ANALISIS HASIL PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA PABRIK GULA “ PG. TOELANGAN” SIDOARJO

ANALISIS HASIL PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA PABRIK
GULA “ PG. TOELANGAN” SIDOARJO
Oleh: NELY MARDIANA (01610089)
Management
Dibuat: 2006-05-02 , dengan 3 file(s).

Keywords: BIAYA PRODUKSI
Dewasa ini banyak perusahaan bersaing dengan ketat untuk memperoleh laba yang optimum,
sehingga perusahaan di tuntut untuk mempertahankan dan memperluas pemasaran, dan kegiatan
produksi dapat berjalan dengan lancar jika di dukung dengan perencanaan dan pengendalian.
Dalam suatu perusahaan manufakturing proses produksi merupakan kegiatan yang sangat
penting karena proses produksi merupakan kegiatan utama perusahaan yang menyerap biaya
yang cukup besar, oleh sebab itu dalam pelaksanaannya harus ada perencanaan. Pengawasan
serta pengendalian tentang biaya produksi agar kegiatan berjalan dengan efektif dan efisian.
Pabrik gula “PG Toelangan” merupakan salah satu pabrik gula yang ada di Sidoarjo yang
mempunyai masalah dalam melaksakan aktivitas usahanya, pabrik gula ini sering kali tidak dapat
mencapai target yang direncanakan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengendalian biaya produksi pada
pabrik gula “PG Toelangan”.
Jenis penelitian yang di gunakan adalah study kasus yaitu penelitian yang mengetahui dan
memecahkan permasalahan yang dihadapi perusahaan. Penelitian ini secara spesifik

menelaah/mengkaji lebih lanjut atas analisis sistem pengendalian biaya produksi pada pabrik
gula “PG Toelangan”. Teknik analisa data yang di gunakan adalah : selisih harga bahan baku,
selisih tenaga kerja langsung dan selisih biaya overhead pabrik.
Hasil perhitungan analisis varian selisih harga bahan baku menguntungkan Rp. 930.673.500,
selisih kuantitas bahan baku menguntungkan Rp.2.698.020.000 untuk selisih tarif upah TKL
menguntungkan sebesar Rp. 478.215.929 dan untuk selisih efisiensi TKL menguntungkan
sebesar Rp. 286.703.361 sedangankan selisih BOP mengalami selisih merugikan sebesar Rp.
22.030.229.130.
Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis dapat mengimplikasikan bahwa sebaiknya pihak
menajemen perlu mengadakan penyempurnaan dalam menetapkan biaya standar sebelum
melakukan proses produksi.