 2.
cabĕra cabĕri sadaka sadiki bahuka bahuki
308
kalika kaliku batapa
etapi
309
ca aka caaki
310
pu ut gunung sireki sagara balik
Terjemahan
2. Cabera, Caberi, Sadaka, Sadiki,
Bahuka, Bahuki, Kalika, Kaliku, Betapa, Betapi, Cadaka, Cadaki,
pertapa gunung mereka semua seperti serangan samudra yang berbalik.
305
Pengaruh Bahasa Sunda, anu, nu, na memiliki fungsi yang sama dengan yang dalam bahasa Indonesia. Pada naskah ini banyak sisipan nu, na, dan anu yang digunakan. Sebagian ada yang
tidak dibaca dari bacaan untuk memenuhi jumlah suku kata sebagian tetap dipertahankan untuk memenuhi jumlah suku kata.
306
Dalam teks KS1 manusa dan KS2 manasa.
307
Dalam teks KS1 dan KS2 tuwagana.
308
Dalam teks KS1 bahuka bahuki dan KS2 ba uka bapuki.
309
Dalam teks KS1 batapa etapi dan KS2 betapa betapik.
310
Dalam teks KS1 ca aka caaki dan KS2 canadaknya si kĕdik.
127 3.
waĕna waĕni si jajaka panas si lag
ĕna si laġĕni
311
samya
312
dulur si lat
ĕna si latĕni
313
si janada
314
pan ĕmpal panĕmpil
315
madugang maduging
316
Terjemahan
3. Wadĕnda, Wadĕndi, Si Jajaka panas,
Si Lag ĕna, dan Si Lagĕni beriringan.
Si Lat ĕna, Si Latĕni Si, Janada,
Pan ĕmpal, Panĕmpil, Madugang, Maduging.
4. si lĕi si bai
317
mas ĕngit humangsĕh
si ĕlek si orek
318
mangs ĕh saha kadga
si gura ah
319
si logeyah si go owor
320
si kolen ang
321
si gañong si balung kuning
Terjemahan
4. Si Lĕdi, Si Badi dengan geram menyerang.
Si D ĕlek, Si Torĕk, menyerbu dengan pedang.
311
Dalam teks KS1 sila ġĕni dan KS2 si nagni.
312
Dalam teks KS1 dan KS2 samay.
313
Dalam teks KS1 si lat ĕna si latĕni dan KS2 si lantana si lantini.
314
Dalam teks KS1 si nada dan KS2 si janada.
315
Dalam teks KS1 pan ĕmpal panĕmpi dan KS2 banim paanĕmpil.
316
Dalam teks KS1 maduga madugi dan KS2 madugu madugi.
317
Dalam teks KS1 si l ĕi si bai dan KS2 si ncisi si bani.
318
Dalam teks KS1 si ĕlek si orek dan KS2 si dĕrĕk si jerëk.
319
Dalam teks KS1 si gura a dan KS2 si garana.
320
Dalam teks KS1 si logeya si goowor dan KS2 si logeya si gonowo.
321
Dalam teks KS1 si len a dan KS2 si kolenta.
128 Si Guradah, Si Logeyah, Si Godowor,
Si Kolentang, Si Ganyong, Si Balung Kuning,
5. si tambang alayar si kanakawati
galanggang galunggung
322
sireng
323
rang u puguh
lawan buta mancak
324
k ĕĕkĕr wĕ
325
regek regek
326
kalawan si calo arang
Terjemahan
5. Si Tambang alayar, Si Kanakawati,
Galanggang-galunggung mereka di pohon kapuk yang kokoh, dan Raksasa Mancak, K
ĕtĕkĕr, orang kerdil dan Hantu Regek-regek bersama dengan Si Calonarang
327
.
322
Dalam teks KS1 gala ga lugu dan KS2 galaŋga galuŋgu.
323
Dalam teks KS1 sire dan KS2 sire .
324
Dalam teks KS1 macak dan KS2 mancak.
325
Dalam teks KS1 k ĕĕkĕ wĕ dan KS2 kĕĕkkep dra wĕ. Dalam teks kekurangan dua
suku kata, namun tidak dilakukan perbaikan karena kalimat utuh.
326
Dalam teks KS1 regek regek dan KS2 ragak regek.
327
Calon Arang adalah seorang tokoh dalam cerita rakyat
Jawa dan
Bali dari
abad ke-12 . Tidak
diketahui lagi siapa yang mengarang cerita ini. Salinan teks Latin yang sangat penting berada di
Belanda , yaitu di
Bijdragen Koninklijke Instituut . Diceritakan bahwa ia adalah seorang
janda pengguna
ilmu hitam yang sering merusak hasil panen para
petani dan menyebabkan
datangnya penyakit
. Calon Arang mempunyai seorang puteri bernama Ratna Manggali
, yang meskipun cantik, tidak dapat mendapatkan seorang suami karena orang-orang takut pada ibunya.
Karena kesulitan yang dihadapi puterinya, Calon Arang marah dan ia pun berniat membalas dendam dengan menculik seorang gadis muda. Gadis tersebut ia bawa ke sebuah kuil untuk
dikorbankan kepada Dewi Durga. Hari berikutnya, banjir
besar melanda desa tersebut dan banyak orang meninggal dunia. Penyakit pun muncul. Raja
Airlangga yang mengetahui hal tersebut
kemudian meminta bantuan penasehatnya, Empu Baradah
untuk mengatasi masalah ini. Empu Baradah lalu mengirimkan seorang prajurit bernama Empu Bahula untuk dinikahkan kepada
Ratna. Keduanya menikah besar-besaran dengan pesta yang berlangsung tujuh hari tujuh malam, dan keadaan pun kembali normal. Calon Arang mempunyai sebuah buku yang berisi ilmu-ilmu
sihir. Pada suatu hari, buku ini berhasil ditemukan oleh Bahula yang menyerahkannya kepada Empu Baradah. Saat Calon Arang mengetahui bahwa bukunya telah dicuri, ia menjadi marah dan
memutuskan untuk melawan Empu Baradah. Tanpa bantuan Dewi
Durga , Calon Arang pun kalah.
Sejak ia di kalahkan, desa tersebut pun aman dari ancaman ilmu hitam Calon Arang.
129 6.
kĕñing mungil kalawan si rangga bajang
328
mañjangan acarang
329
si k ĕtepĕng reges
si ko tana kaana
330
kulun ung
331
waluh sampun p
ĕpĕk hanungsang
332
sanggya
333
gumuruh
Terjemahan
6. Kenting mungil dan Si Rangga bajang,
menjangan carang, Si Ketepeng reges, Si Ko
tana, Si Kandana, Kuluntung wuluh
334
, sudah lengkap semua dalam posisi terbalik, banyak sekali
jumlahnya, bergemuruh.
7. sigra kapyarĕbut ing sang bayusuta
hadugang
335
gurumung manahut
336
ang ĕmah
rugrag wajanira siyungira tik ĕl
337
hana pungg ĕl
338
puh ĕr pukpak
339
wajanya rampal.
Terjemahan
7. Dengan segera mengeroyok pada Sang anak Bayu Sena
menendang, menyerang dari berbagai sisi, menggigit,
328
Dalam teks KS1 si ra ŋga baja dan KS2 si raga baja
329
Dalam teks KS1 cara dan KS2 acara.
330
Dalam teks KS1 si ko ana ana dan KS2 si ketana kaana.
331
Dalam teks KS1 kulun u dan KS2 kulunja.
332
Dalam teks KS1 anu ŋsa dan KS2 anu.
333
Dalam teks KS1 asa gya dan KS2 araŋgya.
334
Kuluntung wuluh adalah hantu yang berasal dari Katanggungan.
335
Dalam teks KS1 hadukka dan KS2 andakku.
336
Dalam teks KS1 manahut dan KS2 anahut.
337
Dalam teks KS1 t ĕkĕl dan KS2 tikĕl.
338
Dalam teks KS1 pu gĕl dan KS2 pugeġ.
339
Dalam teks KS1 pukpak dan KS2 pukpuk.
130 meremukan,
lepas giginya, taringnya patah. Giginya ada yang patah jadi dua, ujungnya patah, tanggal, rusak.
8. datan kewran
340
tyasira
341
sang bayusuta sigra mangs
ĕh malĕs manĕkĕk hanĕpak kesanya inu
ĕng sira nguntitakĕn tiba kasuliring r
ĕmĕk tandyang pĕjah
Terjemahan
8. Tidak gentar hatinya Sang anak Bayu Sena
segera melawan membalas mencekik, menampar, rambutnya dipegang erat, dia lempar kebelakang,
jatuh, berjalan terhuyung-huyung kemudian hancur hingga mati.
9. aanya inuat
342
ranangkab binabak
343
t ĕbu
344
tik ĕl yata pĕgat tanganira
griwanya pin ĕgat hilat mĕtu meled
uwangnya sin ĕmpal wĕtĕngnya dinugang
Terjemahan
340
Dalam teks KS1 kewran dan KS2 kawran.
341
Dalam teks KS1 tyasira dan KS2 t ĕwas sira.
342
Dalam teks KS1 dinu a dan KS2 dinudut.
343
Dalam teks KS1 rana kab binanak dan KS2 rinakabinubak.
344
Dalam teks KS1 tubyan dan KS2 turyan.
131 9.
Dadanya dirobek, kulitnya dikelupas, dipotong, patah, putuslah tangannya,
tengkuknya dipatahkan lidahnya keluar, terjulur rahangnya dipatahkan perutnya ditendang.
10. ususnya wutah ya tiba katubaing
kulitnya sisat rujit iganya p ĕpĕs
tiba kasid ĕkung hawaknya mkungkung
malaywa sasaran kacan ak pinupuh
Terjemahan
10. Ususnya keluar jatuh terjurai.
Kulitnya lecet tersayat, tulang iganya hancur, jatuh berlutut, badannya menekuk,
berlari berhamburan, tertangkap, dipukul
11. de sang bayusuta lara pinanasan.
345
haw ĕrĕg
346
tang yaksa nulya rahina
347
w ĕdi
348
wiro ta jalu
349
jagati
350
Terjemahan
345
Pada bait ketiga, bait tidak utuh atau hanya setengah bait tiga baris. Hal ini juga terjadi pada teks KS2. Perbaikan tidak dilakukan karena jalan cerita utuh.
346
Dalam teks KS1 haw g dan KS2 bawrag.
347
Dalam teks KS1 rahin dan KS2 rahina.
348
Dalam teks kelebihan suku kata, namun tidak dilakukan perbaikan karena kalimat utuh.
349
Dalam teks KS1 wirota jalu dan KS2 wiretap jale.
350
Dalam teks KS1 dan KS2 dagati. Kemungkinan jaludagati mengerah pada nama kakawin yaitu
Jaloddhatagati
132 11.
oleh Sang anak Bayu Sena disakiti mati-matian, kacauYaksa-yaksa itu, kemudian pagi hari yang
menyebabkannya takut. Kesedihan lelaki pemberi jalan..
Pupuh 5
1. kan kroda
351
sang hyang maha berawi sira krura akrak tulya g ĕlap
352
dening sirna raks ĕka sesa malayu mawrinwrin
353
ak ĕtĕran
tandang ngrik manguwuh ja a gimbal lare
354
lwir
355
nira ngruga meru mangs
ĕh sang sena wangwang hyang nini manikĕp kapyanahut ang
ĕmah
356
Terjemahan
1. Marahlah Sang Hyang Maha Berawi Durga, dengan dahsyat ia berteriak dengan keras kemudian muncul petir.
Karena hancurnya rasaksa, sisanya berlarian ketakutan dengan gemetar.
Serangan tiba dalam jumlah besar, berteriak anak yang rambutnya dipilin dan gimbal seolah-olah merobohkan gunung,
351
Dalam teks KS1 kroda dan KS2 kaneda.
352
Dalam teks kelebihan suku kata, namun tidak dilakukan perbaikan karena kalimat utuh.
353
Dalam teks KS1 mawrinwrin dan KS2 mawrindrin.
354
Dalam teks KS1 gimbalare dan KS2 gimbal la ŋurë.
355
Dalam teks KS1 lyi dan KS2 ldi.
356
Dalam teks kelebihan suku kata, namun tidak dilakukan perbaikan karena kalimat utuh.
133 melawan Sang Sena, dengan cepat Hyang Nini menangkap,
menggigit, dan meremukkan.
2. muntab tejanikang bayuputra murub lwir
357
surya mabra s ĕnĕ
nahan hyang nini kewran sira nu
358
ma ĕg
359
sena dadya
360
kawuryan mwang
361
ganya
362
muks ĕ sasar ika
363
hilang c ĕp muni
364
munya atĕng rerĕp
365
durga astuti matra rupa rumuwat sirna ba ari nini
Terjemahan
2. Penuhlah sinar, anak Bayu Sena menyala seperti matahari
menyebarkan sinarnya. Lihatlah Hyang Nini ketakutan, dia kemudian berdiri, Sena
menjadikannya dilahirkan kembali, dan nampak seakan-akan mati, tersesat, Hyang Nini
menghilang tanpa suara hingga dilanda rasa kantuk. Sena meruwatnya dengan matra “Durga Astuti”, hilanglah
Bathari Nini.
357
Dalam teks KS1 lyi dan KS2 li.
358
Pengaruh Bahasa Sunda, anu, nu, na memiliki fungsi yang sama dengan yang dalam bahasa Indonesia. Pada naskah ini banyak sisipan nu, na, dan anu yang digunakan. Sebagian ada yang
tidak dibaca dari bacaan untuk memenuhi jumlah suku kata sebagian tetap dipertahankan untuk memenuhi jumlah suku kata. Na, dapat berarti yang, demikianlah, lihat, dan jadi.
359
Dalam teks KS1 dan KS2 man ĕg.
360
Dalam teks KS1 dadya dan KS2 dadra.
361
Dalam teks KS1 dan KS2 mya .
362
Dalam teks KS1 ganyak dan KS2 ganya.
363
Dalam teks KS1 se sasar ika dan KS2 mukse sasa tika.
364
Dalam teks KS1 c ĕp ni muyya dan KS2 ciptani malya.
365
Dalam teks KS1 dan KS2
p, karena penyuntingan teks kelebihan satu suku kata.
134
Pupuh 6
1. waluya t
ĕmahan
366
uma lwir
367
kamaratih manurun wadananira sor
368
teja lwir
369
tang sus ĕdĕng kumĕñar
kamukaning hima nipis raras
370
rum maya
371
r ĕmu rĕmu
372
liringe
373
l ĕyĕp hajahit lindri ya
374
ñ ĕñĕp amanis
Terjemahan
1. Pulih kembali menjadi Uma, seperti Kamaratih yang menjelma.
Wajahnya mengalahkan cahaya matahari seperti musim bunga bercahaya.
Gairahnya seperti kabut tipis, mempesona dan berdaya tarik, samar-samar kehilangan kilaunya.
Pandangan matanya mempesona, matanya yang berbentuk kecil indah, mempesona, cantik.
2. romanya
375
hatap awilis lwir rema
376
mang ĕmu gangga
nangsikang rungih halungid la inya manggis karĕngat
366
Dalam teks KS1 tmahan dan KS2 t ĕmihan.
367
Dalam teks KS1 lyi dan KS2 ldi.
368
Dalam teks KS1 so dan KS2 śi.
369
Dalam teks KS1 lyi dan KS2 ldi.
370
Dalam teks KS1 araras.dan KS2 raras.
371
Dalam teks KS1 arum manya dan KS2 rumnya.
372
Dalam teks kelebihan satu suku kata namun tidak dilakukan perbaikan karena kalimat utuh.
373
Dalam teks KS1 liri ŋe dan KS2 liriŋeŋ.
374
Dalam teks KS1 alindri ya dan KS2 lindrinnya.
375
Dalam teks KS1 romanya dan KS2 remannya.
376
Dalam teks KS1 lyi rema dan KS2 i rima.
135 waja nira s
ĕmu oda lwir
377
mutyara tanpa sama wuwus sira halit asri sasat
378
kokila mamañca
Terjemahan
2. Rambut pendeknya rapi, berwarna hijau seperti rambut yang
mengandung air. Hidungnya kecil mancung runcing, bibirnya seperti manggis
terbelah. Giginya serupa murni seperti mutiara yang tidak ada samanya.
Suaranya kecil, indah seperti suara burung bernyanyi.
3. t
ĕnggĕknya hanglung ing gaung lumung hararas yen
379
tinon wijangira s
ĕmu dĕĕs kadi capa lĕmĕs apĕs pa
inya dyah araras gĕmuh lwir
380
ñu d ĕnta wingit
381
madya a ĕmit aramping sasat
382
patr ĕm ingis kengis
Terjemahan
3. Lehernya seperti pucuk pohon gadung, menjalar indah jika
dilihat. Dadanya nampak seolah-olah tali busur, seperti busur lemah
lembut dan gemulai. Sangatlah cantik gadis itu, payudaranya seperti kelapa gading
377
Dalam teks KS1 lyi dan KS2 ldi.
378
Dalam teks KS1 sasat dan KS2 saksat.
379
Dalam teks KS1 yen dan KS2 ya.
380
Dalam teks KS1 lyi dan KS2 ldi.
