Produksi Perikanan di PPN Kejawanan Cirebon

4.2.2. Produksi Perikanan di PPN Kejawanan Cirebon

PPN Kejawanan Cirebon mendaratkan 31 spesies atau jenis hasil tangkapan pada tahun 2011 dengan sebaran jumlah produksi yang berbeda-beda setiap bulannya. Lima dari 31 jenis hasil tangkapan di PPN Kejawanan, yaitu belanak Valamugil seheli, cumi-cumi Loligo sp., lisong Scomber australasicus, manyung Arius thalassinus, dan pari burung Rhinoptera javanica. Jumlah produksi kelima jenis hasil tangkapan tersebut berbeda-beda setiap bulannya Gambar 14. Berdasarkan grafik sebaran produksi dari kelima jenis hasil tangkapan di PPN Kejawanan jumlah hasil produksi paling banyak yaitu pada musim Timur Juli atau Agustus atau musim peralihan II Oktober. Jumlah hasil produksi paling sedikit pada umumnya terjadi pada musim Barat atau awal musim peralihan I Maret. Kondisi lingkungan perairan seperti klorofil dan suhu permukaan laut Gambar 15 di sekitar PPN Kejawanan menunjukkan peningkatnya kandungan klorofil mengindikasikan peningkatan kelimpahan fitoplankton saat bulan Juni diikuti dengan meningkatnya produksi ikan bulan berikutnya. Produksi hasil tangkapan juga dipengaruhi oleh aktivitas bongkar ikan. Jenis hasil tangkapan saat bulan Maret sedikit disebabkan oleh sedikitnya kapal yang berlayar saat masuk musim barat terutama bulan Desember dan Januari. Itu karena pada umumnya kapal yang terdapat di PPN Kejawanan berlayar selama satu sampai tiga bulan, sehingga kapal besar yang bongkar ikan saat musim barat maupun setelah musim barat sedikit Gambar16. Gambar 14. Grafik produksi belanak a, cumi-cumi b, lisong c, manyung d, dan pari burung e di PPN Kejawanan tahun 2011. Gambar 15. Grafik klorofil atas dan suhu permukaan laut b di sekitar PPN Kejawanan tahun 2011. Gambar 16. Grafik jumlah kapal bongkar ikan di PPN Kejawanan pada tahun 2011. 0.52 0.49 0.386 0.475 0.401 0.66 0.626 0.582 0.474 0.406 0.389 0.708 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des K lo ro fi l m g m 3 Bulan 28.022 29.285 29.637 30.105 30.154 29.663 28.887 28.54 28.86 29.335 30.283 30.041 26.5 27 27.5 28 28.5 29 29.5 30 30.5 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des Su hu ˚C Bulan 20 40 60 80 100 120 140 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des Ju m lah Bulan Perahu tanpa motor Motor Tempel 5 GT 5-10 GT 10-20 GT 20-30 GT 30-50 GT 50-100 GT 100-200 GT 200 GT Berdasarkan grafik tersebut pada bulan Maret memang bukan yang paling sedikit jumlah kapal yang melakukan aktifitas bongkar ikan tetapi bulan Agustus yang merupakan jumlah terendah kapal yang melakukan aktifitas bongkar ikan yaitu 2 kapal. Akan tetapi kapal yang bongkar ikan pada bulan Agustus berukuran ukuran 30-50 GT sedangkan, kapal yang bongkar ikan pada bulan Maret berukuran 20-30 GT dengan jumlah 3 kapal. Itu pun sama seperti saat bulan April dan September. Walaupun jumlah kapal yang bongkar ikan sama seperti saat bulan Maret tetapi pada bulan April ketiga kapal tersebut berukuran 30-50 GT dan pada bulan September ketiga kapal tersebut terdiri atas 2 kapal berukuran 20-30 GT dan 1 kapal berukuran 30-50 GT. Oleh karena itu, hasil tangkapan pada bulan April dan September lebih banyak dari bulan Maret. Jenis hasil tangkapan yang memiliki jumlah hasil produksi paling banyak yaitu pada musim Timur Juli atau Agustus atau musim peralihan II Oktober. Walaupun jumlah kapal yang bongkar ikan pada bulan Juli, Agustus dan Oktober bukan yang paling banyak dibandingkan saat bulan Januari, Februari, Mei, dan Juni. Akan tetapi, ukuran kapal yang melakukan bongkar ikan saat bulan Juli, Agustus dan Oktober lebih besar yaitu 20-30 GT dan 30-50 GT dibandingkan dengan saat bulan Januari, Februari, Mei, dan Juni yang umumnya kapal yang bongkar ikan merupakan kapal dengan motor tempel maupun kapal berukuran 5- 10 GT.

4.2.3. Produksi Perikanan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan