lxvii
Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dechow et al 1995, Umumnya poin awal dalam pengukuran discretionary accruals adalah total
accruals, dimana total accruals tersebut terdiri dari komponen non discretionar NDA dan discretionary accruals DA. Selanjutnya model yang digunakan oleh
jones digunakan untuk menciptakan komponen non discretionary. Model pengukuran atas accruals pada penelitian ini dijelaskan sebagai berikut :
− .............................................................
Dimana: DA
it
: Discretionary accruals perusahaan pada tahun t TA
it
: Total accruals pada perusahaan i pada tahun tahun t NDA
it
: Non discretionary accruals pada perusahaan i pada tahun t AT
t-1 :
Total Aktiva pada tahun sebelumnya t-1 Sehingga untuk mengetahui nilai dari discreationary Accruals harus diketahui terlebih
dahulu nilai dari Total Akrual dan Non Discretionary Accruals suatu perusahaan terlebih dahulu.
3.2 Populasi Dan Sampel Penelitian
3.2.1 Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono,1999. Populasi dalam
lxviii
penelitian ini adalah perusahaan yang melakukan penawaran umum perdana Initial Public Offering yang telah tercatat di Bursa Efek Indonesia BEI pada tahun 2005
hingga tahun 2008 sejumlah 25 perusahaan.
3.2.2 Sample Penelitian
Sample adalah bagian dari jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sample yang diambil dari populasi representativ mewakili
Sugiyono. 1999. Keseluruhan data yang digunakan merupakan data sekunder, maka teknik pengumpulan data mengunakan teknik purposive sampling yaitu teknik
pengambilan sample dengan berdasarkan pada ciri-ciri atau kriteria tertentu. Metode purposive sampling terkadang sangat penting digunakan dalam mencari informasi
sasaran spesifik, karena tipe-tipe khusus dari objek penelitian dapat memberikan informasi yang dibutuhkan Sekaran, 2006 :136. Penelitian ini menggunakan teknik
sampling karena tidak semua sample mempunyai data lengkap sehingga sulit untuk dilakukan pengukuran.
Periode Waktu dalam Analisis Manajemen Laba di IPO Sumber : Friedlan, 1994: 9, dimodifikasi
Tahun T-1 Tahun T
Tahun T+1
Akhir tahun Akhir tahun
Akhir tahun Akhir tahun
lxix
T-2 T-1
T T+1
Tanggal IPO Kriteria pengambilan sampelnya adalah sebagai berikut :
1. Perusahaan yang melakukan IPO pada tahun 2005 sampai 2008. Pemilihan tahun
amatan didasari bahwa pada periode tersebut tingkat ekonomi telah membaik dan pasar dalam keadaan baik well establish.
2. Bukan merupakan perusahaan perbankan dan keuangan, karena jenis industri tersebut
memiliki tingkat akrual yang berbeda dengan perusahaan lainnya. Hal ini ditetapkan karena jenis industri keuangan sangat rentan terhadap regulasi dan memiliki
perbedaan karakteristik akrual dibandingkan jenis industri lainnya. 3.
Perusahaan tersebut mempunyai prospektus laporan keuangan lengkap minimal 2 tahun sebelum IPO dan tetap terdaftar minimal 1 tahun setelah IPO berturut-turut
selama periode 2005-2008 untuk membandingkan Discretionary accruals 1 tahun sebelum dan 1 tahun setelah IPO.
4. Terdapat kelengkapan data yang di perluhkan antara lain aktiva tetap, laba bersih,
penjualan, aliran kas dari aktivitas operasi, dan total asset. 5.
Perusahaan yang termasuk dalam kelompok industri property, real estate, and building construction dan kelompok industri finance tidak diikutsertakan karena
struktur keuangan dan model pelaporan keuangan khususnya dalam pelaporan rugi laba dan komponen-komponen yang dilaporkan dalam laporan arus kas, berbeda
dengan kelompok industri lain.
lxx
Tabel 3.1 Kriteria Purposive Sampling
No syarat purposive sampling
Total Perusahaan
1 perusahaan melakukan IPO pada tahun 2005 sampai 2008
57 2
bukan merupakan perusahan perbankan dan keuangan 11
3 mempunyai propektus laporan keuangan lengkap minimal 2 tahun
1 4
terdapat kelengkapan data 10
5 bukan merupakan perusahaan property, real estate dan building
construction 10
Total Perusahaan 25
Perusahaan yang telah lolos seleksi dan digunakan sebagai sample dapat dilihat dari tabel di bawah ini.
Tabel 3.2 Daftar Perusahaan yang Memenuhi Sample
NO Kode
Nama Perusahaan Kelompok Industri
1 APOL
PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk
Transportation Services 2
EXCL PT Excelcomindo Pratama
Telecommunication
lxxi
Tbk 3
MICE PT Multi Indocitra Tbk
Whole Sale and Retail Trade 4
BTEL Bakrie Telecom
Telecommunication 5
MAIN Malindo Feedmill
Animal Feed and Husbandry 6
RUIS Radiant Utama Interinsco
Others 7
IATX Indonesia Air Transport
Transportation Services 8
CPRO Central Proteinaprima
Agriculture, Foresty, and Fishing 9
FREN Mobile-8 Telecom
Telecommunication 10
BISI Bisi International
Agriculture, Foresty, and Fishing 11
SGRO Sampoerna Agro
Agriculture, Foresty, and Fishing 12
MNCN Media Nusantara Citra
Others 13
PKPK Perdana Karya Perkasa
Mining and Mining Services 14
ACES Ace Hardware Indonesia
Whole Sale and Retail Trade 15
PTSN Sat Nusapersada
Electronic and Office Equipment 16
CSAP Catur Sentosa Adiprana
Whole Sale and Retail Trade 17
ELSA Elnusa
Mining and Mining Services 18
KOIN Kokoh Inti Arebama
Whole Sale and Retail Trade 19
GZCO Gozco Plantations
Agriculture, Foresty, and Fishing 20
INDY Indika Energy
Mining and Mining Services 21
PDES Destinasi Tirta Nusantara
Hotel and Travel Services 22
KBRI Kertas Basuki Rachmat
Paper and Allied Product
lxxii
23 HOME
Hotel Mandarine Regency Hotel and Travel Services
24 TRAM
Trada Maritime Jasa pelayaran angktn.laut di sektor
energi dan SD mineral 25
SIAP Sekawan Intiproma
plastics and Glass Product
Sumber ICMD yang diolah
3.3 Jenis dan Sumber Data