Analisis Data Metode Penelitian .1 Rancangan Penelitian

10

2.2.3.5 Kualitas Air

Pengukuran kualitas air dilakukan secara berkala, terdiri dari sifat fisika kimia air media selama pemeliharaan yaitu suhu, pH, DO, kesadahan, alkalinitas, nitrit, nitrat, fosfat, amonia, dan TOM Total Organic Matter. Tabel 2. Metode pengukuran fisika kimia media pemeliharaan Osteochilus hasselti dalam bak beton No. Parameter Satuan Alat Pengukur Frekuensi MetodeAlat 1. Suhu o C Termometer Harian Pembacaan skala 2. pH – pH meter Per 10 hari pH meter 3. DO mgl DO meter Per 10 hari Pembacaan skala 4. Kesadahan mgl CaCO 3 Biuret Per 10 hari Titrimetri 5. Alkalinitas mgl CaCO 3 Biuret Per 10 hari Titrimetri 6. Nitrit mgl Biuret Per 10 hari Spektrofotometer 7. Nitrat mgl Biuret Per 10 hari Spektrofotometer 8. Fosfat mgl Biuret Per 10 hari Spektrofotometer 9. Amonia mgl Biuret Per 10 hari Spektrofotometer 10. TOM mgl KMnO 4 Biuret Per 10 hari Spektrofotometer

2.2.4 Analisis Data

Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel dan grafik serta dianalisis secara statistik menggunakan program Microsoft Excel 2007 dan SPSS 16.0; Analisis Ragam ANOVA dengan uji F digunakan untuk menentukan apakah perlakuan berpengaruh nyata terhadap parameter yang diamati pada masing- masing perlakuan. Apabila berpengaruh nyata, untuk melihat perbedaan antar perlakuan akan diuji lanjut dengan menggunakan Uji Tukey pada selang kepercayaan 95. Untuk parameter kualitas air dan pendukung lainnya dianalisis secara deskriptif. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap RAL, dengan tiga perlakuan dan tiga ulangan. Model rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Yij = µ + αi + εij Keterangan : Yij = Nilai pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j µ = Rataan umum αi = Pengaruh perlakuan ke-i εij = Galat percobaan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j 11

III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil

3.1.1 Laju Pertumbuhan Spesifik Specific Growth Rate

Selama 40 hari masa pemeliharaan nilem terjadi peningkatan bobot dari 2,24 ± 0,65 g menjadi 6,31 ± 3,23 g. Laju pertumbuhan spesifik pada masa pemeliharaan berkisar antara 1,56-2,24 Lampiran 2. Hasil analisis ragam menunjukkan peningkatan kepadatan memberikan pengaruh nyata terhadap laju pertumbuhan spesifik p0,05. Hasil uji lanjut Tukey menunjukkan bahwa laju pertumbuhan spesifik pada kepadatan 50 dan 75 ekorm 3 tidak berbeda nyata b, namun berbeda nyata a pada kepadatan 25 ekorm 3 Gambar 6. Gambar 5. Bobot g rata-rata tiap sampling ikan nilem dengan kepadatan 25, 50, dan 75 ekorm 3 selama 40 hari. Gambar 6. Laju pertumbuhan spesifik ikan nilem dengan kepadatan 25, 50, dan 75 ekorm 3 selama 40 hari. 2 4 6 8 10 H0 H10 H20 H30 H40 B o b o t R ata -r ata g Hari ke- 25 ekorm3 50 ekorm3 75 ekorm3 1,56 2,21 2,24 0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00 25 50 75 Laju P e r tu m b u h an S p e si fi k B B H ar i Kepadatan ekorm3 a b b