3
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Sistem Informasi
Sistem merupakan kesatuan elemen yang memiliki keterkaitan. Beberapa elemen tersebut dapat digabung menjadi suatu unit, kelompok atau komponen
sistem dengan fungsi tertentu Rochim 2002. Informasi merupakan data yang sudah mengalami proses tertentu, tetapi informasi tertentu dapat menjadi data
untuk proses lain yang kemudian akan menghasilkan informasi lagi Nabil 1998. Oleh karena itu, sistem informasi dapat diartikan sebagai kesatuan elemen
informasi, termasuk cara merancang, mengaktifkan, menangani, memelihara, dan memanfaatkan informasi Rochim 2002.
Sistem Informasi Geografis SIG adalah alat untuk mengumpulkan, menyimpan, menayangkan kembali data spasial dari dunia nyata untuk
kepentingan-kepentingan tertentu Prahasta 2001. SIG adalah sekumpulan perangkat komputer, perangkat lunak dan data geografis untuk menangkap,
mengelola, menganalisa, dan menayangkan seluruh bentuk informasi geografis bereferensi ESRI 2002.
Dua jenis data yang digunakan dalam SIG, yaitu data spasial dan data non-spasial. Data spasial merupakan data yang mengacu pada ruangan suatu
wilayah geografis tertentu. Informasi spasial ini dapat diartikan juga sebagai geoinformasi yang bentuk penyajiannya berupa peta. Data spasial ini dapat dibagi
menjadi dua yaitu data raster dan data vektor. Data non-spasial atau lebih dikenal dengan data atribut merupakan data yang melengkapi keterangan dari data
spasialnya baik dalam bentuk statistik maupun deskriptif. Data atribut ini
dibedakan menjadi dua, yaitu data kualitatif nama, jenis, tipe dan data kuantitatif angka, besar jumlah, tingkatan, kelas interval yang mempunyai hubungan satu-
satu dengan data spasialnya Prahasta 2001.
2.2. Sistem Manajemen Basis Data
Data adalah fakta yang diperoleh dari pengamatan, baik pengamatan dengan panca indera maupun dengan alat Nabil 1998. Sistem manajemen basis
data atau Data Base Management System DBMS adalah sistem yang berisi satu koleksi data yang saling berelasi dan satu set program untuk mengakses data
tersebut. DBMS terdiri dari satu set basis data dan set program pengelola untuk menambah, menghapus, mengambil, dan membaca data Kristanto 1994.
Beberapa kelebihan digunakannya sistem manajemen basis data, yaitu: a.
Padat yaitu tidak perlu lagi membuat arsip kertas dalam ukuran besar. b.
Mengurangi pekerjaan yang membosankan. c.
Kecepatan yaitu mesin dapat memperoleh kembali dan mengubah data jauh lebih cepat daripada manusia yang dapat lakukan.
d. Aktual yaitu informasi terbaru dan akurat selalu tersedia di setiap
waktu ketika dibutuhkan. Menurut Kristanto 2002, ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk
merancang basis data, yaitu: a.
Redudansi dan Inkonsistensi Data Redudansi adalah data yang sama di beberapa tempat. Hal ini
menyebabkan inkonsistensi data, karena jika terdapat data yang harus
diubah maka harus mengubah satu per satu. Selain itu juga menyebabkan pemborosan ruang dan biaya.
b. Kesulitan Akses Data
Data yang kita punya mesti mudah diakses dengan program yang familiar dan DBMS sudah dapat memenuhi syarat tersebut.
c. Isolasi Data Untuk Standarisasi
Jika data yang kita punya merupakan beberapa file, meka haruslah dalam format yang sama sehingga tidak menyulitkan saat pengaksesan
data. d.
Multiple User Salah satu alasan basis data dibuat karena nantinya basis data
digunakan oleh banyak orang dan waktu yang tidak terbatas, sehingga basis data yang baik harus tidak bergantung dan menyatu dengan
programnya. e.
Masalah Keamanan Sistem basis data haruslah mempunyai program yang dapat mengatur
akses dari user. f.
Masalah Integritas Jika terdapat dua file yang saling berkaitan, maka haruslah ada field
rinci yang mengaitkan keduanya. g.
Masalah Kebebasan Data Sistem basis data yang baik harus menjamin bahwa suatu saat struktur
data dapat mengubah, maka program tidak perlu diubah dan tetap dapat mengakses data.
2.3. Web Page maker