I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Industri penyulingan minyak nilam di Indonesia pada umumnya adalah industri kecil menengah IKM yang dilakukan oleh rakyat. Salah satu masalah
pada pemisahan minyak nilam dan air distilat di separator. Mereka memisahkan minyak nilam dan air distilat dengan alat pemisah separator yang konvensional
yaitu dengan menggunakan tiga drum berukuran kecil berdiamater sekitar 35 cm yang disusun secara seri dan dengan cara yang tidak praktis yaitu dengan cara
diciduk serta kondisi suhu yang tidak diperhatikan. Kehilangan loss minyak yang terjadi mencapai 4.3. Jumlah ini sangat signifikan terhadap kerugian yang
ditimbulkan pada skala industri terutama pada volume yang besar dan waktu yang lama.
Para penyuling sering melakukan kesalahan dalam mengkondisikan air distilat dengan suhu yang dingin dalam rangka minimisasi kehilangan dengan
persepsi bahwa kelarutan yang lebih besar akan terjadi pada air distilat yang lebih hangat. Mereka juga khawatir jika suhu distilat lebih hangat maka minyak yang
disuling akan menguap lebih banyak sehingga lebih banyak kehilangan yang terjadi. Di tambah lagi kurangnya perhatian terhadap separator yang tidak
memperhatikan disain yang memungkinkan minyak nilam dan air distilat dapat lebih sempurna untuk memisah.
Masalah-masalah tersebut mendorong dilaksanakannya penelitian ini. Oleh karena itu dilakukan rekayasa terhadap kondisi proses dan disain separator untuk
memisahkan minyak nilam dan air distilat.
B. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecepatan minyak nilam bergerak naik dalam air pada kondisi suhu yang berbeda, mengetahui pengaruh
suhu pemisahan terhadap tingkat pemisahan minyak nilam dan air distilat, serta memperoleh disain separator minyak nilam yang praktis, efektif dan efisien.
C. Hipotesa Penelitian
Kecepatan minyak nilam bergerak naik dalam air diyakini akan berbeda pada suhu yang berbeda. Suhu yang lebih hangat pada proses pemisahan minyak
nilam dan air distilat diduga akan mengurangi kehilangan minyak nilam yang terjadi di separator. Disain separator yang memperhitungkan kecepatan butiran
minyak nilam bergerak naik dalam air distilat, holding time aliran distilat yang masuk ke separator, dan suhu distilat diduga akan berpengaruh terhadap
kehilangan yang terjadi. Pola aliran fluida yang terjadi pada pemisahan minyak nilam dan air distilat di separator prototipe diduga cenderung laminer.
D. Perumusan Masalah