10
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Wacana
Wacana yaitu rentetan kalimat yang berhubungan, menghubungkan proposisi yang satu dengan proposisi yang lainnya membentuk satu-kesatuan
informasi. Adapun yang dimaksud dengan proposisi adalah konfigurasi makna yang menjelaskan isi komunikasi dari pembicara atau proposisi adalah
konfigurasi makna yang menjelaskan konsep yang masih kasar yang akan melahirkan stetmen pernyataan.
Wacana merupakan satuan bahasa yang terlengkap dan hirarki gramatikal atau satuan gramatikal tertinggi atau terbesar Hasan Alwi, dkk, 1998
: 419.Wacana ini dapat direalisasikan dalam bentuk karangan yang utuh berupa cerpen, novel, buku, seri ensklopedia, dan sebagainya.
Harimurti Kridalaksana 2001: 231 menjelaskan bahwa wacana merupakan bagian dari tataran kebahasaan yang lebih luas dan lebih tinggi dari
kalimat. Selain dua pendapat di atas juga ada beberapa ahli bahasa mengemukakan pendapat yang berbeda-beda mengenai pengertian wacana,
walaupun sebenarnya mengarah pada hal yang sama. Dalam kamus linguistik dijelaskan bahwa wacana discourse adalah satuan bahasa terlengkap, dalam
hierarki gramatikal merupakan satuan gramatikal tertinggi dan terbesar, yang direalisasikan dalam bentuk karangan yang utuh novel, buku, seri ensiklopedia,
dsb, paragraf, kalimat atau kata yang membawa amanat yang lengkap Harimurti Kridalaksana 2001: 151.
Wacana adalah kesatuan bahasa terlengkap dan tertinggi di atas kalimat atau klausa yang mempunyai awal dan akhir yang nyata, berkesinambungan,
mempunyai kohesi dan koherensi yang disampaikan secara lesan dan tertulis Henry Guntur Tarigan, 1987 :27. Secara teknis wacana ini dapat berupa pidato,
ceramah, novel, majalah, buku, paragraf alinia dan sebagainya. Oleh karena itu wacana merupakan rekaman kebahasaan yang utuh tentang peristiwa komunikasi
Samsuri, 1987 :1. Wacana merupakan rentetan kalimat yang berkaitan satu sama lain yang
menghubungkan proposisi tertentu yang membentuk satu kesatuan Moeliono, 1988 : 334. Keutuhan yang dimaksud Moeliono, yakni wacana yang baik selalu
terdapat keutuhan bentuk dan keutuhan makna, keutuhan jasmaniah dan rohaniah, ini berarti kalimat pertama menyebabkan timbulnya kalimat kedua, kalimat kedua
menjadi acuan kalimat ketiga dean kalimat ketiga mengacu kembali ke kalimat pertama.
Verhaar mengetengahkan pendapatnya tentang analisis wacana, yaitu analisis yang menentukan hubungan-hubungan yang terdapat dalam wacana yang
menyangkut kalimat-kalimat yang utuh tunggal atau majemuk yang sesuai dengan ciri khas wacana itu 1993 : 104.
Wacana adalah satuan bahasa terlengkap yang dinyatakan secara lisan seperti pidato, ceramah, khotbah, dan dialog, atau secara tertulis seperti cerpen,
novel, buku, surat, dan dokumen tertulis, yang dilihat dari struktur lahirnya dari
segi bentuk bersifat kohesif, koherensif, saling terkait dan dari struktur batinnya dari segi makna bersifat koherensi, terpadu Sumarlam, 2003 :15
Dari beberapa pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa wacana merupakan satuan bahasa terlengkap terbesar, tertinggi yang berupa rentetan
kalimat yang memiliki kohesi dan koherensi tinggi, yang berkesinambungan membentuk kesatuan makna yang utuh dan lengkap, baik lisan maupun tulis,
memiliki awal dan akhir yang nyata.
2.2 Jenis-jenis Wacana