Tempat dan Waktu Kegiatan Bahan dan Alat Metode Penelitian 1. Penelitian Pendahuluan

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Kegiatan

Tempat kegiatan penelitian dilakukan di Laboratorium Teknologi Kimia Departemen Teknologi Industri Pertanian - IPB, Bangsal Atsiri Balittro, Bogor dan IKM minyak nilam di Desa Sumur Wiru, Kecamatan Cibeurem,Kuningan, Jawa Barat. Waktu pelaksanaan kegiatan penelitian ini yaitu dari bulan Februari 2009 hingga Januari 2010.

B. Bahan dan Alat

Bahan baku yang digunakan adalah daun nilam, minyak nilam dan air. Pada tahapan penelitian pendahuluan peralatan yang digunakan antara lain gelas ukur berpenutup, termometer, pemanas air, stopwatch, mistar, dan gelas piala. Pada tahap selanjutnya digunakan peralatan sistem penyulingan skala lab, skala pilot, skala industri dan alat pengukur kadar minyak dan kadar air. Alat penyulingan terdiri dari boiler, ketel penyuling, alat pendingin kondensor, alat penampung dan pemisah minyak separator. C. Metode Penelitian C.1. Penelitian Pendahuluan Penelitian pendahuluan bertujuan untuk mendapatkan profil kecepatan pergerakan butiran minyak nilam bergerak naik dalam air pada berbagai kondisi suhu. Dilakukan simulasi pemisahan antara minyak nilam dan air. Gelas ukur berukuran 1000 ml dengan tinggi 300 mm diberi alat pengukur suhu termometer pada bagian atasnya. Sebanyak 900 ml air dengan beberapa perlakuan suhu 30 o C, 40 o C, 45 o C, 55 o C, 60 o C dan 100 ml minyak nilam suhu kamar dituang ke dalam gelas ukur tersebut, lalu ditutup dan dikocok. Kemudian dilakukan pengamatan Denny 2001, dilakukan modifikasi. Masing-masing perlakuan suhu diulang sebanyak 2 kali. Suhu awal campuran air dan minyak dan suhu akhir campuran dibuat nilai rata-ratanya. Kecepatan minyak nilam bergerak dalam air diukur mmmenit dengan mengukur jarak pergerakan minyak mm dan waktu menit yang dibutuhkan minyak tersebut untuk dapat jernih clear pada setiap perlakuan suhu. Data pengukuran selanjutnya diolah dan disajikan dalam bentuk grafik dengan menggunakan Microsoft Excel 2003. Hasil dari percobaan ini digunakan untuk merekayasa proses dan alat pemisah pada pemisahan minyak nilam dan air distilat. C.2. Penelitian Utama C.2.1. Perancangan Separator Prototipe Skala Pilot Dilakukan perancangan alat pemisah atau separator skala pilot. Dasar utama dalam perancangan separator adalah faktor densitas minyak nilam, suhu distilat, holding time distilat dan laju alir distilat yang masuk ke dalam separator. Dengan dasar-dasar ini dihitung dimensi yang sesuai dengan kondisi proses yang diinginkan. Komponen utama yang dirancang dalam separator ini yaitu silinder utama, silinder dalam dan inner core. Separator skala pilot dibuat dengan menggunakan bahan dari gelas kaca. C.2.2. Perekayasaan Proses Pemisahan Minyak Nilam dan Air Distilat Sebanyak 10 kg daun nilam disuling dengan menggunakan seperangkat alat penyulingan skala pilot beserta dengan dua tipe separator yang berbeda yaitu separator konvensional dan separator prototipe skala pilot. Penyulingan menggunakan penyulingan uap langsung boiler terpisah. Boiler yang digunakan yaitu boiler listrik. Tekanan penyulingan yang digunakan yaitu tekanan atmosfer. Perlakuan yang digunakan pada separator prototipe yaitu suhu pemisahan di separator dan laju alir distilat. Perlakuan suhu pemisahan ada dua taraf yaitu suhu relatif dingin 27 o C -32 o C dan suhu relatif hangat 42 o C - 45 o C pada laju alir distilat rata-rata 60 mlmenit . Sedangkan perlakuan laju alir distilat yaitu laju alir distilat 60 mlmenit dan 90 mlmenit pada kondisi suhu pemisahan rata-rata 45 o C. Sedangkan separator konvensional diuji pada kondisi suhu pemisahan rata-rata 35 o C dan laju alir distilat rata-rata 60 mlmenit. Semua perlakuan diulang sebanyak 2 kali. Suhu diukur dengan menggunakan termometer. Laju alir distilat diukur dengan menggunakan gelas ukur dan stopwatch. Diamati juga pola aliran fluida terhadap pembentukan lapisan minyak yang terjadi di dalam separator skala pilot. Skema penyulingan skala pilot disajikan pada Gambar 5. SEPARATOR BOILER KETEL SULING KONDENSOR Air pendingin masuk Air pendingin keluar Uap Distilat Gambar 5 Skema alat penyulingan skala pilot C.2.3. Perancangan Separator Prototipe Skala Industri Dilakukan perancangan alat pemisah atau separator skala industri. Dasar utama dalam perancangan separator ini adalah faktor densitas minyak nilam, suhu distilat, holding time distilat dan laju alir distilat yang masuk ke dalam separator. Dasar pertimbangan lainnya adalah hasil pengujian kinerja separator prototipe skala pilot. Dengan dasar-dasar ini dihitung dimensi yang sesuai dengan kondisi proses yang diinginkan. Separator prototipe skala industri dibuat dengan menggunakan bahan dari stainless steel dan kaca. C.2.4. Pengujian Kinerja Separator Skala Industri Pada tahap ini dilakukan pengujian hasil rekayasa alat dan proses pemisahan minyak nilam dan air distilat pada penyulingan skala industri kecil menengah minyak nilam. Skala penyulingan IKM yaitu pada kapasitas bahan baku nilam sebanyak 300 kg. Penyulingan yang digunakan yaitu penyulingan dengan metode sistem uap langsung boiler terpisah. Boiler yang digunakan yaitu boiler dengan bahan bakar kayu bakar. Digunakan dua ketel suling dengan kapasitas masing-masing 150 kg. Kondensor yang digunakan juga sebanyak dua unit dengan tipe tubular. Distilat yang keluar melalui dua kondensor tersebut ditampung dalam satu unit separator. Skema alat penyulingan skala industri ini disajikan pada Gambar 6. Perlakuan suhu pemisahan suhu separator prototipe yaitu 36 o C, 39 o C, 43 o C 2 kali ulangan, dan 47 o C sehingga jumlah percobaan diperoleh sebanyak 5 unit percobaan. Respon utama yang diukur pada tahap ini adalah suhu pemisahan, laju alir distilat, dan kehilangan loss minyak. Pengukuran kehilangan minyak dilakukan dengan cara menangkap air distilat buangan dari separator menggunakan spon lalu cairan dari spon disaring dengan menggunakan kain monel sehingga terpisah antara minyak nilam dan air. Pengukuran kehilangan minyak dilakukan bersama-sama dengan Shafeeg Ahmad, mahasiswa program S1 TIN IPB yang berada pada proyek penelitian yang sama. Kinerja alat separator yang digunakan masyarakat IKM dengan separator yang dibuat pada penelitian ini prototipe dibandingkan. SEPARATOR Distilat KETEL SULING BOILER KETEL SULING Uap KONDENSOR Gambar 6 Skema alat penyulingan skala industri

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN