Pemanenan Jumlah Cabang Bobot Kering Berangkasan Luas daun Laju Tumbuh Relatif LTR

Pemupukan dilakukan secara larikan pada jarak 7 cm dari tanaman dengan kedalaman 5 cm. Pemberian pupuk dilakukan 2 kali yaitu 13 dosis Urea, seluruh SP36 dan 13 dosis KCL pada sehari setelah penanaman dan sisanya diberikan pada saat tanaman berumur 30 HST Lampiran 25 Gambar 7a.

6. Pemeliharaan

Pada awal pertumbuhan, penyiraman dilakukan 2 kali sehari sampai tanaman berumur 1 bulan, selanjutnya dilakukan penyiraman 1 minggu sekali. Penyiraman dilakukan pada pagi hari. Apabila hari hujan tidak dilakukan penyiraman sampai permukaan tanah nampak kering Lampiran 25 Gambar 8. Penyiangan dilakukan untuk membersihkan gulma yang ada di pertanaman. Pembumbunan dilakukan dua kali yaitu pada umur 2 MST dan 6 MST. Pembalikan batang dilakukan pada umur 6 MST dan 12 MST. Pembalikan batang atau pengangkatan batang ini bertujuan untuk menghindari pembentukan umbi kecil-kecil pada ruas batang yang menjalar Lampiran 25 Gambar 8. Pengendalian terhadap hama dan penyakit juga dilakukan dengan cara menutup lubang tikus yang ada disekitar pertanaman

7. Pemanenan

Tanaman ubi jalar dapat dipanen bila ubi-ubinya sudah tua matang fisiologis. Penentuan waktu panen ubi jalar didasarkan atas umur tanaman. Pemanenan dilakukan jika kriteria panen terpenuhi. Kriteria panen adalah daun sudah mulai mengering merata Lampiran 25 Gambar 9. Tata cara panen ubi jalar melalui tahapan sebagai berikut: a Tentukan pertanaman ubi jalar yang telah siap dipanen, b potong pangkas batang ubi Universitas Sumatera Utara jalar dengan menggunakan parang atau sabit, kemudian batang-batangnya disingkirkan ke luar petakan sambil dikumpulkan, c galilah guludan dengan cangkul hingga terkuak ubi-ubinya, d ambil dan kumpulkan ubi jalar di suatu tempat pengumpulan hasil, e bersihkan ubi dari tanah atau kotoran dan akar yang masih menempel, f lakukan seleksi dan sortasi ubi berdasarkan ukuran besar dan kecil ubi secara terpisah dan warna kulit ubi yang seragam. Pisahkan ubi utuh dari ubi terluka ataupun terserang oleh hama atau penyakit dan g masukkan ke dalam wadah atau karung goni. Peubah Amatan yang Diamati 1. Panjang sulur Tanaman diukur dari pangkal batang sampai titik tumbuh terpanjang dalam kondisi tanaman diluruskan. Pengukuran panjang sulur ini dilakukan pada umur 4 MST, 6 MST, 8 MST dan 10 MST

2. Jumlah Cabang

Dihitung sebagai cabang bila telah keluar sedikitnya dua helai daun membuka sempurna. Jumlah cabang dihitung pada umur 4 MST, 6 MST, 8 MST dan 10 MST

3. Bobot Kering Berangkasan

Sebanyak 12 tanaman destruktif dicabut pada umur 4 MST, 6 MST, 8 MST dan 10 MST. Kemudian dibersihkan, dikeringovenkan pada suhu 65 C hingga bobotnya konstan, selanjutnya tanaman di timbang. Universitas Sumatera Utara

4. Luas daun

Total luas daun dihitung dengan menggunakan leaf area meter pada 12 sampel destruktif umur 4 MST, 6 MST, 8 MST dan 10 MST.

5. Laju Tumbuh Relatif LTR

Laju Tumbuh Relatif LTR ditentukan dengan rumus : LTR Dimana : W 1 = bobot kering tanaman pada waktu t 1 W 2 = bobot kering tanaman pada waktu t 2 T = waktu minggu Pengukuran LTR dilakukan pada 12 tanaman sampel destruktif pada umur 4 MST, 6 MST, 8 MST dan 10 MST.

6. Laju Asimilasi Bersih LAB