Pemisahan Minyak Nilam dan Air Distilat

Pada penyulingan minyak atsiri dari tanaman, uap harus berfungsi mentransmisikan panas. Berbeda dengan cairan, bahan tanaman tidak mampu untuk meneruskan panas ke seluruh bagian tanaman. Energi panas ditransmisikan melalui air mendidih ke dalam bahan dengan cara perendaman bahan, atau dengan mengalirkan uap panas diantara bahan tanaman tersebut. Minyak atsiri yang mudah menguap terdapat di dalam kelenjar minyak khusus di dalam kantung minyak atau di dalam ruang antarsel dalam jaringan tanaman; minyak atsiri tersebut harus dibebaskan sebelum disuling, yaitu dengan merajangmemotong jaringan tanaman dan membuka kelenjar minyak sebanyak mungkin, sehingga minyak dapat dengan mudah diuapkan. Jika bahan tidak dirajangdipotong, berarti minyak dalam tanaman sewaktu distilasi harus dibebaskan dengan kekuatan difusi air hydrodiffusion. Penyulingan minyak nilam pada umumnya dilakukan dengan dua cara, yaitu : 1. Penyulingan secara dikukus, pada cara ini bahan terna kering berada pada jarak tertentu di atas permukaan air. 2. Penyulingan dengan uap langsung, dimana bahan berada dalam ketel suling dan uap air dialirkan dari ketel uap pada bagian bawah ketel suling. Kapasitas ketel suling umumnya dinyatakan dalam volume liter. Kerapatan bulk density terna nilam kering berkisar antara 90 – 120 gliter, tergantung dari prosentase daun dan kadar airnya. Bahan konstruksi alat suling akan mempengaruhi mutu minyak warna minyak. Jika dibuat dari bahan plat besi tanpa digalvanis akan menghasilkan minyak berwarna gelap dan keruh karena karat. Alat suling yang baik adalah dibuat dari besi tahan karat Balittro 2005.

C. Pemisahan Minyak Nilam dan Air Distilat

C.1. Prinsip Umum Dasar pemisahan minyak nilam ataupun minyak atsiri lainnya dari air adalah berdasarkan perbedaan bobot jenis atau densitas Ketaren 1985; Denny 2001; Lawrence 1995. Menurut Denny 2001, pada suhu yang semakin meningkat maka densitas minyak huon pine dan minyak mandarin petitgrain akan menurun lebih besar daripada penurunan densitas air murni. Grafik yang menggambarkan hubungan ini diperlihatkan pada Gambar 1. Pada Gambar 1 sumbu x menyatakan suhu Celcius dan sumbu y menyatakan densitas gram per cm 3 . Gambar 1 Perbandingan densitas antara minyak huon pine dan minyak mandarin petitgrain dengan air murni pada suhu pemisahan yang berbeda Denny 2001 Denny 2001 menyatakan bahwa pemisahan minyak atsiri dipengaruhi oleh suhu pemisahan. Semakin meningkatnya suhu pada alat pemisah minyak atsiri maka gradien densitas antara air dengan minyak atsiri akan semakin tinggi sehingga pergerakan molekul minyak atsiri dalam air akan lebih cepat dan pemisahan akan lebih sempurna kehilangan minyak atsiri akan semakin berkurang. Minyak lavender memiliki kecepatan pergerakan dalam minyak yang semakin meningkat dari suhu 45 o C sampai 70 o C. Profil hubungan suhu dan kecepatan minyak lavender bergerak naik dalam air diperlihatkan pada Gambar 2. 5 10 15 20 25 40 45 50 55 60 65 70 Suhu Celcius K e c e pa ta n pa rt ik e l mm me ni t Gambar 2 Kecepatan butiran minyak lavender bergerak naik dalam air pada suhu yang berbeda Denny 2001. C.2. Disain Separator Alat pemisah minyak atau separator berfungsi untuk memisahkan minyak atsiri dari air suling condensed water. Alat ini berbentuk botol florentine berukuran kecil yang biasanya dibuat dari logam dan gelas sedangkan yang berukuran besar terbuat dari logam Guenther 1987. Pada pemisahan minyak dan air secara umum, istilah yang digunakan untuk alat yang menggunakan prinsip perbedaan densitas disebut dengan gravity separator Hansen 2009 atau gravity decanter McCabe, et al. 1985. Dengan memanfaatkan gravitasi maka dua cairan yang memiliki densitas yang berbeda akan berpisah Hansen 2009; McCabe, et al. 1985 Laju alir distilat akan mempengaruhi disain alat pemisahan separator yang digunakan. Denny 2002 merekomendasikan dimensi-dimensi untuk separator minyak eucalyptus dari distilat seperti pada Tabel 1. Tabel tersebut bisa menjadi gambaran dalam perancangan separator minyak nilam. Menurut Denny 2001 holding time yang cukup untuk separator yaitu setidaknya selama 3 menit. Holding time akan berpengaruh juga terhadap dimensi silinder separator. Tabel 1 Rekomendasi dimensi untuk separator minyak eucalyptus Diameter silinder luarcm Laju alir distilat lmenit Tinggi silinder cm Diameter silinder dalam dan leher cm Tipe Cineole Tipe E. diveslainnya 1 30 9 37 45 3 30 16 64 79 6 30 22 90 111 9 50 22 109 136 12 50 24 132 156 15 50 27 140 175 18 50 30 154 192 Sumber : Denny 2002 Berdasarkan Tabel 1 tersebut dapat dilihat bahwa pada kasus minyak eucalyptus, penggunaan laju alir distilat yang berbeda akan mempengaruhi dimensi separator yang digunakan. Ukuran dekanter arau separator juga ditentukan oleh waktu yang diperlukan untuk pemisahan, dimana dipengaruhi oleh densitas dari kedua cairan yang ingin dipisahkan dan viskositas McCabe, et al. 1985. Pada kasus minyak nilam, campuran minyak nilam dan air yang masuk ke dalam alat pemisah minyak separator memiliki kondisi tertentu seperti laju alir dan suhu campuran distilat. Ketika campuran minyak nilam dengan air masuk ke dalam alat pemisah minyak terjadilah proses pemisahan. Karena minyak nilam memiliki densitas kurang dari densitas air maka di separator minyak nilam berada pada lapisan atas sedangkan air berada pada lapisan bawah. Lawrence 1995 merekomendasikan bahwa waktu distilat untuk memisah tanpa menimbulkan overflowing yaitu lebih lama dari 4 menit. Hal ini berdampak pada pengaturan laju alir dan kesesuaiannya dengan dimensi atau kapasitas alat pemisah minyak nilam yang dirancang. Perkembangan disain separator minyak atsiri termasuk minyak nilam dari air distilat diperlihatkan pada Gambar 3. Pada gambar 4 disajikan contoh model-model separator di luar negeri. Semua jenis separator ini pada prinsipnya menggunakan perbedaan bobot jenis antara minyak atsiri dengan air distilat. Gambar 3 Disain beberapa macam separator minyak atsiri Lawrence 1995 Gambar 4 Contoh model separator di luar negeri Rangus 2007; Seidel 2009 Dalam proses mendisain separator perlu diperhatikan juga komentar- komentar dari para praktisi dan akademisi dibidang minyak atsiri. Clark dan Read 2000 menyatakan bahwa penting untuk membuat baffle antara input distilat dengan output air buangan. Disain tangki atau wadah separator sebaiknya dapat memungkinkan campuran minyak dan air dapat naik terlebih dahulu kemudian bergerak turun sebelum akhirnya air buangan dikeluarkan melalui pipa pembuangan.

D. Fenomena Aliran Fluida