381
Dalam teks kurang satu suku kata, namun tidak dilakukan perbaikan karena kalimat utuh.
382
Dalam teks KS1 sasat dan KS2 sakśat.
136 yang menggairahkan.
Pinggangnya kecil ramping seperti patr ĕm
383
yang dihunus.
4. hangganya
384
mag ĕng awilĕt himpĕr kentaki mamĕar
ring w ĕntis ika malurus himpĕr suteja kumeñar
nipuna
385
ing
386
lakunira as i wagĕd
387
sireng ulah hangganya pita majambet lakunya hasama wi
ĕt
Terjemahan
4. Anggota badannya besar, merangkul seperti pohon pandan yang
menyebar. Betisnya jenjang serupa sinar cahayanya
sempurna. Cara berjalannya seperti gajah. Anggun dia menggerakkan anggota
badannya, kulitnya yang kuning gemulai lakunya seperti angsa yang memikat.
Pupuh 7
1. tangeh yen carita ring wananira
388
hyang ratih hika tuhu dibya ring ayu
383
Bilah pedang, atau sejenis pisau, belati atau keris.
384
Dalam teks KS1 ha ŋganya dan KS2 jaganya.
385
Dalam teks KS1 nipuna dan KS2 nipun.
386
Dalam teks KS1 he dan KS2 ha.
387
Dalam teks KS1 wag ĕd dan KS2 wagĕda.
388
Dalam teks KS1 carita ri nnanira dan KS2 carita ri wananira.
137 hascaryan sira sang bayusuta tumon ring kahananira sang hyang
apsari
389
tan pangling
390
sira sang bayusuta l ĕgĕg
391
mulat ing sira tuhu tan salah trus
sidhi tingalira
392
bayusuta h ĕning hagnyananira tuhu krĕtawara
393
Terjemahan
1. Takkan ada habisnya jika diceritakan tentang semua keindahan
Hyang Ratih itu, benar-benar mempesona pada kecantikan yang menabjubkan. Sang Bayusuta melihat pada tempat dari Sang
Hyang Apsari, tidak berkata-kata, Sang Bayusuta duduk nd
ĕgeg
394
melihat padanya benar-benar tidak salah. Tembus pandang
penglihatan Bayusuta, jernih pikirannya, benar-benar mendapatkan anugrah.
2. na
395
nglingnya sang hyang apsari
396
sira sigra mawuwus maweh hanugraha sakti
389
Dalam teks KS1 hya apsari dan KS2 hya beseri.
390
Dalam teks KS1 tan pa li dan KS2 ta myali.
391
Dalam teks KS1 l ĕgĕk dan KS2 tgĕg.
392
Dalam teks KS1 ti ŋalira dan KS2 tiŋali.
393
Dalam teks KS1 dan KS2 kratawara.
394
Membusungkan dada, tegap, tidak membungkuk.
395
Pengaruh Bahasa Sunda, anu, nu, na memiliki fungsi yang sama dengan yang dalam bahasa Indonesia. Pada naskah ini banyak sisipan nu, na, dan anu yang digunakan. Sebagian ada yang
tidak dibaca dari bacaan untuk memenuhi jumlah suku kata sebagian tetap dipertahankan untuk memenuhi jumlah suku kata. Na, dapat berarti yang, demikianlah, lihat, dan jadi.
396
Dalam teks KS1 na lingnyapsari dan KS2 na lingnya yura. Ditambahkan kata sang
hyang untuk memenuhi jumlah suku kata
138 maw
ĕs gadgada
397
sinungak ĕn ring sira aji
398
luyut ika sakti pangalah mwang
399
wasanira banda bindinira
400
tyas sinidikara ira tĕmah juga
lawan ngaranningreki sira sinungan sarasa palih harannya wekasan
Terjemahan
2. Demikinalah kata Sang Hyang Apsari, dia berkata : memberi
anugrah sakti, karena kagum ia Sena tergagap. Diberikan padanya Sena aji
“layut”
401
; sakti itu. Unggul dan punya kekuatan ikat kepala?nya, bindi ?, hatinya
dimatrai. Menjelma lagi, dan namanya dia itu diberinya. Mendapat nama
akhirnya.
3. bima ngaranireki tan dwa
402
rum ĕsĕp ring tyasira
403
ta sang bayusuta
404
lawan gadanireki
405
wahu ingaran lohita wadana matyani mungsuh sang wat
ĕk kurunata sirna kawĕnang denira maga
406
tan panut krama
407
397
Dalam teks KS1 ya gadgada dan KS2 ya gadga. Kata ya, tidak dibaca untuk memenuhi julah
suku kata.
398
Dalam teks KS1 haji dan KS2 sraji.
399
Dalam teks KS1 dan KS2 mya .
400
Dalam teks KS1 banda bindinira dan KS2 banjinira.
401
Cara khusus bermain gamelan.
402
Dalam teks KS1 dya dan KS2 dya .
403
Dalam teks KS1 dan KS2 tayanira.
404
Dalam teks kekurangan satu suku kata, namun tidak dilakukan perbaikan karena kalimat utuh.
405
Dalam teks KS1 gadanni reki dan KS2 gadanireki.
406
Dalam teks KS1 maga dan KS2 malawa.
407
Dalam teks kekurangan satu suku kata, namun tidak dilakukan perbaikan karena kalimat utuh.
139 hunggyanya
408
ngpranga ring t ĕgal budi rarya saruni nireki yayya tan
lupa
Terjemahan
3. Bima namamu ini, pasti. Sangat mengesankan pada hati.
Dan gadanya ini diberi nama lohita wadana, dapat membunuh musuh.
Raja Kuru pun hancur, terkuasai olehnya. Mengecewakan pada orang yang tidak mengikuti aturan.
Tempat berperangnya di lapangan pikiran orang-orang muda ?, pasti tak lupa.
4. nahan ling nira sang hyang mamawarah ring
409
tlasira maweha tunas atandya
410
murca sakar ĕng wangwang sira mareng suralaya marĕkeng hyang
iswara
411
sang bima kāsoka ring taya nikang sawarah warah hika surawadu
412
laris lampah hireki mantuka muwah ring patapanira sang muniwara
Terjemahan
4. Demikian kata Dewa mengajarkan. Setelah ia Dewa memberi
pemberian, segera
408
Dalam teks KS1 hu gyanya dan KS2 hugyannya.
409
Dalam teks KS1 ri dan KS2 ri.
410
Dalam teks KS1 dan KS2 atandya .
411
Dalam teks KS1 dan KS2 yya isyara. Dalam teks kekurangan satu suku kata, namun tidak
dilakukan perbaikan karena kalimat utuh.
412
Dalam teks kekurangan satu suku kata, namun tidak dilakukan perbaikan karena kalimat utuh.
140 ia pergi cepat segera ke Suralaya menghadap Hyang Iswara.
Sang Bima sedih atas tiadanya petunjuk lagi dari Dewi itu. Terus saja jalannya Bima, kembali pulang ke pertapaan sang
resi.
5. haraning patapanya g
ĕgĕr cararah hiring
413
imawanira tarukan
414
sang bima t ĕka piikan mangungang bañjaran sĕkar sĕkĕl
415
pa a
ruruh
416
sang kunti
417
tyasira titibra manangis hasambatnira tumuta sang lina hingan hag
ĕm awu tsa
418
riy ati tan w ĕnang umulat hing putra
w ĕkasan
Terjemahan
5. Nama dari pertapanya gĕgĕr caracah, di lereng gunung
Himalaya, pertapaan baru. Sang Bima datang melangkah dengan hati, menengok ke deretan
bunga yang sedih berguguran. Sang Kunti amat sedih, menangis, keluhannya ingin ikut pada dia
yang telah mati Pandu. Sampai pikirannya ingin ikut pada yang melekat di hati. Tak
kuasalah akhirnya ia menatap pada anaknya.
413
Dalam teks KS1 hiri dan KS2 ŋrari.
414
Dalam teks KS1 dan KS2 tawukan.
415
Dalam teks KS1 s ĕkĕl dan KS2 skĕg.
416
Dalam teks kekurangan satu suku kata, namun tidak dilakukan perbaikan karena kalimat utuh.
417
Dalam teks KS1 sa kuti dan KS2 sa kuti.
418
Dalam teks KS1 dan KS2 tisnani .
141
Kolofon
itih kakawin sena amakta telas
419
sinurat j ĕngira sang hyang giri dĕmalung
ibang ayabya o ri swaraswati ya nama swahah o
Terjemahan
Demikianlah Kakawin Sena selesai. Telah ditulis, di kaki Sang Hyang gunung damalung
420
, di sebelah barat laut. O ri Saraswati ya nama swahah om.
4.4 Fungsi Teks KS